Papa Raka siang ini datang ke kantor Raka untuk memberikan selembar surat perjanjian pada Rara.
Dalam surat itu bertuliskan
Setelah surat ini dibuat jika Raka Mahendra terbukti selingkuh atau mencurangi calon istri untuk saat ini dan istri untuk nanti maka separuh aset Mahendra akan jatuh ke tangan Rara dan separuhnya akan di donasikan untuk kegiatan sosial.
Raka yang membaca surat pra nikah itu tentu marah, bagaimana bisa papanya membuat surat perjanjian seperti itu, ini sungguh tidak adil untuknya.
"Apa apaan ini pa, mana ada surat perjanjian pra nikah seperti ini, yang anak papa itu aku bukan si Rara itu," protes Raka.
"Papa melakukan ini supaya kamu nggak salah memilih wanita dan nggak menyakiti Rara, dia itu anak baik coba deh kamu buka hati kamu untuk dia," sahut Papa
"Tapi Raka tidak cinta ma dia pa," timpal Raka
"Cinta bisa datang karena terbiasa Raka," kata Papa lalu keluar.
Raka yang kesal membuang semua benda yang ada di mejanya, dia kini benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa, selain menerima setiap keputusan dari papanya daripada dia hidup jadi gembel karena tidak mendapatkan warisan.
Suatu ketika Raka mendapati Rara dan teman-teman sedang ngumpul-ngumpul di kafe, tak hanya wanita tapi ada juga beberapa seorang pria.
Tentu momen ini tidak dilewatkan oleh Raka, dia mengambil gambar Rara dengan salah orang teman prianya yang nantinya akan dia gunakan untuk banding atas surat perjanjian pra nikah yang dibuat oleh papa Raka.
"Mungkin dengan aku menunjukkan foto-foto ini papa akan menghapus surat perjanjian brengsek itu," gumam Raka.
Hari ini rencananya keluarga Rara akan mengunjungi keluarga Raka untuk membahas persiapan pernikahan kedua anaknya.
Saat mereka sampai di sana terjadilah debat antara Raka dan papanya mengenai surat perjanjian pra nikah yang papa Raka buat.
"Tapi bagaimana kalau Rara yang selingkuh pa? Rara juga memiliki kekasih," kata Raka
Papa dan mama yang Rara yang mendengar tentu kaget, begitu pula dengan Rara.
"Apa maksud kamu Raka?" tanya Papa Rara
"Maaf om, Tante. Tapi saya tidak ingin menikah dengan wanita yang memiliki kekasih," jawab Raka
Rara yang mendengarnya pun heran, kenapa Raka bisa berbicara seperti itu.
Jeng jeng jeng, sandiwara di mulai. Kini Raka mulai bersandiwara epik untuk mendapatkan simpati kedua calon mertuanya.
"Kamu jangan mengada ngada mas, aku tidak memiliki kekasih, aku sudah jatuh cinta sama kamu," protes Rara
"Jangan menggunakan nama cinta untuk menutupi kebusukan kamu Ra, kalau kamu memiliki kekasih bilang, jangan main dibelakang aku," sahut Raka
"Jangan memutar balikkan fakta mas, kamu yang memiliki kekasih bahkan aku sendiri yang melihat kalian berciuman." Rara tidak terima dengan tuduhan Raka.
"Kan aku sudah menjelaskan kalau aku sudah memutuskannya dan berusaha mencintai kamu," ucap Raka.
Papa Raka, papa Rara serta mama Rara mencoba melerai pertengkaran anak-anak mereka.
Kini mereka berdua di sidang oleh para orang tua.
"Apa kamu mencintai Raka?" tanya Papa Rara
"Cinta pa," jawab Rara
"Bagaimana dengan kamu Raka?" tanya papa Rara
"Berusaha untuk cinta om," jawab Raka bohong, yang mana kenyataannya dia tidak ingin dan tidak mau mencintai Rara.
Akhirnya papa Raka dan papa Rara membuat surat pra nikah untuk anak-anak mereka yang mana isinya adalah jika baik Raka ataupun Rara terbukti selingkuh maka, harta warisan masing-masing jatuh pada pasangan yang dikhianati, perjanjian ini berkekuatan hukum yang kuat sehingga tidak bisa digagu-gugat.
Pernjanjian ini dibuat supaya anak-anak mereka saling mencintai sampai nanti, karena besar konsekuensinya jika diantara mereka selingkuh dari pasangan mereka.
Rara tersenyum puas dengan surat perjanjian tersebut, dia sungguh tidak keberatan toh dia tidak ingin selingkuh dari Raka, berbeda dengan Raka yang sangat-sangat kesal dengan surat perjanjian tersebut namun dia tidak bisa berbuat apa-apa.
************
Hari pernikahan pun tiba, Rara nampak cantik dengan balutan kebaya modern, sanggulnya juga sanggul modern, warna kebayanya senada dengan warna jas Raka.
Rara sungguh terpesona dengan ketampanan Raka, dia sungguh beruntung memiliki suami seperti Raka, karena ternyata Raka sangat lembut dan perhatian.
"Insha Allah setelah aku abdikan hidupku padamu mas," batin Rara dengan air mata yang jatuh
Raka yang melihat Rara, tersenyum lalu dia mendekat.
"Kamu kenapa?" tanya Raka
"Aku bahagia mas," jawab Rara lalu memeluk Raka
Papa Raka dan Papa serta mama Rara sangat senang akhirnya anak mereka bisa saling cinta.
Setelah ijab Qabul diucap, kini Rara telah sah menjadi istri Raka. Dan resepsi langsung digelar setelah Ijab-Qabul.
Teman Rara semua datang untuk memberi selamat pada sahabat mereka.
"Wah selamat ya Ra," kata salah satu sahabatnya
Kini mereka bergantian mengucapkan selamat untuk Rara dan Raka.
Dua hari sungguh melelahkan bagi Rara dan Raka, kini waktunya mereka untuk melakukan malam pertama.
"Ra, malam pertamanya kita tunda saja ya," kata Raka
"Iya mas," sahut Rara dengan kecewa, namun dia mencoba tersenyum.
Keesokannya Rara telah siap kembali dengan malam pertama mereka, Raka yang tidak enak selalu menolak akhirnya mau nggak mau memberi nafkah batinnya pada Rara.
"Tapi bisakah kita mematikan lampunya," tanya Raka
"Kenapa mas," tanya Rara balik dengan heran
"Lebih enak kalau dalam keadaan lampu mati," jawab Raka dengan terkekeh lebih tepatnya pura-pura terkekeh.
"Oh begitu, ya sudah mas," ucap Rara
Lampu mulai dimatikan, Rara kini bersiap dengan tubuh polosnya, Raka yang sama sekali tidak mencintai Rara membayangkan kalau Sheryl yang sedang di bawahnya. Tanpa ada foreeeeplayyy Raka langsung saja memasukkan rudalnya ke dalam goa Rara, tentu hal ini sangat membuat Rara kesakitan.
"Mas sakit," riiiintiiih Rara
Karena suara Rara konsentrasi Raka yang membayangkan wajah kekasihnya sungguh terganggu sehingga dia sedikit kesal.
"Iya, sabar ya. Ini pengalaman pertama aku jadi aku sendiri kurang tau," alasan Raka.
Raka kini mulai membayangkan saat berhubungan dengan Sheryl dan kini tangannya tergerak untuk menyentuh daaaada Rara dan malam pertama berlangsung cukup lancar meski hanya beberapa menit saja Raka sudah mendapatkan pelepasannya.
Rara nampak kecewa karena dia belum merasa puas namun Raka telah tidur tanpa bilang apa-apa.
"Yah sudah tidur," katanya dengan menahan sakit.
"Mungkin capek." Rara bermonolog dengan dirinya sendiri.
Rara menyalakan lampu lalu mengecup sekilas kening Raka.
"I love you mas," katanya lalu dia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, karena darah perawan miliknya lumayan banyak.
*********
Seminggu sudah berlalu mereka melakoni profesi baru sebagai pasangan suami istri, Raka sungguh lembut pada Rara sehingga membuat Rara jatuh cinta lagi dan lagi pada Raka.
"Mas kita bulan madu kemana?" tanya Rara
Raka nampak bingung, dia enggan sekali berbulan madu dengan Rara.
"Maaf sayang, kita bulan madunya di rumah saja ya. Kamu kan tau banyak kerjaan yang harus aku selesaikan," jawab Raka
"Ya sudah, tapi bolehkan kan mas aku keluar dengan teman-teman aku," pinta Rara
"Boleh," ucap Raka dengan mengecup kening Rara kemudian dia berangkat kerja.
Hai kak, jangan lupa like, komen dan juga vote ya biar aku semangat nulisnya.
Untuk flashbacknya masih berlanjut ya kak.
masih ada yang akan aku jelasin.
untuk warisan Rara sudah jelas ya, ini lah alasan kenapa Raka mendapat warisan Rara.
Maaf ya babang Do raymond belum keluar, masih aku sembunyikan buat teman malam mingguan😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 185 Episodes
Comments
naviah
Raka bener bener keterlaluan, uhh pintar sekali akting nya, kenapa gx jadi aktor aja😤😡😒
2022-05-28
1
Nyai Markonah
smg lara sm ray berjodoh
2022-05-09
1
Albiyansyah
Terlalu kaya bukan anak nya saja
2022-05-05
5