Ternyata SuamiKu Tuan Muda Miliarder
Luna Ananda Zahra atau biasa dipanggil Luna, gadis berusia 18 tahun, seorang pelajar di SMA R’mond. Luna anak yatim-piatu, orang tuanya meninggal setahun yang lalu. Sejak itu Luna harus hidup mandiri setiap pulang dari sekolah ia akan bekerja di sebuah toko kue.
Luna gadis yang baik dan ceria, ia tinggal sendiri dirumah peninggalan kedua orang tuanya, walaupun ada Keluarga dari ayah dan ibunya namun, ia tidak ingin terlalu menyusahkan mereka dan lebih memilih tinggal sendiri.
***
SMA R’MOND
Semua murid berlarian keluar kelas karena pelajaran telah selesai, bel pulang juga telah berdering.
Di salah satu kelas 12 terlihat seorang remaja bergegas membereskan peralatan sekolahnya masuk ke dalam tas.
Salah satu temannya menghampir, “Luna, apa Lo masih kerja ditempat lama?”
Yap, dia adalah Luna dan temannya itu bernama Zoya.
Luna mengangguk dan berkata, “iya Zoy, emang nya kenapa? Apa Lo ada kerja baru buat gue!” Luna memandang Zoya.
“Gak, cuman gue heran aja disana kan gaji nya terlalu sedikit, kenapa gak coba aja cari kerjaan lain yang lebih banyak gajinya?!” Zoya mengedikkan bahu acuh.
Luna menghela nafas, “ya...mau gimana lagi. Cari kerjaan zaman sekarang susah apalagi gue hanya menggunakan ijazah SMP, tunggu tamat SMA dulu”
Zoya mengangguk karena yang dikatakan Luna ada benarnya.
“Ya udah yuk” Luna menyandang tas nya dan berjalan keluar diikuti Zoya di sebelah nya.
Mereka berjalan kearah parkiran, di sana Luna mendekati sepedanya dan Zoya pulang dijemput sopir, Zoya termasuk anak orang kaya jauh beda dengan Luna. Namun, Zoya tidak tinggi hati dan tidak terlalu memilih teman, Luna temanan dengan Zoya sudah dari kelas 10 makanya sangat dekat.
“gue duluan ya, bye!” ucap Zoya yang telah masuk mobil sambil melambaikan tangan nya pada Luna.
Luna tersenyum dan membalas lambaian nya, kemudian ia juga mulai mengayuh sepeda nya menuju tempat kerja yang cukup jauh dari sekolah.
Tak berselang lama, Luna sampai di toko kue yaitu tempat ia kerja. Selesai turun sepeda, Luna bergegas masuk untuk mengganti pakaian tak lupa menyapa pemilik toko tersebut.
“Luna, makan dulu” kata pemilik toko tersebut bernama Kina atau biasa dipanggil Bu Kina.
“Iya Bu”
Kina tersenyum, walaupun Luna bekerja sebagai karyawan nya tapi ia telah menganggap anak itu seperti anak nya sendiri. Sebenarnya ia telah menawarkan pada Luna untuk tinggal bersamanya tapi Luna menolak jadi ia tak terlalu masalah. Kina memiliki satu anak laki-laki masih berusia 10 tahun.
Beberapa menit, selesai makan, Luna mulai bekerja.
“Oiya...ibu pergi ke rumah sebentar”
Luna mengangguk, “hati-hati Bu” Kina berjalan keluar dari toko.
Tak terasa hari sudah gelap, jarum jam menunjukkan pukul 20.00 malam. Luna juga bergegas kembali karena batas buka hanya sampai disini.
“Bu, Luna pamit ya Assalammualaikum!”
“Iya waalaikumsalam, hati-hati di jalan”
Luna mengangguk, kemudian mengayuh sepedanya kearah jalan menuju rumah.
***
Ditengah perjalanan, saat melewati sebuah gang kecil Luna terpaksa menghentikan sepedanya saat melihat seseorang terbaring disana karena penasaran Luna mendekat.
“Apa yang dilakukan orang ini malam-malam disini?” Walaupun sedikit curiga dan ragu namun dari lubuk hatinya berkata untuk mendekat.
Setelah mendekat dan memperhatikan, ia sadar ternyata seorang pemuda muda tak sadarkan diri, itu pun terlihat dari luka di bagian kepala.
“Gue harus bagaimana ini? Tidak mungkin kan gue biarin aja!” Luna sedikit gelisah, saat berpikir ia mendengar suara lirihan samar-samar dari pemuda tersebut.
“T-to-lo-ng...”
“Astaga dia masih sadar, aku harus cari bantuan!” Dengan cepat Luna berlari kearah jalan raya dan mencoba minta tolong pada kendaraan lewat, namun, tak ada yang mau berhenti.
“Aduh bagaimana ini!”
“Cari taksi aja deh” Akhirnya Luna memberhentikan sebuah taksi dan meminta tolong kepada sopir taksi mengangkat pemuda itu masuk ke dalam mobil.
“apa ini pacar adik!” Sopir itu bertanya karena melihat raut Luna sangat cemas sekali.
Luna terdiam dan kemudian menjawab, “bukan om, ini saya cuman membantu. Ya udah ayo pak antar ke rumah sakit terdekat!” sembarangan aja kenal aja kagak pacar dari mana.
Kemudian sopir taksi langsung menjalankan mobilnya menuju arah rumah sakit.
Tak butuh waktu lama, mereka sampai di rumah sakit, dengan cepat Luna memanggil suster memberi pertolongan.
15 menit kemudian, Luna masih menunggu duduk di luar ruangan UGD.
Tak berselang lama pintu itu terbuka dan keluar lah seorang dokter wanita, Luna segara mendekat, “bagaimana dok?”
Dokter tersenyum, “pasien tidak apa-apa, lukanya telah kami obati. Untuk lebih lanjut tunggu pasien siuman. Sekarang pasien akan dipindahkan ke ruangan rawat”
Luna mengangguk, “baik dok”
“Baiklah, kalo begitu saya permisi”
Luna hanya mengangguk, lalu ia melihat suster mendorong brankar tempat pemuda itu ke ruangan rawat. Luna juga mengikuti dari belakang.
Sampai di sana, Luna hanya diam dengan terus menatap pemuda itu, dia sedang berpikir bagaimana cara mengabari keluarganya, orang nya saja belum sadarkan juga.
“Baiklah, kami permisi keluar nona” ucap suster tersebut.
“Iya sus, terimakasih” suster membalas dengan senyuman dan keluar.
Sekarang hanya Luna dan pemuda itu tinggal,
"eh, kalo diperhatikan, dia ganteng juga!" sadar apa yang di ucapkan nya, ia menepuk pelan bibirnya.
"gue ngomong apaan dah"
Lalu ia tiba-tiba saja teringat sesuatu dan bersorak pelan, “ya Allah, sepeda gue! Aduh bagaimana bisa gue sampai lupa. Bagaimana ini!” dan melihat jam ditangannya, “udah jam sembilan lagi, gue harus segera pulang”
Sebelum keluar ia melirik pemuda itu sejenak, “besok aja gue kesini lagi” Lalu Luna segera pergi.
Saat sampai ditempat sebelum nya, ia bernafas lega, “syukurlah sepeda gue masih ada” Ia menaiki sepeda nya dan mengayuhnya pulang ke rumah.
***
Di rumah, Luna segera bersih-bersih, lalu memasak.
“Hufff... lama-lama tinggal sendirian kesepian juga” Keluh Luna yang sedang menyantap makanannya di ruangan tengah sambil menonton televisi.
Ia teringat ayah dan ibunya hatinya sedikit sesak.
“Jadi ingat bersama ibu dan ayah, kenapa kalian secepat itu meninggal kan Luna” air matanya mengalir begitu saja.
Cukup lama bersedih, ia dengan cepat menghapus air mata itu, “ish...gue ngapain nangis lagi sih, ibu dan ayah pasti bakalan sedih juga liat gue”
Lalu mengangkat piring kotornya ke dapur dan mencucinya.
Setelah beres, ia pergi ke kamar untuk mengerjakan tugas sekolah.
BERSAMBUNG...
***
LIKE >> KOMEN >> VOTE >> FAVORIT
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Sumaningsih nano
salam knl smua..
2022-10-10
3
Sumaningsih nano
salam kenal semua..
2022-10-10
0
cah solo
awal yg menyedihkan
2022-07-21
0