Setelah insiden yang membuat Richard pingsan tadi, semua penonton tentu menjadi panik, tak terkecuali Arabella.
Gadis itu langsung memelototkan matanya dan menutup mulutnya tak percaya seolah olah yang terjadi bukan karena ulahnya.
Richard pun segera dibopong oleh anggota tim nya dan dibawa ke UKS.
Di saat Arabella masih terbengong di tempat ia berdiri, Rachel tiba tiba muncul di belakangnya.
"Arabella, astaga, apa yang kau lakukan?"
Arabella menoleh ke arah temannya itu dengan kening berkerut, "Aku hanya menyemangati lelaki pujaan hatiku", jawabnya polos.
Rachel menepuk jidat, "Astaga.."
Arabella tidak menggubrisnya, ia fokus melihat lelaki pujaan hatinya itu dibawa pergi ke UKS.
Ia pun segera bangkit dari tempat duduknya dan mengekori mereka.
"Eh? Arabella? Kau mau kemana?", teriak Rachel sambil berlari mengikutinya.
Ketika sampai didepan di UKS, Arabella yang baru saja masuk langsung bertabrakan dengan Brandon yang bertubuh gemuk, tinggi, dan besar. Arabella bahkan sampai terhuyung ke belakang.
"Astaga, kakak minta maaf Arabella", ujar Brandon sambil menyodorkan tangannya kepada Arabella untuk membantu. Arabella tidak menolak tangan itu.
"Kak Richard.. aku mau lihat kak Richard, kak!", ujar Arabella terburu buru. Tapi Brandon langsung menghalanginya di pintu masuk.
"Tidak bisa dik. Kak Richard sedang di urus oleh orang orang kesehatan, jangan di ganggu", jawab Brandon.
Arabella memicingkan matanya, lalu berusaha berjinjit jinjit untuk dapat melihat sosok Richard yang berada di dalam UKS.
"Eh, tapi kak Richard sedang main hp tuh?", tanya Arabella, membuat Brandon gelagapan dan langsung menutupi pandangan Arabella dengan tubuh besarnya.
Wajah Arabella langsung tampak murung, "Aku cuma mau bertanya tentang keadaannya, dan sakit yang dialaminya seperti apa. Aku tak berniat mengganggunya kak, sungguh"
"Sama saja dik", jawab Brandon. Arabella mengerutkan bibir.
"Sudahlah, Arabella, kita masuk ke kelas saja sekarang", ujar Rachel yang tiba tiba muncul di samping gadis itu.
"Iya, nampaknya pertandingan tidak akan dilanjutkan. Jadi kalian sudah bisa masuk ke kelas masing masing", ujar Brandon.
Arabella masih memasang wajah murung. Ia menunduk lalu mengangguk angguk.
Tapi sebelum benar benar pergi, ia melirik ke arah pintu UKS yang terbuka lebar. Tak jauh didepan pintu UKS, terlihat Richard, lelaki pujaan hatinya itu sedang duduk di atas ranjang kecil pasien.
Richard tampak baik baik saja, lelaki itu bahkan sedang sibuk main game, ditemani dengan beberapa anggota tim basket di dekat ranjangnya.
Arabella tersenyum lebar. Niat usil terbesit di otak nya.
"Psst! Kak Richard!", panggil Arabella.
Lelaki itu menoleh kearahnya.
Teman teman lelaki itu juga menoleh kearah Arabella.
Arabella segera membentuk love dengan kedua tangannya, tak lupa dengan senyuman lebar hingga menampakkan deretan gigi putihnya.
Mulut lelaki itu refleks ternganga.
Sedang apa lagi makhluk ajaib itu?, tanya Richard dalam hatinya.
"Sampai jumpa lagi kak!", ujar Arabella dengan senyum lebar, lalu gadis itu berjalan pergi dari sana.
Rachel yang melihat apa yang barusan dilakukan temannya itu hanya menggeleng gelengkan kepala.
*
Disisi lain, seorang lelaki bertubuh tinggi berjas hitam tampak tengah berjalan santai menuju sebuah restoran sederhana. Di sisi kiri lelaki itu juga ada seorang pria parubaya yang tak kalah gagahnya. Mereka berdua diiringi oleh beberapa bodyguard di belakang mereka.
Ketika sudah sampai di halaman depan restoran, orang orang yang ada didalam restoran tersebut refleks menoleh ke arah mereka. Para wanita juga sampai menganga melihat ketampanan dan kegagahan lelaki yang tengah berjalan didepan mata mereka.
Ketika kedua lelaki berjas hitam itu sampai di salah satu meja kosong, salah seorang pelayan restoran tampak memelototkan matanya melihat kehadiran mereka.
"Tuan Andrew Darian, tuan Raymond? Wah, saya tidak percaya kalian akan datang kesini lagi. Selamat datang", ujar pelayan itu ramah sambil menundukkan kepala.
Andrew dan ayahnya mengangguk kecil, juga memasang senyum. Tak berapa lama kemudian, si pemilik restoran datang dengan sedikit tergopoh gopoh. Setelah sampai dihadapan kedua lelaki berjas hitam itu, ia menundukkan kepala sopan.
"Selamat datang kembali, tuan. Ah, sebaiknya kalian bisa memberi tahu saya dulu sebelum pergi ke sini. Jadi kami bisa menyiapkan menu yang paling spesial untuk kalian", ujar lelaki parubaya itu dengan senyum hangat.
"Ah, terimakasih banyak atas tawarannya. Kedatangan saya dan ayah saya kesini, sebenarnya untuk melihat lihat desain lain yang ada di restoran ini.", ujar Andrew.
Si lelaki parubaya pemilik restoran tadi mengangguk angguk,"Baiklah, aku akan menyiapkan minuman spesial untuk kalian", ujar lelaki parubaya itu sambil beranjak pergi.
Andrew dan tuan Raymond mengiyakan.
Setelah lelaki itu pergi, Andrew memberi kode bisikan kepada salah satu bodyguard nya yang duduk di meja yang tak jauh darinya. Bodyguard nya tersebut tengah menyamar menjadi pembeli biasa. Tentunya dengan pakaian style orang biasa.
Ketika mendengar panggilan dari Andrew, bodyguard itu menoleh dan menggelengkan kepala.
Andrew yang melihat gelengan kepala dari bodyguard nya itu refleks menghela nafas pasrah.
"Hm.. gadis itu ternyata bukan pelayan disini", ujar Andrew pelan. Ia berfikir sejenak sambil memijat minat keningnya lembut.
"Jadi kira kira aku harus mencarinya kemana lagi?", tanyanya lagi seorang diri.
Matanya melihat ke arah sekitar restoran, mencari cari mana tau ada sebuah kebetulan ia menemukan gadis itu lagi. Tapi nyatanya nihil.
"Aku.. akan mencarinya lebih keras"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
mom mimu
mampir lagi kak, semangat 💪🏻💪🏻💪🏻
2022-07-07
0
Lina Zascia Amandia
Nyicil Kak, ttp n semangat!
2022-05-31
0
Ice Cream
Itu namanya Saranghaeo, Richard 😂
2022-05-28
0