Setangkai Bunga

Seorang gadis berambut lurus sebahu terlihat tengah berjalan santai menuju gerbang kampus. Ya, tentu tidak lain gadis itu ialah Arabella.

Seperti biasa, gadis itu berjalan masuk ke dalam kampus dengan langkah riang.

Tapi ketika sampai di depan gerbang kampus, langkahnya terhenti ketika lelaki parubaya penjaga gerbang memanggil nya.

"Ada apa, pak?", tanya Arabella menghampiri lelaki itu.

Lelaki itu kemudian mengeluarkan setangkai bunga mawar dan menyodorkan nya pada Arabella.

Arabella lantas mengernyitkan dahi bingung, "Eh? Untuk saya pak? Bapak mau melamar saya?"

Lelaki parubaya berkumis itu geleng geleng kepala, "Ada seorang lelaki bertubuh besar yang menitipkan bunga ini pada bapak. Ia bilang, berikan bunga ini pada Arabella Cathan"

"Lelaki bertubuh besar? Bapak bapak atau anak muda pak?"

"Sepertinya bapak bapak, karena ia juga berkumis seperti bapak"

Arabella membulatkan matanya.

Ya ampun, ada om om lain yang mengejarku? Kenapa akhir akhir ini aku sering dikejar om om?, tanyanya dalam hati.

"Ng.. ciri cirinya yang lain, pak?", tanya Arabella.

"Ia memakai jaket hitam, kaca mata hitam, topi hitam, celana hitam, sepatu hitam. Seperti tengah menyamar. Hm.. yeah, begitulah"

Arabella mengelus dagunya membayangkan sosok yang dijelaskan pria itu.

Sepertinya om om itu menyeramkan sekali, ujarnya dalam hati.

"Apa dia tak menyebut kan namanya pak?"

"Tidak, nona"

Arabella menghela nafas lesu, padahal ia sangat ingin tau sosok pemberi bunga itu, meskipun ia takut om om.

Arabella pun mengambil bunga mawar itu dari tangan pria parubaya tadi, "Terimakasih, pak", ujarnya lalu berjalan masuk ke dalam gerbang dengan bunga mawar tadi di tangan kanannya.

Ia berjalan sambil melihat lihat ke segala sisi bunga mawar cantik itu. Terlihat ada sebuah gulungan kertas kecil yang ditempelkan di bagian bawah kelopak bunga.

Kening Arabella mengernyit, ia segera mencabut gulungan kertas itu dan membukanya.

Can you guess?

Melihat tulisan singkat berbahasa Inggris itu, lantas Arabella menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Apa ini? Aku kan tidak bisa berbahasa Inggris", ujarnya lalu membuka handphone nya untuk melihat arti dari tulisan tersebut di google translate.

Bisakah kau tebak?

"Hm.. apa maksudnya ya? Dia bahas apa? Tebak apa?", tanyanya lagi sambil memijat keningnya pelan.

"Ah.. sudahlah, aku pusing kalau harus menebak nebak begini"

Arabella kemudian berjalan ke arah tong sampah dan membuang bunga serta gulungan kertas itu.

"Semoga tak ada om om yang mengejar ngejar ku lagi", doanya, lalu ia berbalik badan menuju ke kelas.

Sesampainya di kelas, Arabella duduk di kursinya dan meletakkan tasnya. Ia tiba tiba teringat dengan salah satu kalimat yang diucapkan si penjaga gerbang.

'Seperti tengah menyamar. Yeah, begitulah'

"Menyamar?", gumam Arabella sambil membayangkan lagi tentang ciri ciri yang disebutkan pria tua itu.

"Apa jangan jangan.. lelaki pemberi bunga itu ialah lelaki yang aku kenal, namun ia menyamar? Ng.. sepertinya itu mustahil, karena seumur hidupku, aku tak pernah dikejar seorang lelaki dengan serius", ujar Arabella seorang diri.

"Hei, Arabella. Aku lihat kau tadi membuang sebuah bunga ke tong sampah dekat gerbang"

Tiba tiba saja Rachel muncul dari belakang. Arabella menoleh heran ke arah temannya itu.

"Eh? Kau melihatnya?"

"Iya, aku bisa melihat nya dari depan pintu kelas ini. Tadi aku sedang piket di area pintu, dan kebetulan melihat mu yang sedang ada di sana"

Arabella mengernyit kan dahinya bingung, temannya yang satu itu memang serba tau dan sangat jeli.

"Itu bunga dari siapa, Arabella?", tanya Rachel. Tatapannya yang sangat fokus kepada Arabella, membuat Arabella kebingungan untuk menjawab.

"Ng.. itu.."

"Kau mendapat bunga?"

Kedua nya langsung menoleh ke arah sosok lelaki yang tiba tiba muncul dari belakang mereka.

"Eh? Kak Richard? Bagaimana kakak bisa ada disini?", tanya Arabella heran, karena Richard setahu dia tidak satu kelas dengan mereka.

"Ng.. tadi aku ingin meminjam sapu", jawab lelaki itu.

"Meminjam sapu sambil menguping?", tanya Rachel dengan wajah kesal.

"Oh.. maaf, aku tadi ingin berjalan keluar. Kebetulan melewati bangku kalian, dan aku tak sengaja mendengar pembicaraan kalian", jawab lelaki itu sambil menyengir kecil.

Arabella malah keheranan melihat tingkah lelaki itu. Tak biasanya lelaki itu menyengir seperti itu.

"Ya sudah, aku pergi", lanjutnya, lalu berjalan keluar dari kelas mereka sambil membawa sebuah sapu di tangan kanannya.

Setelah Richard pergi, Arabella kembali fokus untuk menebak siapa sosok pemberi bunga itu.

"Kalau bukan kak Richard, jadi siapa ya?", gumamnya.

"Hah? Kau sempat berfikir bahwa bunga itu dari lelaki tadi?", tanya Rachel sambil menahan tawa.

"Ng.. kalau bukan kak Richard, siapa lagi? Di bunga itu di tulis, bisakah kau menebak siapa? Itu artinya, kemungkinan sosok yang memberi bunga itu ialah lelaki yang kukenal kan?"

Rachel menautkan alisnya, "Benar juga ya. Aku jadi ikut penasaran"

"Hm..  sepertinya, aku perlu cari tau"

*

Disisi lain, seorang lelaki bermantel hitam terlihat tengah sibuk mengutak Atik komputer di ruangannya. Di ruangan yang gelap itu, ia hanya seorang diri, mengutak atik di komputer nya untuk sebuah misi.

Tok! Tok! Tok!

Pintu ruangan di ketuk. Tanpa ia suruh, seseorang yang mengetuk pintu tadi segera membuka pintu. Terlihat seorang lelaki bertubuh tegap berpakaian serba hitam memasuki ruangan.

"Tuan, saya mendapat kabar bahwa Andrew Darian menyuruh anak buahnya untuk mengirim sebuah bunga untuk Arabella. Sepertinya lelaki itu sudah mulai memiliki rasa terhadap gadis itu", lapor si lelaki berpakaian serba hitam tadi.

Lelaki bermantel hitam yang tadinya sibuk mengutak Atik komputer, kini membalikkan kursinya menghadap anak buahnya itu.

"Sangat luar biasa. Lelaki itu bahkan melakukan sesuatu yang bahkan belum aku rencanakan", ujar lelaki mantel hitam tadi sambil mengelus dagunya.

"Aku rasa aku tak perlu banyak buang tenaga untuk mendekatkan mereka. Sikap gadis lugu itu berhasil membuat seorang Andrew Darian terjerat cintanya"

Terpopuler

Comments

Yen Lamour

Yen Lamour

🥰🥰🥰🥰

2022-05-26

0

PEROA

PEROA

❤❤❤❤

2022-05-25

0

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

mantap jiwa 😍

2022-05-25

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Mendapatkan Sistem
3 Pertemuan Akibat Setetes Eskrim
4 Menyatakan Cinta Sekali Lagi
5 Aku Tak Mungkin Jatuh Cinta Pada Gadis Itu
6 Akibat Terlalu Bersemangat
7 Aku akan Mencarinya Lebih Keras
8 Ingin Tes Detektif
9 Nasi Goreng Yang Tertolak
10 Salah Faham
11 Tertolak Lagi
12 Misi Lanjutan
13 Permintaan Maaf
14 Quiz Detektif
15 Bertemu Lagi
16 Terjebak Di Lift
17 Cara Klasik
18 Setangkai Bunga
19 Kau Mengintai Kami?
20 Terpesona
21 Sebuah surat
22 Surat Yang Terabaikan
23 Mencari Lowongan Pekerjaan
24 Pangkas Rambut
25 Kecerobohan
26 Perdebatan Di Restoran
27 Kenapa Masih Tidak Tertarik?
28 Lelaki Playboy
29 Jam Tangan Yang Terjual
30 Berebut Jam Tangan
31 Berhasil Direbut
32 Berhasil Di Rebut Lagi
33 Memperebutkan Jam Tangan
34 Kedatangan Andrew
35 Kedatangan Ibu
36 Menolak Panggilan
37 Chat Yang Diabaikan
38 Panggilan Mendadak
39 Wawancara Pertama
40 Tentang Ayah
41 Dua Puluh Lima Menit Sebelumnya
42 Pemakaman
43 Pulang Dari Pemakaman
44 Cemburu?
45 Perkara Janggut Palsu
46 Surat Kecil Dari Pelaku
47 Kemunculan Nael
48 Selanjutnya
49 Surat Lagi
50 Mulai Penasaran
51 Kecuali Aku Berubah Fikiran
52 Mengajak Makan Bersama
53 Makan Bersama
54 Bunga Yang Di Buang
55 Menemukan Surat Lain
56 Mengecek CCTV
57 Sebuah Telepon
58 Kasus Baru
59 Menelusuri Surat Tanpa Arti
60 POV Korban ke Lima
61 Menemukan Clue
62 Kedatangan Ibu
63 Mengunjungi Rumah Kediaman Korban
64 Rencana Membahas Pernikahan
65 Di Kampus
66 Kejanggalan Introgasi dan Unknown POV
67 Sebuah Fakta
68 Jatuhnya Korban Lagi
69 Keesokan nya
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Awal Mula
2
Mendapatkan Sistem
3
Pertemuan Akibat Setetes Eskrim
4
Menyatakan Cinta Sekali Lagi
5
Aku Tak Mungkin Jatuh Cinta Pada Gadis Itu
6
Akibat Terlalu Bersemangat
7
Aku akan Mencarinya Lebih Keras
8
Ingin Tes Detektif
9
Nasi Goreng Yang Tertolak
10
Salah Faham
11
Tertolak Lagi
12
Misi Lanjutan
13
Permintaan Maaf
14
Quiz Detektif
15
Bertemu Lagi
16
Terjebak Di Lift
17
Cara Klasik
18
Setangkai Bunga
19
Kau Mengintai Kami?
20
Terpesona
21
Sebuah surat
22
Surat Yang Terabaikan
23
Mencari Lowongan Pekerjaan
24
Pangkas Rambut
25
Kecerobohan
26
Perdebatan Di Restoran
27
Kenapa Masih Tidak Tertarik?
28
Lelaki Playboy
29
Jam Tangan Yang Terjual
30
Berebut Jam Tangan
31
Berhasil Direbut
32
Berhasil Di Rebut Lagi
33
Memperebutkan Jam Tangan
34
Kedatangan Andrew
35
Kedatangan Ibu
36
Menolak Panggilan
37
Chat Yang Diabaikan
38
Panggilan Mendadak
39
Wawancara Pertama
40
Tentang Ayah
41
Dua Puluh Lima Menit Sebelumnya
42
Pemakaman
43
Pulang Dari Pemakaman
44
Cemburu?
45
Perkara Janggut Palsu
46
Surat Kecil Dari Pelaku
47
Kemunculan Nael
48
Selanjutnya
49
Surat Lagi
50
Mulai Penasaran
51
Kecuali Aku Berubah Fikiran
52
Mengajak Makan Bersama
53
Makan Bersama
54
Bunga Yang Di Buang
55
Menemukan Surat Lain
56
Mengecek CCTV
57
Sebuah Telepon
58
Kasus Baru
59
Menelusuri Surat Tanpa Arti
60
POV Korban ke Lima
61
Menemukan Clue
62
Kedatangan Ibu
63
Mengunjungi Rumah Kediaman Korban
64
Rencana Membahas Pernikahan
65
Di Kampus
66
Kejanggalan Introgasi dan Unknown POV
67
Sebuah Fakta
68
Jatuhnya Korban Lagi
69
Keesokan nya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!