Empat hari Maya Wulandari dirawat dirumah sakit, kondisi Maya Wulandari sudah berangsur angsur membaik dan sudah bisa mulai berjalan. Maya wulandari tampak tegar menjalani hidupnya. Walau selama hidup bersama pak Alberto hidup bergelimang harta. Tetapi karna perbuatan lelaki yang tidak bertanggungjawab, sehingga Maya Wulandari harus menanggung akibatnya sendiri bersama putrinya.
"Selamat pagi ibu Maya?" sapa dokter Ciko yang baru datang menghampiri Maya Wulandari.
"Selamat Pagi Dokter!"
"Bagaimana perasaan ibu, apa sudah mendingan?"
"Alhamdulillah Dokter sudah lumayan, oh ya Dok Kira kira kapan saya bisa pulang dokter?
"Melihat dari kondisi ibu sekarang, kemungkinan lusa ibu sudah bisa pulang, tapi harus rajin kontrol ya Bu." ucap dokter Ciko kepada Maya Wulandari.
Maya terdiam. Maya sudah menebak kalau biaya perawatannya selama diruang sakit pasti besar. Maya takut uang tabungannya selama ini tidak cukup untuk membayar biaya perawatan Maya selama berada di rumah sakit.
Kemudian Maya Wulandari pun bertanya kepada dokter Ciko.
"Maaf dokter kira-kira Berapa biaya persalinan saya selama berada di rumah sakit ini? tanya Maya kepada dokter Ciko.
"Maaf Bu Maya untuk mengetahui biaya perawatan Ibu di sini, lebih baik ibu tanyakan langsung ke bagian administrasi."ucap dokter Ciko kepada Maya.
Maya menghela nafas panjang. Ia mengingat-ingat sisa tabungannya merasa tidak cukup untuk biaya operasi persalinannya
"Ya Allah Apa yang harus saya dilakukan jika uang saya tidak cukup untuk biaya pengobatan saya selama berada di rumah sakit ini? ratap Maya.
Ketika Maya Wulandari larut dalam lamunannya Bu Nurhayati pun datang menghampirinya. sambil membawakan makanan dan susu untuk ibu menyusui.
"Assalamualaikum!"Sapa ibu Nurhayati kepada Maya sambil mengembangkan senyumnya.
"Waalaikumsalam Bu!"sahut Maya ramah.
"Bagaimana keadaan mu nak?" Apakah ada perkembangan?"
"Alhamdulillah Bu!"Maya sudah lebih baik.
"Syukurlah kalau begitu!" ini Ibu bawa susu untuk kamu
"Terima kasih Bu!" Ibu sudah sampai repot-repot membawakan susu dan makanan buat Maya.
"Jangan ngomong seperti itu, Kamu itu putriku. ucap Bu Nurhayati sambil mengelus wajah cantik Maya Wulandari.
Maya pun langsung terisak ketika Bu Nurhayati mengatakan Maya sebagai putrinya. Ia langsung memeluk dan Bu Nurhayati.
"Terima kasih Bu!" Ibu sudah baik banget pada Maya. Entah bagaimana Maya dapat membalas kebaikan ibu." ucap Maya
"Jangan ngomong seperti itu nak Maya, kamu itu sudah menjadi Putri Ibu. Jadi seorang anak tidak harus membalas Apa yang dilakukan oleh ibunya kepada putrinya." ucap Ibu Nurhayati kepada Maya sambil kembali memeluk Maya Wulandari.
Maya Wulandari sangat bersyukur Allah mempertemukan dirinya dengan ibu Nurhayati Padahal banyak orang-orang mencemooh Maya Setelah orang tahu kalau Maya hamil diluar nikah. Apa lagi dengan ibu dan adik tirinya yang selalu merendahkan nya di hadapan orang-orang. Ketiga sahabatnya yang selama ini dia anggap sebagai saudara menghianati nya.
Bahkan Aira sanggup menghina dan juga menyebarkan aib dari Maya Wulandari. Entah mengapa Aira sanggup melakukannya Padahal selama ini semasa mereka masih bersama, Maya Wulandari banyak membantu Aira termasuk membiayai pengobatan orang tua Aira saat berada di rumah sakit.
Tetapi ketika Maya Wulandari dalam keadaan terpuruk ketiga sahabatnya pergi menjauh darinya. Bahkan ketiga sahabatnya tega menghianati nya dengar menyebar aib dari Maya Wulandari. Yang ternyata Aira Dan juga Anisa lah yang menjebak Maya Wulandari dan juga Aliando saat berada di Villa. Dan mereka berdualah yang mencampurkan bubuk perangsang ke minuman Maya Wulandari dan juga Aliando atas perintah Bu Maria.
Demi uang Aira dan Anisa sanggup melakukan apa yang diminta oleh Bu Maria termasuk menjebak Maya Wulandari dengan Aliando.
"Marah"
Itu pasti!" Maya Wulandari tidak malaikat dirinya sebenarnya sudah sangat marah ketika mengetahui kalau Aira dan Anisa lah yang menjebak dirinya saat di villa. Dan karna itulah kehidupan maya menjadi berantakan bahkan dianggap rendah oleh orang orang.
Tetapi kemarahan Maya dipendamnya karena sudah tidak ada guna lagi jika masalah itu diperpanjang. Yang Maya inginkan ingin menata hidupnya ke depan bersama putrinya Bintang supaya lebih baik.
Dua hari kemudian Maya Wulandari diperbolehkan pulang oleh dokter Ciko setelah dokter Ciko memeriksa dan memastikan kondisi Maya Wulandari sudah membaik.
"Selamat pagi Bu Maya! sapa Dokter Ciko dengan penuh senyuman
"Selamat pagi dokter!" Bagaimana Apakah saya bisa pulang hari ini?"
"Iya Bu Maya!" kondisi Bu Maya sudah baik-baik saja sekarang Bu Maya sudah bisa pulang ke rumah. Tetapi jaga kesehatan ya Bu Maya." ujar dokter Ciko kepada Maya.
"Terima kasih Dokter!
"Sama-sama Bu Maya." ucap dokter Ciko sembari pergi meninggalkan ruang rawat inap Maya.
Setelah suster menghantar baby bintang kepada Maya Wulandari. Maya pun berniat menyelesaikan administrasi biaya pengobatannya selama berada di rumah sakit.
"Bu titip bintang dulu ya Maya mau ke ruang administrasi!
"Kita bareng saja may!"ujar Bu Nurhayati karena Bu Nurhayati takut jika uang Maya tidak cukup untuk biaya persalinan Maya selama berada di rumah sakit.
Maya Wulandari pun mengembangkan senyumnya.
"Ya sudah Bu!" kita bareng saja ke sana." ucap Maya sembari langsung menggandeng Bu Nurhayati yang menggendong baby Bintang. Setelah tiba di ruang administrasi, Maya pun bertanya kepada salah satu pegawai yang bertugas di bagian administrasi rumah sakit.
"Selamat siang Bu!" Saya ingin membayar tagihan atas nama Maya Wulandari."
"Maaf Bu tagihan atas nama Maya Wulandari sudah lunas."
"Sudah lunas?"tapi saya tidak merasa sudah membayar Bu."
"Iya Bu tagihannya sudah lunas ini sudah saya cek.
"Tapi Siapa yang bayar ya Bu?"
"Maaf Bu tetapi orang yang membayarkan tagihan Ibu, tidak ingin diberitahu indentitasnya."
Maya menatap Ibu Nurhayati iya curiga kalau ibu Nurhayati yang membayarkan biaya tagihan persalinan Maya. Karena Pak Alberto tidak akan melakukannya.
"Bu.... Apakah ibu yang sudah membayar tagihan rumah sakitnya?"tanya Maya kepada Ibu Nurhayati
"Tidak nak!" Ibu sama sekali belum ada membayar apa-apa di rumah sakit ini, Ibu juga bingung Siapa yang sudah membayarkan biaya rumah sakit kamu.
Maya menghela nafas panjang, Tetapi pegawai itu memberikan secarik kertas kepada Maya Wulandari.
Maaf Bu ini Titipan dari orang yang sudah membayarkan biaya tagihan rumah sakit Ibu." ucap pegawai itu sambil langsung memberikan secarik kertas kepada Maya.
"Kamu harus kuat dan tegar, demi putrimu aku akan selalu membantumu dengan caraku sendiri."Hanya kata-kata itu yang tertulis di secarik kertas yang diberikan oleh pegawai itu kepada Maya Wulandari.
Hal itu membuat Maya Wulandari semakin penasaran siapa sosok yang selama ini membantunya. Apalagi ketika Maya Wulandari pernah berniat melakukan bunuh diri. Tulisan seperti itu yang selalu didapatkan oleh Maya Wulandari dari dari pria misterius yang selalu menolong Maya.
"Siapa dia ya Bu? tanya Maya kepada Bu Nurhayati
Bu Nurhayati pun menggelengkan kepalanya pertanda dirinya juga tidak mengetahui siapa sosok yang membantu Maya selama ini.
Bersambung.....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏🙏🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 315 Episodes
Comments
Yand YheAnd
byk typo dan alurnya lompat2
2022-07-21
0
Fina Ina
kira2 siap yh yang sdh membuat ung rumh sakitnya Maya Thor ,atau Surya yang byr ,humm mungkin Aliando yang byr secara sembunyi2 ,🤔🤔🤔
2022-07-07
1
jouline
thor namanya di singkat aja napa.maya gitueh.jangan setiap bab selalu di sebutin full name tokoh utamanya
2022-06-23
2