Bab 9 - Kandidat Ketos Yang Mengejutkan

...༻☆༺...

Hari senin telah tiba. Seperti biasa, ritual rutin sekolah selalu mengadakan upacara bendera. Hal serupa juga dilakukan oleh SMA Angkasa Jaya.

Upacara selesai, setelah memakan waktu kurang lebih setengah jam. Di akhir kegiatan upacara, pasti akan ada berupa pengumuman penting.

"Sebelum barisan dibubarkan. Bapak mau memberitahukan pengumuman penting hari ini. Pertama, yaitu memberikan penghargaan kepada salah satu siswa kita yang berprestasi. Kedua, Bapak akan memberitahukan kandidat ketua osis periode ini." Pak Darto memberikan pengumuman dengan menggunakan microphone. Tidak jauh dari posisi Pak Darto, terdapat dua piala berwarna keemasan yang berjejer di atas meja.

Mendengar info tentang siswa berprestasi, sebagian besar orang langsung menoleh ke arah Raffi. Sebab semua orang tahu, Raffi baru saja meraih kemenangan dalam kompetisi Sains tingkat nasional. Tidak disitu saja, dua minggu lalu Raffi juga berhasil mengantongi juara satu dalam ajang olimpiade Matematika.

"Penggemar lo pasti makin banyak." Tirta menyenggol Raffi dengan sikunya. Dia kebetulan berdiri di samping Raffi.

Raffi hanya menanggapi dengan senyuman tipis. Sorot matanya tertuju ke arah Gamal. Lelaki berambut cepak itu tampak berada di barisan murid-murid yang datang terlambat.

Barisan di kelas XI 2 MIPA ada Elsa yang menjinjitkan kaki. Ia mencoba memperhatikan Raffi yang kebetulan ada di barisan paling depan. Akibat bertugas sebagai ketua kelas, Raffi memang selalu berdiri di barisan paling depan.

"Oke. Sekarang Bapak akan menyerahkan piala kepada murid yang sudah berhasil mengharumkan nama sekolah kita. Dia adalah... Raffi Hannes!" seru Pak Darto. Semua orang langsung memberikan tepuk tangan.

Raffi tidak hanya menerima sorak-sorai dari teman-temannya. Tetapi juga para guru. Terutama Bu Anita, selaku wali kelas XI MIPA 1.

"Ayo, Raffi. Dipersilahkan maju ke depan. Kita akan melakukan sesi penyerahan piala, serta berfoto bersama dewan guru." Pak Darto mendesak Raffi untuk maju ke tengah lapangan.

Raffi menghembuskan nafas dari mulut. Kemudian melangkah maju ke depan. Dia segera menerima dua penghargaan sekaligus. Pesonanya kian bertambah. Membuat para siswi semakin klepek-klepek memujanya.

"Selamat ya, Raf. Tetap rendah hati kamu." Bu Hana menyalami Raffi sambil memberi nasehat.

"Siap, Bu!" sahut Raffi dengan senyuman simpul. Dia menyalami semua guru yang berhadir. Selanjutnya, barulah Raffi melakukan sesi foto bersama para dewan guru.

"Raffi! Kamu jangan kembali ke barisan dulu. Ada pengumuman penting lagi habis ini," ujar Bu Salsa. Raffi lantas urung beranjak. Dia memilih berdiri di dekat Pak Darto. Meletakkan dua piala miliknya kembali ke meja.

Dari kejauhan, sedari tadi Gamal tidak berhenti mengamati. Dia sebenarnya merasa iri kepada Raffi. Meskipun begitu, Gamal sadar diri kalau kepintaran Raffi memang tidak terkalahkan.

'Otak lo terbuat dari apa sih, Raf?' batin Gamal seraya geleng-geleng kepala. Selain iri, dia juga merasa kagum.

"Terkait kandidat ketua osis, Bapak akan serahkan sepenuhnya kepada Pak Willy. Beliau selaku pembina osis, telah memilih kandidat yang cocok dengan banyak pertimbangan. Saya persilahkan kepada Pak Willy untuk bicara." Pak Darto menyerahkan microphone kepada Pak Willy.

"Baiklah. Bapak tidak mau basa-basi. Bapak umumkan saja kandidat yang sudah terpilih." Pak Willy berdehem sejenak. Lalu meneruskan, "pertama ada Agung Sanjaya kelas XI IPS 1. Kedua ada Raffi Hannes dari kelas XI MIPA 1."

Deg!

Mendengar namanya disebut, Raffi membulatkan mata. Seingatnya dia tidak pernah mendaftarkan diri sebagai calon ketua osis. Raffi segera melakukan protes kepada Pak Willy.

"Pak, kenapa namaku juga ada? Aku nggak mau!" Raffi menggeleng lemah.

"Tenang dulu, Raf. Biar Bapak jelaskan dahulu." Pak Willy mencoba memberikan penjelasan. Ia langsung menerangkan dengan menggunakan microphone.

Pak Willy memberitahukan seluruh siswa, bahwa kandidat ketua osis dipilih berdasarkan pilihan guru. Masalah voting, barulah seluruh murid yang akan ikut andil untuk memilih. Masalahnya adalah, yang telah terpilih sebagai kandidat tidak diperbolehkan menolak.

Raut wajah Raffi seketika berubah jadi masam. Walaupun begitu, dia berusaha keras menutupi dari balik topinya. Raffi tidak bisa berbuat apa-apa selain pasrah. Lagi pula namanya terlanjur diumumkan.

"Baiklah. Bapak akan lanjut memberitahukan dua kandidat selanjutnya. Yaitu Putri Annika kelas XI IPS 3, dan terakhir ada Gamal Laksana kelas XI MIPA 1. Nama-nama yang tadi disebutkan, harap maju ke depan!" Pak Willy menyelesaikan pemberitahuannya.

Banyak orang yang dibuat kaget saat mendengar nama Gamal juga menjadi kandidat ketua osis. Bagaimana bisa anak bandel sepertinya bisa terselip di antara murid teladan? Seluruh orang tentu merasa curiga. Apalagi ayahnya Gamal diketahui merupakan pemilik SMA Angkasa Jaya.

"Pak! Apa nggak salah?" Bu Salsa yang juga heran, segera meminta keterangan dari Pak Willy.

"Aku disuruh Pak Galih, Bu. Kalau yang di atas sudah memutuskan, kita nggak bisa apa-apa. Biarin aja deh. Toh voting dilakukan oleh semua murid di sekolah. Mereka nggak mungkin pilih Gamal jadi ketua osis." Pak Willy menjelaskan dengan nada berbisik. Bu Salsa lantas mengangguk saja. Guru biasa sepertinya memang tidak bisa berbuat apa-apa.

Empat kandidat ketua osis disuruh berbaris di depan. Pak Willy memperkenalkan wajah-wajah itu kepada semua orang. Dia juga mengatakan agar semua kandidat bersiap melakukan pidato lusa nanti.

"Gila lo, Mal. Jangan bilang elo yang daftarin nama gue buat jadi kandidat ketua osis?" timpal Raffi. Menatap tajam Gamal yang kebetulan berdiri di sampingnya.

"Enggaklah! Mana mungkin gue jadiin lo buat jadi saingan. Lo pikir gue nggak syok apa, liat lo juga terpilih?" balas Gamal. Dari ekspresi seriusnya, nampaknya Gamal memang tidak bercanda.

"Gila. Gue nggak peduli deh." Raffi berdecak kesal. Dia dan semua orang dipersilahkan untuk masuk kelas.

Setibanya di kelas, Gamal terus bercerita mengenai Zara. Katanya mereka menghabiskan waktu semalaman untuk bersenang-senang. Karena muak mendengar cerita Gamal, Raffi memutuskan duduk ke sebelah siswa yang bernama Rasya.

"Kenapa, Raf?" tanya Rasya. Ia merupakan siswa yang meraih ranking dua di kelas Raffi. Orangnya agak pendiam. Tetapi dia cukup akrab dengan Raffi. Mereka sering berdiskusi perihal pelajaran sekolah.

"Gue nggak fokus baca buku. Tuh lihat aja si Gamal. Dia nggak berhenti-berhenti ngomong," sahut Raffi sembari membuka buku yang dibawanya. Saat itulah Ratna mendadak datang.

"Cie... yang masuk kandidat ketua osis. Katanya nggak mau ikut." Ratna memanyunkan mulutnya kesal.

"Gue aja nggak tahu bisa tiba-tiba masuk kandidat. Gue kaget banget! Tadi gue sampai protes sama Pak Willy!" keluh Raffi.

"Gue nggak kaget lo bisa masuk kandidat. Yang bikin gue kaget itu... kok Gamal bisa masuk ya? Padahal dia murid bermasalah loh," ungkap Ratna seraya melirik ke arah Gamal.

"Gamal pasti pakai koneksi Bokapnya. Tapi tenang aja, gue yakin nggak ada orang yang mau pilih dia buat jadi ketos!" Rasya ikut masuk ke dalam pembicaraan.

"Bener! Gue yakin banget. Yang terpilih jadi ketos pasti elo, Raf." Ratna berpendapat. Namun Raffi sama sekali tidak menggubrisnya. Dia lebih memilih sibuk membaca buku.

Terpopuler

Comments

Daylily

Daylily

Horang kaya emang gitu, Ratna

2022-11-05

0

penahitam (HIATUS)

penahitam (HIATUS)

gitu ya enaknya jadi anak sultan.
Tinggal ngandelin kekuasan ortu aja. 😕

2022-03-08

5

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Katanya Belajar?
2 Bab 2 - Video Misterius
3 Bab 3 - Tim Basket Berseragam
4 Bab 4 - Tentang Zara
5 Bab 5 - Ke Ruang BK
6 Bab 6 - Membersihkan Toilet
7 Bab 7 - Membeli Pakaian Baru
8 Bab 8 - Sikap Berandal Gamal
9 Bab 9 - Kandidat Ketos Yang Mengejutkan
10 Bab 10 - Perasaan Elsa
11 Bab 11 - Sensasi Ciuman
12 Bab 12 - Memikirkan Elsa
13 Bab 13 - Terpaksa Membolos
14 Bab 14 - Tiba di Villa
15 Bab 15 - Berenang
16 Bab 16 - Jujur? atau Tantangan? [1]
17 Bab 17 - Jujur? atau Tantangan? [2]
18 Bab 18 - Ingin Pulang
19 Bab 19 - Meninggalkan Villa
20 Bab 20 - Ketahuan?
21 Bab 21 - Pernyataan Cinta
22 Bab 22 - Vanila Cake & Pangkuan
23 Bab 23 - Pacaran
24 Bab 24 - Acara Perkenalan Calon Ketos
25 Bab 25 - Pertengkaran
26 Bab 26 - Teka-Teki Kasus Zara
27 Bab 27 - Belakang Sekolah
28 Bab 28 - Terciduk
29 Bab 29 - Bully Itu Sederhana [Tapi Menyakitkan]
30 Bab 30 - Teman Makan Teman
31 Bab 31 - Strategi Gamal
32 Bab 32 - Pesan Misterius
33 Bab 33 - Cowok Tidak Pernah Peka
34 Bab 34 - Hampir Saja
35 Bab 35 - Pembicaraan Raffi & Gamal
36 Bab 36 - Zara Yang Sebenarnya
37 Bab 37 - Obrolan Santai
38 Bab 38 - Ketos Baru
39 Bab 39 - Perdebatan
40 Bab 40 - Kado Misterius
41 Bab 41 - Ulangan Akhir Semester
42 Bab 42 - Jadi Siapa Pengirim Suratnya?
43 Bab 43 - Cemburu
44 Bab 44 - Godaan Zara
45 Bab 45 - Cinta & Persahabatan
46 Bab 46 - Liburan [1]
47 Bab 47 - Liburan [2]
48 Bab 48 - Liburan [3]
49 Bab 49 - Liburan [4]
50 Bab 50 - Depresi Ringan
51 Bab 51 - Mencari Ketos
52 Bab 52 - Diskusi
53 Bab 53 - Rapat Osis
54 Bab 54 - Balikan
55 Bab 55 - Rumah Danu
56 Bab 56 - Kasih Sayang Orang Tua
57 Bab 57 - Perasaan Tak Terduga
58 Bab 58 - MOS [Masa Orientasi Siswa]
59 Bab 59 - Kejahilan
60 Bab 60 - Pasangan Baru
61 Bab 61 - Obsesi Remaja
62 Bab 62 - Pertama Kali
63 Bab 63 - Obrolan Elsa & Zara
64 Bab 64 - Keputusan Mengejutkan
65 Bab 65 - Pelarian Bersama
66 Bab 66 - Dunia Bebas Di Klub Malam
67 Bab 67 - Jebakan Gamal
68 Bab 68 - Seperti Di Neraka
69 Bab 69 - Menjaga Rahasia
70 Bab 70 - Nasib Gamal & Kawan-Kawan [+Bonus Visual]
71 Bab 71 - Sekolah Kembali
72 Bab 72 - Pertengkaran
73 Bab 73 - Karma Untuk Danu
74 Bab 74 - Ketahuan Pacaran
75 Bab 75 - Gamal Tak Pernah Berubah
76 Bab 76 - Kabar Tes Urin
77 Bab 77 - Semakin Banyak Yang Tahu
78 Bab 78 - Badboy Itu Keren?
79 Bab 79 - Bertemu Danu
80 Bab 80 - Ingin Membuat Roti Sobek
81 Bab 81 - Nonton Bareng
82 Bab 82 - Kencan Ala Remaja
83 Bab 83 - Pulang Larut Malam
84 Bab 84 - Cewek Baru Super Populer
85 Bab 85 - Tim Basket Pilihan
86 Bab 86 - Latihan Basket
87 Bab 87 - Ketahuan! [Hinaan Untuk Zara]
88 Bab 88 - Rasa Sakit Mungkin Adalah Hukuman
89 Bab 89 - Permen Kiss
90 Bab 90 - Rahasia Elsa
91 Bab 91 - Kecewa
92 Bab 92 - Keputusan Gila
93 Bab 93 - Butuh Duit
94 Bab 94 - Seperti Anak Manja
95 Bab 95 - Teman Yang Mabuk
96 Bab 96 - Belum Kapok
97 Bab 97 - Membully Olive
98 Bab 98 - Berantem Di Toilet
99 Bab 99 - Pengaruh Orang Tua
100 Bab 100 - Jantung Kota Angkasa Jaya
101 Bab 101 - Perubahan Raffi
102 Bab 102 - Pelampiasan
103 Bab 103 - Guru Baru
104 Bab 104 - Ulat Kaki Seribu
105 Bab 105 - Cara Pak Ervan
106 Bab 106 - Paksaan Elsa
107 Bab 107 - Pingsan
108 Bab 108 - Siapa Lelaki Itu?
109 Bab 109 - Mengakui, Tetapi...
110 Bab 110 - Membuktikan
111 Bab 111 - Mencari Elsa
112 Bab 112 - Teori Efek Kupu-Kupu
113 Bab 113 - Kabut Perdamaian
114 Bab 114 - Overdosis
115 Bab 115 - Pengakuan Terdalam
116 Bab 116 - Nikah Muda
117 Bab 117 - Nasib Tirta
118 Bab 118 - Bagian Akhir
119 Bonus Chapter - Akhir Raffi & Elsa
120 Novel Teen Baru - Cinta Di Tengah Permusuhan
121 Novel Baru Gairah Cinta Zerin & Zidan
122 Novel Baru - Hantu Senja
123 Novel Sisi Gelap Dunia Anak SMA 2
124 NOVEL TEEN BARU
125 Novel Teen [Kisah Dua Asmara Di SMA]
126 Novel SISI GELAP Terbaru!
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bab 1 - Katanya Belajar?
2
Bab 2 - Video Misterius
3
Bab 3 - Tim Basket Berseragam
4
Bab 4 - Tentang Zara
5
Bab 5 - Ke Ruang BK
6
Bab 6 - Membersihkan Toilet
7
Bab 7 - Membeli Pakaian Baru
8
Bab 8 - Sikap Berandal Gamal
9
Bab 9 - Kandidat Ketos Yang Mengejutkan
10
Bab 10 - Perasaan Elsa
11
Bab 11 - Sensasi Ciuman
12
Bab 12 - Memikirkan Elsa
13
Bab 13 - Terpaksa Membolos
14
Bab 14 - Tiba di Villa
15
Bab 15 - Berenang
16
Bab 16 - Jujur? atau Tantangan? [1]
17
Bab 17 - Jujur? atau Tantangan? [2]
18
Bab 18 - Ingin Pulang
19
Bab 19 - Meninggalkan Villa
20
Bab 20 - Ketahuan?
21
Bab 21 - Pernyataan Cinta
22
Bab 22 - Vanila Cake & Pangkuan
23
Bab 23 - Pacaran
24
Bab 24 - Acara Perkenalan Calon Ketos
25
Bab 25 - Pertengkaran
26
Bab 26 - Teka-Teki Kasus Zara
27
Bab 27 - Belakang Sekolah
28
Bab 28 - Terciduk
29
Bab 29 - Bully Itu Sederhana [Tapi Menyakitkan]
30
Bab 30 - Teman Makan Teman
31
Bab 31 - Strategi Gamal
32
Bab 32 - Pesan Misterius
33
Bab 33 - Cowok Tidak Pernah Peka
34
Bab 34 - Hampir Saja
35
Bab 35 - Pembicaraan Raffi & Gamal
36
Bab 36 - Zara Yang Sebenarnya
37
Bab 37 - Obrolan Santai
38
Bab 38 - Ketos Baru
39
Bab 39 - Perdebatan
40
Bab 40 - Kado Misterius
41
Bab 41 - Ulangan Akhir Semester
42
Bab 42 - Jadi Siapa Pengirim Suratnya?
43
Bab 43 - Cemburu
44
Bab 44 - Godaan Zara
45
Bab 45 - Cinta & Persahabatan
46
Bab 46 - Liburan [1]
47
Bab 47 - Liburan [2]
48
Bab 48 - Liburan [3]
49
Bab 49 - Liburan [4]
50
Bab 50 - Depresi Ringan
51
Bab 51 - Mencari Ketos
52
Bab 52 - Diskusi
53
Bab 53 - Rapat Osis
54
Bab 54 - Balikan
55
Bab 55 - Rumah Danu
56
Bab 56 - Kasih Sayang Orang Tua
57
Bab 57 - Perasaan Tak Terduga
58
Bab 58 - MOS [Masa Orientasi Siswa]
59
Bab 59 - Kejahilan
60
Bab 60 - Pasangan Baru
61
Bab 61 - Obsesi Remaja
62
Bab 62 - Pertama Kali
63
Bab 63 - Obrolan Elsa & Zara
64
Bab 64 - Keputusan Mengejutkan
65
Bab 65 - Pelarian Bersama
66
Bab 66 - Dunia Bebas Di Klub Malam
67
Bab 67 - Jebakan Gamal
68
Bab 68 - Seperti Di Neraka
69
Bab 69 - Menjaga Rahasia
70
Bab 70 - Nasib Gamal & Kawan-Kawan [+Bonus Visual]
71
Bab 71 - Sekolah Kembali
72
Bab 72 - Pertengkaran
73
Bab 73 - Karma Untuk Danu
74
Bab 74 - Ketahuan Pacaran
75
Bab 75 - Gamal Tak Pernah Berubah
76
Bab 76 - Kabar Tes Urin
77
Bab 77 - Semakin Banyak Yang Tahu
78
Bab 78 - Badboy Itu Keren?
79
Bab 79 - Bertemu Danu
80
Bab 80 - Ingin Membuat Roti Sobek
81
Bab 81 - Nonton Bareng
82
Bab 82 - Kencan Ala Remaja
83
Bab 83 - Pulang Larut Malam
84
Bab 84 - Cewek Baru Super Populer
85
Bab 85 - Tim Basket Pilihan
86
Bab 86 - Latihan Basket
87
Bab 87 - Ketahuan! [Hinaan Untuk Zara]
88
Bab 88 - Rasa Sakit Mungkin Adalah Hukuman
89
Bab 89 - Permen Kiss
90
Bab 90 - Rahasia Elsa
91
Bab 91 - Kecewa
92
Bab 92 - Keputusan Gila
93
Bab 93 - Butuh Duit
94
Bab 94 - Seperti Anak Manja
95
Bab 95 - Teman Yang Mabuk
96
Bab 96 - Belum Kapok
97
Bab 97 - Membully Olive
98
Bab 98 - Berantem Di Toilet
99
Bab 99 - Pengaruh Orang Tua
100
Bab 100 - Jantung Kota Angkasa Jaya
101
Bab 101 - Perubahan Raffi
102
Bab 102 - Pelampiasan
103
Bab 103 - Guru Baru
104
Bab 104 - Ulat Kaki Seribu
105
Bab 105 - Cara Pak Ervan
106
Bab 106 - Paksaan Elsa
107
Bab 107 - Pingsan
108
Bab 108 - Siapa Lelaki Itu?
109
Bab 109 - Mengakui, Tetapi...
110
Bab 110 - Membuktikan
111
Bab 111 - Mencari Elsa
112
Bab 112 - Teori Efek Kupu-Kupu
113
Bab 113 - Kabut Perdamaian
114
Bab 114 - Overdosis
115
Bab 115 - Pengakuan Terdalam
116
Bab 116 - Nikah Muda
117
Bab 117 - Nasib Tirta
118
Bab 118 - Bagian Akhir
119
Bonus Chapter - Akhir Raffi & Elsa
120
Novel Teen Baru - Cinta Di Tengah Permusuhan
121
Novel Baru Gairah Cinta Zerin & Zidan
122
Novel Baru - Hantu Senja
123
Novel Sisi Gelap Dunia Anak SMA 2
124
NOVEL TEEN BARU
125
Novel Teen [Kisah Dua Asmara Di SMA]
126
Novel SISI GELAP Terbaru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!