Bab 8 - Sikap Berandal Gamal

...༻☆༺...

Raffi dan Elsa tidak punya pilihan selain berbalik menatap Gamal. Lelaki berambut cepak itu terlihat memasukkan kedua tangan ke saku celana. Meggedik-gedikkan salah satu kaki dengan gaya arogan.

"Kalian mau coba kabur dari gue ya?" timpal Gamal.

"Kami cuman mau cepat-cepat pulang aja kok. Nggak mau juga gangguin lo sama Zara." Raffi menjelaskan asal.

Zara yang tadinya sibuk memilih baju, baru menyadari kehadiran Raffi dan Elsa. Dia melangkah pelan ke dekat Gamal. Gadis berambut pendek sebahu itu memasang raut wajah datar.

"Raffi? Elsa? Kalian pacaran ya?" tanya Zara. Ia masih mengukir ekspresi biasa saja.

"Enggak kok. Kami cuman beli pakaian baru aja," jawab Elsa dengan nada malas. Bahkan menatap Zara pun dia tak berminat.

"Ya udah, kami duluan ya. Udah sore banget nih," ujar Raffi seraya membuka pintu. Gamal hanya terdiam dan membiarkan Raffi beranjak. Dia menggerakkan manik hitamnya ke arah Zara. Lalu membawa gadis itu masuk ke dalam rangkulan.

Zara menutupi lubang hidungnya secara spontan. Ia dapat mencium bau tidak enak dari badan Gamal.

"Mal, badan lo kok bau kotoran?" tukas Zara seraya menjaga jarak.

"Eh sorry, Ra. Gue tadi habis bersihin toilet. Kecipratan sama air closet. Makanya gue ajak lo beli baju." Gamal menjelaskan sambil mengusap tengkuk tanpa alasan. "Gue mau ganti pakaian dulu ya," lanjutnya yang segera pergi ke ruang ganti.

Zara memutar bola matah jengah. Perhatiannya tertuju keluar. Kebetulan dinding depan toko berupa kaca transparan. Zara dapat menyaksikan kepergian Raffi dan Elsa dengan menggunakan mobil.

"Sekarang mustahil Raffi mau ngelirik gue..." gumam Zara kecewa. Dia sudah menyukai Raffi semenjak berada di kelas sepuluh.

...***...

Raffi sudah sampai di rumah. Ia segera keluar dari mobil. Hal serupa juga dilakukan Elsa. Mereka pulang sekitar jam empat sore.

"Kayaknya nyokap sama bokap lo belum datang ya?" tebak Elsa sembari memasang tas ransel.

"Belum. Mereka pulang telat hari ini." Raffi menjawab sambil menutup pintu mobil. "Gue nggak mau ngajak lo masuk ke rumah ya. Nanti dapat fitnah lagi," tambahnya. Menyuruh Elsa untuk segera pulang.

"Iya, iya. Gue tahu. Lo kalau bosan, ke rumah paman gue aja. Makhluknya ada banyak di sana," ucap Elsa. Kemudian melambaikan tangan. Dia melangkah menuju rumah yang ada di seberang. Tempat yang tidak lain adalah kediamannya juga.

Ketika masuk ke rumah, hanya keheningan yang menyambut Raffi. Begitulah akibatnya jika ayah dan ibunya tidak memberikannya seorang adik. Katanya Heni sudah tidak bisa mengandung lagi, karena rahimnya sempat terkena penyakit kista.

Raffi sudah terbiasa menjalani hari tanpa ayah dan ibunya di rumah. Hanya ada Mbok Asri yang menemani. Seorang pembantu yang berasal dari Jawa Tengah tersebut, sudah puluhan tahun bekerja di keluarga Raffi.

"Hari ini kok telat pulangnya, Den?" tanya Mbok Asri dengan logat jawanya yang kental. Bahkan saat berbahasa Indonesia sekali pun.

"Ada kerja kelompok, Mbok." Raffi menghempaskan tubuhnya ke kursi kosong dekat meja makan. Dia terpaksa berbohong, karena tidak mau terkena omelan kedua orang tuanya. Bahkan jika itu adalah pelanggaran yang terbilang bukan hal besar.

"Oh... pantesan." Mbok Asri menjawab sambil meletakkan nasi dan sayuran ke meja. Kebetulan Mbok Asri memasak sayur asem sekaligus ikan nila goreng. Tidak lupa juga makanan kesukaan Raffi. Yaitu tempe goreng.

"Makasih, Mbok As. Sumpah! Aku lapar banget. Kalau makan di luar nggak enak," ungkap Raffi. Ia berjalan menuju wastafel. Mencuci tangan terlebih dahulu sebelum makan.

Mbok Asri tergelak kecil mendengar perkataan Raffi. Dia meletakkan segelas air putih sebagai pelengkap kegiatan makan Raffi.

"Mbok, bikinkan aku es jeruk ya!" pinta Raffi, yang langsung dibalas Mbok Asri dengan acungan jempol. Dalam sekejap es jeruk pesanannya tersedia di meja makan.

Raffi menikmati makanan yang ada dengan lahap. Terkadang dia akan merasa kesepian saat melihat kursi-kursi kosong yang ada di sekeliling. Alhasil Raffi menyuruh Mbok Asri untuk duduk menemaninya.

"Den Raffi hari ini ada les ya?" Mbok Asri bertanya kala Raffi telah menghabiskan makanan.

"Iya, Mbok. Jam lima sore aku harus berangkat. Tapi malas banget. Aku rasanya capek banget hari ini," terang Raffi sambil menyandarkan punggung ke sandaran kursi.

"Menurut Mbok, jangan dipaksain. Nanti malah jatuh sakit. Bilang aja ke Nyonya kalau Den Raffi lagi capek." Mbok Asri memberikan usul.

"Bener juga ya." Raffi sependapat dengan Mbok Asri. Tanpa ba bi bu, dia bergegas menghubungi Heni. Untung saja ibunya itu tidak pemaksa dan mengizinkan Raffi tidak ikut les hari ini.

"Aku ke kamar dulu ya, Mbok." Raffi beranjak menaiki tangga. Sebab kamarnya terletak di lantai dua.

Baru memasuki kamar, ponsel Raffi berdering. Ada panggilan video call dar Gamal. Dahi Raffi sontak berkerut. Dia merasa enggan untuk mengangkat panggilan. Gamal sangat jarang melakukan panggilan video call. Makanya Raffi merasa aneh. Alhasil Raffi mengabaikan panggilan itu.

...'Tega lo, Raf. Kok nggak diangkat? Gue mau kasih tahu sesuatu.'...

Begitulah bunyi pesan Gamal setelah mengetahui Raffi tidak bersedia mengangkat panggilannya. Kalimat di pesan Gamal membuat Raffi penasaran. Untuk yang kedua kalinya, Gamal melakukan panggilan video call.

Dengan wajah merengut, Raffi terpaksa mengangkat panggilan. Penglihatannya disambut dengan tampilan Gamal yang bertelanjang dada. Terlihat ada handuk serta dinding porselen di belakangnya. Menandakan kalau Gamal tengah berada di kamar mandi.

"Gila, Raf. Lo pasti nggak percaya!" seru Gamal.

"Apaan sih, Mal! Gue bakal matiin kalau lo cerita yang tidak-tidak ya," ancam Raffi. Dia tiba-tiba berfirasat buruk.

"Elaah... gue cuman mau curhat kok!" balas Gamal.

"Kenapa lo nggak curhat sama Danu dan Tirta aja?" pungkas Raffi.

"Ah! Gue udah anggap mereka pengkhianat sejak ninggalin gue bolos tadi," jelas Gamal. Dia segera lanjut ke topik yang sedari tadi ingin dibahasnya. "Zara beneran sesuai reputasinya, Raf! Tapi dia nggak minta bayaran uang sama gue," ucapnya bercerita. Entah kenapa informasi tersebut membuat Raffi penasaran.

"Kenapa gitu?" tanpa sadar Raffi bertanya dan memperpanjang obrolan dengan Gamal. Dia hanya heran kepada Zara. Seorang wanita malam pun tidak akan bersedia ditiduri tanpa dibayar dengan uang. Lalu Zara? Apa yang sebenarnya direncanakan Gamal? Raffi juga ingin tahu.

"Zara pengen bantuan bokap gue, supaya nggak dikeluarin dari sekolah. Selain itu, dia juga pengen minta bantuan buat cari pelaku yang rekam videonya." Gamal memberitahu sambil mengelus dagunya.

Raffi memutar bola mata malas. "Terus lo setuju?" tanya-nya. Dia menduga, Gamal pasti mempermainkan Zara.

"Menurut lo? Gue mau-lah. Soalnya gue juga dapat keuntungan dari Zara. Lagian syarat dia kecil kok! Lo tahu kan, kalau bokap gue udah kayak babu." Gamal berbicara dengan gaya angkuhnya. "Apalagi bila dia denger gue setuju buat jadi ketua osis," kata Gamal lagi. Ayahnya memang terkenal sangat memanjakan Gamal sejak kecil.

Raffi geleng-geleng kepala. Ia merasa miris dengan kelakuan Gamal yang bisa dibilang begitu biadab. "Terserah lo deh. Gue mau tidur dulu, bye." Raffi mengakhiri panggilan lebih dahulu. Dia muak mendengar sikap berandal Gamal.

"Eh, tapi--" Gamal yang belum selsai. Harus berhenti bicara. Sebab Raffi terlanjur mematikan panggilan video call-nya.

Terpopuler

Comments

penahitam (HIATUS)

penahitam (HIATUS)

akhirnya doble up. 😆
aku makin penasaran...

2022-03-06

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Katanya Belajar?
2 Bab 2 - Video Misterius
3 Bab 3 - Tim Basket Berseragam
4 Bab 4 - Tentang Zara
5 Bab 5 - Ke Ruang BK
6 Bab 6 - Membersihkan Toilet
7 Bab 7 - Membeli Pakaian Baru
8 Bab 8 - Sikap Berandal Gamal
9 Bab 9 - Kandidat Ketos Yang Mengejutkan
10 Bab 10 - Perasaan Elsa
11 Bab 11 - Sensasi Ciuman
12 Bab 12 - Memikirkan Elsa
13 Bab 13 - Terpaksa Membolos
14 Bab 14 - Tiba di Villa
15 Bab 15 - Berenang
16 Bab 16 - Jujur? atau Tantangan? [1]
17 Bab 17 - Jujur? atau Tantangan? [2]
18 Bab 18 - Ingin Pulang
19 Bab 19 - Meninggalkan Villa
20 Bab 20 - Ketahuan?
21 Bab 21 - Pernyataan Cinta
22 Bab 22 - Vanila Cake & Pangkuan
23 Bab 23 - Pacaran
24 Bab 24 - Acara Perkenalan Calon Ketos
25 Bab 25 - Pertengkaran
26 Bab 26 - Teka-Teki Kasus Zara
27 Bab 27 - Belakang Sekolah
28 Bab 28 - Terciduk
29 Bab 29 - Bully Itu Sederhana [Tapi Menyakitkan]
30 Bab 30 - Teman Makan Teman
31 Bab 31 - Strategi Gamal
32 Bab 32 - Pesan Misterius
33 Bab 33 - Cowok Tidak Pernah Peka
34 Bab 34 - Hampir Saja
35 Bab 35 - Pembicaraan Raffi & Gamal
36 Bab 36 - Zara Yang Sebenarnya
37 Bab 37 - Obrolan Santai
38 Bab 38 - Ketos Baru
39 Bab 39 - Perdebatan
40 Bab 40 - Kado Misterius
41 Bab 41 - Ulangan Akhir Semester
42 Bab 42 - Jadi Siapa Pengirim Suratnya?
43 Bab 43 - Cemburu
44 Bab 44 - Godaan Zara
45 Bab 45 - Cinta & Persahabatan
46 Bab 46 - Liburan [1]
47 Bab 47 - Liburan [2]
48 Bab 48 - Liburan [3]
49 Bab 49 - Liburan [4]
50 Bab 50 - Depresi Ringan
51 Bab 51 - Mencari Ketos
52 Bab 52 - Diskusi
53 Bab 53 - Rapat Osis
54 Bab 54 - Balikan
55 Bab 55 - Rumah Danu
56 Bab 56 - Kasih Sayang Orang Tua
57 Bab 57 - Perasaan Tak Terduga
58 Bab 58 - MOS [Masa Orientasi Siswa]
59 Bab 59 - Kejahilan
60 Bab 60 - Pasangan Baru
61 Bab 61 - Obsesi Remaja
62 Bab 62 - Pertama Kali
63 Bab 63 - Obrolan Elsa & Zara
64 Bab 64 - Keputusan Mengejutkan
65 Bab 65 - Pelarian Bersama
66 Bab 66 - Dunia Bebas Di Klub Malam
67 Bab 67 - Jebakan Gamal
68 Bab 68 - Seperti Di Neraka
69 Bab 69 - Menjaga Rahasia
70 Bab 70 - Nasib Gamal & Kawan-Kawan [+Bonus Visual]
71 Bab 71 - Sekolah Kembali
72 Bab 72 - Pertengkaran
73 Bab 73 - Karma Untuk Danu
74 Bab 74 - Ketahuan Pacaran
75 Bab 75 - Gamal Tak Pernah Berubah
76 Bab 76 - Kabar Tes Urin
77 Bab 77 - Semakin Banyak Yang Tahu
78 Bab 78 - Badboy Itu Keren?
79 Bab 79 - Bertemu Danu
80 Bab 80 - Ingin Membuat Roti Sobek
81 Bab 81 - Nonton Bareng
82 Bab 82 - Kencan Ala Remaja
83 Bab 83 - Pulang Larut Malam
84 Bab 84 - Cewek Baru Super Populer
85 Bab 85 - Tim Basket Pilihan
86 Bab 86 - Latihan Basket
87 Bab 87 - Ketahuan! [Hinaan Untuk Zara]
88 Bab 88 - Rasa Sakit Mungkin Adalah Hukuman
89 Bab 89 - Permen Kiss
90 Bab 90 - Rahasia Elsa
91 Bab 91 - Kecewa
92 Bab 92 - Keputusan Gila
93 Bab 93 - Butuh Duit
94 Bab 94 - Seperti Anak Manja
95 Bab 95 - Teman Yang Mabuk
96 Bab 96 - Belum Kapok
97 Bab 97 - Membully Olive
98 Bab 98 - Berantem Di Toilet
99 Bab 99 - Pengaruh Orang Tua
100 Bab 100 - Jantung Kota Angkasa Jaya
101 Bab 101 - Perubahan Raffi
102 Bab 102 - Pelampiasan
103 Bab 103 - Guru Baru
104 Bab 104 - Ulat Kaki Seribu
105 Bab 105 - Cara Pak Ervan
106 Bab 106 - Paksaan Elsa
107 Bab 107 - Pingsan
108 Bab 108 - Siapa Lelaki Itu?
109 Bab 109 - Mengakui, Tetapi...
110 Bab 110 - Membuktikan
111 Bab 111 - Mencari Elsa
112 Bab 112 - Teori Efek Kupu-Kupu
113 Bab 113 - Kabut Perdamaian
114 Bab 114 - Overdosis
115 Bab 115 - Pengakuan Terdalam
116 Bab 116 - Nikah Muda
117 Bab 117 - Nasib Tirta
118 Bab 118 - Bagian Akhir
119 Bonus Chapter - Akhir Raffi & Elsa
120 Novel Teen Baru - Cinta Di Tengah Permusuhan
121 Novel Baru Gairah Cinta Zerin & Zidan
122 Novel Baru - Hantu Senja
123 Novel Sisi Gelap Dunia Anak SMA 2
124 NOVEL TEEN BARU
125 Novel Teen [Kisah Dua Asmara Di SMA]
126 Novel SISI GELAP Terbaru!
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bab 1 - Katanya Belajar?
2
Bab 2 - Video Misterius
3
Bab 3 - Tim Basket Berseragam
4
Bab 4 - Tentang Zara
5
Bab 5 - Ke Ruang BK
6
Bab 6 - Membersihkan Toilet
7
Bab 7 - Membeli Pakaian Baru
8
Bab 8 - Sikap Berandal Gamal
9
Bab 9 - Kandidat Ketos Yang Mengejutkan
10
Bab 10 - Perasaan Elsa
11
Bab 11 - Sensasi Ciuman
12
Bab 12 - Memikirkan Elsa
13
Bab 13 - Terpaksa Membolos
14
Bab 14 - Tiba di Villa
15
Bab 15 - Berenang
16
Bab 16 - Jujur? atau Tantangan? [1]
17
Bab 17 - Jujur? atau Tantangan? [2]
18
Bab 18 - Ingin Pulang
19
Bab 19 - Meninggalkan Villa
20
Bab 20 - Ketahuan?
21
Bab 21 - Pernyataan Cinta
22
Bab 22 - Vanila Cake & Pangkuan
23
Bab 23 - Pacaran
24
Bab 24 - Acara Perkenalan Calon Ketos
25
Bab 25 - Pertengkaran
26
Bab 26 - Teka-Teki Kasus Zara
27
Bab 27 - Belakang Sekolah
28
Bab 28 - Terciduk
29
Bab 29 - Bully Itu Sederhana [Tapi Menyakitkan]
30
Bab 30 - Teman Makan Teman
31
Bab 31 - Strategi Gamal
32
Bab 32 - Pesan Misterius
33
Bab 33 - Cowok Tidak Pernah Peka
34
Bab 34 - Hampir Saja
35
Bab 35 - Pembicaraan Raffi & Gamal
36
Bab 36 - Zara Yang Sebenarnya
37
Bab 37 - Obrolan Santai
38
Bab 38 - Ketos Baru
39
Bab 39 - Perdebatan
40
Bab 40 - Kado Misterius
41
Bab 41 - Ulangan Akhir Semester
42
Bab 42 - Jadi Siapa Pengirim Suratnya?
43
Bab 43 - Cemburu
44
Bab 44 - Godaan Zara
45
Bab 45 - Cinta & Persahabatan
46
Bab 46 - Liburan [1]
47
Bab 47 - Liburan [2]
48
Bab 48 - Liburan [3]
49
Bab 49 - Liburan [4]
50
Bab 50 - Depresi Ringan
51
Bab 51 - Mencari Ketos
52
Bab 52 - Diskusi
53
Bab 53 - Rapat Osis
54
Bab 54 - Balikan
55
Bab 55 - Rumah Danu
56
Bab 56 - Kasih Sayang Orang Tua
57
Bab 57 - Perasaan Tak Terduga
58
Bab 58 - MOS [Masa Orientasi Siswa]
59
Bab 59 - Kejahilan
60
Bab 60 - Pasangan Baru
61
Bab 61 - Obsesi Remaja
62
Bab 62 - Pertama Kali
63
Bab 63 - Obrolan Elsa & Zara
64
Bab 64 - Keputusan Mengejutkan
65
Bab 65 - Pelarian Bersama
66
Bab 66 - Dunia Bebas Di Klub Malam
67
Bab 67 - Jebakan Gamal
68
Bab 68 - Seperti Di Neraka
69
Bab 69 - Menjaga Rahasia
70
Bab 70 - Nasib Gamal & Kawan-Kawan [+Bonus Visual]
71
Bab 71 - Sekolah Kembali
72
Bab 72 - Pertengkaran
73
Bab 73 - Karma Untuk Danu
74
Bab 74 - Ketahuan Pacaran
75
Bab 75 - Gamal Tak Pernah Berubah
76
Bab 76 - Kabar Tes Urin
77
Bab 77 - Semakin Banyak Yang Tahu
78
Bab 78 - Badboy Itu Keren?
79
Bab 79 - Bertemu Danu
80
Bab 80 - Ingin Membuat Roti Sobek
81
Bab 81 - Nonton Bareng
82
Bab 82 - Kencan Ala Remaja
83
Bab 83 - Pulang Larut Malam
84
Bab 84 - Cewek Baru Super Populer
85
Bab 85 - Tim Basket Pilihan
86
Bab 86 - Latihan Basket
87
Bab 87 - Ketahuan! [Hinaan Untuk Zara]
88
Bab 88 - Rasa Sakit Mungkin Adalah Hukuman
89
Bab 89 - Permen Kiss
90
Bab 90 - Rahasia Elsa
91
Bab 91 - Kecewa
92
Bab 92 - Keputusan Gila
93
Bab 93 - Butuh Duit
94
Bab 94 - Seperti Anak Manja
95
Bab 95 - Teman Yang Mabuk
96
Bab 96 - Belum Kapok
97
Bab 97 - Membully Olive
98
Bab 98 - Berantem Di Toilet
99
Bab 99 - Pengaruh Orang Tua
100
Bab 100 - Jantung Kota Angkasa Jaya
101
Bab 101 - Perubahan Raffi
102
Bab 102 - Pelampiasan
103
Bab 103 - Guru Baru
104
Bab 104 - Ulat Kaki Seribu
105
Bab 105 - Cara Pak Ervan
106
Bab 106 - Paksaan Elsa
107
Bab 107 - Pingsan
108
Bab 108 - Siapa Lelaki Itu?
109
Bab 109 - Mengakui, Tetapi...
110
Bab 110 - Membuktikan
111
Bab 111 - Mencari Elsa
112
Bab 112 - Teori Efek Kupu-Kupu
113
Bab 113 - Kabut Perdamaian
114
Bab 114 - Overdosis
115
Bab 115 - Pengakuan Terdalam
116
Bab 116 - Nikah Muda
117
Bab 117 - Nasib Tirta
118
Bab 118 - Bagian Akhir
119
Bonus Chapter - Akhir Raffi & Elsa
120
Novel Teen Baru - Cinta Di Tengah Permusuhan
121
Novel Baru Gairah Cinta Zerin & Zidan
122
Novel Baru - Hantu Senja
123
Novel Sisi Gelap Dunia Anak SMA 2
124
NOVEL TEEN BARU
125
Novel Teen [Kisah Dua Asmara Di SMA]
126
Novel SISI GELAP Terbaru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!