Tiga lelaki berseragam hitam-hitam membawa Rara masuk ke dalam mobilnya, Rara sempat berteriak namun para tetangganya nggak ada yang keluar.
Mereka segera mengunci tubuh Rara.
"Mohon kerjasamanya nona," kata salah seorang lelaki tersebut.
Rara yang tidak ingin bekerja sama, meronta-ronta bahkan dia menggigit lelaki tersebut meski kesakitan namun mereka tetap bertahan.
"Anda diam atau saya melakukan hal yang lebih supaya anda mau diam nona," ancam salah satu dari mereka.
Karena takut Rara memilih diam, selama tiga puluh menit berlalu, kini dia telah sampai dia sebuah salon kecantikan terbesar di kotanya.
Rara heran kenapa mereka membawa Rara ke salon?
Ketiga orang tersebut meminta pegawai salon untuk mempercantik Rara. Mulai dari kulit, kuku, rambut semua harus sempurna kalau bisa mereka harus merubah Rara menjadi seorang Cinderella.
Dimana setiap orang yang melihatnya akan pangling.
Seorang dari mereka memberikan gaun mewah pada pengurus salon, riasannya harus sesuai dengan gaun yang Rara pakai.
Rara hanya melongo, siapa yang melakukan ini semua dan untuk apa? awalnya Rara menolak namun kini dia sadar percuma menolak, kan nggak baik menolak rejeki.
Setelah melakukan make over yang panjang, kini Rara menjelma menjadi Cinderella dunia nyata, dasarnya yang cantik ditambah polesan yang sempurna membuat cantiknya naik drastis menjadi cantik level up.
"Anda cantik sekali nona, apalagi dengan gaya rambut Curly seperti ini dengan warna agak kemerahan senada dengan gaun anda," puji mbak-mbak yang make over dirinya.
"Makasih, aku juga heran nggak nyangka aku bisa cantik seperti ini," sahut Rara dengan tertawa.
Tepat pukul tiga sebuah mobil mewah sudah datang di depan salon, Rara yang dijemput Revan kini sadar kalau ini adalah perbuatan Ray.
"Sudah siap?" tanya Revan
"Sebenarnya kita mau kemana? kenapa saya didandani cantik seperti ini?" tanya Rara balik
"Menghadiri pesta pertunangan mantan suami kamu Ra," jawab Revan
Rara membolakan matanya, sungguh meskipun diundang Rara tidak ingin datang, dia tidak mau sakit hati melihat Raka dan Sheryl bertunangan.
"Saya nggak akan datang pak Revan," kata Rara
"Tapi saya sudah menghabiskan uang lebih dari 1 M untuk gaun dan lain-lainnya, jadi tolong kerja samanya," sahut Revan
"Tapi pak, saya...." belum sempat melanjutkan kata-katanya Revan sudah menggandeng Rara keluar dari salon.
Rara masuk ke dalam mobil dan betapa kagetnya dia Ray di dalam dengan memainkan ponselnya.
"Pak Ray," ucap Rara
Ray yang melihat kecantikan Rara yang level up melongo, tak disangka Rara akan secantik ini, wanita pertama yang membuat hati Ray bergetar sejak malam itu, bahkan kini Ray senyum-senyum sendiri. Entah apa yang dipikirkannya.
Rara yang tau Ray senyum-senyum sendiri jadi kesal
"Pak Raaaaaayyyyyyy," teriak Rara yang membuyarkan lamunan Ray.
"Apa," sahutnya dengan datar
"Kenapa kita datang ke pesta mas Raka, saya nggak mau," ucap Rara dengan cemberut
"Bukanya kamu diundang?" tanya Ray
"Iya, tapi saya enggan datang pak," jawab Rara
"Sudah seperti ini nggak aku datang ya, mau aku hukum?" tanya Ray dengan melemparkan tatapan mautnya pada Rara.
"Selalu menghukum aku, memangnya aku ini anak sekolah yang selalu dihukum, lagian suka sekali menghukum aku, hukumannya cium lagi. Suka sekali mencium aku," jawab Rara dengan melemparkan tatapannya sembarang.
"Sudah kecanduan bibir kamu Ra," sahut Revan dari depan.
"Diam," teriak Ray yang membuat Revan terkekeh.
Rara merasa bingung saja apa dia kuat melihat orang yang amat dia sayangi bertunangan dengan orang lain.
Ray ingin menghibur Rara namun dia bingung harus mulai dari mana, lagipula dia tidak pandai menghibur orang yang ada orang yang dihibur akan sakit hati dengan ucapan Ray.
Kini mobil mewah Ray sampai di hotel tempat Raka mengadakan pertunangannya. Papa Raka yang kini berada di luar negeri enggan untuk datang ke pesta pertunangan anaknya.
Papa Raka cukup kecewa dengan Raka maupun Rara, beliau mengira Raka dan Rara berjodoh hingga ajal menjemput namun kenyataannya baru seumur jagung mereka malah berpisah yang alasannya membuat Papa tak percaya.
"Angkat dagu kamu, jangan sekali-kali menunduk. Kita beri selamat pada Raka. Tunjukkan kalau kamu turut bahagia dan jangan sekali-kali menunjukkan raut wajah sedih. Paham!" oceh Ray
Mendengar ocehan Ray membuat Rara menatapnya, sungguh tak disangka Ray mengajarinya hal seperti ini yang tidak terpikirkan oleh Rara.
Apa kini saatnya move on dari Raka? tiba-tiba kalimat itu datang di kepalanya, padahal sebelumnya tidak terfikir sedikit pun untuk move on malah dia berharap kalau ingin kembali sama Raka.
Kini Ray dan Rara turun dari mobil. Mereka masuk ke dalam hotel. Saat masuk dalam ruangan banyak mata yang menatap Ray dan Rara bahkan Raka turut menatap wanita cantik yang bersama Ray.
"Cantik sekali," puji Raka yang membuat Sheryl cemburu.
"Dia milih Raymond jadi jangan meliriknya bisa-bisa malam ini nyawa kamu melayang," ucap Sheryl
Raka yang gemas mencium tunangannya tersebut.
Ray dan Rara mendatangi Raka dan Sheryl, mereka ingin mengucapkan selamat.
"Selamat," kata Ray dengan datar,
"Selamat ya mas Raka dan Sheryl, semoga semua lancar hingga pesta pernikahan kalian," kata Rara dengan tersenyum yang membuat Raka dan Sheryl melongo.
"Rara!" teriak Ray dan Sheryl barengan.
Raka tidak menyangka kalau Rara secantik ini, sedangkan Sheryl jadi kesal karena Raka tadi ternyata memuji Rara, padahal sebelumnya Raka tidak pernah sekalipun memuji Rara.
Ray dengan posesifnya menyabukkan tangannya dia pinggang Rara dan sesekali dia mengecup kening Rara.
"Sayang, ayo kita cari minum," ajak Ray yang tidak ingin Raka menatap Rara lama-lama
"Iya sayang, aku haus," sahut Rara yang kini juga menyabukkan tangannya di perut Ray
"Kami permisi dulu," pamit Rara
Raka masih menatap punggung Rara, entah kenapa dia merasa aneh saat tau Rara secantik tadi, Sheryl yang tau lagi-lagi marah, dia kesal sekali dengan Raka yang terpesona dengan kecantikan Rara.
"Rara udah bisa move on dari kamu secara penggantinya Raymond yang lebih dari kamu. Jadi sudah jangan memikirkannya, lagipula sejak dulu bukannya kamu nggak tertarik sama sekali dengan Rara kenapa sekarang kamu malah melihatnya?" kata Sheryl
"Nggak sayang, aku cintanya dari dulu kan sama kamu," sahut Raka lalu mengecup kening calon istrinya tersebut.
Rara dan Ray duduk disebuah bangku yang tersedia di sana.
"Makasih ya pak Ray," kata Rara dengan menatap Ray
"Untuk apa?" tanya Ray
"Semua ini," jawab Rara
"Pak, boleh saya bertanya sesuatu?" tanya Rara
"Boleh," jawab Ray. "Memangnya kamu mau tanya apa?" tanya Ray balik
"Kenapa pak Ray melakukan ini semua,"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 185 Episodes
Comments
Ana Ekawati
muke.gile 1.M....
2022-05-31
0
⚔️👑𝟚𝟙ℕ⚔️ 𝕁𝕦𝕞ဣ࿐༻
jaeles
2022-05-29
0
naviah
semangat thor💪
nyesel nanti Raka😌🤭
2022-05-28
0