Bab 2 - Video Misterius

...༻☆༺...

Raffi baru memasuki kelas. Sebagai ketua kelas, dia harus menulis absensi. Lalu menyerahkan daftar absensi ke guru yang kena tugas piket.

"Raf, lo mau nyalon jadi ketua osis ya?" tanya Ratna. Ia adalah teman dekat Elsa. Tetapi justru satu kelas dengan Raffi.

"Nggak deh. Capek gue. Jadi ketua kelas capeknya udah minta ampun. Gue niat jadi anggota aja kayaknya," jelas Raffi sembari sibuk menulis nama-nama temannya yang tidak hadir hari ini.

"Ca elah... sok banget sih." Ratna menopang dagu dengan satu tangan. Dia salah satu orang yang juga mengagumi sosok Raffi.

"Lo aja yang daftar gih!" balas Raffi.

"Gue ikut, kalau lo juga ikut." Ratna mengarahkan jari telunjuk ke wajah Raffi. Sekarang Raffi hanya bisa memutar bola mata sambil tersenyum.

Semenjak awal masuk kelas, Gamal sudah berkumpul dengan dua orang teman lainnya. Dia yang melihat Raffi hendak beranjak ke tempat guru piket, bergegas mengekori.

"Tunggu, Raf!" Gamal berlari laju. Dia langsung melingkarkan tangan ke pundak Raffi.

"Pasti ada maunya nih," sindir Raffi. Tanpa menoleh ke arah Gamal. Dia berlagak sibuk dengan kertas yang dipegangnya.

"Iya dong. Gue mau minta izin pergi sama guru piket. Bantuin gue ya. Lo mau ikut nggak? Gue perginya pas selesai istirahat pertama," ujar Gamal. Dua alisnya terangkat dua kali.

"Gila! Lo pengen gue bantuin lo bolos? Enggak kali!" tolak Raffi seraya melepas rangkulan Gamal.

"Sekali ini aja, Raf. Gue janji ini yang terakhir." Gamal mengatupkan dua tangan menjadi satu. Melakukan pose memohon dengan raut wajah memelas.

"Begitu aja terus sampai tahun depan." Raffi tetap pada pendiriannya.

"Oke, kalau gitu. Lo mau apa? Gue bakal kasih apapun yang lo mau, asal bantuin gue kali ini ya?" Gamal sengaja memberikan tawaran yang menggoda.

"Oke, gue mau lo nggak bolos hari ini. Bisa nggak lo kasih permintaan gue itu?" timpal Raffi. Kemudian melingus pergi meninggalkan Gamal. Kini Gamal hanya bisa menggaruk kasar tengkuknya. Meskipun begitu, dia paham betul kalau sikap Raffi terhadapnya adalah sebagai bentuk kepedulian.

Dalam perjalanan menuju ruang guru, atensi Raffi teralih ke arah sekumpulan siswi di depan toilet. Mereka tampak sibuk melihat sesuatu dari ponsel.

"Astaga... nggak nyangka gue. Bukannya Zara orangnya pendiam ya? Kok dia bisa gini sih?"

"Miris gue lihatnya, sumpah."

"Guru-guru udah pada tahu belum ya?"

"Kayaknya enggak deh. Kalau tahu, pasti Zara udah dipanggil ke kantor buat di interogasi."

Raffi dapat mendengar jelas pembicaraan sekumpulan siswi tersebut. Dia mencoba tidak peduli dan melanjutkan langkahnya.

Sesampainya di meja piket, guru yang bertugas menyapa Raffi dengan ramah. Kebetulan guru yang berjaga adalah Bu Salsa. Guru yang mengajar jam pelajaran pertama di kelas Raffi.

"Raf, jangan lupa bawa buku latihan kalian kemarin. Semuanya sudah Ibu nilai. Tinggal dibagikan saja sama semua temanmu," ujar Bu Salsa.

"Oke, Bu." Raffi mengangguk seraya meminta izin masuk ke ruang guru. Dia segera membawa tumpukan buku latihan miliknya dan teman sekelasnya.

Di kelas, Raffi langsung membagikan buku kepada teman-temannya. Jujur, seluruh teman-teman sekelasnya sebagian besar menyukai Raffi. Tidak hanya karena pandai berteman, tetapi juga karena tidak pelit jawaban.

"Mal, nih buku lo!" Raffi menyodorkan buku kepada Gamal. Akan tetapi Gamal tidak hirau sama sekali. Dia sepertinya sedang berpura-pura marah.

Raffi berseringai. Dia diam-diam memeriksa nilai yang didapatkan Gamal di buku latihan. Raffi memperhatikan baik-baik tulisan tangan Gamal yang terlihat seperti cacing penggal. Sudah jelek, asal-asalan lagi. Jelas Gamal bersekolah hanya untuk kewajiban. Belum lagi nilai-nilainya yang kebanyakan berada di bawah KKM.

"Ya ampun, Mal. Lo dapat 50. Bukannya gue kemarin kasih tau jawabannya ke elo ya?" ucap Raffi, keheranan.

"Udah ah, Raf. Lo tahu kan gue sekolah cuman karena dipaksa nyokap!" seru Gamal sambil merebut bukunya dari Raffi.

"Tapi nggak gitu juga kali." Raffi mendengus kasar seraya duduk ke kursi. Ia duduk bersebelahan dengan Gamal.

"Nggak usah lah lo pikirin hidup gue yang serampangan ini. Oh iya, lo udah lihat video tentang Zara belum?" Gamal tiba-tiba merubah topik pembicaraan.

"Video apaan?" Raffi mengernyitkan kening.

Gamal segera mengambil ponsel dari dalam tas. Belum sempat dia memperlihatkan kepada Raffi, Bu Salsa sudah keburu masuk ke dalam kelas. Alhasil Gamal menyimpan ponselnya terlebih dahulu.

"Lo belum lihat, Raf?" tanya Danu. Dia salah satu teman dekat Raffi dan Gamal. Duduk tepat di belakang Raffi.

"Enggak! Kalian ngomongin video apaan sih? Kepo gue jadinya," ujar Raffi. Bukan hanya dia yang sibuk bicara, namun juga teman-teman lainnya.

Bu Salsa mengamati seluruh murid di hadapannya. Padahal dia baru menyibukkan diri membuka buku pelajaran. Namun semua anak didiknya justru ribut seperti keadaan di pasar tradisional.

Bruk!

"Kalian bisa diam nggak?! Lihat Ibu ada di sini kan?" timpal Bu Salsa. Setelah memukul meja dengan keras. Semua murid otomatis terdiam. Memusatkan perhatian kepada Bu Salsa.

"Kalian pikir Ibu makhluk gaib apa? Kalau ada guru di kelas itu ya dihormati!" omel Bu Salsa. Kemudian menghela nafas panjang. Dia kembali tenang dan bersiap menerangkan materi ke depan kelas. Kebetulan Bu Salsa mengajar mata pelajaran Kimia.

Di tengah Bu Salsa sibuk menjelaskan materi, Gamal malah mengambil ponsel. Dia mengirimkan sesuatu kepada seseorang.

Ponsel Raffi sontak bergetar. Menandakan ada pesan baru masuk. Pesan tersebut tidak lain dari Gamal.

"Kalau sedang belajar, tolong matikan smartphone-nya!" tegur Bu Salsa kepada Gamal. Dia berhasil memergoki Gamal yang asyik memainkan ponsel dari balik meja. Raffi yang tadinya hendak mengambil ponsel, mengurungkan niatnya.

"Gamal! Serahkan handphone kamu sama Ibu!" Bu Salsa menghampiri Gamal dengan keadaan mata menyalang.

"Maaf, Bu..." Gamal tampak tenang saja. Dia malah cengengesan tidak karuan. Membuat pitam Bu Salsa kian membara.

"Cepat serahkan ponsel kamu!" desak Bu Salsa.

"Tapi saya punya informasi tentang murid di sekolah ini loh, Bu. Semua guru harus tahu ini." Bukannya menuruti perintah Bu Salsa, Gamal malah berceloteh.

"Mal! Serahin aja handphone lo, jangan bikin masalah deh. Nanti satu kelas yang kena batunya," bisik Tirta. Dia duduk di belakang Gamal. Salah satu orang yang masuk dalam lingkaran pertemanan Raffi.

Akibat sudah merasa geram, Bu Salsa merebut begitu saja ponsel Gamal. Lalu kembali berjalan ke depan kelas. Dia tidak lupa menyuruh Gamal untuk mengikutinya.

"Berdiri di sini sampai pelajaran selesai!" titah Bu Salsa. Menyebabkan Gamal seketika memohon ampun.

"Huuuuuu..."

"Ajal memang si Gamal, Bu."

"Jangan nangis ya, Mal. Nanti gue kasih permen deh. Hahaha."

Semua orang menyoraki Gamal yang harus menerima hukuman. Gamal hanya bisa mengarahkan bogem ke arah teman-temannya yang mengejek.

"Gue kebiri mulut lo nanti ya!" ancam Gamal. Perkataannya tentu membuat perhatian Bu Salsa kembali dicuri olehnya.

"Gamaaaaal!!!" panggil Bu Salsa. Berusaha memperingatkan. "Kamu aja yang aku urus setiap kali masuk ke kelas ini!" keluhnya sambil berkacak pinggang.

"Maaf, Bu. Khilaf, manusia tidak ada yang bisa lepas dari kesalahan," kata Gamal. Memasang mimik wajah sok polos.

"Bacot lo, Mal!" geram Danu. Kemudian dilanjutkan oleh sorakan dari Raffi dan Tirta.

Terpopuler

Comments

miss©©©lee

miss©©©lee

gemes bat

2023-01-08

0

Daylily

Daylily

Yang sabar, Bu guru 🙌🏽

2022-11-05

0

Nabz

Nabz

Gamal adalah aku
cuma aku lebih pinter dikit

2022-03-30

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Katanya Belajar?
2 Bab 2 - Video Misterius
3 Bab 3 - Tim Basket Berseragam
4 Bab 4 - Tentang Zara
5 Bab 5 - Ke Ruang BK
6 Bab 6 - Membersihkan Toilet
7 Bab 7 - Membeli Pakaian Baru
8 Bab 8 - Sikap Berandal Gamal
9 Bab 9 - Kandidat Ketos Yang Mengejutkan
10 Bab 10 - Perasaan Elsa
11 Bab 11 - Sensasi Ciuman
12 Bab 12 - Memikirkan Elsa
13 Bab 13 - Terpaksa Membolos
14 Bab 14 - Tiba di Villa
15 Bab 15 - Berenang
16 Bab 16 - Jujur? atau Tantangan? [1]
17 Bab 17 - Jujur? atau Tantangan? [2]
18 Bab 18 - Ingin Pulang
19 Bab 19 - Meninggalkan Villa
20 Bab 20 - Ketahuan?
21 Bab 21 - Pernyataan Cinta
22 Bab 22 - Vanila Cake & Pangkuan
23 Bab 23 - Pacaran
24 Bab 24 - Acara Perkenalan Calon Ketos
25 Bab 25 - Pertengkaran
26 Bab 26 - Teka-Teki Kasus Zara
27 Bab 27 - Belakang Sekolah
28 Bab 28 - Terciduk
29 Bab 29 - Bully Itu Sederhana [Tapi Menyakitkan]
30 Bab 30 - Teman Makan Teman
31 Bab 31 - Strategi Gamal
32 Bab 32 - Pesan Misterius
33 Bab 33 - Cowok Tidak Pernah Peka
34 Bab 34 - Hampir Saja
35 Bab 35 - Pembicaraan Raffi & Gamal
36 Bab 36 - Zara Yang Sebenarnya
37 Bab 37 - Obrolan Santai
38 Bab 38 - Ketos Baru
39 Bab 39 - Perdebatan
40 Bab 40 - Kado Misterius
41 Bab 41 - Ulangan Akhir Semester
42 Bab 42 - Jadi Siapa Pengirim Suratnya?
43 Bab 43 - Cemburu
44 Bab 44 - Godaan Zara
45 Bab 45 - Cinta & Persahabatan
46 Bab 46 - Liburan [1]
47 Bab 47 - Liburan [2]
48 Bab 48 - Liburan [3]
49 Bab 49 - Liburan [4]
50 Bab 50 - Depresi Ringan
51 Bab 51 - Mencari Ketos
52 Bab 52 - Diskusi
53 Bab 53 - Rapat Osis
54 Bab 54 - Balikan
55 Bab 55 - Rumah Danu
56 Bab 56 - Kasih Sayang Orang Tua
57 Bab 57 - Perasaan Tak Terduga
58 Bab 58 - MOS [Masa Orientasi Siswa]
59 Bab 59 - Kejahilan
60 Bab 60 - Pasangan Baru
61 Bab 61 - Obsesi Remaja
62 Bab 62 - Pertama Kali
63 Bab 63 - Obrolan Elsa & Zara
64 Bab 64 - Keputusan Mengejutkan
65 Bab 65 - Pelarian Bersama
66 Bab 66 - Dunia Bebas Di Klub Malam
67 Bab 67 - Jebakan Gamal
68 Bab 68 - Seperti Di Neraka
69 Bab 69 - Menjaga Rahasia
70 Bab 70 - Nasib Gamal & Kawan-Kawan [+Bonus Visual]
71 Bab 71 - Sekolah Kembali
72 Bab 72 - Pertengkaran
73 Bab 73 - Karma Untuk Danu
74 Bab 74 - Ketahuan Pacaran
75 Bab 75 - Gamal Tak Pernah Berubah
76 Bab 76 - Kabar Tes Urin
77 Bab 77 - Semakin Banyak Yang Tahu
78 Bab 78 - Badboy Itu Keren?
79 Bab 79 - Bertemu Danu
80 Bab 80 - Ingin Membuat Roti Sobek
81 Bab 81 - Nonton Bareng
82 Bab 82 - Kencan Ala Remaja
83 Bab 83 - Pulang Larut Malam
84 Bab 84 - Cewek Baru Super Populer
85 Bab 85 - Tim Basket Pilihan
86 Bab 86 - Latihan Basket
87 Bab 87 - Ketahuan! [Hinaan Untuk Zara]
88 Bab 88 - Rasa Sakit Mungkin Adalah Hukuman
89 Bab 89 - Permen Kiss
90 Bab 90 - Rahasia Elsa
91 Bab 91 - Kecewa
92 Bab 92 - Keputusan Gila
93 Bab 93 - Butuh Duit
94 Bab 94 - Seperti Anak Manja
95 Bab 95 - Teman Yang Mabuk
96 Bab 96 - Belum Kapok
97 Bab 97 - Membully Olive
98 Bab 98 - Berantem Di Toilet
99 Bab 99 - Pengaruh Orang Tua
100 Bab 100 - Jantung Kota Angkasa Jaya
101 Bab 101 - Perubahan Raffi
102 Bab 102 - Pelampiasan
103 Bab 103 - Guru Baru
104 Bab 104 - Ulat Kaki Seribu
105 Bab 105 - Cara Pak Ervan
106 Bab 106 - Paksaan Elsa
107 Bab 107 - Pingsan
108 Bab 108 - Siapa Lelaki Itu?
109 Bab 109 - Mengakui, Tetapi...
110 Bab 110 - Membuktikan
111 Bab 111 - Mencari Elsa
112 Bab 112 - Teori Efek Kupu-Kupu
113 Bab 113 - Kabut Perdamaian
114 Bab 114 - Overdosis
115 Bab 115 - Pengakuan Terdalam
116 Bab 116 - Nikah Muda
117 Bab 117 - Nasib Tirta
118 Bab 118 - Bagian Akhir
119 Bonus Chapter - Akhir Raffi & Elsa
120 Novel Teen Baru - Cinta Di Tengah Permusuhan
121 Novel Baru Gairah Cinta Zerin & Zidan
122 Novel Baru - Hantu Senja
123 Novel Sisi Gelap Dunia Anak SMA 2
124 NOVEL TEEN BARU
125 Novel Teen [Kisah Dua Asmara Di SMA]
126 Novel SISI GELAP Terbaru!
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bab 1 - Katanya Belajar?
2
Bab 2 - Video Misterius
3
Bab 3 - Tim Basket Berseragam
4
Bab 4 - Tentang Zara
5
Bab 5 - Ke Ruang BK
6
Bab 6 - Membersihkan Toilet
7
Bab 7 - Membeli Pakaian Baru
8
Bab 8 - Sikap Berandal Gamal
9
Bab 9 - Kandidat Ketos Yang Mengejutkan
10
Bab 10 - Perasaan Elsa
11
Bab 11 - Sensasi Ciuman
12
Bab 12 - Memikirkan Elsa
13
Bab 13 - Terpaksa Membolos
14
Bab 14 - Tiba di Villa
15
Bab 15 - Berenang
16
Bab 16 - Jujur? atau Tantangan? [1]
17
Bab 17 - Jujur? atau Tantangan? [2]
18
Bab 18 - Ingin Pulang
19
Bab 19 - Meninggalkan Villa
20
Bab 20 - Ketahuan?
21
Bab 21 - Pernyataan Cinta
22
Bab 22 - Vanila Cake & Pangkuan
23
Bab 23 - Pacaran
24
Bab 24 - Acara Perkenalan Calon Ketos
25
Bab 25 - Pertengkaran
26
Bab 26 - Teka-Teki Kasus Zara
27
Bab 27 - Belakang Sekolah
28
Bab 28 - Terciduk
29
Bab 29 - Bully Itu Sederhana [Tapi Menyakitkan]
30
Bab 30 - Teman Makan Teman
31
Bab 31 - Strategi Gamal
32
Bab 32 - Pesan Misterius
33
Bab 33 - Cowok Tidak Pernah Peka
34
Bab 34 - Hampir Saja
35
Bab 35 - Pembicaraan Raffi & Gamal
36
Bab 36 - Zara Yang Sebenarnya
37
Bab 37 - Obrolan Santai
38
Bab 38 - Ketos Baru
39
Bab 39 - Perdebatan
40
Bab 40 - Kado Misterius
41
Bab 41 - Ulangan Akhir Semester
42
Bab 42 - Jadi Siapa Pengirim Suratnya?
43
Bab 43 - Cemburu
44
Bab 44 - Godaan Zara
45
Bab 45 - Cinta & Persahabatan
46
Bab 46 - Liburan [1]
47
Bab 47 - Liburan [2]
48
Bab 48 - Liburan [3]
49
Bab 49 - Liburan [4]
50
Bab 50 - Depresi Ringan
51
Bab 51 - Mencari Ketos
52
Bab 52 - Diskusi
53
Bab 53 - Rapat Osis
54
Bab 54 - Balikan
55
Bab 55 - Rumah Danu
56
Bab 56 - Kasih Sayang Orang Tua
57
Bab 57 - Perasaan Tak Terduga
58
Bab 58 - MOS [Masa Orientasi Siswa]
59
Bab 59 - Kejahilan
60
Bab 60 - Pasangan Baru
61
Bab 61 - Obsesi Remaja
62
Bab 62 - Pertama Kali
63
Bab 63 - Obrolan Elsa & Zara
64
Bab 64 - Keputusan Mengejutkan
65
Bab 65 - Pelarian Bersama
66
Bab 66 - Dunia Bebas Di Klub Malam
67
Bab 67 - Jebakan Gamal
68
Bab 68 - Seperti Di Neraka
69
Bab 69 - Menjaga Rahasia
70
Bab 70 - Nasib Gamal & Kawan-Kawan [+Bonus Visual]
71
Bab 71 - Sekolah Kembali
72
Bab 72 - Pertengkaran
73
Bab 73 - Karma Untuk Danu
74
Bab 74 - Ketahuan Pacaran
75
Bab 75 - Gamal Tak Pernah Berubah
76
Bab 76 - Kabar Tes Urin
77
Bab 77 - Semakin Banyak Yang Tahu
78
Bab 78 - Badboy Itu Keren?
79
Bab 79 - Bertemu Danu
80
Bab 80 - Ingin Membuat Roti Sobek
81
Bab 81 - Nonton Bareng
82
Bab 82 - Kencan Ala Remaja
83
Bab 83 - Pulang Larut Malam
84
Bab 84 - Cewek Baru Super Populer
85
Bab 85 - Tim Basket Pilihan
86
Bab 86 - Latihan Basket
87
Bab 87 - Ketahuan! [Hinaan Untuk Zara]
88
Bab 88 - Rasa Sakit Mungkin Adalah Hukuman
89
Bab 89 - Permen Kiss
90
Bab 90 - Rahasia Elsa
91
Bab 91 - Kecewa
92
Bab 92 - Keputusan Gila
93
Bab 93 - Butuh Duit
94
Bab 94 - Seperti Anak Manja
95
Bab 95 - Teman Yang Mabuk
96
Bab 96 - Belum Kapok
97
Bab 97 - Membully Olive
98
Bab 98 - Berantem Di Toilet
99
Bab 99 - Pengaruh Orang Tua
100
Bab 100 - Jantung Kota Angkasa Jaya
101
Bab 101 - Perubahan Raffi
102
Bab 102 - Pelampiasan
103
Bab 103 - Guru Baru
104
Bab 104 - Ulat Kaki Seribu
105
Bab 105 - Cara Pak Ervan
106
Bab 106 - Paksaan Elsa
107
Bab 107 - Pingsan
108
Bab 108 - Siapa Lelaki Itu?
109
Bab 109 - Mengakui, Tetapi...
110
Bab 110 - Membuktikan
111
Bab 111 - Mencari Elsa
112
Bab 112 - Teori Efek Kupu-Kupu
113
Bab 113 - Kabut Perdamaian
114
Bab 114 - Overdosis
115
Bab 115 - Pengakuan Terdalam
116
Bab 116 - Nikah Muda
117
Bab 117 - Nasib Tirta
118
Bab 118 - Bagian Akhir
119
Bonus Chapter - Akhir Raffi & Elsa
120
Novel Teen Baru - Cinta Di Tengah Permusuhan
121
Novel Baru Gairah Cinta Zerin & Zidan
122
Novel Baru - Hantu Senja
123
Novel Sisi Gelap Dunia Anak SMA 2
124
NOVEL TEEN BARU
125
Novel Teen [Kisah Dua Asmara Di SMA]
126
Novel SISI GELAP Terbaru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!