Bab 7 - Membeli Pakaian Baru

...༻☆༺...

Raffi, Elsa, dan Gamal baru menyelesaikan tugas hukuman. Kini mereka sama-sama kelelahan. Ketiganya sedang menikmati minuman segar. Duduk di gazebo yang ada di depan sekolah.

"Vina udah pulang?" tanya Raffi.

"Udah. Dia pulang sama temannya," sahut Elsa sembari menutup botol minuman.

"Habis ini kalian kemana?" Gamal bertanya dengan raut wajah letihnya.

"Pulanglah! Lo pikir kami mau keluyuran kemana coba?" tanggap Raffi. Lalu menghabiskan minuman yang ada di botol.

"Soalnya hubungan kalian itu mencurigakan. Lo nggak perlu marah-marah gitulah jawabnya, kayak cewek lagi PMS aja." Gamal meringiskan wajah.

"Capek tau!" balas Raffi. Kemudian bangkit dari tempat duduk. Dia mengajak Elsa untuk pulang.

Gamal ikut berdiri dan berkata, "Habis ini gue mau ketemuan sama Zara. Lo mau ikut, Raf?"

Perkataan Gamal membuat Raffi dan Elsa menoleh bersamaan. Mereka tentu penasaran terhadap alasan dibalik perkataan Gamal.

"Mau ngapain kalian? Nggak yang seperti gue pikirin kan?" timpal Raffi seraya mengangkat dagu.

"Jangan bilang lo mau bayar jasa Zara?" tebak Elsa dengan kening yang mengernyit.

"Gue penasaran aja sih. Sekalian mau coba juga," jelas Gamal sambil cengengesan.

Raffi geleng-geleng kepala. Dia bergegas menghampiri Gamal. Mencengkeram kerah baju temannya tersebut.

"Jangan gila lo, Mal! Gue nggak suka elo mainin cewek kayak gitu!" ujar Raffi penuh akan ketegasan. Menyebabkan Elsa yang mendengar tersenyum tipis.

"Mainin? Enggaklah, Raf. Zara kan jual diri. Dialah yang permainin dirinya sendiri. Lagian gue udah terlanjur janji sama Zara," pungkas Gamal seraya melepas pelan cengkeraman Raffi. Dia juga tak lupa mengembangkan senyuman.

"Gue nggak habis pikir. Yang jelas gue udah peringatin elo ya." Raffi mengarahkan jari telunjuknya ke wajah Gamal.

"Lo nggak usah khawatir... resikonya kan gue sendiri yang tanggung. Lo fokus belajar aja ya." Gamal menepuk pelan pundak Raffi. Lalu beranjak lebih dahulu memasuki mobil.

Raffi berdecak kesal. Dia memang selalu tidak bisa menghentikan perilaku Gamal. Apalagi membuat Gamal tobat. Itu merupakan sesuatu hal mustahil dilakukan.

"Lo mendingan nggak usah temenan lagi sama dia. Takutnya ketularan." Elsa berkomentar sambil menatap Raffi dengan sudut matanya.

"Gue udah coba, El. Tapi Gamal nggak mau jauh-jauh. Apalagi kan gue sekelas sama dia," terang Raffi. Dia dan Elsa masuk ke mobil secara bersamaan.

"Nggak apa-apa sih. Yang penting lo bisa membatasi diri," ucap Elsa.

"Gue nggak cuman ngebatasin diri, El. Tapi juga berusaha bikin Gamal cepat sadar." Raffi menghela nafas berat. Selanjutnya dia segera menjalankan mobil.

Hening terjadi dalam beberapa saat. Nampaknya Raffi dan Elsa tidak berminat berceloteh, karena merasa lelah dan kehilangan mood akibat rencana Gamal. Namun Elsa bersuara ketika mendenguskan hidungnya ke seragam yang dia kenakan.

"Lo ngerasa bau nggak sih? Gara-gara bersihin toilet nih!" seru Elsa. Ia mengusap-usap bajunya yang dirasa kotor.

"Beli pakaian baru yuk!" ajak Raffi sembari celingak-celingukan ke kanan dan kiri. Dia mencoba menemukan toko baju.

"Hah? Serius lo?" Elsa mengangkat dua alisnya. "Orang kaya emang nggak bisa dilawan. Lo beliin gue kan sekalian?" lanjutnya, yang diakhiri dengan permintaan.

"Enggak!" tolak Raffi. Menyebabkan raut wajah Elsa seketika cemberut. "Bercanda. Ya iyalah gue beliin. Kalau nggak, ngapain gue ngajak lo ikut," tambahnya menjelaskan.

Elsa lantas tersenyum girang. Tangannya reflek mengaitkan anak rambut ke daun telinga. Memperlihatkan bagian rahang yang menonjol miliknya. Dia selalu senang, bila mendapatkan barang pemberian dari Raffi.

...***...

Raffi dan Elsa memilih berhenti di toko baju besar. Letaknya sendiri berada dekat bangunan mall. Di sana Raffi langsung memesan seragam sekolah lelaki dan perempuan. Sedangkan Elsa sudah terlihat memilih-milih baju.

"Niat banget lo milihnya," tegur Raffi sembari memperhatikan Elsa yang asyik memilih pakaian.

"Pilihin baju yang cocok buat gue dong," seru Elsa. Berlagak manja. Ia bahkan agak memanyunkan mulutnya.

"Ish! Jangan lebay. Udah ditraktir juga." Raffi justru mendorong pelan jidat Elsa. Meskipun begitu, Elsa sempat terhuyung akibat dorongannya.

"Tega banget sih lo dorong cewek!" protes Elsa. Mimik wajahnya seketika berubah cemberut.

Raffi sama sekali tidak hirau. Dia memang sudah terbiasa memperlakukan sahabatnya semena-mena. Raffi malah sibuk melihat-lihat baju. Hingga atensinya tertuju ke arah salah satu pakaian.

"Nah, ini cocok buat lo." Raffi mengambil sebuah lingerie pendek. Pakaian tersebut biasanya dipakai untuk pasangan yang sudah menikah. Sering digunakan saat malam pertama dan bulan madu. Raffi hanya bermaksud bercanda. Dia juga merasa lucu dengan bentuk aneh pakaian lingerie yang diambilnya. Berenda dan bolong-bolong di beberapa bagian.

"Idih! Dasar mesum." Elsa menggeplak kesal kepala Raffi. Dia segera merekahkan seringai licik. Berniat melakukan pembalasan terhadap Raffi saat di belakang sekolah tadi.

"Tapi gue bisa kok pakai benda ini. Pasti seksi, iyakan?" Elsa merebut lingerie dari genggaman Raffi. Dia mendekatkan mulut ke telinga Raffi dan berbisik, "Lo lupa ya kalau gue cewek?"

Wajah Raffi seketika memerah malu. Bagaikan tomat matang yang baru dipetik dari kebun. Entah kenapa dia membayangkan Elsa mengenakan lingerie yang sempat dipegangnya tadi.

"Udah ah. Cepetan! Gue mau cepat-cepat pulang!" hardik Raffi. Berusaha merubah topik pembicaraan. Dia tidak lupa meletakkan kembali lingerie yang tadi di ambilnya. Raffi lantas segera memilih pakaian.

Elsa tertawa puas kala melihat wajah Raffi yang memerah. Itu terlihat jelas sekali. Bahkan sampai menjalar ke kuping lelaki tersebut.

Di bilik ganti, Raffi sibuk memainkan ponsel. Dia hendak menanyakan kapan ayah dan ibunya pulang ke rumah. Sebab jika mereka pulang cepat, maka Raffi akan mengenakan seragam sekolah baru. Tetapi kalau pulang malam, barulah Raffi memakai pakaian biasa.

Ilustrasi chat dalam grup keluarga Raffi :

Raffi : Mah, Pah. Kapan pulang? Aku soalnya pulang telat hari ini karena ada tugas kelompok.

^^^Nyokap : Mamah pulang malam. Soalnya kerjaan di akhir bulan padat. Kamu kalau nggak mau makan sendirian, ajak teman-temanmu aja ke rumah.^^^

^^^Bokap : Aku pulang sekitar jam 7 malam.^^^

Raffi mendengus lega. Dia segera mengganti pakaian dengan kemeja kotak-kotak serta celana jeans yang dibelinya. Kemudian keluar dari bilik.

Tidak lama kemudian, barulah Elsa keluar dari bilik ganti di sebelah. Elsa memilih dress berwarna merah motif bunga-bunga.

"Makasih ya, Raf." Elsa menghampiri, lalu mencubit kedua pipi Raffi.

"Aaa!" Raffi memekik singkat. Cubitan Elsa cukup sakit. Elsa hanya merespon dengan tawa kecil.

"Gue bayar dulu ya." Raffi hendak beranjak ke meja kasir. Akan tetapi langkahnya terhenti tatkala menyaksikan kehadiran Gamal dan Zara.

"Itu Gamal sama Zara kan?" Elsa yang juga menyaksikan, ikut terkejut.

Gamal terlihat senyum-senyum sendiri. Hal serupa juga dilakukan Zara. Gadis itu tampak sibuk memilih-milih baju yang ada. Ekspresi Zara sangat berbeda dibanding saat di ruang BK tadi. Parahnya Gamal dan Zara masih mengenakan seragam sekolah.

"Kita lebih baik pulang aja, Raf. Nanti kalau hal buruk terjadi, kita malah ikut terlibat lagi." Elsa menarik pergelangan tangan Raffi.

"Lo bener. Kita pulang aja." Raffi setuju. Ia dan Elsa segera melakukan transaksi ke meja kasir. Kemudian melangkah menuju pintu keluar. Namun sayang, Gamal sukses memergoki keberadaan mereka.

"Raffi! Elsa!" panggil Gamal. "Udah gue duga. Pasti ada yang spesial dari hubungan kalian," komentarnya sambil berkacak pinggang.

Terpopuler

Comments

Siang Terang

Siang Terang

bukannya udah ngaku kalau mereka pacaran pas di villa Gamal ya ? tapi suruh rahasiakan...

2023-06-19

0

anniwoon99

anniwoon99

aduhh aduhhh

2022-11-19

0

Daylily

Daylily

Raffi teman yg baik

2022-11-05

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Katanya Belajar?
2 Bab 2 - Video Misterius
3 Bab 3 - Tim Basket Berseragam
4 Bab 4 - Tentang Zara
5 Bab 5 - Ke Ruang BK
6 Bab 6 - Membersihkan Toilet
7 Bab 7 - Membeli Pakaian Baru
8 Bab 8 - Sikap Berandal Gamal
9 Bab 9 - Kandidat Ketos Yang Mengejutkan
10 Bab 10 - Perasaan Elsa
11 Bab 11 - Sensasi Ciuman
12 Bab 12 - Memikirkan Elsa
13 Bab 13 - Terpaksa Membolos
14 Bab 14 - Tiba di Villa
15 Bab 15 - Berenang
16 Bab 16 - Jujur? atau Tantangan? [1]
17 Bab 17 - Jujur? atau Tantangan? [2]
18 Bab 18 - Ingin Pulang
19 Bab 19 - Meninggalkan Villa
20 Bab 20 - Ketahuan?
21 Bab 21 - Pernyataan Cinta
22 Bab 22 - Vanila Cake & Pangkuan
23 Bab 23 - Pacaran
24 Bab 24 - Acara Perkenalan Calon Ketos
25 Bab 25 - Pertengkaran
26 Bab 26 - Teka-Teki Kasus Zara
27 Bab 27 - Belakang Sekolah
28 Bab 28 - Terciduk
29 Bab 29 - Bully Itu Sederhana [Tapi Menyakitkan]
30 Bab 30 - Teman Makan Teman
31 Bab 31 - Strategi Gamal
32 Bab 32 - Pesan Misterius
33 Bab 33 - Cowok Tidak Pernah Peka
34 Bab 34 - Hampir Saja
35 Bab 35 - Pembicaraan Raffi & Gamal
36 Bab 36 - Zara Yang Sebenarnya
37 Bab 37 - Obrolan Santai
38 Bab 38 - Ketos Baru
39 Bab 39 - Perdebatan
40 Bab 40 - Kado Misterius
41 Bab 41 - Ulangan Akhir Semester
42 Bab 42 - Jadi Siapa Pengirim Suratnya?
43 Bab 43 - Cemburu
44 Bab 44 - Godaan Zara
45 Bab 45 - Cinta & Persahabatan
46 Bab 46 - Liburan [1]
47 Bab 47 - Liburan [2]
48 Bab 48 - Liburan [3]
49 Bab 49 - Liburan [4]
50 Bab 50 - Depresi Ringan
51 Bab 51 - Mencari Ketos
52 Bab 52 - Diskusi
53 Bab 53 - Rapat Osis
54 Bab 54 - Balikan
55 Bab 55 - Rumah Danu
56 Bab 56 - Kasih Sayang Orang Tua
57 Bab 57 - Perasaan Tak Terduga
58 Bab 58 - MOS [Masa Orientasi Siswa]
59 Bab 59 - Kejahilan
60 Bab 60 - Pasangan Baru
61 Bab 61 - Obsesi Remaja
62 Bab 62 - Pertama Kali
63 Bab 63 - Obrolan Elsa & Zara
64 Bab 64 - Keputusan Mengejutkan
65 Bab 65 - Pelarian Bersama
66 Bab 66 - Dunia Bebas Di Klub Malam
67 Bab 67 - Jebakan Gamal
68 Bab 68 - Seperti Di Neraka
69 Bab 69 - Menjaga Rahasia
70 Bab 70 - Nasib Gamal & Kawan-Kawan [+Bonus Visual]
71 Bab 71 - Sekolah Kembali
72 Bab 72 - Pertengkaran
73 Bab 73 - Karma Untuk Danu
74 Bab 74 - Ketahuan Pacaran
75 Bab 75 - Gamal Tak Pernah Berubah
76 Bab 76 - Kabar Tes Urin
77 Bab 77 - Semakin Banyak Yang Tahu
78 Bab 78 - Badboy Itu Keren?
79 Bab 79 - Bertemu Danu
80 Bab 80 - Ingin Membuat Roti Sobek
81 Bab 81 - Nonton Bareng
82 Bab 82 - Kencan Ala Remaja
83 Bab 83 - Pulang Larut Malam
84 Bab 84 - Cewek Baru Super Populer
85 Bab 85 - Tim Basket Pilihan
86 Bab 86 - Latihan Basket
87 Bab 87 - Ketahuan! [Hinaan Untuk Zara]
88 Bab 88 - Rasa Sakit Mungkin Adalah Hukuman
89 Bab 89 - Permen Kiss
90 Bab 90 - Rahasia Elsa
91 Bab 91 - Kecewa
92 Bab 92 - Keputusan Gila
93 Bab 93 - Butuh Duit
94 Bab 94 - Seperti Anak Manja
95 Bab 95 - Teman Yang Mabuk
96 Bab 96 - Belum Kapok
97 Bab 97 - Membully Olive
98 Bab 98 - Berantem Di Toilet
99 Bab 99 - Pengaruh Orang Tua
100 Bab 100 - Jantung Kota Angkasa Jaya
101 Bab 101 - Perubahan Raffi
102 Bab 102 - Pelampiasan
103 Bab 103 - Guru Baru
104 Bab 104 - Ulat Kaki Seribu
105 Bab 105 - Cara Pak Ervan
106 Bab 106 - Paksaan Elsa
107 Bab 107 - Pingsan
108 Bab 108 - Siapa Lelaki Itu?
109 Bab 109 - Mengakui, Tetapi...
110 Bab 110 - Membuktikan
111 Bab 111 - Mencari Elsa
112 Bab 112 - Teori Efek Kupu-Kupu
113 Bab 113 - Kabut Perdamaian
114 Bab 114 - Overdosis
115 Bab 115 - Pengakuan Terdalam
116 Bab 116 - Nikah Muda
117 Bab 117 - Nasib Tirta
118 Bab 118 - Bagian Akhir
119 Bonus Chapter - Akhir Raffi & Elsa
120 Novel Teen Baru - Cinta Di Tengah Permusuhan
121 Novel Baru Gairah Cinta Zerin & Zidan
122 Novel Baru - Hantu Senja
123 Novel Sisi Gelap Dunia Anak SMA 2
124 NOVEL TEEN BARU
125 Novel Teen [Kisah Dua Asmara Di SMA]
126 Novel SISI GELAP Terbaru!
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bab 1 - Katanya Belajar?
2
Bab 2 - Video Misterius
3
Bab 3 - Tim Basket Berseragam
4
Bab 4 - Tentang Zara
5
Bab 5 - Ke Ruang BK
6
Bab 6 - Membersihkan Toilet
7
Bab 7 - Membeli Pakaian Baru
8
Bab 8 - Sikap Berandal Gamal
9
Bab 9 - Kandidat Ketos Yang Mengejutkan
10
Bab 10 - Perasaan Elsa
11
Bab 11 - Sensasi Ciuman
12
Bab 12 - Memikirkan Elsa
13
Bab 13 - Terpaksa Membolos
14
Bab 14 - Tiba di Villa
15
Bab 15 - Berenang
16
Bab 16 - Jujur? atau Tantangan? [1]
17
Bab 17 - Jujur? atau Tantangan? [2]
18
Bab 18 - Ingin Pulang
19
Bab 19 - Meninggalkan Villa
20
Bab 20 - Ketahuan?
21
Bab 21 - Pernyataan Cinta
22
Bab 22 - Vanila Cake & Pangkuan
23
Bab 23 - Pacaran
24
Bab 24 - Acara Perkenalan Calon Ketos
25
Bab 25 - Pertengkaran
26
Bab 26 - Teka-Teki Kasus Zara
27
Bab 27 - Belakang Sekolah
28
Bab 28 - Terciduk
29
Bab 29 - Bully Itu Sederhana [Tapi Menyakitkan]
30
Bab 30 - Teman Makan Teman
31
Bab 31 - Strategi Gamal
32
Bab 32 - Pesan Misterius
33
Bab 33 - Cowok Tidak Pernah Peka
34
Bab 34 - Hampir Saja
35
Bab 35 - Pembicaraan Raffi & Gamal
36
Bab 36 - Zara Yang Sebenarnya
37
Bab 37 - Obrolan Santai
38
Bab 38 - Ketos Baru
39
Bab 39 - Perdebatan
40
Bab 40 - Kado Misterius
41
Bab 41 - Ulangan Akhir Semester
42
Bab 42 - Jadi Siapa Pengirim Suratnya?
43
Bab 43 - Cemburu
44
Bab 44 - Godaan Zara
45
Bab 45 - Cinta & Persahabatan
46
Bab 46 - Liburan [1]
47
Bab 47 - Liburan [2]
48
Bab 48 - Liburan [3]
49
Bab 49 - Liburan [4]
50
Bab 50 - Depresi Ringan
51
Bab 51 - Mencari Ketos
52
Bab 52 - Diskusi
53
Bab 53 - Rapat Osis
54
Bab 54 - Balikan
55
Bab 55 - Rumah Danu
56
Bab 56 - Kasih Sayang Orang Tua
57
Bab 57 - Perasaan Tak Terduga
58
Bab 58 - MOS [Masa Orientasi Siswa]
59
Bab 59 - Kejahilan
60
Bab 60 - Pasangan Baru
61
Bab 61 - Obsesi Remaja
62
Bab 62 - Pertama Kali
63
Bab 63 - Obrolan Elsa & Zara
64
Bab 64 - Keputusan Mengejutkan
65
Bab 65 - Pelarian Bersama
66
Bab 66 - Dunia Bebas Di Klub Malam
67
Bab 67 - Jebakan Gamal
68
Bab 68 - Seperti Di Neraka
69
Bab 69 - Menjaga Rahasia
70
Bab 70 - Nasib Gamal & Kawan-Kawan [+Bonus Visual]
71
Bab 71 - Sekolah Kembali
72
Bab 72 - Pertengkaran
73
Bab 73 - Karma Untuk Danu
74
Bab 74 - Ketahuan Pacaran
75
Bab 75 - Gamal Tak Pernah Berubah
76
Bab 76 - Kabar Tes Urin
77
Bab 77 - Semakin Banyak Yang Tahu
78
Bab 78 - Badboy Itu Keren?
79
Bab 79 - Bertemu Danu
80
Bab 80 - Ingin Membuat Roti Sobek
81
Bab 81 - Nonton Bareng
82
Bab 82 - Kencan Ala Remaja
83
Bab 83 - Pulang Larut Malam
84
Bab 84 - Cewek Baru Super Populer
85
Bab 85 - Tim Basket Pilihan
86
Bab 86 - Latihan Basket
87
Bab 87 - Ketahuan! [Hinaan Untuk Zara]
88
Bab 88 - Rasa Sakit Mungkin Adalah Hukuman
89
Bab 89 - Permen Kiss
90
Bab 90 - Rahasia Elsa
91
Bab 91 - Kecewa
92
Bab 92 - Keputusan Gila
93
Bab 93 - Butuh Duit
94
Bab 94 - Seperti Anak Manja
95
Bab 95 - Teman Yang Mabuk
96
Bab 96 - Belum Kapok
97
Bab 97 - Membully Olive
98
Bab 98 - Berantem Di Toilet
99
Bab 99 - Pengaruh Orang Tua
100
Bab 100 - Jantung Kota Angkasa Jaya
101
Bab 101 - Perubahan Raffi
102
Bab 102 - Pelampiasan
103
Bab 103 - Guru Baru
104
Bab 104 - Ulat Kaki Seribu
105
Bab 105 - Cara Pak Ervan
106
Bab 106 - Paksaan Elsa
107
Bab 107 - Pingsan
108
Bab 108 - Siapa Lelaki Itu?
109
Bab 109 - Mengakui, Tetapi...
110
Bab 110 - Membuktikan
111
Bab 111 - Mencari Elsa
112
Bab 112 - Teori Efek Kupu-Kupu
113
Bab 113 - Kabut Perdamaian
114
Bab 114 - Overdosis
115
Bab 115 - Pengakuan Terdalam
116
Bab 116 - Nikah Muda
117
Bab 117 - Nasib Tirta
118
Bab 118 - Bagian Akhir
119
Bonus Chapter - Akhir Raffi & Elsa
120
Novel Teen Baru - Cinta Di Tengah Permusuhan
121
Novel Baru Gairah Cinta Zerin & Zidan
122
Novel Baru - Hantu Senja
123
Novel Sisi Gelap Dunia Anak SMA 2
124
NOVEL TEEN BARU
125
Novel Teen [Kisah Dua Asmara Di SMA]
126
Novel SISI GELAP Terbaru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!