Bertemu Lagi

Pagi pukul 7, Arabella sudah sampai di dekat kampusnya. Ia berjalan pelan menuju gerbang kampus sambil memikirkan banyak hal.

Pertama tentang tes detektif yang terus membayanginya. Nael memberinya pertanyaan atau quiz detektif, tapi ia sama sekali tidak bisa menjawab. Belum lagi tentang tes kesehatan yang ia duga harus dilakukan tanpa pakaian. Ia tidak tau kalau Nael memang bercanda atau tidak. Tapi yang sering ia dengar, yang namanya tes kesehatan biasanya dilakukan tanpa memakai pakaian.

Kedua, ia memikirkan tentang misi dari Queen System. Mencari Andrew? Ia bahkan sangat yakin pertemuan nya dengan lelaki itu waktu itu akan membuat lelaki itu kesal setengah mati. Bagaimana mungkin ia bisa mendapatkan hati lelaki itu kalau di masa mereka pertama kali bertemu saja lelaki itu sudah kesal?

"Ah, tuan sistem, yang benar saja!", gerutunya sambil berjalan memasuki gerbang.

Tapi sebelum memasuki gerbang, langkahnya terhenti ketika melihat sosok Nael berbincang bincang dengan lelaki pujaannya, - ralat, mantan lelaki pujaannya di dekat gerbang.

Nael benar benar terlihat ekstrovert jika berbincang dengan Richard. Oh, bukan hanya dengan Richard, tapi dengan semua orang di kampus. Itulah yang membuat Arabella heran kenapa lelaki itu menjadi sangat dingin ketika di luar kampus.

"Kak Nael!", panggil Arabella sambil berlari mendekat ke arah lelaki itu.

"Kak.. Ng.. boleh minta nomor kakak tidak?", tanya Arabella blak blakan, sambil menyodorkan hp nya pada lelaki itu.

Nael tetap memasang wajah tenang, Richard malah tampak keheranan.

"Sepertinya suatu saat aku perlu memberi tahu kakak tentang tes de.. mmpph!", Arabella tak melanjutkan ucapannya karena Nael langsung membungkam mulutnya.

Richard melihat adegan mereka berdua dengan kening berkerut.

"Memangnya ada apa sih kak? Aku kan cuma mau membahas tentang tes de- mmph!!", Nael menutup mulut Arabella lagi.

"Kau masih tidak mengerti meskipun aku sudah mengunci mulutmu dua kali?", tanya Nael agak berbisik.

"Ng.. oke, baiklah, aku akan diam kak. Tapi.. boleh minta nomor telepon kakak? Mana tau aku ingin memberi tahu kakak sesuatu yang mendadak"

"Oke", Nael segera mengeluarkan ponselnya.

"Hm...", Richard yang berada di tengah tengah mereka bergumam, "Sejak kapan kalian berdua saling kenal?"

"Ng.. itu kak, kami pernah saling bertemu di kan..", ucapan Arabella terhenti ketika Nael memelototinya.

Anak ini sudah diberi kode berkali kali, kenapa masih tidak mengerti juga?!, kesal Nael dalam hati.

"Oh.. baiklah. Terimakasih atas nomornya kak", Arabella sambil memasang senyum, kemudian pergi dari sana dengan berjalan sedikit melompat lompat menuju kelasnya.

Richard menatap punggung gadis itu dengan tatapan heran. Setelah hadis itu hilang dari penglihatan nya, ia mengalihkan pandangannya ke arah Nael, "Untuk apa dia meminta nomor ponsel mu?"

"Entahlah"

Mendengar jawaban singkat itu, dahi Richard berkerut.

"Hm.. dia tidak pernah meminta nomor ponsel ku", ujar Richard, "Apa kalian berpacaran?"

"Tentu saja tidak. Dia bukan tipeku"

Richard mengangguk angguk lalu tersenyum kecil, "Baiklah", ujarnya santai.

Lelaki di sampingnya mengangguk angguk, tapi Richard masih tetap tidak yakin atas apa yang dilihatnya barusan.

*

Ketika sampai di kelas, Arabella membuka ponselnya dan melihat ada satu notifikasi dari lelaki yang berbincang dengannya tadi.

^^^Kak Nael 👀^^^

^^^Jangan pernah membahas tentang kantor polisi dan detektif selama di kampus^^^

Arabella segera mengetik balasan, 'Ya'.

Setelah menjawab pesan dari Nael, ia beralih membuka pesan dari teman dekatnya, Rachel.

^^^Teman Tersayang🥰^^^

^^^Arabella, ada menu baru di Starb*cks^^^

^^^Teman Tersayang🥰^^^

^^^Kau mau pergi kesana pulang kampus nanti?^^^

Arabella segera mengetik jawaban. Tapi beberapa saat kemudian ia menyadari sesuatu. Rachel kan duduk di bangku di belakangnya, kenapa harus berbincang dari hp?

Arabella menoleh ke belakang. Oh, Rachel ternyata tidak hadir.

Arabella

Baiklah

^^^Teman Tersayang🥰^^^

^^^Oke, aku akan langsung kesana pukul 1 siang nanti. Kau jangan lupa kesana oke?^^^

Arabella

Oke

*

Pukul 1 siang, di sebuah mall bintang lima..

Terlihat seorang lelaki bermantel abu abu tengah berjalan masuk ke dalam pintu mall. Di belakangnya ada tiga orang bodyguard bertubuh besar. Lelaki bermantel abu itu tak lain dan tak bukan adalah Andrew.

Di tangan kanannya, ia menggenggam sebuah telepon.

"Aku sudah sampai. Ayah di lantai berapa?"

"Lantai tiga. Segera lah kesini. Naik lift saja", jawab tuan Raymond dari seberang sana.

"Baik, ayah"

Lalu telepon di matikan.

Bertepatan dengan Andrew yang sedang menuju lift, Arabella baru saja sampai di halaman depan mall. Gadis itu melirik jam tangannya, ia sudah terlambat.

Ia segera berlari menuju eskalator. Tapi langkahnya terhenti sebelum kakinya benar benar mencapai eskalator. Ada cukup ramai orang yang mengantri hendak menuju eskalator.

"Naik lift saja deh", gumamnya.

Jadi ia segera pergi menuju lift terdekat

Antrian lift kebetulan sekali sedang kosong. Ketika lift yang ditunggunya terbuka, ia melihat isi lift ialah seorang lelaki bermantel abu. Lelaki bermantel abu itu terlihat sibuk menelepon, dan tengah menghadap kebelakang sehingga Arabella tidak bisa melihat wajahnya.

Arabella segera masuk ke dalam lift tanpa banyak berpikir.

Ketika lelaki mantel abu itu berbalik, Arabella juga ikut menoleh, lantas mereka berdua sama sama terkejut.

"Arabella?", tanya lelaki itu dengan mata membulat.

"Om?", Arabella bertanya dengan mata uang membulat juga.

"Arabella.. kamu orang yang menjatuhkan setetes eskrim ke muka saya kan?"

"Om yang waktu itu terkena es krim saya kan?"

Lalu mereka berdua terdiam beberapa saat.

"Jujur saja, saya mencarimu kemana mana", ujar Andrew yang membuat Arabella mengernyit bingung.

"Om cari saya?", tanya Arabella sambil menunjuk ke dirinya sendiri, "Om mau memarahi saya karena kejatuhan eskrim waktu itu?"

"Tidak, tidak. Saya hanya-"

Wush!

Tiba tiba lampu dalam lift mati. Semuanya menjadi gelap. Arabella terkejut dan segera menoleh ke arah tombol di dekat pintu lift. Ia mencoba menekan nekan sesuatu disitu, tapi tidak ada yang menyala.

Lift nya sedang rusak!

Arabella refleks langsung menarik nafas dalam dalam agar menahan kepanikannya.

Wah.. bisa kacau kalau aku terkunci berdua dengan om om ini, gumam Arabella takut dalam hatinya.

Terpopuler

Comments

Senajudifa

Senajudifa

kutukan cinta datang membawa like sekaligus favorit untmu

2022-06-01

0

Ice Cream

Ice Cream

Si Rachel gak Dateng ke kampus, tapi ngajak ke Starbuck bisa😂

2022-05-28

0

Ice Cream

Ice Cream

Sabar ya Nael, Arabella ora mudeng

2022-05-28

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Mendapatkan Sistem
3 Pertemuan Akibat Setetes Eskrim
4 Menyatakan Cinta Sekali Lagi
5 Aku Tak Mungkin Jatuh Cinta Pada Gadis Itu
6 Akibat Terlalu Bersemangat
7 Aku akan Mencarinya Lebih Keras
8 Ingin Tes Detektif
9 Nasi Goreng Yang Tertolak
10 Salah Faham
11 Tertolak Lagi
12 Misi Lanjutan
13 Permintaan Maaf
14 Quiz Detektif
15 Bertemu Lagi
16 Terjebak Di Lift
17 Cara Klasik
18 Setangkai Bunga
19 Kau Mengintai Kami?
20 Terpesona
21 Sebuah surat
22 Surat Yang Terabaikan
23 Mencari Lowongan Pekerjaan
24 Pangkas Rambut
25 Kecerobohan
26 Perdebatan Di Restoran
27 Kenapa Masih Tidak Tertarik?
28 Lelaki Playboy
29 Jam Tangan Yang Terjual
30 Berebut Jam Tangan
31 Berhasil Direbut
32 Berhasil Di Rebut Lagi
33 Memperebutkan Jam Tangan
34 Kedatangan Andrew
35 Kedatangan Ibu
36 Menolak Panggilan
37 Chat Yang Diabaikan
38 Panggilan Mendadak
39 Wawancara Pertama
40 Tentang Ayah
41 Dua Puluh Lima Menit Sebelumnya
42 Pemakaman
43 Pulang Dari Pemakaman
44 Cemburu?
45 Perkara Janggut Palsu
46 Surat Kecil Dari Pelaku
47 Kemunculan Nael
48 Selanjutnya
49 Surat Lagi
50 Mulai Penasaran
51 Kecuali Aku Berubah Fikiran
52 Mengajak Makan Bersama
53 Makan Bersama
54 Bunga Yang Di Buang
55 Menemukan Surat Lain
56 Mengecek CCTV
57 Sebuah Telepon
58 Kasus Baru
59 Menelusuri Surat Tanpa Arti
60 POV Korban ke Lima
61 Menemukan Clue
62 Kedatangan Ibu
63 Mengunjungi Rumah Kediaman Korban
64 Rencana Membahas Pernikahan
65 Di Kampus
66 Kejanggalan Introgasi dan Unknown POV
67 Sebuah Fakta
68 Jatuhnya Korban Lagi
69 Keesokan nya
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Awal Mula
2
Mendapatkan Sistem
3
Pertemuan Akibat Setetes Eskrim
4
Menyatakan Cinta Sekali Lagi
5
Aku Tak Mungkin Jatuh Cinta Pada Gadis Itu
6
Akibat Terlalu Bersemangat
7
Aku akan Mencarinya Lebih Keras
8
Ingin Tes Detektif
9
Nasi Goreng Yang Tertolak
10
Salah Faham
11
Tertolak Lagi
12
Misi Lanjutan
13
Permintaan Maaf
14
Quiz Detektif
15
Bertemu Lagi
16
Terjebak Di Lift
17
Cara Klasik
18
Setangkai Bunga
19
Kau Mengintai Kami?
20
Terpesona
21
Sebuah surat
22
Surat Yang Terabaikan
23
Mencari Lowongan Pekerjaan
24
Pangkas Rambut
25
Kecerobohan
26
Perdebatan Di Restoran
27
Kenapa Masih Tidak Tertarik?
28
Lelaki Playboy
29
Jam Tangan Yang Terjual
30
Berebut Jam Tangan
31
Berhasil Direbut
32
Berhasil Di Rebut Lagi
33
Memperebutkan Jam Tangan
34
Kedatangan Andrew
35
Kedatangan Ibu
36
Menolak Panggilan
37
Chat Yang Diabaikan
38
Panggilan Mendadak
39
Wawancara Pertama
40
Tentang Ayah
41
Dua Puluh Lima Menit Sebelumnya
42
Pemakaman
43
Pulang Dari Pemakaman
44
Cemburu?
45
Perkara Janggut Palsu
46
Surat Kecil Dari Pelaku
47
Kemunculan Nael
48
Selanjutnya
49
Surat Lagi
50
Mulai Penasaran
51
Kecuali Aku Berubah Fikiran
52
Mengajak Makan Bersama
53
Makan Bersama
54
Bunga Yang Di Buang
55
Menemukan Surat Lain
56
Mengecek CCTV
57
Sebuah Telepon
58
Kasus Baru
59
Menelusuri Surat Tanpa Arti
60
POV Korban ke Lima
61
Menemukan Clue
62
Kedatangan Ibu
63
Mengunjungi Rumah Kediaman Korban
64
Rencana Membahas Pernikahan
65
Di Kampus
66
Kejanggalan Introgasi dan Unknown POV
67
Sebuah Fakta
68
Jatuhnya Korban Lagi
69
Keesokan nya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!