Keesokan harinya Wulandari terbangun dari tidurnya. Ia langsung masuk kekamar mandi berniat untuk membersihkan diri. Setelah selesai melakukan ritual mandinya, Wulandari berniat untuk mengisi perutnya yang sudah mulai tadi malam belum terisi apa apa.Ia sama sekali tidak berselera makan.
Wulandari melangkah keluar dari kamarnya. di seberang kostnya ada penjual sarapan pagi.
"Sabar ya nak!" kita hanya bisa memakan nasi uduk saja kita harus berhemat."ucap Wulandari sembari mengelus perutnya yang sudah mulai membuncit. Wulandari memutar otak ia tidak mungkin bertahan hidup hanya menggunakan sisa uang pemberian lelaki misterius itu.
"Aku harus bekerja tidak mungkin aku bisa bertahan hidup dengan sisa uang ku yang tidak seberapa ini." gumam Wulandari.
"Eh Neng mau makan apa?" tanya pemilik warung
"Nasi uduknya satu porsi Bu!"
"Anak kos baru ya Neng?"
"Iya bu saya baru dua hari tinggal di sini."
"Pantas saja belum pernah lihat." ucap pemilik warung sembari menghidangkan nasi uduk pesanan Wulandari.
"Neng lagi hamil ya?"
"Iya Bu?"
"Di sini tinggal sama siapa?"
"Ngekost di rumah Bu Nurhayati?"
"Kalau suami Neng?"
"Sudah meninggal!" jawab Wulandari berbohong karena dirinya tidak mau ke jadian sama seperti ditempat kostnya pertama.
"Innalillahi wa innalillahi roji'un ." ucap pemilik warung sarapan pagi itu ketika mendengar Wulandari mengatakan kalau suaminya sudah meninggal dunia. Tetapi kalau sama ibu Nurhayati Wulandari sangat jujur. Wulandari sama sekali tidak menutupi apa-apa dari bu Nurhayati.
Setelah Wulandari menghabiskan sarapan paginya, Maya Wulandari berniat untuk mencari pekerjaan.
"Berapa Bu?"
"Biasa Neng sepuluh ribu."
Wulandari langsung memberikan uang pecahan sepuluh ribu kepada pemilik warung dan langsung berlalu dari sana. Ia berjalan diatas trotoar tujuannya tidak pasti.
"Ya Allah kemana aku harus melangkah untuk mencari pekerjaan." doa Wulandari dalam hati. sekilas ia teringat dengan sosok ayahnya Alberto. Tetapi ia tidak ingin membuat malu keluarga besar Alberto. Sehingga dirinya memilih tidak kembali ke keluarganya. Apalagi ketika Wulandari mengingat amarah dari Pak Alberto sang ayah kandungnya yang ingin berniat menggugurkan kandungan Wulandari. membuat dirinya tidak memiliki keberanian untuk kembali ke rumah orang tuanya.
berjam-jam Wulandari mencari pekerjaan tetapi tak satu pun yang mau mempekerjakannya karena dirinya sedang hamil. Ia duduk diatas halte berniat untuk istirahat. Tiba-tiba ada suara teriakan dari arah kejauhan.
" Jambret ....
" Jambret.... teriak salah seorang pria yang berpakaian rapi dan memakai jas itu, sambil berlari mengejar jambret yang sudah mengambil ponsel miliknya.
Wulandari yang melihat jambret itu berlari ke arahnya langsung menghalangi jambret itu dengan kakinya dan akhirnya terjatuh. Sehingga Wulandari dapat mengambil ponsel milik pria itu.
"Sialan awas kamu ya!"ancam jambret itu kepada Wulandari karena sudah berani menghalanginya berlari dari kejaran pria pemilik ponsel itu.
Karena takut di massa, jambret itu langsung berlari Pergi terbirit-birit. Tetapi ponsel milik pria itu sudah ada di tangan Wulandari.
"Maaf apakah ini di ponsel Anda? tanya Wulandari sopan kepada pria.
"Iya terima kasih Mbak sudah menolong saya."
"Sama-sama ini hanya kebetulan saja."ucap Wulandari sembari memberikan ponsel milik pria asing itu.
lalu Wulansari pergi begitu saja tanpa berkenalan kepada pria itu.
"Mbak tunggu sebentar."
"Ada apa mas?"
"Ini sebagai ucapan terima kasih saya kepada mbak."ucap pria itu sembari memberikan beberapa lembar Uang pecahan limapuluh ribu.
"Maaf Mas itu hanya kebetulan saja, dan Lagian Saya menolong ikhlas kok."sahut Wulandari.
"Saya juga ikhlas memberinya kepada mbak,!"
"Tidak Mas saya tidak bisa menerima ini."ucap Maya Wulandari sembari mengembalikan uang pemberian pria asing itu.
Kemudian Wulandari kembali berjalan melanjutkan perjalanannya. Tetapi pria itu tetap mengikutinya.
"Mbak mau ke mana biar saya antar!"
"Saya tidak ada tujuan Saya hanya ingin mencari pekerjaan agar bisa bertahan hidup."ucap wulandari berterus terang pria itu melihat Wulandari seperti kacau tidak memiliki arah tujuan kemana.
"Mbak tinggal di mana?"
"Saya ngekos di daerah sini."
"Mbak tunggu dulu dong!"
"Ada apa lagi Mas?"
"Bisa kenalan tidak?
"Nama saya Maya Wulandari"
"Saya Surya dirgantara."ucap pria asing itu sambil memberi salam kepada Maya Wulandari.
"Oh iya kalau kamu butuh apa-apa bisa hubungan saya ini kartu nama saya, siapa tahu kamu membutuhkan sesuatu."ucap pria itu kepada Wulandari.
"Terimakasih !"sahut Wulandari sembari menerima kartu nama Pria asing itu.
"Kalau begitu saya pamit dulu ini sudah sore Aku akan kembali ke kost."
"Biar saya antar saja."
"Tidak perlu!" kosnya dekat kok di daerah sini.
"Tidak apa-apa tidak bagus seorang wanita hamil terlalu kecapean.
Wulandari terdiam sejujurnya dia merasa sudah lelah karena semenjak pagi tadi dirinya mencari pekerjaan berjalan kesana-kemari tetapi Wulandari sama sekali tidak mendapat pekerjaan itu.
Hari sudah mulai gelap sehingga Wulandari pun tidak bisa menolak pertolongan pria asing itu.
"Oh ya kamu tinggal di sini bareng sama siapa?
"Sendiri!"
"Suami?"
"Tidak ada."
jawaban itu membuat Surya semakin penasaran dengan sosok Wulandari. pria duda tanpa anak itu semakin penasaran dengan sosok Wulandari. surya penasaran dan ingin mengetahui apa yang dialami wanita yang ada di sampingnya. Sehingga dirinya harus ngekost sendirian padahal sedang hamil.
"Kalau kamu butuh teman curhat bisa cerita sama aku." ucap Surya kepada Wulandari dibalas tatapan penuh tanya dari Wulandari.
"Maaf saya tidak apa-apa kok hanya saya kelelahan saja mencari pekerjaan kesana kemari tetapi tidak mendapatkan pekerjaan. mungkin karena saya lagi hamil sehingga mereka tidak menerima saya bekerja di tokonya ucap Wulandari kepada Surya.
"Kamu jangan putus asa mungkin besok ada pekerjaan yang menantimu. ucap pria asing itu kepada Wulandari.
"Siapa juga yang mau mempekerjakan wanita hamil seperti saya.
"Mungkin ada."
"Tolong berhenti di depan."
"Kamu tinggal di sini
"Iya saya ngekost di rumah Bu Nurhayati.
"Oh jadi kamu kos di rumah tante Nurhayati?"
"Memangnya Mas kenal?"
"Ya iyalah dia kan Tante aku."
"Masa sih?"
"Iya beneran Yuk kita turun!" sekalian aku juga mau mampir ke rumah tante.
Surya pun ikut turun dari mobilnya dan memarkirkan mobilnya di halaman rumah Bu Nurhayati.
Bu Nurhayati yang melihat mobil keponakannya terparkir di halaman rumahnya langsung keluar.
"Tumben keponakan tante mampir kemari biasanya main lewat aja kalau sudah pulang dari kantor."ucap Bu Nurhayati sembari mengembangkan senyumnya ke arah keponakannya Surya.
"loh kalian saling kenal?"tanya Bu Nurhayati kepada Surya karena melihat Wulandari turun dari mobil miliknya.
"Tadi kami baru kenalan!" Dia menolong aku dari jambret.
"Masa sih?"
"Iya Tante tadi sewaktu Surya mendapat telepon dari client Surya, tiba-tiba jambret itu menarik ponsel milik Surya. Eh ternyata Mbak Wulandari menolong saya."
"Bagaimana bisa lan?"
"Hanya kebetulan saja Bu!" tadi pas Wulandari duduk di halte, eh Wulan dengar jeritan jambret, yang ternyata jambret itu mengarah berjalan ke arah halte. Hingga Wulan langsung menghalangi jambret itu dengan kaki Wulan dan dia terjatuh." ucap Wulandari kepada Bu Nurhayati.
"Wah syukur deh kalau begitu Jadi kamu tidak apa-apa kan lan?"
"Tidak apa-apa kok Bu!" Wulandari baik-baik saja."
"Ya sudah kita masuk dulu mumpung keponakan tante juga Sudi mampir di sini yang sebelumnya keponakan Tante ini tidak pernah mampir Apalagi setelah ditinggal pergi sama istrinya.
Bersambung.....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih. 🙏🙏🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 315 Episodes
Comments
Cahyaning Fitri
Kayaknya, jodohnya Maya ya Thorr.....💕💕
Bagus..👍👍
Mampir juga Thor di Novelku" Om I Love You"
2022-04-05
1
Mega Baiq
ak dh cpek lht ulandari luntg lntung kpn suksesnya
2022-03-24
1
Emy Budi
penasaran Thor lanjutkan 👍
2022-03-17
1