Pertama Kalinya

revisi -

#

Pagi harinya Rea sudah bersiap-siap untuk berangkat menuju rumah sakit karena memang berangkat menuju tempat tujuannya menggunakan bus, sesampainya di rumah sakit Rea tidak melihat ada bus di depan rumah sakit.

"Apa busnya telat ya?" tanya Rea, pada dirinya sendiri.

Saat tengah menunggu di depan rumah sakit tiba-tiba Fafi datang menyapanya, "Selamat lagi dokter Rea," sapa Fafi.

"Pagi juga, Fi. Hari ini kamu ada jadwal dengan dokter Ari ya?" tanya Rea.

"Iya dokter, selama dokter Rea pergi saya akan bantu jadwal dokter Ari. Tapi, kenapa dokter Rea masih ada di sini bukannya dokter Rea harus ke tempat bencana ya?" tanya Fafi.

"Iya, ini saya lagi nunggu busnya, tapi sampe sekarang belum dateng-dateng padahal udah telat 10 menit loh ini," ucap Rea.

"Bukannya busnya udah berangkat dari jam 6 tadi ya dokter," ucap Fafi, yang membuat Rea terkejut.

Dengan cepat Rea membuka ponselnya dan benar saja ponselnya penuh dengan panggilan telepon dan juga chat dari Qilla dan Nina, "Tapi, kenapa rumah sakit mengirimkan pesan kalau berangkatnya jam 9?" tanya Rea, pada dirinya sendiri.

"Saya juga kurang tahu, apa mungkin itu hanya iseng atau ada yang sengaja," ucap Fafi.

Rea menoleh pada Fafi, "Sengaja, pasti pelakunya orang yang berkuasa dan dia adalah ...," ucap Rea, yang tidak menyelesaikan perkataannya.

'Direktur Bagas,' ucap Rea, dalam hati.

"Kalau begitu dokter Rea bagaimana ke sananya?" tanya Fafi.

"Gampang kalau itu, yang penting saya sudah tahu nama desanya. Kalau begitu kamu kembali kerja dan saya akan berangkat," ucap Rea dan diangguki Fafi.

Setelah Fafi pergi, Rea berjalan dengan lesu dan duduk di depan rumah sakit, lebih tepatnya kursinya yang memang tersedia di depan rumah sakit. Rea memeriksa apakah ada kendaraan yang dapat digunakan menuju tempat bencana tersebut.

"Hah! cuma ada bus itu doang dan hanya 3 kali sehari mereka lewat, parah sih ini. Artinya gue harus cepet-cepet ke terminal," ucap Rea.

Baru saja akan melangkah tiba-tiba suara seseorang yang ingin Rea pukul pun datang, "Telat ya, kasihan," ejek direktur Bagas.

"Saya justru lebih kasihan dengan orang yang memiliki jabatan yang tinggi. Namun, tidak mempunyai prestasi," ucap Rea, lalu meninggalkan direktur Bagas yang saat ini seperti cacing kepanasan.

Syukurlah sebelum bertemu dengan direktur Bagas Rea terlebih dahulu memesan taksi dan saat ini Rea pun sudah sampai di terminal. Rea menunggu bus yang akan membawanya menuju tempat tujuannya hingga beberapa saat kemudian bus tersebut pun terlihat.

Rea segera masuk ke dalam bus tersebut dan jujur saja ini adalah pertama kalinya Rea menaiki bus umum bahkan kendaraan umum seperti ini. Kalaupun Rea menaiki kendaraan umum itupun dulu saat masih kecil dan ia belum tahu tentunya.

Saat berada di dalam bus Rea berada di sebelah seorang ibu-ibu yang saat ini tengah tertidur dengan nyenyak bahkan sebelum Rea datang dan duduk di sana. Di dalam bus sangat berisik karena kursi semua penuh sebab itu Rea tidak dapat memilih kursi yang ingin ia duduki karena hanya tempat ini yang tersisa dan juga kursi yang bersebelahan dengan seorang pria yang dandanannya seperti preman.

Saat ini bus masih setia di terminal belum bergerak sedikitpun, 'Ini kapan sih berangkatnya astaga udah gerah nih?' tanya Rea, dalam hati.

Rea sampai mengambil kipas yang ia bawa karena keadaan saya ini benar-benar pengap dan panas di dalam bus. Beberapa saat kemudian, bus pun berjalan dan Rea mencoba untuk menutup matanya karena ia juga masih mengantuk. Tenang untuk koper Rea sudah aman di bagasi dan Rea hanya membawa tas selempang untuk barang-barang yang ia butuhkan.

Rea tidak tahu sudah berapa lama perjalanan karena saat ini ia tertidur lebih tepatnya hanya menutup matanya karena ia tidak bisa tidur dengan nyenyak, hingga tiba-tiba saya Rea mulai terlelap bus berhenti secara mendadak dan membuat kepala Rea terpentok pada kursi yang ada di depannya.

"Ada apa, Pir?" tanya seorang ibu-ibu dari belakang.

"Ini ada kendaraan yang tiba-tiba nyalip, jadi kaget," ucap supir.

Rea benar-benar tidak bisa tidur setelah kejadian tersebut, Rea bahkan melihat ibu-ibu yang ada di sebelahnya yang masih dapat ngorok dalam keadaan seperti ini. Jujur saja Rea salah satu orang yang tidak suka jika ada orang yang ngorok karena baginya itu mengganggu. Rea ingin sekali bertanya sudah jam berapa, tapi ia masih takut karena tidak kenal dengan orang-orang yang menaiki bus tersebut, Rea lupa menaruh jam tangannya di tas yang saat ini ia bawa.

"Hem, udah sampe belum?" tanya ibu-ibu yang ada di sebelah Rea.

"Belum, Bu," ucap Rea.

Ibu tersebut pun menganggukkan kepalanya lalu mengambil ponselnya, Rea menatap kasihan pada ponsel ibu tersebut karena ponsel tersebut merupakan ponsel jadul yang hanya bisa mengirim pesan dan telepon saja.

"Maaf, Bu. Kalau boleh tahu sekarang jam berapa ya?" tanya Rea, karena Rea lupa memakai jam dan justru menaruh jamnya di koper.

"Oh, sekarang itu sudah jam 12 lebih mbak," ucap ibu tersebut.

"Makasih, Bu," ucap Rea.

Sudah beberapa kali bus berhenti untuk mendapatkan penumpang dan setelah itu bus kembali melaju menuju tempat tujuan para penumpang, "Mbak namanya siapa?" tanya ibu yang ada di sebelah Rea.

"Nama saya Rea, Bu," ucap Rea.

"Oh, kalau ibu namanya Hani, Mbak," ucap Bu Hani.

"Ibu mau ke daerah mana?" taubat Rea.

"Ibu mau ke desa Trikala mbak," ucap Bu Hani.

"Sama dong, Bu. Saya juga mau ke sana," ucap Rea.

"Kalau gitu masih lama mbak perjalanannya, mungkin sampai jam 1 nanti," ucap Bu Hani.

"Lama juga ya, Bu," ucap Rea.

"Iya, lama soalnya kan supirnya juga sering berhenti buat nyari penumpang biasalah Mbak jaman sekarang itu banyak yang gak mau naik kendaraan umum karena udah punya kendaraan pribadi padahal kendaraan umum itu lebih bagus loh mbak," ucap Bu Hani.

Rea merasa tersindir karena perkataan Bu Hani, bagaimana tidak Rea saja lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi daripada harus naik kendala umum, sebenarnya saat ini ia juga ingin menggunakan kendaraan pribadi, tapi ia tidak tahu jalan menuju desa yang akan ia tuju.

"Gini ya Mbak kalaupun ada yang protes soal fasilitas ya jelas kalah dong mbak. Bayangkan mbak tadi naik bus ini bayar berapa?" tanya Bu Hani.

"15 ribu," ucap Rea.

"Mbak bayangkan saja perjalanan kurang lebih 3 jam cuma bayar 15 ribu, murah bukan Mbak. Kalau mau yang fasilitasnya lebih bagus ya harus bayar lebih mahal juga," ucap Bu Hani.

Rea hanya menganggukkan kepalanya karena merasa seperti diberikan ceramah oleh Bu Hani, tapi ya namanya juga Rea setelah keluar dari bus ini pun ia akan lupa apa saja yang dibicarakan oleh Bu Hani.

Saat sedang berbicara dengan Bu Hani tiba-tiba seorang perempuan berteriak dan hal itu membuat semua orang yang ada di sana terkejut termasuk Rea.

.

.

.

Tbc.

Terpopuler

Comments

Nanang

Nanang

lnjt thor

2022-04-13

1

Sri Widjiastuti

Sri Widjiastuti

aduh malunya ibu dokter g pake jam kah??

2022-04-12

1

lihat semua
Episodes
1 Hadiah Terburuk
2 Kemauan Rea Sendiri
3 Nonton Film
4 Pendaftaran?
5 Siap Menikah?
6 Lamaran
7 Hantaran Dari Calon Suami
8 Ta'aruf
9 Izin
10 Buat Mama Baper
11 Menyedihkan
12 Merasa Tersindir
13 Cara Licik?
14 Membatalkannya
15 Tidak Terduga
16 Melecehkan Sahabat Saya!
17 Ada Syaratnya
18 Meminta Izin
19 Pertama Kalinya
20 Melahirkan
21 Cuma Kapten Alan
22 Masalah Perut
23 Saran Dari Alvin
24 Mengisi Daftar Hadir
25 Terjebak
26 Tenda Para Tentara
27 Ditolak
28 Pingsan
29 Sensi
30 Dikejar-kejar Setan?
31 Balik Ke Kota?
32 Rea Sedih
33 Saya Sudah Menikah
34 Hamil Diluar Nikah
35 Sindiran Bunda Nara
36 Pertanyaan Rea
37 Teringat Kembali
38 Digendongan Alan
39 Jaga Rahasia
40 Tempat Khusus Para Tentara
41 Dua Foto
42 Perlu Menenangkan Diri
43 Kedinginan
44 Gak Terima?
45 Temani Saya
46 Belum siap
47 Takjub
48 Di Kejar Hewan Buas?
49 Merasa Lega
50 Nama Panggilan
51 Daun Pohon Jati
52 Menceritakan Semuanya
53 Hari Terakhir
54 Pulang
55 Album Foto
56 Surat Pemindahan
57 Menjalin hubungan
58 Kamu
59 Bahaya Jika Menunduk
60 Lanjut Di Kasur Yuk
61 Cucu
62 Mas Alan
63 Kamu Kenal Dia?
64 Jangan Keras-keras?
65 Kok Digigit?
66 Sayang, Jangan Nangis
67 Tiga Bulan!
68 Mantan Musuh?
69 Move On
70 Teman SMA
71 Cucu Pertama!
72 Kakak Ganteng
73 Cantik-cantik Gak?
74 Mas Alan?
75 Sendirian?
76 Namanya Juga Lupa
77 Sangat Bersyukur
78 INFO | BINGUNG NIH AUTHOR!!!
79 Rumah Dinas
80 Lupa Lagi
81 KAPTEN ALAN!
82 Nikah Enak Ya?
83 Ayah Tunggu Loh
84 Siapa Ya Kira-kira?
85 RAKA!
86 Takut Rea Salah Paham
87 Pengganggu Datang
88 Perjodohan Bodoh
89 REA!
90 Sakit Banget
91 I Love You
92 Tadi Hampir Kelupaan
93 Pulang Kemana Nih?
94 Cucu
95 HAMIL!
96 Masih Dendam?
97 Mas Suami
98 Baikan
99 Saya Tidak Bercanda
100 Saya Gak Terpesona
101 Bed Rest
102 Namanya Juga Pengen
103 Udah Ketebak Kali
104 Terungkap
105 Boleh Kok
106 Warna Yang Menantang
107 Pengen Sama Kamu
108 Saling Melirik
109 Takutnya Ada Masalah
110 Tentang Qilla
111 Terus Gimana Dong?
112 Qilla Ada Masalah?
113 Sivia Siapa?
114 Kemana Ya Dia?
115 Akrab
116 PERTUNANGAN!
117 Sedikit Tenang
118 Terlalu Kuat
119 Cengeng
120 KESEL!
121 Kebetulan
122 Kenapa Gitu?
123 Kasihannya Nando
124 Istri Kedua?
125 Uang 200 Juta?
126 Kamu Gak Pergi?
127 CUMA 2 MINGGU!
128 Karma?
129 Mama Sedih
130 Bunuh Diri?
131 Ikut!
132 Loh Udah Akadnya?
133 Normal Atau Caesar?
134 Sabar Sayang
135 Menyusui
136 Berantem?
137 Berita?
138 Baby Lea
139 Selamat Malam Cantik
140 Penipuan?
141 Setelah Sekian Lama
142 Waspada
143 Testpack?
144 Kamu Gak Cemburu?
145 Sekali Aja, Re.
146 Berbohong
147 Jenis Kelamin
148 MAS ALAN!
149 Welcome baby twins
150 Obsesi
151 I Love You, Sayang (S1 - Selesai)
152 S2 - Di Tangan Tuhan
153 S2 - Udah Izin?
154 S2 - Menerima Atau Menolak
155 S2 - Meratapi Nasib
156 S2 - Syukurlah
157 S2 - Laura?
158 S2 - Mencari Pria Lain
159 S2 - Jadi Istri Orang Sekarang
160 S2 - Salah Paham
161 S2 - Jagain Lea?
162 S2 - Jalan-jalan?
163 S2 - Sepiring Berdua
164 S2 - Ira
165 S2 - Ayo!
166 S2 - Tidur Sayang
167 S2 - Merasa Tersindir
168 S2 - Memikirkan Hal Itu
169 S2 - Pertempuran
170 S2 - Aku-Kamu
171 S2 - Dilarikan Ke Rumah Sakit
172 S2 - Semua Ini Salah Lea
173 S2 - Berpikir Buruk
174 S2 - Kasihan Pada Noah
175 S2 - Ketakutan Lea
176 S2 - Bodoh Lo Daisy
177 S2 - Apa Bedanya?
178 S2 - Berharap Tidak Dipilih
179 S2 - Keras Kepala
180 S2 - Jaga Dia Ya
181 S2 - Nial
182 S2 - Berita Soal Mark?
183 S2 - Resiko
184 S2 - Membantu Noah
185 S2 - Mengantarkan Noah
186 S2 - Proyek Baru
187 S2 - Maudy
188 S2 - Terkejut
189 S2 - Nyonya Noah
190 S2 - Bersikap Profesional
191 S2 - Terlambat
192 S2 - Awal Kesengsaraan
193 S2 - Tidur Bersama
194 S2 - Hukuman
195 S2 - Rahasia?
196 S2 - Pengakuan
197 S2 - Bermalam
198 S2 - Cerita
199 S2 - Nakal
200 S2 - Menyingkirkan Lea
201 S2 - Lea Terlebih Dahulu
202 S2 - Memastikannya
203 S2 - Anak Saya
204 S2 - USG
205 S2 - Kedatangan Ayah Alan
206 S2 - Ngidam
207 S2 - Isi Perjanjian
208 S2 - Sadar Diri
209 S2 - Berteriak
210 S2 - Mengganggu?
211 S2 - Dasar Jomblo
212 S2 - Keputusan
213 S2 - Meminta Maaf
214 S2 - Mandi Bersama
215 S2 - Agresif
216 S2 - Menghindar
217 S2 - Orang Galau?
218 S2 - Pulang
219 S2 - Bilqis
220 S2 - Kamu Hamil?
221 S2 - Sanksi
222 S2 - Kak Lea Hamil!
223 S2 - Kyra Mau Nikah!
224 S2 - Saya Menyesal!
225 S2 - Kebetulan Atau Takdir
226 S2 - Sakit
227 S2 - Dirawat
228 S2 - Canggung
229 S2 - Ayo Sadar!
230 S2 - Nial Suka Maudy?
231 S2 - Kebenaran
232 S2 - Hai Daddy!
233 S2 - Ngambek
234 S2 - Serius
235 S2 - Ditinggal?
236 S2 - Meminta Restu
237 S2 - Melamar
238 S2 - Malam Pertama
239 S2 - Melahirkan
240 S2 - Calon Istri
241 S2 - Tumpangan
242 S2 - Ajakan Menikah
243 S2 - Mantan
244 S2 - Keluar Rumah
245 S2 - Sebagai Pembelajaran
246 S2 - SELESAI
247 INFO!
248 Arka & Aleta
249 Cerita Baru
250 Married With Mantan
251 Jodoh Dari Allah
252 Tanya dong, gimana ini?
253 Sequel Nial & Maudy
254 Istri Pengganti
Episodes

Updated 254 Episodes

1
Hadiah Terburuk
2
Kemauan Rea Sendiri
3
Nonton Film
4
Pendaftaran?
5
Siap Menikah?
6
Lamaran
7
Hantaran Dari Calon Suami
8
Ta'aruf
9
Izin
10
Buat Mama Baper
11
Menyedihkan
12
Merasa Tersindir
13
Cara Licik?
14
Membatalkannya
15
Tidak Terduga
16
Melecehkan Sahabat Saya!
17
Ada Syaratnya
18
Meminta Izin
19
Pertama Kalinya
20
Melahirkan
21
Cuma Kapten Alan
22
Masalah Perut
23
Saran Dari Alvin
24
Mengisi Daftar Hadir
25
Terjebak
26
Tenda Para Tentara
27
Ditolak
28
Pingsan
29
Sensi
30
Dikejar-kejar Setan?
31
Balik Ke Kota?
32
Rea Sedih
33
Saya Sudah Menikah
34
Hamil Diluar Nikah
35
Sindiran Bunda Nara
36
Pertanyaan Rea
37
Teringat Kembali
38
Digendongan Alan
39
Jaga Rahasia
40
Tempat Khusus Para Tentara
41
Dua Foto
42
Perlu Menenangkan Diri
43
Kedinginan
44
Gak Terima?
45
Temani Saya
46
Belum siap
47
Takjub
48
Di Kejar Hewan Buas?
49
Merasa Lega
50
Nama Panggilan
51
Daun Pohon Jati
52
Menceritakan Semuanya
53
Hari Terakhir
54
Pulang
55
Album Foto
56
Surat Pemindahan
57
Menjalin hubungan
58
Kamu
59
Bahaya Jika Menunduk
60
Lanjut Di Kasur Yuk
61
Cucu
62
Mas Alan
63
Kamu Kenal Dia?
64
Jangan Keras-keras?
65
Kok Digigit?
66
Sayang, Jangan Nangis
67
Tiga Bulan!
68
Mantan Musuh?
69
Move On
70
Teman SMA
71
Cucu Pertama!
72
Kakak Ganteng
73
Cantik-cantik Gak?
74
Mas Alan?
75
Sendirian?
76
Namanya Juga Lupa
77
Sangat Bersyukur
78
INFO | BINGUNG NIH AUTHOR!!!
79
Rumah Dinas
80
Lupa Lagi
81
KAPTEN ALAN!
82
Nikah Enak Ya?
83
Ayah Tunggu Loh
84
Siapa Ya Kira-kira?
85
RAKA!
86
Takut Rea Salah Paham
87
Pengganggu Datang
88
Perjodohan Bodoh
89
REA!
90
Sakit Banget
91
I Love You
92
Tadi Hampir Kelupaan
93
Pulang Kemana Nih?
94
Cucu
95
HAMIL!
96
Masih Dendam?
97
Mas Suami
98
Baikan
99
Saya Tidak Bercanda
100
Saya Gak Terpesona
101
Bed Rest
102
Namanya Juga Pengen
103
Udah Ketebak Kali
104
Terungkap
105
Boleh Kok
106
Warna Yang Menantang
107
Pengen Sama Kamu
108
Saling Melirik
109
Takutnya Ada Masalah
110
Tentang Qilla
111
Terus Gimana Dong?
112
Qilla Ada Masalah?
113
Sivia Siapa?
114
Kemana Ya Dia?
115
Akrab
116
PERTUNANGAN!
117
Sedikit Tenang
118
Terlalu Kuat
119
Cengeng
120
KESEL!
121
Kebetulan
122
Kenapa Gitu?
123
Kasihannya Nando
124
Istri Kedua?
125
Uang 200 Juta?
126
Kamu Gak Pergi?
127
CUMA 2 MINGGU!
128
Karma?
129
Mama Sedih
130
Bunuh Diri?
131
Ikut!
132
Loh Udah Akadnya?
133
Normal Atau Caesar?
134
Sabar Sayang
135
Menyusui
136
Berantem?
137
Berita?
138
Baby Lea
139
Selamat Malam Cantik
140
Penipuan?
141
Setelah Sekian Lama
142
Waspada
143
Testpack?
144
Kamu Gak Cemburu?
145
Sekali Aja, Re.
146
Berbohong
147
Jenis Kelamin
148
MAS ALAN!
149
Welcome baby twins
150
Obsesi
151
I Love You, Sayang (S1 - Selesai)
152
S2 - Di Tangan Tuhan
153
S2 - Udah Izin?
154
S2 - Menerima Atau Menolak
155
S2 - Meratapi Nasib
156
S2 - Syukurlah
157
S2 - Laura?
158
S2 - Mencari Pria Lain
159
S2 - Jadi Istri Orang Sekarang
160
S2 - Salah Paham
161
S2 - Jagain Lea?
162
S2 - Jalan-jalan?
163
S2 - Sepiring Berdua
164
S2 - Ira
165
S2 - Ayo!
166
S2 - Tidur Sayang
167
S2 - Merasa Tersindir
168
S2 - Memikirkan Hal Itu
169
S2 - Pertempuran
170
S2 - Aku-Kamu
171
S2 - Dilarikan Ke Rumah Sakit
172
S2 - Semua Ini Salah Lea
173
S2 - Berpikir Buruk
174
S2 - Kasihan Pada Noah
175
S2 - Ketakutan Lea
176
S2 - Bodoh Lo Daisy
177
S2 - Apa Bedanya?
178
S2 - Berharap Tidak Dipilih
179
S2 - Keras Kepala
180
S2 - Jaga Dia Ya
181
S2 - Nial
182
S2 - Berita Soal Mark?
183
S2 - Resiko
184
S2 - Membantu Noah
185
S2 - Mengantarkan Noah
186
S2 - Proyek Baru
187
S2 - Maudy
188
S2 - Terkejut
189
S2 - Nyonya Noah
190
S2 - Bersikap Profesional
191
S2 - Terlambat
192
S2 - Awal Kesengsaraan
193
S2 - Tidur Bersama
194
S2 - Hukuman
195
S2 - Rahasia?
196
S2 - Pengakuan
197
S2 - Bermalam
198
S2 - Cerita
199
S2 - Nakal
200
S2 - Menyingkirkan Lea
201
S2 - Lea Terlebih Dahulu
202
S2 - Memastikannya
203
S2 - Anak Saya
204
S2 - USG
205
S2 - Kedatangan Ayah Alan
206
S2 - Ngidam
207
S2 - Isi Perjanjian
208
S2 - Sadar Diri
209
S2 - Berteriak
210
S2 - Mengganggu?
211
S2 - Dasar Jomblo
212
S2 - Keputusan
213
S2 - Meminta Maaf
214
S2 - Mandi Bersama
215
S2 - Agresif
216
S2 - Menghindar
217
S2 - Orang Galau?
218
S2 - Pulang
219
S2 - Bilqis
220
S2 - Kamu Hamil?
221
S2 - Sanksi
222
S2 - Kak Lea Hamil!
223
S2 - Kyra Mau Nikah!
224
S2 - Saya Menyesal!
225
S2 - Kebetulan Atau Takdir
226
S2 - Sakit
227
S2 - Dirawat
228
S2 - Canggung
229
S2 - Ayo Sadar!
230
S2 - Nial Suka Maudy?
231
S2 - Kebenaran
232
S2 - Hai Daddy!
233
S2 - Ngambek
234
S2 - Serius
235
S2 - Ditinggal?
236
S2 - Meminta Restu
237
S2 - Melamar
238
S2 - Malam Pertama
239
S2 - Melahirkan
240
S2 - Calon Istri
241
S2 - Tumpangan
242
S2 - Ajakan Menikah
243
S2 - Mantan
244
S2 - Keluar Rumah
245
S2 - Sebagai Pembelajaran
246
S2 - SELESAI
247
INFO!
248
Arka & Aleta
249
Cerita Baru
250
Married With Mantan
251
Jodoh Dari Allah
252
Tanya dong, gimana ini?
253
Sequel Nial & Maudy
254
Istri Pengganti

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!