Ternyata SuamiKu Tuan Muda Miliarder

Ternyata SuamiKu Tuan Muda Miliarder

Chapter 01. Menolong Seorang Pemuda

Luna Ananda Zahra atau biasa dipanggil Luna, gadis berusia 18 tahun, seorang pelajar di SMA R’mond. Luna anak yatim-piatu, orang tuanya meninggal setahun yang lalu. Sejak itu Luna harus hidup mandiri setiap pulang dari sekolah ia akan bekerja di sebuah toko kue.

Luna gadis yang baik dan ceria, ia tinggal sendiri dirumah peninggalan kedua orang tuanya, walaupun ada Keluarga dari ayah dan ibunya namun, ia tidak ingin terlalu menyusahkan mereka dan lebih memilih tinggal sendiri.

***

SMA R’MOND

Semua murid berlarian keluar kelas karena pelajaran telah selesai, bel pulang juga telah berdering.

Di salah satu kelas 12 terlihat seorang remaja bergegas membereskan peralatan sekolahnya masuk ke dalam tas.

Salah satu temannya menghampir, “Luna, apa Lo masih kerja ditempat lama?”

Yap, dia adalah Luna dan temannya itu bernama Zoya.

Luna mengangguk dan berkata, “iya Zoy, emang nya kenapa? Apa Lo ada kerja baru buat gue!”  Luna memandang Zoya.

“Gak, cuman gue heran aja disana kan gaji nya terlalu sedikit, kenapa gak coba aja cari kerjaan lain yang lebih banyak gajinya?!”  Zoya mengedikkan bahu acuh.

Luna menghela nafas, “ya...mau gimana lagi. Cari kerjaan zaman sekarang susah apalagi gue hanya menggunakan ijazah SMP, tunggu tamat SMA dulu” 

Zoya mengangguk karena yang dikatakan Luna ada benarnya.

“Ya udah yuk” Luna menyandang tas nya dan berjalan keluar diikuti Zoya di sebelah nya.

Mereka berjalan kearah parkiran, di sana Luna mendekati sepedanya dan Zoya pulang dijemput sopir, Zoya termasuk anak orang kaya jauh beda dengan Luna. Namun, Zoya tidak tinggi hati dan tidak terlalu memilih teman, Luna temanan dengan Zoya sudah dari kelas 10 makanya sangat dekat.

“gue duluan ya, bye!” ucap Zoya yang telah masuk mobil sambil melambaikan tangan nya pada Luna.

Luna tersenyum dan membalas lambaian nya, kemudian ia juga mulai mengayuh sepeda nya menuju tempat kerja yang cukup jauh dari sekolah.

Tak berselang lama, Luna sampai di toko kue yaitu tempat ia kerja. Selesai turun sepeda, Luna bergegas masuk untuk mengganti pakaian tak lupa menyapa pemilik toko tersebut.

“Luna, makan dulu” kata pemilik toko tersebut bernama Kina atau biasa dipanggil Bu Kina.

“Iya Bu”

Kina tersenyum, walaupun Luna bekerja sebagai karyawan nya tapi ia telah menganggap anak itu seperti anak nya sendiri. Sebenarnya ia telah menawarkan pada Luna untuk tinggal bersamanya tapi Luna menolak jadi ia tak terlalu masalah. Kina memiliki satu anak laki-laki masih berusia 10 tahun.

Beberapa menit, selesai makan, Luna mulai bekerja.

“Oiya...ibu pergi ke rumah sebentar”

Luna mengangguk, “hati-hati Bu”  Kina berjalan keluar dari toko.

 

Tak terasa hari sudah gelap, jarum jam menunjukkan pukul 20.00 malam. Luna juga bergegas kembali karena batas buka hanya sampai disini.

“Bu, Luna pamit ya Assalammualaikum!”

“Iya waalaikumsalam, hati-hati di jalan”

Luna mengangguk, kemudian mengayuh sepedanya kearah jalan menuju rumah.

***

Ditengah perjalanan, saat melewati sebuah gang kecil Luna terpaksa menghentikan sepedanya saat melihat seseorang terbaring disana karena penasaran Luna mendekat.

“Apa yang dilakukan orang ini malam-malam disini?” Walaupun sedikit curiga dan ragu namun dari lubuk hatinya berkata untuk mendekat.

Setelah mendekat dan memperhatikan, ia sadar ternyata seorang pemuda muda tak sadarkan diri, itu pun terlihat dari luka di bagian kepala.

“Gue harus bagaimana ini? Tidak mungkin kan gue biarin aja!” Luna sedikit gelisah, saat berpikir ia mendengar suara lirihan samar-samar dari pemuda tersebut.

“T-to-lo-ng...”

“Astaga dia masih sadar, aku harus cari bantuan!” Dengan cepat Luna berlari kearah jalan raya dan mencoba minta tolong pada kendaraan lewat, namun, tak ada yang mau berhenti.

“Aduh bagaimana ini!”

“Cari taksi aja deh” Akhirnya Luna memberhentikan sebuah taksi dan meminta tolong kepada sopir taksi mengangkat pemuda itu masuk ke dalam mobil.

“apa ini pacar adik!” Sopir itu bertanya karena melihat raut Luna sangat cemas sekali.

Luna terdiam dan kemudian menjawab, “bukan om, ini saya cuman membantu. Ya udah ayo pak antar ke rumah sakit terdekat!” sembarangan aja kenal aja kagak pacar dari mana.

Kemudian sopir taksi langsung menjalankan mobilnya menuju arah rumah sakit.

Tak butuh waktu lama, mereka sampai di rumah sakit, dengan cepat Luna memanggil suster memberi pertolongan.

15 menit kemudian, Luna masih menunggu duduk di luar ruangan UGD.

Tak berselang lama pintu itu terbuka dan keluar lah seorang dokter wanita, Luna segara mendekat, “bagaimana dok?”

Dokter tersenyum, “pasien tidak apa-apa, lukanya telah kami obati. Untuk lebih lanjut tunggu pasien siuman. Sekarang pasien akan dipindahkan ke ruangan rawat”

Luna mengangguk, “baik dok”

“Baiklah, kalo begitu saya permisi”

Luna hanya mengangguk, lalu ia melihat suster mendorong brankar tempat pemuda itu ke ruangan rawat. Luna juga mengikuti dari belakang.

Sampai di sana, Luna hanya diam dengan terus menatap pemuda itu, dia sedang berpikir bagaimana cara mengabari keluarganya, orang nya saja belum sadarkan juga.

“Baiklah, kami permisi keluar nona” ucap suster tersebut.

“Iya sus, terimakasih” suster membalas dengan senyuman dan keluar.

Sekarang hanya Luna dan pemuda itu tinggal,

"eh, kalo diperhatikan, dia ganteng juga!" sadar apa yang di ucapkan nya, ia menepuk pelan bibirnya.

"gue ngomong apaan dah"

Lalu ia tiba-tiba saja teringat sesuatu dan bersorak pelan, “ya Allah, sepeda gue! Aduh bagaimana bisa gue sampai lupa. Bagaimana ini!”  dan melihat jam ditangannya, “udah jam sembilan lagi, gue harus segera pulang”

Sebelum keluar ia melirik pemuda itu sejenak, “besok aja gue kesini lagi” Lalu Luna segera pergi.

Saat sampai ditempat sebelum nya, ia bernafas lega, “syukurlah sepeda gue masih ada” Ia menaiki sepeda nya dan mengayuhnya pulang ke rumah.

***

Di rumah, Luna segera bersih-bersih, lalu memasak.

“Hufff... lama-lama tinggal sendirian kesepian juga” Keluh Luna yang sedang menyantap makanannya di ruangan tengah sambil menonton televisi.

Ia teringat ayah dan ibunya hatinya sedikit sesak.

“Jadi ingat bersama ibu dan ayah, kenapa kalian secepat itu meninggal kan Luna” air matanya mengalir begitu saja.

Cukup lama bersedih, ia dengan cepat menghapus air mata itu, “ish...gue ngapain nangis lagi sih, ibu dan ayah pasti bakalan sedih juga liat gue”

Lalu mengangkat piring kotornya ke dapur dan mencucinya.

Setelah beres, ia pergi ke kamar untuk mengerjakan tugas sekolah.

 

BERSAMBUNG...

***

LIKE >> KOMEN >> VOTE >> FAVORIT

 

Terpopuler

Comments

Sumaningsih nano

Sumaningsih nano

salam knl smua..

2022-10-10

3

Sumaningsih nano

Sumaningsih nano

salam kenal semua..

2022-10-10

0

cah solo

cah solo

awal yg menyedihkan

2022-07-21

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01. Menolong Seorang Pemuda
2 Chapter 02. Lupa Ingatan
3 Chapter 03. Tinggal Seatap
4 Chapter 04. Kekesalan Zoya
5 Chapter 05. Berbohong
6 Chapter 06. Geli
7 Chapter 07. Pembullyan
8 Chapter 08. Mimpi Buruk
9 Chapter 09. Gugup
10 Chapter 10. Menangis
11 Chapter 11. Keluarga Albert
12 Chapter 12. Penolakan Luna
13 Chapter 13. Terpaksa Menikah
14 Chapter 14. Tak Peka
15 Chapter 15. Tidur seranjang
16 Chapter 16. Gara-gara tendangan
17 Chapter 17. Syok dan tak percaya
18 Chapter 18. Jadi Bos baru
19 Chapter 19. Murka Rehan
20 Special Visual Character
21 Chapter 20. Dasar Mesum
22 Chapter 21. Minta penjelasan
23 Chapter 22. minta jatah
24 Chapter 23. Bertemu Daddy Arya
25 Chapter 24. Maafin gue!
26 Chapter 25. Kedatangan bibi Sinta
27 Chapter 26. Ciuman
28 Chapter 27. Keluarga Georgio
29 Chapter 28. Bena-benar Istri durhaka
30 Chapter 29. Menyesal
31 Chapter 30. Fix, panggil kakak
32 Chapter 31. Dokter John
33 Chapter 32. Lingerie
34 Chapter 33. Akhirnya pulih kembali
35 Chapter 34. Rencana busuk Dona
36 Chapter 35. Calon Pelakor
37 Chapter 36. Menggoda Atha
38 Chapter 37. Ketakutan Jessica
39 Chapter 38. Ternyata Hamil
40 Chapter 39. Licik
41 Chapter 40. Adik Laknat!
42 Chapter 41. Max sakit hati
43 Chapter 42. Luna mau Seblak
44 Chapter 43. Kecelakaan
45 Chapter 44. Oh... Ternyata Dia!
46 Chapter 45. Nasib Friska
47 Chapter 46. Alfredo Georgio
48 Chapter 47. Luna Siuman
49 Chapter 48. Kekesalan Mona
50 Chapter 49. Rumah baru
51 Chapter 50. Kehebohan keluarga Wijaya
52 Chapter 51. Kemarahan Alfredo
53 Chapter 52. Merasa malu
54 Chapter 53. Pecat suami
55 Chapter 54. Penyusup
56 Chapter 55. Kekhawatiran Alfredo dan Jeon
57 Chapter 56. Benci
58 Chapter 57. ternyata hamil
59 Chapter 58. Kesalnya Monalisa
60 Chapter 59. Marah
61 Chapter 60. Sudah waktunya mengakhiri semuanya
62 Chapter 61. Keterkejutan Jeon
63 Chapter 62. Atha Merokok
64 Chapter 63. Hukuman Mati
65 Chapter 64. Pernikahan Max & Monalisa
66 Chapter 65. Gara-gara Ketoprak
67 Chapter 66. Malu-maluin
68 Chapter 67. Di jadiin pembantu
69 Chapter 68. Perdebatan ibu dan anak
70 Chapter 69. Anak durhaka
71 Chapter 70. Bodoh
72 Chapter 71. Tuan Muda Kusuma
73 Chapter 72. Tamparan Davin
74 Chapter 73. Kekesalan Atha
75 Chapter 74. Mendatangi kediaman Kusuma
76 Chapter 75. Kekecewaan Renaldy
77 Chapter 76. Manja nya si bayi besar
78 Chapter 77. Gak mau dimadu!
79 Chapter 78. Jangan harap malam ini tidur di kamar!
80 Chapter 79. Kesialan Tio
81 Chapter 80. Marah dan cemburu nya Zoya
82 Chapter 81. Dasar gadis cemburuan!
83 Chapter 82. Keadaan Tirta
84 Chapter 83. Pedas bukan manis
85 Chapter 84. Maafin aku sayang!
86 Chapter 85. Ternyata ada dua
87 Chapter 86. Baby Al & Baby Aurel
88 Chapter 87. Bangunnya Tirta
89 Chapter 88. Wisuda dulu baru nikah!
90 Chapter 89
91 Chapter 90
92 Chapter 91
93 Chapter 92
94 Chapter 93
95 Chapter 94
96 Chapter 95
97 Chapter 96
98 Chapter 97
99 Chapter 98
100 Chapter 99
101 Chapter 100
102 Chapter 101
103 Chapter 102
104 Chapter 103
105 Chapter 104
106 Chapter 105
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Chapter 01. Menolong Seorang Pemuda
2
Chapter 02. Lupa Ingatan
3
Chapter 03. Tinggal Seatap
4
Chapter 04. Kekesalan Zoya
5
Chapter 05. Berbohong
6
Chapter 06. Geli
7
Chapter 07. Pembullyan
8
Chapter 08. Mimpi Buruk
9
Chapter 09. Gugup
10
Chapter 10. Menangis
11
Chapter 11. Keluarga Albert
12
Chapter 12. Penolakan Luna
13
Chapter 13. Terpaksa Menikah
14
Chapter 14. Tak Peka
15
Chapter 15. Tidur seranjang
16
Chapter 16. Gara-gara tendangan
17
Chapter 17. Syok dan tak percaya
18
Chapter 18. Jadi Bos baru
19
Chapter 19. Murka Rehan
20
Special Visual Character
21
Chapter 20. Dasar Mesum
22
Chapter 21. Minta penjelasan
23
Chapter 22. minta jatah
24
Chapter 23. Bertemu Daddy Arya
25
Chapter 24. Maafin gue!
26
Chapter 25. Kedatangan bibi Sinta
27
Chapter 26. Ciuman
28
Chapter 27. Keluarga Georgio
29
Chapter 28. Bena-benar Istri durhaka
30
Chapter 29. Menyesal
31
Chapter 30. Fix, panggil kakak
32
Chapter 31. Dokter John
33
Chapter 32. Lingerie
34
Chapter 33. Akhirnya pulih kembali
35
Chapter 34. Rencana busuk Dona
36
Chapter 35. Calon Pelakor
37
Chapter 36. Menggoda Atha
38
Chapter 37. Ketakutan Jessica
39
Chapter 38. Ternyata Hamil
40
Chapter 39. Licik
41
Chapter 40. Adik Laknat!
42
Chapter 41. Max sakit hati
43
Chapter 42. Luna mau Seblak
44
Chapter 43. Kecelakaan
45
Chapter 44. Oh... Ternyata Dia!
46
Chapter 45. Nasib Friska
47
Chapter 46. Alfredo Georgio
48
Chapter 47. Luna Siuman
49
Chapter 48. Kekesalan Mona
50
Chapter 49. Rumah baru
51
Chapter 50. Kehebohan keluarga Wijaya
52
Chapter 51. Kemarahan Alfredo
53
Chapter 52. Merasa malu
54
Chapter 53. Pecat suami
55
Chapter 54. Penyusup
56
Chapter 55. Kekhawatiran Alfredo dan Jeon
57
Chapter 56. Benci
58
Chapter 57. ternyata hamil
59
Chapter 58. Kesalnya Monalisa
60
Chapter 59. Marah
61
Chapter 60. Sudah waktunya mengakhiri semuanya
62
Chapter 61. Keterkejutan Jeon
63
Chapter 62. Atha Merokok
64
Chapter 63. Hukuman Mati
65
Chapter 64. Pernikahan Max & Monalisa
66
Chapter 65. Gara-gara Ketoprak
67
Chapter 66. Malu-maluin
68
Chapter 67. Di jadiin pembantu
69
Chapter 68. Perdebatan ibu dan anak
70
Chapter 69. Anak durhaka
71
Chapter 70. Bodoh
72
Chapter 71. Tuan Muda Kusuma
73
Chapter 72. Tamparan Davin
74
Chapter 73. Kekesalan Atha
75
Chapter 74. Mendatangi kediaman Kusuma
76
Chapter 75. Kekecewaan Renaldy
77
Chapter 76. Manja nya si bayi besar
78
Chapter 77. Gak mau dimadu!
79
Chapter 78. Jangan harap malam ini tidur di kamar!
80
Chapter 79. Kesialan Tio
81
Chapter 80. Marah dan cemburu nya Zoya
82
Chapter 81. Dasar gadis cemburuan!
83
Chapter 82. Keadaan Tirta
84
Chapter 83. Pedas bukan manis
85
Chapter 84. Maafin aku sayang!
86
Chapter 85. Ternyata ada dua
87
Chapter 86. Baby Al & Baby Aurel
88
Chapter 87. Bangunnya Tirta
89
Chapter 88. Wisuda dulu baru nikah!
90
Chapter 89
91
Chapter 90
92
Chapter 91
93
Chapter 92
94
Chapter 93
95
Chapter 94
96
Chapter 95
97
Chapter 96
98
Chapter 97
99
Chapter 98
100
Chapter 99
101
Chapter 100
102
Chapter 101
103
Chapter 102
104
Chapter 103
105
Chapter 104
106
Chapter 105

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!