Malam semakin larut langit bergemuruh tanda akan turun hujan lebat. Maya Wulandari masih berjalan sambil menyeret koper besar miliknya. Ia tertatih-tatih melangkah dengan pikiran yang kosong. Ia memutuskan untuk mencari tempat tinggal sementara. Maya Wulandari Akhirnya sampai di depan sebuah bangunan model lama dengan Tulisan menerima anak kost wanita.
Maya Wulandari berniat untuk ngekost disana
Maya Wulandari menekan bel yang ada di dinding. Sekali dua kali tak ada siapapun yang keluar. Maya menekan bel sekali lagi, pintu gerbang terbuka sedikit, Seorang wanita paruh baya keluar dari balik pagar.
“Kamu siapa dan Ada perlu apa?” tanya wanita paruh baya itu dengan ramah
“Nama saya Maya Wulandari Saya mau ketemu sama pemilik kost."jawab Maya
“Oh tunggu sebentar ya Wanita paruh itu kembali menutup gerbang.
Maya Wulandari gelisah, karena pintu gerbang tak juga terbuka. lagi ditambah tetesan air mulai turun dari langit. Maya ingin menekan bel lagi. Tetapi ia urungkan ketika melihat tutup gerbang kembali terbuka.
Wanita paruh baya itu kembali muncul dengan membawa dua buah payung.
"Ayo masuk.” wanita paruh baya itu mengajak Maya Wulandari masuk terlebih dahulu Karan diluar hujan sangat lebat.
Maya Wulandari dan wanita itu berlari-lari kecil masuk dalam rumah.
" Bi.....Buatkan teh hangat untuk nak Maya ya bi.”
bibi mengangguk tatapan mata wanita itu beralih ke maya Wulandari.
"Ada apa nak kok malam begini menemui saya?"
"Begini Bu saya mau cari tempat tinggal, tadi saya lihat didepan ada tertulis kalau disini menerima anak kost." ucap Maya Wulandari.
"Iya benar!"
"Tapi kamu sepertinya lagi hamil, apa tidak berbahaya jalan sendiri malam malam begini." tanya ibu Nurhayati sang pemilik tempat kost.
"Iya Bu saya lagi hamil lima bulan, akhirnya Wulandari menceritakan apa yang ia alami tanpa ada yang dialaminya tanpa ada yang ditutup-tutupi karna dirinya kejadian sama terjadi ketika dirinya kost di tempat tantenya Aira, sehingga Wulandari memilih lebih baik terus terang dari awal daripada harus menutupi statusnya.
Ibu Nurhayati yang mendengar apa yang dialami oleh Wulandari merasa iba, iapun mengijinkan Wulandari ngekost di tempat kostnya. Wulandari meraih amplop pemberian laki laki misterius itu. dan menyerahkan uang pecahan seratus ribu empat lembar kepada ibu Nurhayati untuk uang kostnya bukan pertama.
"Bu ini uang kost saya bulan ini." ucap Wulandari sambil langsung memberikan uang sebesar empat ratus ribu rupiah kepada ibu Nurhayati.
"Trimakasih nak!" ucap ibu Nurhayati sambil memberikan kunci kamar kost kepada Wulandari. Hati Wulandari sedikit lega karna dirinya sudah memiliki tempat tinggal. Setidaknya dia dapat istirahat menghilangkan penatnya setelah keluar dari rumah sakit.
Wulandari mengelus perutnya.
"Semoga esok hari kita mendapatkan pekerjaan Ya nak agar kita bisa melakukan perjalanan hidup."Gumam Wulandari dalam hati.
Sejujurnya Wulandari ingin sekali menjerit mengingat perjalanan hidupnya yang sangat rumit. Ia merasa hidupnya ketiban sial ketika gagal menikah dengan Aliando.
Apalagi dirinya sudah terusir dari rumah orangtuanya sendiri. Bahkan teman temannya yang selama ini ia anggap sebagai sahabat mampu menghianati nya. Dari tempat kostnya pertamanya dia harus menanggung malu akibat perbuatan sahabatnya sendiri yang membeberkan Aib Wulandari dan menghasut pemilik kost agar mengusirnya dari tempat kostnya.
Kejadian pengusiran itu membuat hati Wulandari bagai tersayat dan tertusuk duri tajam. Langit terasa runtuh, Harga dirinya dicabik cabik oleh sahabatnya sendiri. "Mudah mudahan kelak kita akan bahagia ya nak." ucap Wulandari sembari mengelus perutnya. kemudian Wulandari berpamitan kepada ibu Nurhayati untuk istirahat ke kamar kostnya. setelah menghabiskan teh hangat buatan asisten rumahtangga Bu Nurhayati.
"Bu Wulandari berpamitan ke kamar,.soalnya saya ingin istirahat." ucap Wulandari kepada Bu Nurhayati.
"Silahkan nak, semoga betah tinggal disini." ucap Bu Nurhayati sambil mengebangkan senyumnya. Wulandari masuk kedalam kamar kosnya yang di fasilitasi tempat tidur apa adanya dan lemari kecil. Tidak ada AC dan juga kipas angin disana.
Jujur Wulandari belum terbiasa tidur tanpa kipas angin dan AC tetapi apa mau dikata dia harus menjalani kehidupan pahit yang di alaminya. setelah membersihkan diri, Wulandari langsung membaringkan tubuhnya diatas tempat tidur. Entah karna faktor kecapean, Wulandari langsung tertidur pulas mengarungi alam mimpinya.
****
Pagi yang indah matahari sudah memperlihatkan wajahnya menyinari seluruh permukaan bumi. Matahari menyinari kamar wanita hamil itu masuk melalui celah celah jendela kamar kostnya. Membuat tidur wanita hamil itu menjadi terganggu. Wulandari terbangun dari tidurnya. Ia bangkit dari tidurnya dan langsung membersihkan diri.
Setelah selesai melakukan ritual mandinya Wulandari berniat untuk mengisi perutnya yang sudah mulai keroncongan. Ia merogoh uang yang Anda di dompetnya tersisa satu juta lima ratus ribu rupiah. Ia memutar otak apa yang akan dilakukannya untuk menggunakan uang sebesar itu agar dapat bertahan hidup.
"Apa yang harus kulakukan, dengan uang sebesar ini." gumam Wulandari.Tiba tiba Bu Nurhayati datang mengetuk pintu kamar kostnya. Wulandari membuka pintu dan melihat Bu Nurhayati yang mengetuk pintu.
"Ibu ada apa Bu?" tanya Wulandari ramah
"Ini tadi ibu mask ini, siapa tau kamu suka." ucap Bu Nurhayati sambil memberikan lontong sayur buatan Bu Nurhayati.
"Trimakasih banyak Bu!" ucap Wulandari sembari menerima rantang dari tangan Bu Nurhayati.
"Oh ya nak Wulan, kalau kamu butuh apa apa jangan sungkan sungkan ya nak." ucap wanita paruh baya itu yang sudah lama menikah tetapi belum dikarunia anak. Suaminya baru meninggal beberapa bulan yang lalu membuat hidupnya semakin sepi.
"Iya Bu trimakasih banyak Bu." ucap Wulandari sambil langsung memeluk Bu Nurhayati sambil terisak."Boleh kah aku memanggil ibu mama?" Tanya Wulandari sambil terisak karna dirinya merindukan sosok Maminya.
Wanita paruh baya itu mengebangkan senyumnya. Silahkan nak, anggap ibu mama kamu sendiri ucap wanita paruh baya itu sambil mengelus punggung Wulandari.
Ibu Nurhayati berpamitan kepada Wulandari kembali kedalam rumahnya untuk melanjutkan aktivitasnya. Setelah menyantap lontong sayur pemberian dari Bu Nurhayati, Wulandari berniat untuk mencari pekerjaan. Satu harian Wulandari berjalan mencari pekerjaan dari toko ke toko lainnya dan dari cafe yang satu ke cafe yang lain, Tak satupun yang menerimanya dengan kondisinya seperti sekarang ini.
Wulandari memutuskan kembali kekost setelah jam hampir magrib. Bu Nurhayati melihat Wulandari berjalan dengan lemas karna kelelahan berjalan untuk mencari pekerjaan.
"Loh nak Wulan darimana nak?" tanya Bu Nurhayati kepada Wulandari.
"Tadi habis cari kerja Bu."
"Sudah dapat?"
Wulandari menggeleng kepala pertanda dirinya belum mendapatkan pekerjaan.
"Ya sudah tidak apa apa!" kamu berdoa saja." ucap Bu Nurhayati memberi semangat buat Wulandari.
"Trimakasih Bu semoga besok saya mendapatkan pekerjaan." ucap Wulandari kepada Bu Nurhayati.
"Amin." sahut Bu Nurhayati sambil mengebangkan senyumya.
Bersambung.....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏🙏🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 315 Episodes
Comments
Welda Arsy❤
karya mu bagus banget...menyentuh sekali sampai nangis aku bacanya.
2022-07-25
1
Fina Ina
yang kuat Maya.
2022-07-07
2
Benazier Jasmine
semoga Wulandari secepatnya dpt pekerjaan thoor
2022-04-02
5