Chapter 13. Terpaksa Menikah

Semua terheran melihat siapa pemuda tersebut kecuali Luna terbelalak.

“Siapa kamu? Gak sopan main masuk kerumah orang aja!” Tanya Sinta masih dilanda kebingungan.

Rehan, Yap pemuda itu Rehan, sebelumnya saat sampai di halaman depan Rehan yang baru keluar dari mobil Andrew, mendengar keributan dari dalam selesai berterima kasih pada Andrew tanpa berpikir panjang Ia berlari kecil kearah pintu dan langsung mendobraknya.

Matanya menatap empat orang yang tak dikenalnya, lalu menoleh kearah Luna, rahang mengeras melihat Luna menangis, ia berpikir negatif, apa yang dilakukan mereka sampai membuat Luna menangis.

Rehan menghampiri tanpa menghiraukan gelengan dari Luna.

“Mereka apain Lo sampai nangis gini!” tanya Rehan lembut seraya menghapus air mata Luna, membuat Luna sedikit terunyah sejenak.

“heh...lo gak dengar mama gue nanya! Lo budeg ya!” sarkas Davin geram melihat sikap Rehan.

“Waah...apa dia cowok yang Lo pungut itu!” cibir Dona menyeringai lebar, “hahaha...Lo pikir gue gak tau Luna bodoh!” Dona semakin tertawa dalam hati melihat ekspresi tegang Luna.

“Apa maksud kamu Dona? Kamu mengenal pemuda itu!” Sandi menatap sang anak minta penjelasan begitupun Sinta dan Davin.

Berbeda dengan Luna dan Rehan, mereka tampak tak percaya, dari mana Dona mengetahui pikir Luna.

“Han, kenapa Lo main nyelonong aja sih!” bisik Luna kesal setelah menghentikan tangisannya.

Rehan hanya menampilkan mimik memelas saat tau kesalahan nya, “Sorry, gue cuman khawatir aja!” jawab Rehan juga berbisik.

Dona melihat satu persatu wajah ketiga orang tersayangnya itu dan melirik Luna seraya tersenyum sinis.

“Ma, Pa, bang Davin kalian harus tau Luna itu bukan gadis suci seperti yang kita pikirin...” Dona menghentikan ucapannya membuat mereka bertiga semakin penasaran.

“jangan setengah-setengah dong dek, bikin kita kepo aja!” kesal Davin menatap sang adik gemas.

Dona cengengesan dan melanjutkan ucapannya, “Itu tuh cowok yang baru datang, cowok yang di tolong et...salah maksudnya di pungut ama Luna dan lebih parahnya lagi tu cowok diajak tinggal bersama. Jadi bagaimana menurut kalian Luna itu bukan gadis suci lagi, coba bayangkan seorang cowok dan cewek tanpa hubungan darah  tinggal serumah gak mungkin kan kagak terjadi sesuatu!” Dona semakin bahagia melihat wajah ketiganya kaget apalagi mamanya langsung menoleh kearah Luna dengan wajah memerah marah.

“Luna! Apa itu benar?” tekan Santi menatap Luna tajam. Luna hanya menunduk diam.

“Luna, buat apa kamu lakuin itu hah! Malu-maluin tau gak, apa kata tetangga jika mereka tau kamu bawa lelaki asing kerumah malah diajak tinggal lagi, apa kamu gak mikirin nasib kamu kedepannya Luna!” ucap Sinta geram seraya melirik lelaki di sebelah Luna.

Luna yang awalnya menunduk segera mengangkat kepalanya menatap bibi Sinta seraya menggelengkan kepala, “Gak Bi, aku cuman sekedar membantu gak lebih. Rehan baik kok kami juga gak ada lakuin apa-apa seperti yang kalian pikirkan!” Luna semakin takut, ia tak menyangka akan terjadi begini namun bingung dari siapa Dona tau. Ia menoleh kearah Dona yang terlihat tersenyum sinis padanya.

“Udah ma nikahin aja dari pada malu-maluin nanti, apa mama mau nama keluarga kita ikut dihujat karena kelakuan anak kakak mama!” Dona terus mengompor-ngompori mamanya karena dia yakin mamanya sepikiran dengan nya.

“Iya sayang, aku gak mau nanti orang pada ngomong yang tidak-tidak lebih baik nikahin aja mereka biar gak terjadi hal yang tak diinginkan” Si bapak juga ikut-ikutan.

“ck, malu-maluin aja!” decak Davin menatap Luna jijik.

Rehan semakin geram namun apa yang dicemaskan nya selama ini terjadi juga.

“Kami tidak melakukan hal diluar batas jadi kalian tidak bisa seenaknya main hakim sendiri!” Timpal Rehan dingin.

“akhirnya ngomong juga Lo. Apa tadi main hakim sendiri, seharusnya Lo tu sadar siapa pun yang mendengar pasti bakalan berpikiran sama seperti kita, jadi bukan kita dong. Yaah... daripada orang-orang berpikiran tidak-tidak lebih baik nikah aja gampang kan!” Dona berkata sinis dan melirik kearah Luna, “apa Lo mau gue teriakan sama tetangga!”

Luna menggeleng cepat, ia tak mau itu terjadi tapi jika mereka menikah tidak mungkin mereka tidak tau. Apalagi dengan mulut sepupunya itu pasti akhirnya bakalan diumbar.

“Tapi, kami tidak mau menikah...” ucapan Luna langsung di potong bibi Sinta.

“Jangan buat bibi malu, dengan kamu berdua tinggal sama lelaki asing itu gak ada kata bantahan lagi. Bibi gak mau orang lain ngomong yang tidak-tidak jadi turuti aja”

Luna ingin membantah lagi, tapi saat melihat tatapan bibi dan Pamannya ia hanya dapat menunduk lemas.

Rehan juga ingin protes tapi langsung dipotong Sandi, “Dan kamu jika tidak ingin jadi bahan ejekan lebih baik nurut!”

Rehan hanya dapat mengertakkan giginya tak terima, namun di satu sisi ada benarnya juga. Jika ia diposisi mereka pasti akan berpikir sama.

Ia melihat Luna berlari memasuki kamar, Rehan dengan cepat menyusul Luna namun sebelum itu ia melirik keempat orang itu dengan tatapan sulit diartikan.

Mereka hanya menatap kepergian keduanya sinis dan jijik.

“Ma liatkan, mereka udah terlihat seperti pasangan serasi. Apalagi cowok gak tau asal usul nya itu, ganteng sih tapi sayang!”

“Eh, tapi dari mana kamu tau dek, jangan bilang kamu selalu buntutin Luna!” tanya Davin menatap adiknya curiga.

“Kagak, kenalan gue yang tinggal di komplek ini bilang, dia jelasin semuanya”

“Oh...gitu” Davin mengangguk acuh.

Santi dan Sandi hanya menjadi pendengar percakapan kedua anaknya.

“Terus gimana sama perjodohan itu!” tanya Sinta pada Sandi suaminya.

“Batalin aja, biar dia yang ganti rugi. Nanti kalo mereka datang lagi kita bilang aja si Luna udah nikah. Kamu kan gak mau malu di omongin para warga atas kelakuan Luna!” Jelas Sandi panjang lebar.

“Benar kata papa ma, walau gimanapun mama kan sebagai bibi Luna pasti mereka juga nyalahin mama. Kalo soal keluarga Wijaya palingan mereka kecewa dan gak mungkin mau saat tau kelakuan calon mantunya!” timpal Davin ikut nimbrung.

“Tapi awas aja ya kalian tukar sama Dona, Dona gak mau di jodohin sama orang cacat!” Delik Dona menatap tajam kedua orang tuanya.

“Ya enggak lah, mana mau kita punya mantu cacat!” bantah Sinta yang dianggukan Sandi cepat.

“Tapi duitnya banyak lho dek, yakin gak mau” goda Davin menaiki turunkan alisnya.

Plak

“Kagak, ogah gue. Lagian kitakan gak kalah kaya dari mereka” tolak Dona mentah-mentah seraya menampar kesal lengan Davin.

Davin mendapatkan tamparan hanya mendengus.

🌼🌼

Ternyata perkataan mereka benar-benar mutlak tanpa boleh dibantah. Seperti sekarang ini Luna dan Rehan sudah diiring ke KUA untuk dinikahkan. Bahkan tetangga/ warga se kompleks sudah mengetahui sebagian dari mereka sempat tak percaya dan mengejek dan menghujat Luna. Pelakunya siapa lagi kalo bukan Dona mengumbar karena baginya melihat Luna tertindas itu menyenangkan. Emang sepupu gak ada otak.

Dan Tante Rini bersama anak dan suaminya juga telah di beritahu oleh Sinta, mereka sempat marah apalagi Rini, namun di satu sisi ia lega karena dengan itu perjodohan Luna dengan anak keluarga Wijaya akan di batalkan, lebih baik dengan pemuda asing itu dari pada Luna hidup bersama orang cacat. Dia itu menyayangi Luna walaupun terkadang mulutnya suka ceplas-ceplos menyinggung perasaan Luna tidak seperti Sinta.

Setelah menghabiskan waktu sekitar sejam lebih, mereka kembali pulang. Luna masih murung ditambahkan lagi perkataan bibinya harus mengganti rugi 50 juta, pikirannya berkecamuk dari mana ia mendapat uang sebanyak itu.

“Gini amat jalan hidup gue, benar-benar menyedihkan!” Belum juga tamat sekolah statusnya sudah menjadi istri orang.

 

BERSAMBUNG...

 

LIKE >> KOMEN >> VOTE >> FAVORIT

Terpopuler

Comments

fatin Rahman

fatin Rahman

lagi

2023-12-26

0

Sumaningsih nano

Sumaningsih nano

lnjut teruuus

2022-10-10

2

Yulita

Yulita

alur cerita yg bagus👍

2022-09-26

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01. Menolong Seorang Pemuda
2 Chapter 02. Lupa Ingatan
3 Chapter 03. Tinggal Seatap
4 Chapter 04. Kekesalan Zoya
5 Chapter 05. Berbohong
6 Chapter 06. Geli
7 Chapter 07. Pembullyan
8 Chapter 08. Mimpi Buruk
9 Chapter 09. Gugup
10 Chapter 10. Menangis
11 Chapter 11. Keluarga Albert
12 Chapter 12. Penolakan Luna
13 Chapter 13. Terpaksa Menikah
14 Chapter 14. Tak Peka
15 Chapter 15. Tidur seranjang
16 Chapter 16. Gara-gara tendangan
17 Chapter 17. Syok dan tak percaya
18 Chapter 18. Jadi Bos baru
19 Chapter 19. Murka Rehan
20 Special Visual Character
21 Chapter 20. Dasar Mesum
22 Chapter 21. Minta penjelasan
23 Chapter 22. minta jatah
24 Chapter 23. Bertemu Daddy Arya
25 Chapter 24. Maafin gue!
26 Chapter 25. Kedatangan bibi Sinta
27 Chapter 26. Ciuman
28 Chapter 27. Keluarga Georgio
29 Chapter 28. Bena-benar Istri durhaka
30 Chapter 29. Menyesal
31 Chapter 30. Fix, panggil kakak
32 Chapter 31. Dokter John
33 Chapter 32. Lingerie
34 Chapter 33. Akhirnya pulih kembali
35 Chapter 34. Rencana busuk Dona
36 Chapter 35. Calon Pelakor
37 Chapter 36. Menggoda Atha
38 Chapter 37. Ketakutan Jessica
39 Chapter 38. Ternyata Hamil
40 Chapter 39. Licik
41 Chapter 40. Adik Laknat!
42 Chapter 41. Max sakit hati
43 Chapter 42. Luna mau Seblak
44 Chapter 43. Kecelakaan
45 Chapter 44. Oh... Ternyata Dia!
46 Chapter 45. Nasib Friska
47 Chapter 46. Alfredo Georgio
48 Chapter 47. Luna Siuman
49 Chapter 48. Kekesalan Mona
50 Chapter 49. Rumah baru
51 Chapter 50. Kehebohan keluarga Wijaya
52 Chapter 51. Kemarahan Alfredo
53 Chapter 52. Merasa malu
54 Chapter 53. Pecat suami
55 Chapter 54. Penyusup
56 Chapter 55. Kekhawatiran Alfredo dan Jeon
57 Chapter 56. Benci
58 Chapter 57. ternyata hamil
59 Chapter 58. Kesalnya Monalisa
60 Chapter 59. Marah
61 Chapter 60. Sudah waktunya mengakhiri semuanya
62 Chapter 61. Keterkejutan Jeon
63 Chapter 62. Atha Merokok
64 Chapter 63. Hukuman Mati
65 Chapter 64. Pernikahan Max & Monalisa
66 Chapter 65. Gara-gara Ketoprak
67 Chapter 66. Malu-maluin
68 Chapter 67. Di jadiin pembantu
69 Chapter 68. Perdebatan ibu dan anak
70 Chapter 69. Anak durhaka
71 Chapter 70. Bodoh
72 Chapter 71. Tuan Muda Kusuma
73 Chapter 72. Tamparan Davin
74 Chapter 73. Kekesalan Atha
75 Chapter 74. Mendatangi kediaman Kusuma
76 Chapter 75. Kekecewaan Renaldy
77 Chapter 76. Manja nya si bayi besar
78 Chapter 77. Gak mau dimadu!
79 Chapter 78. Jangan harap malam ini tidur di kamar!
80 Chapter 79. Kesialan Tio
81 Chapter 80. Marah dan cemburu nya Zoya
82 Chapter 81. Dasar gadis cemburuan!
83 Chapter 82. Keadaan Tirta
84 Chapter 83. Pedas bukan manis
85 Chapter 84. Maafin aku sayang!
86 Chapter 85. Ternyata ada dua
87 Chapter 86. Baby Al & Baby Aurel
88 Chapter 87. Bangunnya Tirta
89 Chapter 88. Wisuda dulu baru nikah!
90 Chapter 89
91 Chapter 90
92 Chapter 91
93 Chapter 92
94 Chapter 93
95 Chapter 94
96 Chapter 95
97 Chapter 96
98 Chapter 97
99 Chapter 98
100 Chapter 99
101 Chapter 100
102 Chapter 101
103 Chapter 102
104 Chapter 103
105 Chapter 104
106 Chapter 105
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Chapter 01. Menolong Seorang Pemuda
2
Chapter 02. Lupa Ingatan
3
Chapter 03. Tinggal Seatap
4
Chapter 04. Kekesalan Zoya
5
Chapter 05. Berbohong
6
Chapter 06. Geli
7
Chapter 07. Pembullyan
8
Chapter 08. Mimpi Buruk
9
Chapter 09. Gugup
10
Chapter 10. Menangis
11
Chapter 11. Keluarga Albert
12
Chapter 12. Penolakan Luna
13
Chapter 13. Terpaksa Menikah
14
Chapter 14. Tak Peka
15
Chapter 15. Tidur seranjang
16
Chapter 16. Gara-gara tendangan
17
Chapter 17. Syok dan tak percaya
18
Chapter 18. Jadi Bos baru
19
Chapter 19. Murka Rehan
20
Special Visual Character
21
Chapter 20. Dasar Mesum
22
Chapter 21. Minta penjelasan
23
Chapter 22. minta jatah
24
Chapter 23. Bertemu Daddy Arya
25
Chapter 24. Maafin gue!
26
Chapter 25. Kedatangan bibi Sinta
27
Chapter 26. Ciuman
28
Chapter 27. Keluarga Georgio
29
Chapter 28. Bena-benar Istri durhaka
30
Chapter 29. Menyesal
31
Chapter 30. Fix, panggil kakak
32
Chapter 31. Dokter John
33
Chapter 32. Lingerie
34
Chapter 33. Akhirnya pulih kembali
35
Chapter 34. Rencana busuk Dona
36
Chapter 35. Calon Pelakor
37
Chapter 36. Menggoda Atha
38
Chapter 37. Ketakutan Jessica
39
Chapter 38. Ternyata Hamil
40
Chapter 39. Licik
41
Chapter 40. Adik Laknat!
42
Chapter 41. Max sakit hati
43
Chapter 42. Luna mau Seblak
44
Chapter 43. Kecelakaan
45
Chapter 44. Oh... Ternyata Dia!
46
Chapter 45. Nasib Friska
47
Chapter 46. Alfredo Georgio
48
Chapter 47. Luna Siuman
49
Chapter 48. Kekesalan Mona
50
Chapter 49. Rumah baru
51
Chapter 50. Kehebohan keluarga Wijaya
52
Chapter 51. Kemarahan Alfredo
53
Chapter 52. Merasa malu
54
Chapter 53. Pecat suami
55
Chapter 54. Penyusup
56
Chapter 55. Kekhawatiran Alfredo dan Jeon
57
Chapter 56. Benci
58
Chapter 57. ternyata hamil
59
Chapter 58. Kesalnya Monalisa
60
Chapter 59. Marah
61
Chapter 60. Sudah waktunya mengakhiri semuanya
62
Chapter 61. Keterkejutan Jeon
63
Chapter 62. Atha Merokok
64
Chapter 63. Hukuman Mati
65
Chapter 64. Pernikahan Max & Monalisa
66
Chapter 65. Gara-gara Ketoprak
67
Chapter 66. Malu-maluin
68
Chapter 67. Di jadiin pembantu
69
Chapter 68. Perdebatan ibu dan anak
70
Chapter 69. Anak durhaka
71
Chapter 70. Bodoh
72
Chapter 71. Tuan Muda Kusuma
73
Chapter 72. Tamparan Davin
74
Chapter 73. Kekesalan Atha
75
Chapter 74. Mendatangi kediaman Kusuma
76
Chapter 75. Kekecewaan Renaldy
77
Chapter 76. Manja nya si bayi besar
78
Chapter 77. Gak mau dimadu!
79
Chapter 78. Jangan harap malam ini tidur di kamar!
80
Chapter 79. Kesialan Tio
81
Chapter 80. Marah dan cemburu nya Zoya
82
Chapter 81. Dasar gadis cemburuan!
83
Chapter 82. Keadaan Tirta
84
Chapter 83. Pedas bukan manis
85
Chapter 84. Maafin aku sayang!
86
Chapter 85. Ternyata ada dua
87
Chapter 86. Baby Al & Baby Aurel
88
Chapter 87. Bangunnya Tirta
89
Chapter 88. Wisuda dulu baru nikah!
90
Chapter 89
91
Chapter 90
92
Chapter 91
93
Chapter 92
94
Chapter 93
95
Chapter 94
96
Chapter 95
97
Chapter 96
98
Chapter 97
99
Chapter 98
100
Chapter 99
101
Chapter 100
102
Chapter 101
103
Chapter 102
104
Chapter 103
105
Chapter 104
106
Chapter 105

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!