Ketika waktunya pulang dari kampus, Arabella segera keluar dari kelasnya menuju gerbang keluar.
"Bye, Rachel!"
"Bye juga, Arabella!"
Ia dan temannya saling mengucap salam ketika sudah sampai di gerbang keluar. Setelah naik taxi, ia sampai menuju rumah sewanya.
Di kamarnya yang sepi, setelah ia selesai menaruh tasnya dan mengganti pakaiannya, ia merebahkan dirinya di atas kasur. Kepalanya dihantam lagi oleh pertanyaan pertanyaan tentang sosok pengirim bunga mawar itu.
"Kalau bukan kak Richard..", ia bergumam seorang diri sambil menatap langit langit kamarnya dengan pandangan kosong, "... jadi siapa?"
Ia lalu bangkit terbangun. Awalnya ia cukup tidak peduli tentang siapa sosok pengirim bunga itu. Tapi ketika ia teringat si lelaki penjaga gerbang mengatakan bahwa sosok si pengirim seperti tengah menyamar, membuat otak Arabella mau tak mau harus berfikir keras untuk menebak siapa sosok itu.
"Kaca mata hitam, baju hitam, celana hitam, sepatu hitam, dan berkumis. Aduh... apa jangan jangan ada om om yang menguntit ku?", tanya Arabella seorang diri. Wajahnya mulai ketakutan sambil membayangkan sosok om om pengirim bunga itu yang menurutnya jelek.
"Ih.. menyeramkan sekali!", pekiknya sambil menutup kedua matanya dengan tangannya.
[ Ding! ]
Tiba tiba terdengar suara notifikasi dari Queen System.
[ Nona, kami hanya ingin mengingatkan tentang misi Anda untuk mendekati Andrew Darian. Tenggat waktu tinggal 143 hari lagi ]
[ Jika anda tidak berhasil, maka anda harus bersiap menerima konsekuensinya ]
"Ck.. tuan sistem, itu masih lama, tau!"
[ Memangnya usaha usaha apa yang telah anda lakukan untuk mendekati lelaki itu? ]
[ Dia adalah pewaris tunggal seorang CEO. Tentu akan sulit untuk mendekati nya ]
Arabella tersenyum kecil, "Tidak kok, tidak sulit. Tuan sistem tenang saja, hihi", ujar nya sambil terkikik kecil.
[ Baiklah kalau anda berkata begitu, nona ]
[ Omong omong, kami menyarankan pada anda untuk mengubah fashion anda ]
[ Untuk mendekati Lelaki seperti Andrew Darian, anda perlu berpenampilan modis layaknya wanita karir yang cantik ]
"Baiklah. Kira kira, apa saja yang harus kulakukan?"
[ Anda bisa membeli pakaian kasual seperti yang sering dipakai oleh wanita wanita kantoran ]
"Eh? Queen System, itu menipu namanya. Aku kan tidak bekerja di kantor, aku detektif, tau! Hehe"
[ Hm.. menurut kami pakaian apapun tidak masalah, yang penting sopan dan tidak kekanakan ]
Arabella mengangguk angguk faham. Ia tidak tau kenapa tuan sistem itu bisa tau pakaian yang ia kenakan ketika berpergian selama ini selalu kekanakan. Bahkan untuk pergi ke kampus pun, baju yang ia pakai bergambar kartun anak anak, seperti Doraemon, hello Kitty, hingga Marsha and The Bear. Hanya saja, ia selalu memakai almamater nya, jadi baju dalam nya yang kekanakan itu tidak terlalu terlihat.
"Baiklah, aku akan mencoba membeli pakaian artis Korea! Hehe", ujar Arabella. Tapi setelah itu, gadis itu benar benar langsung melesat keluar dari kamarnya untuk pergi ke mall.
*
Seorang lelaki berjas abu abu terlihat tengah duduk di sebuah kursi hitam sambil memilah milah beberapa berkas di tangannya. Ia terlihat sangat serius menatap ke arah berkas berkas itu, sampai akhirnya..
Tok! Tok! Tok!
Pintu ruangan di ketuk.
"Silahkan masuk", ujar lelaki jas abu abu itu sambil meletakkan berkas berkas tadi ke atas meja didepannya.
Pintu ruangan dibuka, terlihat Handry memasuki ruangan. Andrew, lelaki jas abu abu tadi langsung tersenyum, menyadari sosok yang ia tunggu beberapa saat lalu akhirnya datang.
"Apa yang kau dapat?", tanya Andrew.
"Gadis itu menerima bunganya, tuan", jawab Handry. Andrew langsung tersenyum lebar.
"Tapi kemudian ia membuangnya ke tong sampah"
Senyum Andrew langsung memudar seketika. Lelaki itu lantas mengernyitkan dahi heran atas kabar yang terakhir disebutkan asistennya itu.
"Dibuang? Bagaimana bisa?", tanyanya tak percaya.
"Maaf kan saya tuan. Saya juga tidak tau apa alasan gadis itu membuangnya. Tapi, kita bisa mencoba cara lain", ujar Handry.
Andrew mengelus dagunya sambil memikirkan sesuatu, "Hm.. aku sedang punya ide"
*
Arabella terlihat baru saja keluar dari sebuah mall bintang lima dengan banyak barang belanjaan di tangannya. Ia tersenyum lebar sambil mengintip intip sedikit dari semua pelastik belanjaannya.
"Aku baru pertama kalinya membeli pakaian pakaian seperti ini. Semoga tuan sistem menerima pakaian yang seperti ini", ujarnya.
[ Ding! ]
Tiba tiba terdengar suara notifikasi dari Queen System. Arabella agak terkejut karena kebetulan sekali barusan ia berbicara tentang Queen System nya.
[ Selamat nona, kami memberikan hadiah sebesar 2000 dollar atas pakaian pakaian yang baru saja anda belanjakan ]
Arabella membulatkan matanya senang. Itu ialah hadiah terbanyak yang pernah ia terima dari Queen System.
"Wah.. terimakasih banyak, tuan sistem!!", pekiknya senang, sampai sampai beberapa orang yang lalu lalang menoleh heran ke arahnya.
"Sebaiknya aku segera pulang dan mencoba coba pakaian ini"
Arabella kemudian melangkah kan kakinya untuk mendekati halte, untuk mencari kendaraan umum. Ia awalnya ingin mencari taxi, tapi karena taxi yang ia lihat semuanya penuh, maka ia memilih untuk menunggu bis kecil saja.
Sebuah bis kecil berwarna kuning berhenti tepat didepan halte. Walaupun isi bis itu terlihat cukup ramai, Arabella tetap memilih untuk menaikinya karena ia tak melihat kendaraan umum yang muat untuk dinaiki sejak beberapa menit lalu menunggu.
Saat Arabella baru saja membuka pintu, tiba tiba saja seorang wanita berambut lurus panjang berlari keluar dari pintu dan..
Bruk!
Tabrakan terjadi. Arabella terjatuh ke belakang hingga terduduk ke tanah. Kopi yang dipegang wanita tadi juga tumpah ke pakaian Arabella.
Arabella lantas mengernyit heran karena wanita tadi bahkan sama sekali tidak meminta maaf. Wanita tadi hanya menoleh sekilas ke arahnya, lalu lanjut berlari.
"Astaga, kenapa wanita itu terburu buru sekali?", gumam Arabella agak kesal sambil bangkit berdiri dan membereskan barang barang belanjaan yang berjatuhan.
*
Sesampainya di rumah kosnya, Arabella segera menaruh barang barang belanjaan nya itu di kamarnya. Ia lalu mengeluarkan satu persatu pakaian indah dari berbagai plastik belanjaan itu, dan mencocokkannya satu persatu dengan tubuhnya. Tak lupa ia mencoba semua pakaian sambil bercermin.
"Hm.. selera ku tidak sangat buruk kok, hihihi", kekehnya seorang diri sambil menatap dirinya di cermin.
"Kalau aku sudah langsing, pasti lebih cantik lagi dengan pakaian pakaian ini. Aku akan terus berusaha hingga bobotku turun menjadi 55 kilogram", lanjutnya.
[ Ding! ]
[ Selamat atas hadiah sebesar 2000 dollar, nona ]
Tiba tiba muncul suara dari Queen System.
"Ck, iya, tuan sistem, tadi kau sudah memberitahunya di jalan"
[ Baiklah, nona ]
[ Oh, kami juga akan terus mengingatkan tentang misi kedua anda ]
"Mendekati om Andrew kan? Tenang saja tuan sistem, itu cukup mudah, hihi", ujar Arabella percaya diri sambil melipat lipat kembali pakaian baru yang tadi ia pakai.
[ Hm.. sepertinya benar, nona. Karena yang kami lihat, lelaki itu juga mulai mendekatkan dirinya padamu ]
Arabella lantas mengernyitkan keningnya, "Eh? Dari mana kau tau, tuan sistem? Kau mengintai kami diam diam?"
Satu detik, dua detik, sepuluh detik, tak ada jawaban dari tuan sistem.
Arabella menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ia keheranan karena itu baru pertama kalinya tuan sistem mengabaikan pertanyaan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Syabil_aw
seketika jadi novel misteri, Khihihi
2022-06-19
0
Yen Lamour
Omg, marsha and the bear 😆
2022-05-26
0
Elisabeth Ratna Susanti
so sweet 😍
2022-05-25
0