Istri dan Ayah Mertuaku, Mengghibah di Belakangku

"Aku pulang."

Tidak seperti biasanya, Glend tidak menyambutnya. Tidak ada siapa-siapa di rumah selain para pelayan. Pelayan lelaki. Tidak ada wanita sama sekali. Mengingat kemesuman suaminya sangat tidak masuk akal sebenarnya jika Glend tidak mempekerjakan seorang wanita di rumahnya.

"Apakah dia di kamar? Baiklah, aku akan memeriksanya." Bella segera melarikan kakinya menuju kamar mereka.

Dahinya mengernyit tidak menemukan sang suami di sana. Hm, baiklah, sembari menunggu Glend, ia memutuskan untuk mandi. Setelah mandi ia akan menghubungi ayahnya.

Kurang dari sepuluh menit, Bella keluar dari dalam toilet. Tanpa mengenakan pakaian terlebih dahulu ia mengambil ponselnya dari dalam tas dan segera menekan nomor ponsel ayahnya.

"Hallo, Sayang. Bagaimana kabarmu?" sapaan hangat ayahnya langsung membuat hatinya mekar merekah. Benar lah kata pepatah jika cinta pertama seorang wanita adalah ayahnya sendiri. Dulu, Bella bermimpi untuk memiliki suami seperti sosok ayahnya. Pada kenyataannya, semesta memberikan suami yang berada di luar ekspektasinya, bahkan tidak pernah terpikir olehnya.

"Baik, Dad. Bagaimana denganmu?"

"Tidak pernah baik semenjak kau membuat keputusan konyol itu. Daddy akan berusaha membuktikan jika Daddy tidak bersalah. Kau akan bebas. Dad berjanji, maafkan Daddy, Honey."

Bella terdiam untuk sesaat. Mencoba memaknai arti dari kalimat ayahnya. Apakah jika memang benar ayahnya tidak terbukti bersalah, Glend akan bersedia melepaskannya dalam arti mereka akan bercerai. Sepertinya ia perlu menanyakan hal itu kepada Glend.

"Aku percaya kepadamu, Dad. Tapi berhentilah mencemaskanku, aku baik-baik saja. Sungguh."

"Apa suamimu memperlakukanmu dengan baik, Sayang?"

Bella mengangguk seolah ayahnya dapat melihatnya. "Ya, hanya wajahnya saja yang buruk."

Terdengar helaan napas panjang dari seberang telepon. "Kau pasti sangat takut."

Bella menggeleng. "Aku mulai terbiasa, Dad," selorohnya dengan nada geli. Yang ia katakan benar adanya, ia mulai terbiasa dengan wajah buruk rupa itu. Tidak semengerikan saat pertama kali ia melihatnya.

Mendengar jawabannya Bella, Harry pun ikut tertawa. "Seburuk apa wajahnya?" ada rasa penasaran yang menyelubungi hatinya untuk mengetahui wajah pria yang menikahi putrinya itu.

"Seburuk apa? Haruskah aku mengambil fotonya, Dad?"

"Jika kau tidak keberatan, Honey."

"Tentunya aku tidak akan keberatan, Dad. Yang kukhawatirkan justru dialah yang keberatan. Mungkin dia akan marah jika aku meminta fotonya. Bisa saja dirinya merasa insecure, Dad. Kau tahu maksudku?"

Harry tertawa mendengar celotehan putrinya itu. Kelegaan seketika menyelimuti hatinya. Ia tahu putrinya sedang tidak berpura-pura bahagia hanya agar ia tidak tertekan. Ia tahu jika Bella memang tidak tertekan dari nada suaranya.

"Tapi aku akan mengambilnya secara diam-diam untukmu."

Harry tergelak, "Daddy harap tidak seburuk yang Daddy bayangkan."

"Kuyakin bahkan lebih buruk daripada yang kau bayangkan, Dad." Bella terkikik geli. "Jantungku hampir mencuat ke luar saat pertama kali melihatnya."

"Oh Tuhan, pantas saja beberapa wanita sering keluar dengan wajah takut dan gemetar dari ruangannya."

"Jadi dia sungguh bermain wanita, Dad?" Bella tidak menyadari jika nada suaranya meningkat beberapa oktaf. Otaknya kembali berekreasi bagaimana cara wanita itu memuaskan hasrat Glend. Ck! Otaknya sudah tidak suci lagi.

"Sebelum dia menikah. Beberapa hari ini, dia tidak pernah masuk ke kantor dan memang dia jarang ke kantor. Dan sekarang di mana suamimu, Sayang?"

Bella mengangkat kedua bahunya. "Aku tidak tahu. Apakah Ibu memperlakukanmu dengan baik?"

"Ibumu? Tentu saja, Sayang. Ibumu selalu menungguku bahkan saat Daddy sedang lembur."

"Jadi sekarang kau sedang lembur, Dad?"

"Ada beberapa hal yang harus Daddy periksa."

"Aku akan meminta Glend menaikkan gajimu."

Harry kembali tergelak, "Mintalah yang banyak kalau begitu, Sayang. Jika pada akhirnya Daddy tidak bisa membuktikan bahwa Daddy tidak bersalah, setidaknya Daddy bisa mengembalikan uang yang dituduhkan."

"Ya, kau benar, Dad. Bagaimana jika hari minggu ini kita berkencan, Dad?"

"Baiklah, Honey. Selamat malam, Sayang."

"Aku merindukanmu, Dad."

Panggilan pun terputus, Bella menarik napas panjang. Perasaannya lebih tenang setelah berbicara dengan ayahnya.

"Hmm, kemana sebenarnya dia, kenapa belum muncul juga?" Bella berdiri dari ranjang dan segera berbalik, berniat hendak ke kamar ganti. "Astaga, kau mengagetkanku!" Ternyata Glend sudah ada di kamar, entah sejak kapan.

"Merindukanku, heh?" Glend menjalankan kursi rodanya agat lebih dekat dengan Bella.

"Aku tidak mempunyai alasan untuk merindukanmu. Jadi berhenti mengatakan hal menggelikan."

Glend tersenyum simpul, diambilnya ponsel Bella yang terletak di atas ranjang, lalu mengambil fotonya sendiri dengan tampang kaku. Membuat wajahnya yang jauh dari kata sedap dipandang semakin mengerikan.

"Apa yang kau lakukan?" Bella menatapnya bingung.

"Aku tidak akan membiarkan istriku mencuri. Mencuri fotoku diam-diam. Bukankah suamimu ini sangat murah hati, Bella? Istri dan ayah mertuaku sedang membahas wajahku, daripada ayah mertuaku mati penasaran, lebih baik aku mengalah, bukan? Baiklah, cara mia, fotonya sudah kukirim kepada ayahmu. Dan mari kita lihat responnya."

Bella mengerjap dengan mulut menganga. Glend mendengar pembicaraannya bersama ayahnya. Apakah pria itu tersinggung? Oh, Bella merasa tidak enak hati.

Ia memutar kembali topik perbincangannya bersama ayahnya, mencoba mengingat apakah ada yang berlebihan. Bella meringis saat ia mengingat bahwa ia mengatakan wajah Glend jauh lebih buruk.

"Aku..." Kalimatnya menggantung di udara. Ponselnya berdering dan sudah pasti jika panggilan itu berasal dari ayahnya.

"See, Ayah mertua sudah mengetahui seperti apa rupa pria yang menikahi putrinya. Mari kita dengar tanggapannya."

"Tidak!" Bella mendekat berniat meraih ponsel dari tangan suaminya.

"Tetap di tempatmu, Bella. Aku tidak ingin kejadian beberapa hari lalu terulang kembali. Kau tidak mengenakan apa-apa di balik jubah mandimu."

Refleks, Bella menghentikan gerakan kakinya. Ia pun tidak ingin hal memalukan itu terjadi lagi. "Kalau begitu berikan ponselku."

"Aku akan menjawabnya untukmu," Glend menggulir tombol hijau dan menyalakan speaker.

"Bella, Sayang, Daddy berjanji akan segera membawamu keluar dari sana. Ini benar-benar mengerikan. Kau yakin baik-baik saja?"

Bella menunduk lemas, ia semakin tidak enak hati kepada pria yang menyorotnya dengan ekspresi tidak terbaca.

Glend mendengus, "Harry, kau melukaiku. Putrimu baik-baik saja. Kau tenang saja. Dan kuberitahu kepadamu, Harry, aku dan Bella bahkan sudah berciuman. Pulanglah ke rumahmu, jangan bekerja terlalu keras." Glend pun memutuskan sambungan telepon secara sepihak.

"Apa yang kau lakukan?! Aku tidak pernah memutuskan sambungan telepon terlebih dahulu. Ayahku pasti cemas denganku, kembalikan ponselku!" Wajah Bella merah padam menahan amarah. Meski ia merasa bersalah kepada Glend, tapi ia juga tidak bisa menerima jika Glend bersikap kurang ajar terhadap ayahnya.

"Oke, oke, aku salah." Glend kembali menghubungi nomor Harry.

"Harry, maafkan sikapku tadi dan sekarang silakan putuskan sambungan teleponnya. Aku akan mengatur jadwal makan malam bersamamu."

"Mr. Vasquez.."

"Ya."

"Tolong jangan menyakiti putriku. Aku juga meminta maaf atas kelancanganku tadi."

"Aku tidak menyakiti seorang wanita, Harry."

"Baiklah, selamat malam, Mr. Vasquez."

"Selamat malam, Harry." Glend menunggu Harry memutuskan sambungan telepon lalu menyerahkan ponselnya kepada Bella.

"Kenakan pakaianmu dan bantu aku berbaring."

Terpopuler

Comments

Athaya

Athaya

jangan sedih Glend nti juga Bella jatuh cinta sama kamu 😍😍

2022-12-17

0

Siti Jessy

Siti Jessy

ohh nooo
sebegitu menyakitkan ejekan istri dan mertua
semangat glen

2022-09-14

0

Zaitun

Zaitun

pasti andreas tuh glend

2022-07-22

0

lihat semua
Episodes
1 Dongeng VS Kenyataan
2 Bukan Cinderella
3 Akta Pernikahan
4 Sial, Kau Melemparku, Bella?
5 Menggodaku, Heh?
6 Kenapa Wanita Selalu Serakah, Bella?
7 Cara Mia
8 Selamat Malam, Bella
9 Breakfast
10 Jari Tengah
11 Hukuman dan Hiburan
12 Kecelakaan Mesum
13 Tragedi Kolam Berenang
14 Kewajiban Nafkah
15 Kecelakaan.
16 Dia Memiliki Kekasih
17 Istri dan Ayah Mertuaku, Mengghibah di Belakangku
18 Kau Menelan Obatnya?
19 La Belle Et La Bete
20 Bella Vasquez
21 Keahlian Merayu
22 Petaka Senyuman
23 Marabahaya
24 Aku Di Sini
25 Rasa Aman
26 Si Mesum, Pencuri Ciuman
27 Aku Sudah Menikah
28 Bibir Steril
29 Permainan Bahaya
30 Glend, Aku Ingin.
31 Langkah Pertama, Cium Aku!
32 Kau Menyembunyikan Sesuatu?
33 Kecupan Selamat Pagi
34 Rayuan Maut
35 Minta Maaf Pada Suamiku!
36 Rumah Suamiku
37 Situasi Rumit
38 Siapa Yang Kau Inginkan?
39 Aku Akan Menebusnya
40 Tamu Tak Diundang
41 Menginap
42 Menantu Tengil
43 Khilaf Yang Menjadi Candu
44 Readers, Sudahi Fantasimu!
45 Kau Legit! (Hmmm, Ini Masih Aman, Mak!)
46 Tercyduk
47 Kau....?!
48 Ayo, Kita Mulai!
49 Keunikan yang Dilestarikan
50 Mimpimu Menjadi Kenyataan
51 Hukuman
52 Selingkuh
53 Selingkuh2
54 Kita Harus Menghancurkan Mereka
55 Berjanjilah
56 Tidak!!
57 Bagaimana Cara Membangunkannya?
58 Berdoa Dimulai
59 Koma
60 Bawalah Glend Kembali
61 Siapa Kau?
62 Pria Murahan!
63 Apa Kita Saling Mencintai?
64 Agar Kau Tersiksa
65 Kenapa Harus Takut?
66 Selamat Datang di Anndora
67 Aku Mewakili Suamiku
68 Bagaimana Jika Ingatanku Tidak Kembali?
69 Kau Mencintaiku?
70 Jangan Percaya Pada Siapa Pun
71 Mimpi
72 Aturan Konyol
73 Perdebatan Di Meja Makan
74 Apakah Menurutmu Aku Bahagia?
75 Sangat Menjijikkan
76 Sarapan
77 Bryson, Aku Akan Menghabisimu!
78 Jangan Menyentuhku!
79 Menyingkir Dari Hadapanku
80 Bertahanlah
81 Ayah Berjanji
82 Apa Kau Cemburu?
83 Abaikan Saja
84 Aku Tidak Peduli
85 Kebusukan Helga
86 Kau Membuatku Muak
87 Aku Mengandung Anakmu
88 Bayiku
89 Ayah, Aku Di Sini
90 Pergi Membawa Luka
91 Hukuman Seumur Hidup
92 Semoga Dia Tidak Mengingatnya
93 Beritahu Caranya Bernapas
94 Pria Bodoh Yang Malang
95 Obat Mujarab
96 Menjalani Terapi
97 Cermin Itu Meledekku
98 Mulai Lelah
99 Kenapa Dia Tidak Mencintaiku?
100 Keluar!
101 Bermimpi Tentangnya
102 Bella!!
103 Jangan Jatuh Cinta Padanya
104 Tolong Beritahu Dimana Bella
105 Muncullah, Bella
106 Aku Merindukannya
107 Felix, Bella
108 Gavin, Grace
109 Kita Akan Tinggal Bersama, Nanti.
110 Rumahku Adalah Bella
111 Iron Man
112 Bolehkah Aku Memelukmu
113 Cara Mia :(
114 Tunanganku
115 Dia Tidak Keterlaluan
116 Berjuang Atau Melepas
117 Aku, Priamu
118 Selamat Tinggal
119 Jangan Mengusiknya
120 Berkuda
121 Apa Yang Kau Lihat
122 Kau Mencintainya
123 Kami Bertunangan
124 Kurasa Kita Harus Menyerah
125 Ella Collins
126 Pesta
127 Aku Tidak Suka Padamu, Aunty
128 Karena Kau Mencintainya
129 Dilema
130 Kau Ibu Yang Hebat
131 Tidak Ikhlas Melepasmu
132 Hati Tetaplah Kuat
133 Lamaran
134 Berlutut Untuk Kebahagiaan Bella
135 Jangan Lukai Dirimu
136 Sirkuit
137 Hadiah
138 Daddy
139 Cinta Adalah Kesabaran
140 Kecelakaan
141 Jangan Ambil Anakku
142 Daddy, Lakukan Sesuatu
143 Felix Menghilang
144 Gara-Gara Parfum
145 Legitnya Berkurang
146 Apa Yang Sedang Kalian Lakukan?
147 Menuju Bahagia
148 Ending
149 Terima Kasih
150 Bonchap/Spoiler
151 Bonchap 2
152 Bonchap 3
153 Kunjungan
154 Happy Ending
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Dongeng VS Kenyataan
2
Bukan Cinderella
3
Akta Pernikahan
4
Sial, Kau Melemparku, Bella?
5
Menggodaku, Heh?
6
Kenapa Wanita Selalu Serakah, Bella?
7
Cara Mia
8
Selamat Malam, Bella
9
Breakfast
10
Jari Tengah
11
Hukuman dan Hiburan
12
Kecelakaan Mesum
13
Tragedi Kolam Berenang
14
Kewajiban Nafkah
15
Kecelakaan.
16
Dia Memiliki Kekasih
17
Istri dan Ayah Mertuaku, Mengghibah di Belakangku
18
Kau Menelan Obatnya?
19
La Belle Et La Bete
20
Bella Vasquez
21
Keahlian Merayu
22
Petaka Senyuman
23
Marabahaya
24
Aku Di Sini
25
Rasa Aman
26
Si Mesum, Pencuri Ciuman
27
Aku Sudah Menikah
28
Bibir Steril
29
Permainan Bahaya
30
Glend, Aku Ingin.
31
Langkah Pertama, Cium Aku!
32
Kau Menyembunyikan Sesuatu?
33
Kecupan Selamat Pagi
34
Rayuan Maut
35
Minta Maaf Pada Suamiku!
36
Rumah Suamiku
37
Situasi Rumit
38
Siapa Yang Kau Inginkan?
39
Aku Akan Menebusnya
40
Tamu Tak Diundang
41
Menginap
42
Menantu Tengil
43
Khilaf Yang Menjadi Candu
44
Readers, Sudahi Fantasimu!
45
Kau Legit! (Hmmm, Ini Masih Aman, Mak!)
46
Tercyduk
47
Kau....?!
48
Ayo, Kita Mulai!
49
Keunikan yang Dilestarikan
50
Mimpimu Menjadi Kenyataan
51
Hukuman
52
Selingkuh
53
Selingkuh2
54
Kita Harus Menghancurkan Mereka
55
Berjanjilah
56
Tidak!!
57
Bagaimana Cara Membangunkannya?
58
Berdoa Dimulai
59
Koma
60
Bawalah Glend Kembali
61
Siapa Kau?
62
Pria Murahan!
63
Apa Kita Saling Mencintai?
64
Agar Kau Tersiksa
65
Kenapa Harus Takut?
66
Selamat Datang di Anndora
67
Aku Mewakili Suamiku
68
Bagaimana Jika Ingatanku Tidak Kembali?
69
Kau Mencintaiku?
70
Jangan Percaya Pada Siapa Pun
71
Mimpi
72
Aturan Konyol
73
Perdebatan Di Meja Makan
74
Apakah Menurutmu Aku Bahagia?
75
Sangat Menjijikkan
76
Sarapan
77
Bryson, Aku Akan Menghabisimu!
78
Jangan Menyentuhku!
79
Menyingkir Dari Hadapanku
80
Bertahanlah
81
Ayah Berjanji
82
Apa Kau Cemburu?
83
Abaikan Saja
84
Aku Tidak Peduli
85
Kebusukan Helga
86
Kau Membuatku Muak
87
Aku Mengandung Anakmu
88
Bayiku
89
Ayah, Aku Di Sini
90
Pergi Membawa Luka
91
Hukuman Seumur Hidup
92
Semoga Dia Tidak Mengingatnya
93
Beritahu Caranya Bernapas
94
Pria Bodoh Yang Malang
95
Obat Mujarab
96
Menjalani Terapi
97
Cermin Itu Meledekku
98
Mulai Lelah
99
Kenapa Dia Tidak Mencintaiku?
100
Keluar!
101
Bermimpi Tentangnya
102
Bella!!
103
Jangan Jatuh Cinta Padanya
104
Tolong Beritahu Dimana Bella
105
Muncullah, Bella
106
Aku Merindukannya
107
Felix, Bella
108
Gavin, Grace
109
Kita Akan Tinggal Bersama, Nanti.
110
Rumahku Adalah Bella
111
Iron Man
112
Bolehkah Aku Memelukmu
113
Cara Mia :(
114
Tunanganku
115
Dia Tidak Keterlaluan
116
Berjuang Atau Melepas
117
Aku, Priamu
118
Selamat Tinggal
119
Jangan Mengusiknya
120
Berkuda
121
Apa Yang Kau Lihat
122
Kau Mencintainya
123
Kami Bertunangan
124
Kurasa Kita Harus Menyerah
125
Ella Collins
126
Pesta
127
Aku Tidak Suka Padamu, Aunty
128
Karena Kau Mencintainya
129
Dilema
130
Kau Ibu Yang Hebat
131
Tidak Ikhlas Melepasmu
132
Hati Tetaplah Kuat
133
Lamaran
134
Berlutut Untuk Kebahagiaan Bella
135
Jangan Lukai Dirimu
136
Sirkuit
137
Hadiah
138
Daddy
139
Cinta Adalah Kesabaran
140
Kecelakaan
141
Jangan Ambil Anakku
142
Daddy, Lakukan Sesuatu
143
Felix Menghilang
144
Gara-Gara Parfum
145
Legitnya Berkurang
146
Apa Yang Sedang Kalian Lakukan?
147
Menuju Bahagia
148
Ending
149
Terima Kasih
150
Bonchap/Spoiler
151
Bonchap 2
152
Bonchap 3
153
Kunjungan
154
Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!