Bab 6 - Membersihkan Toilet

...༻☆༺...

Seperti biasa, Gamal selalu mendapatkan omelan. Kali ini Bu Lestari memberikan peringatan terakhir. Jika dilanggar, maka pihak sekolah tidak akan segan-segan mendepak Gamal keluar.

"Maaf ya, Bu..." tutur Gamal dengan nada malas. Ia terkesan terpaksa mengucapkannya. Raffi yang duduk di sebelah, segera menginjak kuat-kuat kaki Gamal.

"Yang bener, Mal. Bu Lestari melotot tuh!" ujar Raffi memperingatkan.

"Apaan sih!" bukannya sadar, Gamal justru tidak terima. Dia tidak peduli, baginya yang terpenting sudah minta maaf.

"Ikhlas nggak minta maafnya?!" timpal Bu Lestari sambil menyilangkan tangan di dada.

"Ikhlas dong, Bu." Gamal lekas menyahut. Dia yang sering berhadapan dengan guru BK, sangat tahu perangai Bu Lestari bagaimana.

"Ya sudah, kalian lebih baik bersihkan toilet saat pulang sekolah nanti. Untuk sekarang silahkan kembali ke kelas!" titah Bu Lestari.

"Terima kasih, Bu." Raffi membungkukkan badan. Hal serupa juga dilakukan oleh Elsa. Sementara Gamal hanya terpaksa melakukannya. Mereka lantas keluar dari ruangan. Kecuali Zara, yang memang sengaja ingin di ajak bicara empat mata. Sebab masalah yang dilakukan Zara cukup serius.

"Danu dan Tirta mana?" tanya Raffi sembari berjalan berbarengan dengan Gamal dan Elsa. Dia berada di posisi tengah.

"Mereka ninggalin gue, pas gue sibuk negosiasi sama satpam," jawab Gamal santai.

"Pantesan mereka nggak kena," tanggap Raffi seraya tergelak kecil. Kemudian membawa Gamal masuk ke dalam rangkulan. "Kan udah gue bilangin jangan bolos. Kena lo sekarang kan! Dapat peringatan terakhir lagi sama Bu Lestari," pungkasnya.

"Nggak takut gue sama Bu Lestari. Bokap gue kan lebih berkuasa dari dia!" ujar Gamal. Bersikap arogan. Dia memang putra dari seorang pengusaha bisnis terkenal di kota Angkasa Jaya. Ayahnya Gamal juga merupakan pemilik banyak yayasan dan beberapa sekolah. Termasuk tempat Gamal bersekolah sekarang.

"Gila lo, Mal! Kayak anak-anak pembully di film-film aja." Raffi -geram dengan pernyataan Gamal. "Bu Lestari seorang guru loh. Kita harusnya berterima kasih sama dia, karena udah diberi ilmu yang baik-baik," lanjutnya memberi nasehat.

"Ah! Bu Lestari nggak ngajar kok. Kerjaan dia cuman marah-marah, terus hukum para murid di sekolah." Gamal bersikap tak acuh.

"Dasar durhaka!" Raffi melayangkan tamparan ke salah satu pipi Gamal.

"Tega lo, Raf. Gue cuman bercanda doang." Gamal berkilah.

"Sesering apa sih lo bolos?" Elsa yang sedari tadi diam, akhirnya ikut masuk ke dalam pembicaraan.

"Sesering gue memperhatikan lo," tanggap Gamal. Dia langsung mendapat tamparan kedua dari Raffi.

"Emang lo perhatiin gue? Ngomong panjang lebar aja nggak pernah!" balas Elsa dengan dahi berkerut.

"Gue nggak bisa ngomong lama sama lo, karena..." Gamal melirik ke arah Raffi. Teman yang ditatapnya itu sontak membalas menatap.

"Karena apa?" Raffi dan Elsa bertanya secara serempak.

"Kalian pikir aja sendiri." Gamal memutar bola mata jengah. Ia yang sering menyaksikan interaksi di antara Raffi dan Elsa, tentu tahu ada sesuatu yang spesial. Sebagai lelaki, Gamal tahu Elsa menyukai Raffi. Tetapi dia merasa masih tidak pasti dengan perasaan Raffi. Hal itu karena Raffi terlihat biasa saja. Tidak seperti Elsa yang selalu curi-curi pandang.

"Nggak jelas lo, Mal." Raffi iseng mendorong Gamal. Hingga temannya tersebut berjalan lebih dulu di depan.

"Ya udah, gue duluan." Elsa segera masuk ke dalam kelas. Raffi hanya mengangguk dan mengembangkan senyuman tipis.

"Hati-hati sama rindu, El." Gamal melambaikan tangan dari kejauhan. Elsa lantas membalas dengan memajukan bibir bawahnya.

"Ayo! Kita juga harus cepat-cepat masuk kelas." Raffi berlari lebih dulu. Di iringi Gamal yang berjalan laju dari belakang.

...***...

Bel pertanda pulang berbunyi, dengusan kasar dilakukan oleh Raffi dan Gamal. Keduanya tidak bisa pulang karena harus menyelesaikan hukuman.

"Gue boleh pulang duluan nggak? Capek gue," ujar Gamal seraya mengusap tengkuknya.

"Enak aja!" tolak Raffi dengan raut wajah merengut.

"Kalau banyak yang bantu, maka cepat juga selesainya." Elsa yang sudah sibuk menyapu langsung menyahut. Sekarang Gamal tidak punya pilihan selain membantu.

Raffi, Elsa dan Gamal berbagi tugas. Ada yang menyapu, membersihkan closet dan mengepel. Mereka fokus melakukan tugas agar bisa cepat-cepat selesai.

"Eh, Raf. Kira-kira alasan Zara ada di ruang BK tadi, kenapa ya? Apa gara-gara videonya itu?" tanya Gamal sambil mengelap cermin dengan kain.

"Kayaknya gitu deh. Lo tahu siapa yang rekam dan nyebarin videonya?" Raffi bertanya dalam keadaan sibuk bergumul dengan penyedot wc.

"Mana gue tahu. Gue cuman dapat kiriman dari Kakak kelas," jelas Gamal.

Tap!

Tap!

Tap!

Terdengar suara derap langkah yang kian mendekat. Pemiliknya tidak lain adalah Elsa. Mimik wajahnya terlihat merengut.

"Raf, temenin gue di toilet cewek dong. Takut gue sendirian," seru Elsa menatap Raffi penuh harap. Dia tidak mau ditemani oleh Gamal.

"Ya udah, biar gue yang temanin." Gamal merekahkan senyuman girang. Akan tetapi Elsa sama sekali tidak meladeninya. Elsa malah masuk ke bilik toilet dimana Raffi berada.

"Lo nggak apa-apa, Raf?" tanya Elsa, ketika menyaksikan Raffi kesulitan menarik penyedot wc yang tersendat.

"Keras banget. Kenapa ya?" sahut Raffi yang masih mencoba sekuat tenaga menarik penyedot wc.

"Astaga, gitu aja nggak bisa. Sini biar gue aja!" Gamal mengambil alih posisi Raffi. Sekarang dia yang berusaha menarik penyedot wc. Namun Gamal juga tidak mampu. Wajahnya sampai meringis seperti orang mengejan.

"Sok banget lo, Mal. Nanti lo malah berak di celana lagi. Ya udah, kita kerjasama kalau gitu." Raffi lantas membantu Gamal.

Elsa yang tidak ingin diam, ikut menyumbangkan tenaga. Ketiganya mengerahkan kekuatan maksimal.

"Yang terakhir berak di sini siapa sih? Kotorannya pasti gede banget." Gamal menggerutu.

"Kayaknya bukan masalah itu sih. Tapi penyedot wc-nya emang bermasalah," imbuh Raffi.

Elsa yang berada di belakang Raffi membisu. Dia sibuk melingkarkan tangan ke pinggul Raffi. Dengan modus untuk membantu. Padahal dia senyum-senyum sendiri, karena bisa mengambil kesempatan tersebut.

Di waktu yang tak terduga, penyedut wc akhirnya terlepas. Raffi, Elsa dan Gamal yang tak menyangka, sontak terhuyung ke belakang. Mereka terjatuh bersamaan di lantai. Kini baju mereka basah akibat terkena air dari lantai, belum lagi cipratan dari closet yang sempat di sedot tadi.

"Aaaah! Bau deh gue! Jijik banget sumpah. Bu Lestari tega," gumam Elsa. Meringiskan wajah. Ia merasa geli dengan keadaannya sendiri.

"Mampus gue. Nyokap bakal marah liat gue berantakan gini. Ketahuan deh gue langgar peraturan sekolah." Raffi juga ikut melakukan keluhan. Ia tampak berusaha membersihkan seragamnya yang kotor.

"Elaah... Ini cuman air. Beruntung yang keluar dari closet bukan emas kuningan," sahut Gamal. Terkesan biasa saja.

"Cepat kita selesaikan semuanya aja. Gue nggak mau lama-lama di sini. Mal, lo lanjut bersihin ya. Gue mau ke toilet sebelah." Raffi berderap ke toilet khusus wanita.

"Tunggu, Raf!" Elsa bergegas mengejar Raffi. Sebelum benar-benar pergi, dia sempat berucap, "Mal, gue bantuin Raffi ke sebelah. Di toilet cewek masih kotor banget."

"Gue ikut juga kalau gitu." Gamal ikut beranjak ke toilet wanita.

Terpopuler

Comments

Winarti_BuluketeknyaSuga

Winarti_BuluketeknyaSuga

lari maraton bacanya

2023-04-23

0

Daylily

Daylily

iyuhhh.. geli

2022-11-05

0

Anonym itu aku

Anonym itu aku

baunya gimana tuh thor😅

2022-06-02

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Katanya Belajar?
2 Bab 2 - Video Misterius
3 Bab 3 - Tim Basket Berseragam
4 Bab 4 - Tentang Zara
5 Bab 5 - Ke Ruang BK
6 Bab 6 - Membersihkan Toilet
7 Bab 7 - Membeli Pakaian Baru
8 Bab 8 - Sikap Berandal Gamal
9 Bab 9 - Kandidat Ketos Yang Mengejutkan
10 Bab 10 - Perasaan Elsa
11 Bab 11 - Sensasi Ciuman
12 Bab 12 - Memikirkan Elsa
13 Bab 13 - Terpaksa Membolos
14 Bab 14 - Tiba di Villa
15 Bab 15 - Berenang
16 Bab 16 - Jujur? atau Tantangan? [1]
17 Bab 17 - Jujur? atau Tantangan? [2]
18 Bab 18 - Ingin Pulang
19 Bab 19 - Meninggalkan Villa
20 Bab 20 - Ketahuan?
21 Bab 21 - Pernyataan Cinta
22 Bab 22 - Vanila Cake & Pangkuan
23 Bab 23 - Pacaran
24 Bab 24 - Acara Perkenalan Calon Ketos
25 Bab 25 - Pertengkaran
26 Bab 26 - Teka-Teki Kasus Zara
27 Bab 27 - Belakang Sekolah
28 Bab 28 - Terciduk
29 Bab 29 - Bully Itu Sederhana [Tapi Menyakitkan]
30 Bab 30 - Teman Makan Teman
31 Bab 31 - Strategi Gamal
32 Bab 32 - Pesan Misterius
33 Bab 33 - Cowok Tidak Pernah Peka
34 Bab 34 - Hampir Saja
35 Bab 35 - Pembicaraan Raffi & Gamal
36 Bab 36 - Zara Yang Sebenarnya
37 Bab 37 - Obrolan Santai
38 Bab 38 - Ketos Baru
39 Bab 39 - Perdebatan
40 Bab 40 - Kado Misterius
41 Bab 41 - Ulangan Akhir Semester
42 Bab 42 - Jadi Siapa Pengirim Suratnya?
43 Bab 43 - Cemburu
44 Bab 44 - Godaan Zara
45 Bab 45 - Cinta & Persahabatan
46 Bab 46 - Liburan [1]
47 Bab 47 - Liburan [2]
48 Bab 48 - Liburan [3]
49 Bab 49 - Liburan [4]
50 Bab 50 - Depresi Ringan
51 Bab 51 - Mencari Ketos
52 Bab 52 - Diskusi
53 Bab 53 - Rapat Osis
54 Bab 54 - Balikan
55 Bab 55 - Rumah Danu
56 Bab 56 - Kasih Sayang Orang Tua
57 Bab 57 - Perasaan Tak Terduga
58 Bab 58 - MOS [Masa Orientasi Siswa]
59 Bab 59 - Kejahilan
60 Bab 60 - Pasangan Baru
61 Bab 61 - Obsesi Remaja
62 Bab 62 - Pertama Kali
63 Bab 63 - Obrolan Elsa & Zara
64 Bab 64 - Keputusan Mengejutkan
65 Bab 65 - Pelarian Bersama
66 Bab 66 - Dunia Bebas Di Klub Malam
67 Bab 67 - Jebakan Gamal
68 Bab 68 - Seperti Di Neraka
69 Bab 69 - Menjaga Rahasia
70 Bab 70 - Nasib Gamal & Kawan-Kawan [+Bonus Visual]
71 Bab 71 - Sekolah Kembali
72 Bab 72 - Pertengkaran
73 Bab 73 - Karma Untuk Danu
74 Bab 74 - Ketahuan Pacaran
75 Bab 75 - Gamal Tak Pernah Berubah
76 Bab 76 - Kabar Tes Urin
77 Bab 77 - Semakin Banyak Yang Tahu
78 Bab 78 - Badboy Itu Keren?
79 Bab 79 - Bertemu Danu
80 Bab 80 - Ingin Membuat Roti Sobek
81 Bab 81 - Nonton Bareng
82 Bab 82 - Kencan Ala Remaja
83 Bab 83 - Pulang Larut Malam
84 Bab 84 - Cewek Baru Super Populer
85 Bab 85 - Tim Basket Pilihan
86 Bab 86 - Latihan Basket
87 Bab 87 - Ketahuan! [Hinaan Untuk Zara]
88 Bab 88 - Rasa Sakit Mungkin Adalah Hukuman
89 Bab 89 - Permen Kiss
90 Bab 90 - Rahasia Elsa
91 Bab 91 - Kecewa
92 Bab 92 - Keputusan Gila
93 Bab 93 - Butuh Duit
94 Bab 94 - Seperti Anak Manja
95 Bab 95 - Teman Yang Mabuk
96 Bab 96 - Belum Kapok
97 Bab 97 - Membully Olive
98 Bab 98 - Berantem Di Toilet
99 Bab 99 - Pengaruh Orang Tua
100 Bab 100 - Jantung Kota Angkasa Jaya
101 Bab 101 - Perubahan Raffi
102 Bab 102 - Pelampiasan
103 Bab 103 - Guru Baru
104 Bab 104 - Ulat Kaki Seribu
105 Bab 105 - Cara Pak Ervan
106 Bab 106 - Paksaan Elsa
107 Bab 107 - Pingsan
108 Bab 108 - Siapa Lelaki Itu?
109 Bab 109 - Mengakui, Tetapi...
110 Bab 110 - Membuktikan
111 Bab 111 - Mencari Elsa
112 Bab 112 - Teori Efek Kupu-Kupu
113 Bab 113 - Kabut Perdamaian
114 Bab 114 - Overdosis
115 Bab 115 - Pengakuan Terdalam
116 Bab 116 - Nikah Muda
117 Bab 117 - Nasib Tirta
118 Bab 118 - Bagian Akhir
119 Bonus Chapter - Akhir Raffi & Elsa
120 Novel Teen Baru - Cinta Di Tengah Permusuhan
121 Novel Baru Gairah Cinta Zerin & Zidan
122 Novel Baru - Hantu Senja
123 Novel Sisi Gelap Dunia Anak SMA 2
124 NOVEL TEEN BARU
125 Novel Teen [Kisah Dua Asmara Di SMA]
126 Novel SISI GELAP Terbaru!
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bab 1 - Katanya Belajar?
2
Bab 2 - Video Misterius
3
Bab 3 - Tim Basket Berseragam
4
Bab 4 - Tentang Zara
5
Bab 5 - Ke Ruang BK
6
Bab 6 - Membersihkan Toilet
7
Bab 7 - Membeli Pakaian Baru
8
Bab 8 - Sikap Berandal Gamal
9
Bab 9 - Kandidat Ketos Yang Mengejutkan
10
Bab 10 - Perasaan Elsa
11
Bab 11 - Sensasi Ciuman
12
Bab 12 - Memikirkan Elsa
13
Bab 13 - Terpaksa Membolos
14
Bab 14 - Tiba di Villa
15
Bab 15 - Berenang
16
Bab 16 - Jujur? atau Tantangan? [1]
17
Bab 17 - Jujur? atau Tantangan? [2]
18
Bab 18 - Ingin Pulang
19
Bab 19 - Meninggalkan Villa
20
Bab 20 - Ketahuan?
21
Bab 21 - Pernyataan Cinta
22
Bab 22 - Vanila Cake & Pangkuan
23
Bab 23 - Pacaran
24
Bab 24 - Acara Perkenalan Calon Ketos
25
Bab 25 - Pertengkaran
26
Bab 26 - Teka-Teki Kasus Zara
27
Bab 27 - Belakang Sekolah
28
Bab 28 - Terciduk
29
Bab 29 - Bully Itu Sederhana [Tapi Menyakitkan]
30
Bab 30 - Teman Makan Teman
31
Bab 31 - Strategi Gamal
32
Bab 32 - Pesan Misterius
33
Bab 33 - Cowok Tidak Pernah Peka
34
Bab 34 - Hampir Saja
35
Bab 35 - Pembicaraan Raffi & Gamal
36
Bab 36 - Zara Yang Sebenarnya
37
Bab 37 - Obrolan Santai
38
Bab 38 - Ketos Baru
39
Bab 39 - Perdebatan
40
Bab 40 - Kado Misterius
41
Bab 41 - Ulangan Akhir Semester
42
Bab 42 - Jadi Siapa Pengirim Suratnya?
43
Bab 43 - Cemburu
44
Bab 44 - Godaan Zara
45
Bab 45 - Cinta & Persahabatan
46
Bab 46 - Liburan [1]
47
Bab 47 - Liburan [2]
48
Bab 48 - Liburan [3]
49
Bab 49 - Liburan [4]
50
Bab 50 - Depresi Ringan
51
Bab 51 - Mencari Ketos
52
Bab 52 - Diskusi
53
Bab 53 - Rapat Osis
54
Bab 54 - Balikan
55
Bab 55 - Rumah Danu
56
Bab 56 - Kasih Sayang Orang Tua
57
Bab 57 - Perasaan Tak Terduga
58
Bab 58 - MOS [Masa Orientasi Siswa]
59
Bab 59 - Kejahilan
60
Bab 60 - Pasangan Baru
61
Bab 61 - Obsesi Remaja
62
Bab 62 - Pertama Kali
63
Bab 63 - Obrolan Elsa & Zara
64
Bab 64 - Keputusan Mengejutkan
65
Bab 65 - Pelarian Bersama
66
Bab 66 - Dunia Bebas Di Klub Malam
67
Bab 67 - Jebakan Gamal
68
Bab 68 - Seperti Di Neraka
69
Bab 69 - Menjaga Rahasia
70
Bab 70 - Nasib Gamal & Kawan-Kawan [+Bonus Visual]
71
Bab 71 - Sekolah Kembali
72
Bab 72 - Pertengkaran
73
Bab 73 - Karma Untuk Danu
74
Bab 74 - Ketahuan Pacaran
75
Bab 75 - Gamal Tak Pernah Berubah
76
Bab 76 - Kabar Tes Urin
77
Bab 77 - Semakin Banyak Yang Tahu
78
Bab 78 - Badboy Itu Keren?
79
Bab 79 - Bertemu Danu
80
Bab 80 - Ingin Membuat Roti Sobek
81
Bab 81 - Nonton Bareng
82
Bab 82 - Kencan Ala Remaja
83
Bab 83 - Pulang Larut Malam
84
Bab 84 - Cewek Baru Super Populer
85
Bab 85 - Tim Basket Pilihan
86
Bab 86 - Latihan Basket
87
Bab 87 - Ketahuan! [Hinaan Untuk Zara]
88
Bab 88 - Rasa Sakit Mungkin Adalah Hukuman
89
Bab 89 - Permen Kiss
90
Bab 90 - Rahasia Elsa
91
Bab 91 - Kecewa
92
Bab 92 - Keputusan Gila
93
Bab 93 - Butuh Duit
94
Bab 94 - Seperti Anak Manja
95
Bab 95 - Teman Yang Mabuk
96
Bab 96 - Belum Kapok
97
Bab 97 - Membully Olive
98
Bab 98 - Berantem Di Toilet
99
Bab 99 - Pengaruh Orang Tua
100
Bab 100 - Jantung Kota Angkasa Jaya
101
Bab 101 - Perubahan Raffi
102
Bab 102 - Pelampiasan
103
Bab 103 - Guru Baru
104
Bab 104 - Ulat Kaki Seribu
105
Bab 105 - Cara Pak Ervan
106
Bab 106 - Paksaan Elsa
107
Bab 107 - Pingsan
108
Bab 108 - Siapa Lelaki Itu?
109
Bab 109 - Mengakui, Tetapi...
110
Bab 110 - Membuktikan
111
Bab 111 - Mencari Elsa
112
Bab 112 - Teori Efek Kupu-Kupu
113
Bab 113 - Kabut Perdamaian
114
Bab 114 - Overdosis
115
Bab 115 - Pengakuan Terdalam
116
Bab 116 - Nikah Muda
117
Bab 117 - Nasib Tirta
118
Bab 118 - Bagian Akhir
119
Bonus Chapter - Akhir Raffi & Elsa
120
Novel Teen Baru - Cinta Di Tengah Permusuhan
121
Novel Baru Gairah Cinta Zerin & Zidan
122
Novel Baru - Hantu Senja
123
Novel Sisi Gelap Dunia Anak SMA 2
124
NOVEL TEEN BARU
125
Novel Teen [Kisah Dua Asmara Di SMA]
126
Novel SISI GELAP Terbaru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!