Arabella Dan Sistem Kecantikan

Arabella Dan Sistem Kecantikan

Awal Mula

Seorang gadis berambut coklat panjang keriting terlihat tengah berjalan senang memasuki gerbang area lapangan basket. Ia tampak sangat bahagia, terlihat dari caranya berjalan yang sambil melompat lompat kecil.

Di tangan kanannya ada setangkai bunga mawar merah.

Ia masih berjalan sambil bersenandung kecil. Tanpa merasa berdosa, ia terus berjalan dan bersenandung santai menuju arena lapangan basket dimana ada beberapa orang tengah latihan basket disitu.

Ia mengabaikan para lelaki sekitar yang menatapnya dengan heran.

Ketika sampai di tengah lapangan, langkahnya terhenti. Matanya membulat ketika melihat sosok lelaki pujaannya ikut berhenti bermain basket ketika menyadari kehadirannya.

Bukan hanya lelaki itu, pandangan semua orang di lapangan dan di area penonton juga tertuju ke arahnya.

Ketika lelaki itu menoleh, gadis rambut keriting itu memasang senyum lebar.

"Ini untukmu, kak", ujar gadis rambut keriting itu sambil menyodorkan bunga mawar merah yang ia pegang. Gadis itu masih memasang senyum lebar, sementara lelaki itu memandangnya heran.

"Kau?", tanya lelaki tampan itu sambil menunjuk Arabella dengan kening berkerut.

"Hehe, iya, kak?"

"Kau siapa?", lanjut lelaki itu, yang membuat beberapa pemain basket di dekatnya tertawa pecah.

"Ng.. kakak tak perlu tau siapa aku, aku adalah pengagum rahasia kakak sejak berbulan bulan lalu, hehe", jawab Arabella santai, tangannya masih menyodorkan bunga mawar merah kepada lelaki yang ada didepannya.

"Kau... sedang menyatakan cinta padaku?", tanya lelaki itu.

Arabella mengangguk dengan senyum lebar, "Iya kak, hihi".

Si lelaki yang disodorkan bunga tampak bingung. Ia melirik ke arah teman temannya, kode agar mereka membantunya memberi jawaban penolakan yang baik.

"Ng.. belajar dulu yang rajin ya, dik", ujar salah seorang lelaki yang lain.

"Saya belajar sangat rajin kok, kak. Nilai saya selalu cumlaude, hehe", jawab Arabella, membuat mereka semua semakin kebingungan.

"Ng... kita masih 24 tahun, masih kuliah, belum boleh berpacaran, dik", ucap lelaki yang disodorkan bunga tadi.

"Hm.. tapi semalam saya lihat kakak menyatakan cinta pada seorang gadis, bukankah itu artinya kakak sendiri sedang ingin berpacaran?", balas Arabella dengan wajah polos.

Lelaki itu langsung gelagapan, dan mengerjap ngerjapkan matanya tak percaya.

"Astaga.. ", ucap lelaki itu dengan lemas sambil menepuk jidatnya. Ia tak menyangka gadis yang tak dikenalnya itu bahkan tau kalau ia menembak seorang wanita semalam.

"Bagaimana kau tau? Kau -"

"Arabella!"

Ucapan lelaki tadi terhenti ketika tiba tiba muncul seorang gadis berambut hitam panjang yang baru masuk ke arena lapangan.

"Arabella.. astaga, apa yang baru saja kau lakukan?", tanya gadis berambut panjang itu dengan nafas memburu.

"Aku baru saja menyatakan cinta dengan lelaki ini", jawab gadis rambut keriting itu dengan senyum lebar.

"Kakak mau jadi pacarku kan?"

Lelaki tadi langsung membelalakkan mata.

"Eh! Tidak tidak, aku tidak bisa berpacaran denganmu"

Senyum lebar di wajah gadis rambut keriting itu langsung memudar.

"Memangnya kenapa? Bukankah kakak sedang tidak punya pacar?", tanyanya yang membuat si lelaki tadi mengerjapkan mata lagi.

"Kau ini.. bagaimana kau tau semua tentang ku?"

"Arabella, sudah, ayo kita kembali ke kelas", bisik gadis berambut hitam panjang tadi pada Arabella.

Arabella, si gadis rambut keriting itu mengangguk sambil tersenyum. Kemudian matanya kembali menoleh pada si lelaki yang barusan menolak cintanya.

"Baiklah kak, sampai jumpa lagi!", ucapnya senang lalu berbalik badan dan berjalan dengan langkah seperti anak anak.

Lelaki itu menatap punggung gadis itu dengan heran, kemudian ia geleng geleng kepala. "Semoga saja tidak"

*

Sesampainya di kelas, gadis rambut keriting tadi duduk di bangku nya dengan wajah lesu. Ia menghela nafas panjang.

Setelah itu, gadis berambut hitam panjang tadi ikut duduk di bangku yang bersebrangan dengannya.

Gadis berambut keriting itu menatap cemberut ke arah temannya itu.

"Rachel, kenapa kak Richard tak mau menerima ku ya?", tanya gadis rambut keriting itu sambil memainkan rambut keriting nya.

"Hm.. lelaki itu bahkan tidak mengenalmu, Arabella. Mana mungkin ia bisa langsung menerima mu jadi pacarnya", jawab Rachel lembut.

"Tapi..", Arabella menjeda dengan raut wajah bingung, "Semalam ia juga menyatakan cinta pada mahasiswi yang baru ia kenal. Itu artinya, alasan kak Richard menolakku bukan karena dia baru mengenalku, tapi karena aku tidak cantik"

Kata kata yang keluar dari mulut gadis berambut keriting itu barusan membuat Rachel menganga sedikit. Ia terkejut karena itu pertama kalinya gadis rambut keriting itu membahas tentang cinta dengan tampak serius.

"Padahal mahasiswi itu langsung menolak kak Richard. Kak Richard sedang tidak punya pacar, makanya aku menyatakan cinta padanya. Ternyata ujungnya begini", lanjut Arabella dengan cemberut.

"Ng.. jangan sedih, Arabella. Lelaki di dunia ini bukan hanya dia saja", Rachel mengelus pelan tangan gadis rambut keriting itu.

"Tapi seingatku, semua lelaki yang pernah kujumpai selalu menjauhiku.", ujar Arabella.

"Bukan hanya para lelaki, kau lihat sendiri kan mahasiswi di kelas kita pun sering mengataiku udik, hmm", lanjut Arabella.

"Kalau semua lelaki tak ada yang menyukaiku, nanti aku menikah dengan siapa ya?", tanya Arabella dengan raut wajah yang tampak serius.

Rachel menepuk jidatnya sendiri.

"Pasti suatu saat ada lelaki luar biasa yang menyukaimu, jatuh cinta padamu, tenang saja. Ok?"

Arabella hanya mengangguk angguk.

Setelah hening selama beberapa detik, Arabella menoleh lagi ke arah Rachel.

"Rachel, kau kan sudah berpengalaman, bisa kau beri tau aku cara untuk mendapatkan hati lelaki?"

Rachel mengernyitkan dahi, "Ng.. aku sendiri juga tidak tau pasti bagaimana caranya"

"Hm... tapi, apa kau punya sebuah saran untukku?", tanya Arabella lagi.

Rachel mengangguk angguk, "Aku akan membantumu untuk mempercantik diri"

Terpopuler

Comments

ethaloona

ethaloona

penasaran sama Selanjutnya

2023-06-07

0

HIATUS

HIATUS

waahh Arabella... salam kenal juga dari kisah arrabella 😄

2022-06-09

0

arisawa miya

arisawa miya

halo^^

2022-06-01

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Mendapatkan Sistem
3 Pertemuan Akibat Setetes Eskrim
4 Menyatakan Cinta Sekali Lagi
5 Aku Tak Mungkin Jatuh Cinta Pada Gadis Itu
6 Akibat Terlalu Bersemangat
7 Aku akan Mencarinya Lebih Keras
8 Ingin Tes Detektif
9 Nasi Goreng Yang Tertolak
10 Salah Faham
11 Tertolak Lagi
12 Misi Lanjutan
13 Permintaan Maaf
14 Quiz Detektif
15 Bertemu Lagi
16 Terjebak Di Lift
17 Cara Klasik
18 Setangkai Bunga
19 Kau Mengintai Kami?
20 Terpesona
21 Sebuah surat
22 Surat Yang Terabaikan
23 Mencari Lowongan Pekerjaan
24 Pangkas Rambut
25 Kecerobohan
26 Perdebatan Di Restoran
27 Kenapa Masih Tidak Tertarik?
28 Lelaki Playboy
29 Jam Tangan Yang Terjual
30 Berebut Jam Tangan
31 Berhasil Direbut
32 Berhasil Di Rebut Lagi
33 Memperebutkan Jam Tangan
34 Kedatangan Andrew
35 Kedatangan Ibu
36 Menolak Panggilan
37 Chat Yang Diabaikan
38 Panggilan Mendadak
39 Wawancara Pertama
40 Tentang Ayah
41 Dua Puluh Lima Menit Sebelumnya
42 Pemakaman
43 Pulang Dari Pemakaman
44 Cemburu?
45 Perkara Janggut Palsu
46 Surat Kecil Dari Pelaku
47 Kemunculan Nael
48 Selanjutnya
49 Surat Lagi
50 Mulai Penasaran
51 Kecuali Aku Berubah Fikiran
52 Mengajak Makan Bersama
53 Makan Bersama
54 Bunga Yang Di Buang
55 Menemukan Surat Lain
56 Mengecek CCTV
57 Sebuah Telepon
58 Kasus Baru
59 Menelusuri Surat Tanpa Arti
60 POV Korban ke Lima
61 Menemukan Clue
62 Kedatangan Ibu
63 Mengunjungi Rumah Kediaman Korban
64 Rencana Membahas Pernikahan
65 Di Kampus
66 Kejanggalan Introgasi dan Unknown POV
67 Sebuah Fakta
68 Jatuhnya Korban Lagi
69 Keesokan nya
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Awal Mula
2
Mendapatkan Sistem
3
Pertemuan Akibat Setetes Eskrim
4
Menyatakan Cinta Sekali Lagi
5
Aku Tak Mungkin Jatuh Cinta Pada Gadis Itu
6
Akibat Terlalu Bersemangat
7
Aku akan Mencarinya Lebih Keras
8
Ingin Tes Detektif
9
Nasi Goreng Yang Tertolak
10
Salah Faham
11
Tertolak Lagi
12
Misi Lanjutan
13
Permintaan Maaf
14
Quiz Detektif
15
Bertemu Lagi
16
Terjebak Di Lift
17
Cara Klasik
18
Setangkai Bunga
19
Kau Mengintai Kami?
20
Terpesona
21
Sebuah surat
22
Surat Yang Terabaikan
23
Mencari Lowongan Pekerjaan
24
Pangkas Rambut
25
Kecerobohan
26
Perdebatan Di Restoran
27
Kenapa Masih Tidak Tertarik?
28
Lelaki Playboy
29
Jam Tangan Yang Terjual
30
Berebut Jam Tangan
31
Berhasil Direbut
32
Berhasil Di Rebut Lagi
33
Memperebutkan Jam Tangan
34
Kedatangan Andrew
35
Kedatangan Ibu
36
Menolak Panggilan
37
Chat Yang Diabaikan
38
Panggilan Mendadak
39
Wawancara Pertama
40
Tentang Ayah
41
Dua Puluh Lima Menit Sebelumnya
42
Pemakaman
43
Pulang Dari Pemakaman
44
Cemburu?
45
Perkara Janggut Palsu
46
Surat Kecil Dari Pelaku
47
Kemunculan Nael
48
Selanjutnya
49
Surat Lagi
50
Mulai Penasaran
51
Kecuali Aku Berubah Fikiran
52
Mengajak Makan Bersama
53
Makan Bersama
54
Bunga Yang Di Buang
55
Menemukan Surat Lain
56
Mengecek CCTV
57
Sebuah Telepon
58
Kasus Baru
59
Menelusuri Surat Tanpa Arti
60
POV Korban ke Lima
61
Menemukan Clue
62
Kedatangan Ibu
63
Mengunjungi Rumah Kediaman Korban
64
Rencana Membahas Pernikahan
65
Di Kampus
66
Kejanggalan Introgasi dan Unknown POV
67
Sebuah Fakta
68
Jatuhnya Korban Lagi
69
Keesokan nya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!