Terjebak Di Lift

Arabella masih sibuk mengutak Atik tombol lift. Tombol lift itu sebenarnya juga tidak menyala, tidak ada cahaya yang memancar dari sela sela tombol, itu artinya tombol lift sedang tidak menyala. Karena Arabella panik dan takut dengan Om om yang satu lift dengannya itu, ia jadi pura pura sibuk mengutak atik tombol lift.

"Jangan diutak atik, yang ada jadi makin rusak", ujar Andrew.

Tapi Arabella pura pura tidak mendengar, ia masih sibuk mengutak atik tombol lift.

Ketika Andrew berjalan mendekat, Arabella langsung berbalik dan merentangkan kedua tangannya ke depan, "Jangan dekati saya om!"

Andrew yang melihat wajah Arabella tampak mulai ketakutan justru terheran heran. Padahal tadi ia berjalan mendekati Arabella hanya untuk menyingkirkan tangan gadis itu dari tombol lift.

Eh, tapi kan.. tuan sistem menyuruhku untuk mendekati Andrew Darian. Kalau aku takut begini, bagaimana bisa aku mendekatinya?, gumam Arabella dalam hati.

"Om? Saya baru 28 tahun"

"Eh? Sungguh om?"

Andrew berdecak, "Iya. Bagaimana dengan mu?"

"Om untuk apa mau tau umur saya?"

Andrew geleng geleng kepala, "Hanya bertanya. Omong omong, jangan panggil saya om. Saya masih muda"

"Baik, om. Ng.. jadi bagaimana saya harus menyebut anda?", tanya Arabella bingung.

"Panggilan disesuaikan dengan umur. Umurmu berapa?"

"24 tahun om. Saya masih kuliah", jawab Arabella, Andrew mengangguk angguk.

"Kamu bisa panggil saya Tuan Andrew"

"Hm.. baiklah tuan Andrew", Andrew mengangguk angguk.

Setelah itu, terjadi keheningan selama beberapa saat. Arabella bukan karena kehabisan topik sehingga tidak mengajak berbincang lelaki disebelah nya itu, tapi ia memang tidak suka berbincang dengan om om seperti lelaki itu.

Arabella melirik sekilas ke arah tangan Andrew. Ia membulatkan ketika menyadari sesuatu.

"Tuan, jam tangan yang kita pakai sama!"

Andrew langsung melirik ke arah jam tangannya. Arabella juga memperlihatkan jam tangan hitam yang dipakainya ke arah Andrew.

Kening Andrew tampak berkerut memikirkan sesuatu.

"Bagaimana bisa sama? Dimana kau membeli jam tangan ini?", tanya Andrew.

"Ng.. ini hadiah"

Andrew menaikkan sebelah alisnya, menyadari sebuah keanehan karena jam tangan yang ia pakai itu juga berasal dari hadiah.

"Dari siapa, kalau boleh saya tau?"

"Ng.. tidak tau, tuan. Intinya saya dapet ini di dalam kotak pos, tanpa nama pengirim"

Andrew teringat dengan inisial AC yang ada di dalam kotak hadiah yang ia terima. Ia juga mendapatkan jam tangannya itu dari kotak pos, tanpa nama pengirim.

"Siapa nama lengkapmu?"

"Eh? Untuk apa om? Eh, tuan?"

"Jawab saja"

"Ng.. Arabella Cathan, tuan"

Mata Andrew membulat sempurna.

AC? Apa jangan jangan itu insial dari gadis ini? Tapi, ia sendiri juga dikirimi barang yang sama. Apa memang dia yang mengirim hadiah ini padaku, tapi ia pura pura tidak tau?, tanya Andrew dalam hatinya.

"K-kenapa tuan?"

"Hm.. kamu yang memberi jam tangan ini pada saya? Iya kan?"

Arabella mengernyitkan dahinya bingung, "Bukan, tuan. Saya bahkan tak tau rumah anda dimana"

Dahi Andrew mengernyit semakin dalam, ia sekarang semakin penasaran sekaligus kebingungan. Rasanya ia seperti tengah diteror seseorang diam diam.

"Aku juga mendapat jam tangan ini dari kotak pos, tanpa nama pengirim. Tapi disitu tertulis inisial AC. Aku fikir itu kau"

"Eh? Ada inisial AC?", tanya Arabella. Andrew mengangguk.

Apa mungkin tuan sistem yang mengirim jam itu ke tuan Andrew? Eh? Tapi masa sih? Masa tuan sistem seperti tengah bermain main seperti ini, ujar Arabella dalam hati.

"Jadi sebaiknya kita perlu bekerja sama untuk mencari tau pengirim hadiah ini. Aku yakin pengirim keduanya adalah orang yang sama", lanjut Andrew dengan raut wajah serius. Kalimatnya tanpa jeda barusan membuat Arabella terpelongo.

Hm, sepertinya tidak perlu di cari, karena sudah pasti tuan Queen System yang mengirimnya, pasti, gumam Arabella dalam hati.

"Oh.. oke tuan", Arabella memberi jempol pada lelaki itu.

"Nah, ini nomor telepon saya", Andrew tiba tiba menyodorkan sebuah kertas kecil pada Arabella.

"Eh? Untuk apa tuan?"

"Mungkin kau perlu"

Apakah om ini hanya ingin modus padaku?, tanya Arabella.

"Tidak perlu om, hihi", ujar Arabella sambil memasang senyum.

Tapi kemudian ia teringat dengan misi Queen System bahwa ia harus mendapatkan hati Andrew Darian. Bukankah justru bagus kalau lelaki itu memberi nomor hp nya secara cuma cuma?

"Baiklah kalau kau tidak mau", Andrew menyimpan balik kertas kecil itu ke dalam saku mantel abu abu nya.

"Ng.. mau tuan, mau!", Arabella berubah fikiran.

Andrew memandangnya dengan wajah sedikit kebingungan. Lelaki itu kemudian memberikan kembali kertas kecil tadi pada Arabella.

"Terimakasih om.."

"Baiklah. Jangan panggil saya om lagi, panggil saya Tuan Andrew. Dan kau, bisa menelepon saya jika kau menemukan sesuatu tentang si pengirim hadiah itu"

"Oh, baik, tuan!", Arabella menyahut dengan menundukkan kepala hormat.

Setelah percakapan itu, Arabella dan tuan Andrew hanya duduk diam. Lift masih belum terbuka hingga setengah jam kemudian. Ketika lift dibuka, Arabella baru bisa bernafas lega. Ia langsung berlari keluar dari lift meninggalkan Andrew Darian menuju tempat dimana temannya berada.

*

Disisi lain..

Seorang lelaki bermantel hitam terlihat sibuk mencatat sesuatu di atas mejanya. Tak lama kemudian, pintu ruangannya terbuka dan tampak anak buahnya datang dengan wajah ceria seperti menyimpan sesuatu.

"Ada apa?", tanya lelaki bermantel hitam itu.

"Gadis itu terjebak satu lift dengan Andrew Darian, tuan. Lift baru terbuka sekitar lima menit yang lalu"

Mendengar kabar itu, lelaki bermantel hitam itu menaikkan sebelah alisnya, "Yang benar saja? Aku bahkan tidak merencanakan itu.."

"Benar tuan, entah kenapa terjadi kebetulan sekali. Andrew terjebak di dalam lift hanya berdua saja dengan gadis itu", lanjut bodyguard itu.

Lelaki bermantel hitam tadi terkekeh kecil. Ia tak percaya bahwa usahanya untuk mempertemukan Arabella dan Andrew, dapat terjadi secara kebetulan. Padahal terjebak di lift itu tidak direncanakan nya sama sekali.

"Hahah, mungkin mereka memang ditakdirkan Tuhan"

Terpopuler

Comments

Ice Cream

Ice Cream

Astogehh 😂

2022-05-28

0

Ice Cream

Ice Cream

Astogehh 😂

2022-05-28

0

Ice Cream

Ice Cream

Astogehh 😂

2022-05-28

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Mendapatkan Sistem
3 Pertemuan Akibat Setetes Eskrim
4 Menyatakan Cinta Sekali Lagi
5 Aku Tak Mungkin Jatuh Cinta Pada Gadis Itu
6 Akibat Terlalu Bersemangat
7 Aku akan Mencarinya Lebih Keras
8 Ingin Tes Detektif
9 Nasi Goreng Yang Tertolak
10 Salah Faham
11 Tertolak Lagi
12 Misi Lanjutan
13 Permintaan Maaf
14 Quiz Detektif
15 Bertemu Lagi
16 Terjebak Di Lift
17 Cara Klasik
18 Setangkai Bunga
19 Kau Mengintai Kami?
20 Terpesona
21 Sebuah surat
22 Surat Yang Terabaikan
23 Mencari Lowongan Pekerjaan
24 Pangkas Rambut
25 Kecerobohan
26 Perdebatan Di Restoran
27 Kenapa Masih Tidak Tertarik?
28 Lelaki Playboy
29 Jam Tangan Yang Terjual
30 Berebut Jam Tangan
31 Berhasil Direbut
32 Berhasil Di Rebut Lagi
33 Memperebutkan Jam Tangan
34 Kedatangan Andrew
35 Kedatangan Ibu
36 Menolak Panggilan
37 Chat Yang Diabaikan
38 Panggilan Mendadak
39 Wawancara Pertama
40 Tentang Ayah
41 Dua Puluh Lima Menit Sebelumnya
42 Pemakaman
43 Pulang Dari Pemakaman
44 Cemburu?
45 Perkara Janggut Palsu
46 Surat Kecil Dari Pelaku
47 Kemunculan Nael
48 Selanjutnya
49 Surat Lagi
50 Mulai Penasaran
51 Kecuali Aku Berubah Fikiran
52 Mengajak Makan Bersama
53 Makan Bersama
54 Bunga Yang Di Buang
55 Menemukan Surat Lain
56 Mengecek CCTV
57 Sebuah Telepon
58 Kasus Baru
59 Menelusuri Surat Tanpa Arti
60 POV Korban ke Lima
61 Menemukan Clue
62 Kedatangan Ibu
63 Mengunjungi Rumah Kediaman Korban
64 Rencana Membahas Pernikahan
65 Di Kampus
66 Kejanggalan Introgasi dan Unknown POV
67 Sebuah Fakta
68 Jatuhnya Korban Lagi
69 Keesokan nya
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Awal Mula
2
Mendapatkan Sistem
3
Pertemuan Akibat Setetes Eskrim
4
Menyatakan Cinta Sekali Lagi
5
Aku Tak Mungkin Jatuh Cinta Pada Gadis Itu
6
Akibat Terlalu Bersemangat
7
Aku akan Mencarinya Lebih Keras
8
Ingin Tes Detektif
9
Nasi Goreng Yang Tertolak
10
Salah Faham
11
Tertolak Lagi
12
Misi Lanjutan
13
Permintaan Maaf
14
Quiz Detektif
15
Bertemu Lagi
16
Terjebak Di Lift
17
Cara Klasik
18
Setangkai Bunga
19
Kau Mengintai Kami?
20
Terpesona
21
Sebuah surat
22
Surat Yang Terabaikan
23
Mencari Lowongan Pekerjaan
24
Pangkas Rambut
25
Kecerobohan
26
Perdebatan Di Restoran
27
Kenapa Masih Tidak Tertarik?
28
Lelaki Playboy
29
Jam Tangan Yang Terjual
30
Berebut Jam Tangan
31
Berhasil Direbut
32
Berhasil Di Rebut Lagi
33
Memperebutkan Jam Tangan
34
Kedatangan Andrew
35
Kedatangan Ibu
36
Menolak Panggilan
37
Chat Yang Diabaikan
38
Panggilan Mendadak
39
Wawancara Pertama
40
Tentang Ayah
41
Dua Puluh Lima Menit Sebelumnya
42
Pemakaman
43
Pulang Dari Pemakaman
44
Cemburu?
45
Perkara Janggut Palsu
46
Surat Kecil Dari Pelaku
47
Kemunculan Nael
48
Selanjutnya
49
Surat Lagi
50
Mulai Penasaran
51
Kecuali Aku Berubah Fikiran
52
Mengajak Makan Bersama
53
Makan Bersama
54
Bunga Yang Di Buang
55
Menemukan Surat Lain
56
Mengecek CCTV
57
Sebuah Telepon
58
Kasus Baru
59
Menelusuri Surat Tanpa Arti
60
POV Korban ke Lima
61
Menemukan Clue
62
Kedatangan Ibu
63
Mengunjungi Rumah Kediaman Korban
64
Rencana Membahas Pernikahan
65
Di Kampus
66
Kejanggalan Introgasi dan Unknown POV
67
Sebuah Fakta
68
Jatuhnya Korban Lagi
69
Keesokan nya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!