Saat melihat semua isinya, ia hanya tersenyum kecil, “Padahal gue gak minta, tapi dia berinisiatif membelikan” Lalu Rehan memasukkan ke dalam lemari.
Kemudian, ia berbalik keluar dari kamar dan berjalan ke arah dapur, ternyata disana ada Luna bersama Zoya lagi memasak.
Melihat Rehan Luna berkata, “Lo mau makan apa biar kita masakin!”
Apalagi Zoya ia langsung tersenyum semanis mungkin, “aduh seandainya gue bisa jadi kekasihnya!” batin Zoya mengkhayal memandang wajah tampan Rehan.
“apa aja” jawab Rehan, saat melihat pandangan Zoya ia hanya acuh.
Mendengar jawaban Rehan, Luna hanya mengangguk pelan ia sedikit heran Rehan tak memilih.
“Apaan ini cewek natap gue segitu nya bikin geli aja!” batin Rehan jengah dan pergi ke ruangan depan.
Melihat Rehan pergi, Zoya heboh sendiri, “Lunaa... kenapa sih Lo bisa punya sepupu cogan banget, gue kan jadi pengen pacarin!”
Luna melirik Zoya males, “apa sih, gak usah lebay” seandainya Zoya tau jika Rehan bukan sepupunya pasti semakin heboh.
“Bukan lebay Luna, tapi memang kenyataannya. Lagian cewek mana yang gak mau coba sama cogan kek Rehan. Gue yakin kalo misalnya dia bukan sepupu lo, pasti Lo juga suka kan!” oceh Zoya semakin heboh membuat Luna jadi malu sendiri, untung di rumah.
“Ck, dia kan emang bukan sepupu gue kali, Lo sih mau aja gue bohongin!” teriak Luna dalam hati.
“Benarkan gue, makanya Lo diam!” Zoya mencibir.
Luna hanya mendengus, “kagak sama sekali, gue bukan elo. Udah lanjut masak, lama-lama dengarin lo gak selesai jadinya!”
Zoya cemberut, “iya iya”
Luna hanya geleng-geleng kepala.
Di sisi lain, Rehan sebenarnya mendengar yang di hebohkan Zoya. Ia menjadi heran apa wajah nya seganteng itu sampai memuji se lebay itu.
“apa gue benaran seganteng itu sampai di perdebatkan segala!” karena kurang yakin ia mencari kaca, saat menemukan ia mencoba berkaca.
“Aish... ternyata memang benar” sambil mengusap wajah tampan bin mulusnya.
“Hahh... mungkin emang nyokap ama bokap gue pada cantik dan ganteng!” lalu meletakkan kaca itu kembali ketempat nya.
Untung saja Luna tidak melihat, jika melihat pasti bakalan mengejeknya habis-habisan.
***
Selesai makan malam, kini mereka berkumpul di ruangan depan menonton televisi sambil mengobrol santai.
Zoya juga semakin leluasa mendekati Rehan, “Han, gue boleh minta nomor WA Lo gak?” tanya Zoya yang sengaja duduk di sebelah Rehan.
Rehan terdiam dan melirik Luna, Luna sendiri melihat lirikan Rehan hanya berdeham pelan.
EHEM
“Sorry Zoy, Rehan gak punya ponsel...”
“Hah...maksud Lo?” melihat kebingungan Zoya, Luna kembali menjelaskan, “maksud gue, ponsel Rehan rusak jadi belum beli ponsel baru”
Zoya mengernyit, “gue kan tanya Rehan kenapa harus Lo yang jawab sih” Sewotnya.
Luna hanya mengedikkan bahu males. Rehan sendiri tampak acuh dan tak peduli.
“Han!” Zoya kembali merengek sambil menggoyang-goyangkan lengan Rehan.
Luna semakin malu, “bukan teman gue!”
Begitu juga Rehan, ia merasa geli mendengar rengekan Zoya.
“Apa yang dikatakan Luna benar!” ucap Rehan datar sambil bergeser menjauh dari Zoya.
“Jadi benar, kenapa gak beli ponsel baru. Atau perlu gue belikan” nah kan Zoya makin menjadi. malu-maluin.
Rehan langsung berdiri dan berpindah duduk di sofa satunya lagi sambil memandang Luna, “teman Lo tolong di jaga, geli gue!”
Luna seperti mengerti hanya mengedikkan bahu lemas, lalu menghampiri Zoya.
“Zoy, kita ke kamar aja yuk! Apa Lo lupa ada tugas yang harus kita kerjakan” ujar Luna beralasan karena merasa tak enak dengan Rehan.
“Hah... bukannya gak ada ya” Zoya heran dan berpikir.
“Ada kok, yuk” Sambil menarik sebelah tangan Zoya.
“Ya udah” Zoya mengangguk dan berdiri. Sebelum beranjak ia melirik Rehan, “cuek banget sih, dasar cowok!” batin Zoya rada kesal dengan sikap Rehan.
“udah, jangan lirik anak itu lagi. Dengan sikap lo begini dia bisa ilfil” bisik Luna. Mendengar bisikan Luna, Zoya akhirnya sadar dan berdecak.
Kemudian pergi ke kamar bersama Luna.
Melihat Zoya telah pergi, Rehan menghela nafas lega.
“Mengganggu saja. Beginikan nyaman”
Lalu ia ingat sesuatu dan berdecak, “gara-gara dia gue jadi lupa ngomong sama Luna!”
“Hufff...besok aja deh” tidak mungkin ia memanggil Luna lagi yang ada mengganggu waktu tidur nya.
***
Tak terasa hari telah pagi, Luna bersama Zoya sudah sibuk bersiap-siap pergi sekolah.
Dan pagi ini Rehan juga yang berinisiatif memasak untuk mereka.
Di meja makan.
Saat melihat kedua gadis itu keluar dari kamar ia memanggil, “sini sarapan”
Luna dan Zoya bergegas kesana ikut sarapan.
“Lun, besok gue mulai kerja” Rehan menyampaikan yang sebenarnya ingin ia kata semalam.
Luna yang mengunyah langsung berhenti dan menatap Rehan.
“Lo serius. Kapan Lo cari kerjaan?” Karena setaunya Rehan hanya di rumah, apa mungkin kemarin Rehan keluar tapi cepat banget dapat kerjaan.
Rehan mengangguk, “kemarin gue cari, kebetulan seseorang butuh karyawan”
Luna cukup senang mendengarnya tapi ia juga penasaran pekerjaan apa dan dimana?
Tapi ia urungkan untuk bertanya, mungkin nanti pulang sekolah karena melihat jarum jam hampir melewati jam 07.00 takutnya nanti terlambat.
“Ya udah, kita berangkat dulu ya. Nanti kalo mau pergi jangan lupa pintunya di kunci” setelah mengucapkan itu Luna menarik Zoya keluar.
Rehan hanya menatap diam kepergian mereka, kemudian tersenyum saat melihat ponsel milik Luna tertinggal di atas meja.
Rehan mengambil nya dan buru-buru keluar tapi mereka sudah terburu pergi.
“sudah lah” Rehan kembali kedalam dan menyimpan ponsel Luna dalam saku celananya.
BERSAMBUNG...
LIKE >> KOMEN >> VOTE >> FAVORIT
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
fatin Rahman
lagi
2023-12-26
0
Sumaningsih nano
lnjuut kk
2022-10-10
2
Sumaningsih nano
lnjuuut
2022-10-10
0