Ketika Bu Nurhayati dan Surya sudah berada diruang tamu rumah milik Bu Nurhayati, Wulandari berpamitan kepada Bu Nurhayati untuk kembali ke kamar kostnya.
"Maaf Bu kalau Wulandari pamit dulu, mau istirahat." ucap Wulandari sembari bangkit dari tempat duduknya.
"Loh kok buru buru nak?"
"Maaf Bu maya ingin istirahat karna satu harian berjalan mencari pekerjaan."
"Sudah dapat belum?"
"Belum Bu!" sahut Wulandari.
"Ya sudah seng sabar ya nduk!" ucap Bu Nurhayati.
"Trimakasih Bu." ucap Maya Wulandari.
Wulandari masuk kedalam kamar kostnya. di dalam kamar Wulandari bukan malah tidur, Pikirannya menerawang kemana mana.
"Apa yang harus ku lakukan?"
"Gimana aku bisa bertahan hidup kalau aku hanya mengandalkan sisa uang pemberian pria misterius itu?" gumam Wulandari dalam hati.
"Tiba tiba timbul ide Wulandari untuk berjualan minuman di depan kostnya. Yang kebetulan tempat kost Riyanti banyak dihuni mahasiswa mahasiswi dan salah satu kampus swasta dekat dari kost Wulandari. Wulandari berniat untuk membuka usaha menjual minuman instan seperti minuman boba, pop ice dan minuman dingin lainnya.
"Besok aku akan mencoba usaha menjual minuman siapa Tau berhasil dan mendapat keuntungan, agar aku dapat melanjutkan hidup dan membiayai anakku kelak.gumam Maya Wulandari dalam hati. Disamping modalnya tidak begitu besar, cara kerjanya juga tidak terlalu berat gumam Wulandari.
Sementara di tempat lain surya dan ibu Nurhayati tampak ngobrol dengan serius. Bu Nurhayati, meminta Surya agar segera menikah kembali. Tetapi rasa trauma yang dirasakan Surya sehingga Surya tidak memiliki niat untuk menikah kembali. Setelah dirinya gagal dalam pernikahannya. Surya ditinggal oleh istrinya karena istrinya lebih memilih bercerai dengannya dan menikah dengan pria pilihannya.
"Apa kamu tidak ada niat untuk menikah lagi Sur?"tanya Bu Nurhayati kepada Surya sang keponakan
"Belum kepikiran tante."
"Mau sampai kapan lagi kamu menduda seperti ini Sur?"
"Entahlah Tante kita lihat nanti saja!"
"Ya sudah kamu pikirkan dong!" jangan kayak gini terus."
"Nanti dulu deh tante.."
Setelah selesai ngobrol bersama Bu Nurhayati Surya pun berpamitan untuk pulang.
"Tante Ini sudah malam Surya lebih baik pulang dulu!" pamit Surya
"Ya sudah hati-hati ya nak!"sering-sering mampir ke rumah tante."
"Iya Tante!" Surya pamit dulu Tante ucap Surya sembari memberi salam kepada Nurhayati.
****
Keesokan paginya Maya Wulandari terbangun dari tidurnya berniat untuk belanja ke pasar.
"Dengan menggunakan sisa uang miliknya, Wulandari membelanjakan bahan-bahan dan juga peralatan yang akan digunakan untuk membuat minuman agar Wulandari dapat berjualan.
"Bismillah semoga berkah!" doa Wulandari dalam hati Sembari mulai membereskan barang-barang jualannya. Wulandari mulai mengangkat meja kecil yang ada dikamarnya ke depan kost Wulandari terdapat di atas trotoar. Ia mulai merapikan jualannya.
"Mudah mudahan laris manis." doa Wulandari dalam hati.
Tiba tiba Bu Nurhayati keluar berniat untuk membeli sesuatu ke supermarket.Ia melihat sosok Wulandari sedang membereskan barang dagangannya di atas trotoar.
"Maya!" panggil Bu Nurhayati
"Ibu....!" maaf ya Bu Maya Wulandari berjualan di sini belum permisi sama ibu." ucap Maya kepada Bu Nurhayati.
"Oh tidak apa apa nak!"
"Kamu jualan apa itu?"
"Maya jualan minuman dingin Bu."
"Wah sepertinya menggiurkan coba buatin ibu dong!" ucap Bu Nurhayati kepada Wulandari
"Serius ibu mau?"
"Iya nak!" kebetulan ibu sedang haus."
"Ya sudah tunggu sebentar nya Bu." ucap maya sambil langsung membuatkan minuman boba buat Bu Nurhayati.
Beberapa menit kemudian, Maya memberikan minuman boba buatnya kepada Bu Nurhayati. Dan Bu Nurhayati langsung mencicipi minuman boba buatan Maya.
ketika Bu Nurhayati menyeruput minuman boba buatan Maya, Bu Nurhayati merasakan sensasi yang luar biasa.
"Wah minuman buatan kamu enak bangat loh may."
"Masa sih Bu?"
"Iya nak!" kalau begini ibu bisa ketagihan nih." ucap Bu Nurhayati sambil kembali menyeruput Boba yang ada ditangan Bu Nurhayati. Tiba tiba salah satu penghuni kost datang menghampiri Maya Wulandari dan berniat untuk membeli dagangan Maya Wulandari.
"Mbak ada rasa apa aja minumannya?"
"Banyak mbak ada rasa coklat, blue berry, stroberi, ada vanila juga." ucap Wulandari memberitahu kepada penghuni kost yang ingin membeli minuman dagangan Maya.
"Oh saya pesan enam ya mbak!" soalnya teman teman kampus aku lagi datang untuk ngerjakan Tugas." ucap Yuni yang kebetulan penghuni kost itu bernama yuni
"Ya sudah ditunggu sebentar ya Mbak!" ucap Maya sembari langsung membuatkan minuman pesanan Yuni.
"Maya berapa minuman ibu?" tanya Bu Nurhayati kepada Maya.
"Sudah Bu!" kali ini ibu Maya kasih gratis karna ini baru pertama Maya jualan.
"Loh tidak bisa begitu dong Maya, kamu kan jualan, lagian kamu punya modal apalagi ibu tadi buka dasar kamu." ucap Bu Nurhayati sembari langsung memasukkan uang pecahan dua puluh ribu ke laci meja milik Maya.
" Ibu ada ada saja!"ucap Maya Wulandari sambil mengebangkan senyumya.
"Ya sudah ibu tinggal dulu ya may soalnya ibu mau belajar sebentar semoga laris manis." ucap Bu Nurhayati membuat Maya wulandari menjadi semakin semangat.
Beberapa menit kemudian minuman pesanan Yuni selesai dibuat oleh Maya.
"Ini mbak minumnya mbak." ucap Maya kepada Yuni sembari memberikan dua kantong plastik tempat minuman pesanan Yuni.
"Berapa mbak?"
"Enam puluh ribu mbak!" sahut Maya Wulandari
"Ini mbak uangnya pas ya." ucap Yuni sambil menyerahkan uang pecahan limapuluh ribu dan sepuluh ribu.
"Trimakasih banyak ya mbak Yuni." ucap Maya sambil mengebangkan Senyumnya
"Sama sama mbak, semoga laris ya." jawab Yuni sembari meninggalkan Maya.
"Alhamdulillah ternyata ada yang beli, semoga dagangan ku laris ." ucap Maya sembari mengelus perutnya yang sudah membuncit.
"Nak doain dagangan mama laris agar kita dapat bertahan hidup." ucap Maya Wulandari.
Tiba tiba Maya Wulandari teringat dengan sosok pak Alberto ayah kandung Maya Wulandari."Bagaimana kabar papi?apa dia baik baik saja?" tanya Maya dalam hati. Walau Maya Wulandari telah di usir oleh pak Alberto tetapi Maya Wulandari masih mengkawatirkan ayahnya. Apalagi Maya wulandari mengetahui kalau ibu tirinya Maria tidak peduli dengan kesehatan pak Alberto. Yang ia inginkan hanya uang pak Alberto saja.
"Semoga papi baik baik saja!" doa Maya Wulandari dalam hati. ketika Maya sedang melamun seseorang datang menghampirinya
"Mbak pop ice nya dua rasa coklat ya." ucap anak remaja yang kebetulan melintas dari depan dagang Wulandari.
"Eh iya dek maaf mbak ngelamun." ucap Wulandari sembari nyengir.
"Iya mbak tidak apa apa!"
"Rasa apa dek?"
"Stroberi aja dua."
"Ya sudah tunggu sebentar ya dek." ucap Maya wulandari sembari langsung membuat pop ice pesanan anak remaja itu.
"Hari itu hari pertama Wulandari jualan minuman di depan kostnya.
"Alhamdulillah hari ini dagangan ku laris manis, Semoga besok besok bisa lebih laris lagi " gumam Maya Wulandari dalam hati.
"Nak kita beli susu ya, soalnya sejak kamu berada didalam rahim mami kita belum pernah minum susu" ucap Maya sambil mengelus perutnya. Maya pun berniat untuk beli susu hasil keuntungannya berjualan.
Bersambung.....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏🙏🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 315 Episodes
Comments
Freya Jovanka Fredella
lahh kok ganti jd stroberi 😭 berubah pikirannya cpt amat dekk
2024-02-22
1
Sri Aisyah
ya ampun nangis lho aku thor baca part ini 😭😭😭😭😭😭😭😭😭gak tega aja bacanya nyessssss bangettttt😭😭😭😭😭😭😭seorang perjuangan ibu 😢😢😢😢😢
2022-09-20
1
Aretha
jd ingat br pisah ama bpk nya anak2..jualan minuman es gini..seminggu laris..seminggu kemudia,tetangga kiri kanan jualan jg...dan setelah itu tak laku2 es saya...akhirnya stop jualan..eh tetangga ikut stop juga🤣
2022-07-20
2