Ingin Tes Detektif

Ketika waktunya pulang dari kampus tiba, Arabella keluar dari kampus. Seperti biasa, ia pulang ke rumah kosnya dengan menaiki sepedanya.

Sesampainya di rumah kosnya, ia menaruh tasnya didalam kamar, dan merebahkan dirinya sejenak. Keningnya tampak berkerut memikirkan sesuatu.

"Saat pulang kampus tadi, kak Richard sengaja menghindariku ya?", tanyanya seorang diri sambil mengingat ingat kejadian saat pulang kampus. Waktu pulang kampus tepatnya didepan gerbang, Arabella sempat mencoba menyala Richard, tapi lelaki itu tampak pura pura tidak melihat.

"Dia sedang sakit demam, keningnya sangat panas, tapi setelah aku datang, tiba tiba dia tadi bisa berlari lari. Hftt, dasar kak Richard!", gerutunya sambil mengerucutkan bibir.

[ Ding! ]

[ Selamat siang nona ]

[ Anda sempat mendapatkan hadiah 1000 dollar dari kami karena anda melakukan perubahan model dan perawatan rambut ]

[ Anda perlu menjalankan misi seterusnya, yaitu membeli produk perawatan wajah dan tubuh ]

[ Seperti biasa, setiap uang yang anda keluarkan untuk menjalankan misi, akan kami ganti sebesar 10 kali lipat ]

"Baiklah, tuan sistem. Tapi kali ini aku benar benar sedang tidak ada duit", jawab Arabella sambil memijat keningnya pelan.

[ Ding! ]

[ Apakah anda sudah mengambil hadiah 1000 dollar semalam, nona ? ]

Arabella lalu mengingat ingat tentang sesuatu, "Oh, iya, benar! Aku belum mengambilnya, tuan sistem!"

[ Baik lah nona ]

[ Kami akan terus menunggu anda untuk melakukan misi selanjutnya ]

"Baiklah tuan sistem, aku akan pergi ke ATM dan.."

Ting!

Ucapan gadis itu terhenti ketika ia mendengar sebuah notifikasi dari smartphone nya. Ia segera mengeluarkan smartphone nya dariku saku celana, dan melihat ada satu notifikasi dari Gmail.

Arabella segera membuka satu notifikasi Gmail teratas itu. Setelah membaca isi tautan yang ada disitu, matanya tampak berbinar binar senang.

"Waah!! Akhirnya pihak kepolisian membaca pesanku!!", teriaknya senang, gadis itu bahkan melompat lompat kecil.

"Hm.. disini tertulis bahwa aku perlu datang kesana sebelum pukul 5 sore. Ya sudah, aku akan pergi sekarang saja", ujar gadis itu sambil mengambil sebuah tas kecil yang ada didekatnya lalu memasukkan smartphone nya tadi ke dalam tas itu.

"Bye Queen System!", ucapnya setelah keluar dan menutup pintu rumah. Padahal, Queen System ialah sebuah sistem yang dipasangkan ke tubuh gadis itu sendiri. Jadi Queen System akan selalu ada kemanapun gadis itu pergi.

*

Setelah perjalanan dengan sepeda selama 5 menit, akhirnya Arabella sampai di depan sebuah gerbang hitam besar yang sedang tertutup. Gerbang depan kantor polisi.

"Sepi sekali..", gumam Arabella sambil melihat lihat keadaan di dalam dari sela gerbang. Ia juga hanya melihat kekosongan di dalam sana.

Jadi ia mengalihkan pandangan. Saat itu, matanya terfokus ke arah pos kecil bercat putih yang ada disudut pintu gerbang. Arabella memicingkan mata untuk melihat sosok lelaki tampan tengah duduk di depan pos kecil itu.

"Kak Nael?"

Lelaki tampan berjas abu abu yang duduk di depan pos kecil itu menoleh. Ia menaikkan sebelah alisnya ketika melihat seorang gadis bertubuh gempal penuh jerawat tengah berjalan mendekatinya sambil membawa sepeda.

"Kakak.. kak Nael kan? Temannya kak Richard kan?", tanya Arabella polos.

Lelaki itu bangkit dari kursinya dan menatap datar ke arah Arabella. Ketika lelaki itu berdiri, langsung terlihat sangat jauh selisih ketinggian mereka. Arabella hanya setinggi dada lelaki itu.

"Aku bukan temannya", lelaki itu menjawab dingin.

Arabella mengangguk angguk lalu membentuk huruf o dimulutnya.

"Oh, kalau bukan teman jadi apa? Ng.. omong omong.. kakak tukang satpam disini ya?"

Pertanyaan polos yang keluar dari mulut gadis itu membuat Nael membulatkan matanya.

Yang benar saja lelaki setampan diriku harus jadi tukang satpam berpanas panasan disini, gumam lelaki itu dalam hati.

"Bukan"

Arabella mengangguk angguk lagi.

"Hm.. oh iya kak. Aku baru saja mendapatkan Gmail dari kantor polisi ini. Mereka mengizinkan saya untuk melakukan tes detektif disini. Apa aku boleh masuk ke dalam?", tanya Arabella mengubah topik.

Lelaki itu terlihat memicingkan matanya, ia sedang melihat-lihat apakah di raut wajah gadis itu terselip kebohongan atau tidak.

"Kau mendaftar menjadi detektif disini?"

"Iya kak, hehe", Arabella tersenyum lebar.

Sementara Nael tampak menaikkan kedua alisnya tak percaya. Ia tak menyangka makhluk selugu gadis didepannya itu mendaftar menjadi detektif.

"Kau yakin memang ingin masuk menjadi detektif?"

"Iya kak!", Arabella menjawab dengan penuh semangat.

"Yakin?"

Raut wajah Arabella sedikit berubah ketika lelaki yang ada didepannya bertanya hal barusan.

"Kenapa kakak bertanya seperti itu? Kan jadi detektif menyenangkan!"

Nael memasang wajah datar, sorot matanya yang berubah tajam membuat Arabella mengerutkan dahi.

"Jangan hanya melihat kisah detektif dari novel novel"

Arabella masih mengernyitkan dahinya. Ia bertanya heran dalam hatinya bagaimana lelaki yang ada didepannya itu bisa tau bahwa ia sering membaca kisah detektif hanya dari novel.

Eh? Lelaki ini tak bisa membaca fikiran kan? Kekuatan pembaca fikiran itu tak ada di dunia nyata kan?

"Dan lagi, melihat dari wajahmu yang lugu, kau lebih cocok untuk menjadi koki cilik, atau pekerjaan lain yang berhubungan dengan anak anak", lanjut lelaki itu.

Arabella langsung menautkan alisnya, "Eits, kakak jangan sembarangan menilaku seperti anak anak ya. Aku ini pecinta dunia detektif sejak bertahun tahun lamanya", ujar Arabella tak terima.

"Kau pernah melihat dunia detektif yang asli?"

"Ng.. belum sih, kak, hehe", Arabella tersenyum lebar.

Lelaki itu masih menatapnya datar.

"Baiklah, sebelum kau tes langsung disana, aku mau memberimu satu pertanyaan. Jika kau berhasil menjawabnya, maka kau kuizinkan masuk kesana"

Arabella mengangguk angguk menuruti.

"Pertanyaan yang mudah. Jika kau hanya diberi tahu nama seseorang, sementara kau tak tahu wajah, alamat, dan hal lain tentang orang itu, apa langkah pertamamu untuk mencarinya?"

Arabella tampak berfikir sejenak.

"Aku akan bertanya pada temanku kak, mana tau dia kenal dengan orang itu. Hihi", Arabella menjawab dengan sumringah, sementara lelaki yang ada didepannya, masih memasang wajah datar.

"Salah. Seharusnya kau coba mencarinya di sosial media dulu"

"Tapi kan kak, bisa saja username nya di sosial media berbeda dengan namanya yang asli", ujar Arabella polos.

"Ya sebab itulah aku katakan, mencari di sosial media itu langkah pertama. Jika kau tidak bisa menemukan nya di sosial media, barulah kau bertanya pada orang lain", Nael menjawab dingin, sementara gadis yang ada didepannya hanya bisa mengangguk angguk polos.

"Ng..baiklah kak, saya faham. Jadi.."

"Jadi kau belum bisa menjadi detektif disini"

Arabella langsung membulatkan matanya, "Tidak bisa seperti itu, kak. Kakak kan bukan ketua detektif disini, atau siapapun. Aku perl-"

"Aku ketua detektif "

Arabella langsung mengunci mulutnya rapat rapat. Ia menatap lelaki yang ada didepannya dengan wajah mematung.

Terpopuler

Comments

Ice Cream

Ice Cream

Tertohok

2022-05-28

0

Ice Cream

Ice Cream

Nguakak

2022-05-28

0

Ice Cream

Ice Cream

Baby sitter?😂

2022-05-28

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Mendapatkan Sistem
3 Pertemuan Akibat Setetes Eskrim
4 Menyatakan Cinta Sekali Lagi
5 Aku Tak Mungkin Jatuh Cinta Pada Gadis Itu
6 Akibat Terlalu Bersemangat
7 Aku akan Mencarinya Lebih Keras
8 Ingin Tes Detektif
9 Nasi Goreng Yang Tertolak
10 Salah Faham
11 Tertolak Lagi
12 Misi Lanjutan
13 Permintaan Maaf
14 Quiz Detektif
15 Bertemu Lagi
16 Terjebak Di Lift
17 Cara Klasik
18 Setangkai Bunga
19 Kau Mengintai Kami?
20 Terpesona
21 Sebuah surat
22 Surat Yang Terabaikan
23 Mencari Lowongan Pekerjaan
24 Pangkas Rambut
25 Kecerobohan
26 Perdebatan Di Restoran
27 Kenapa Masih Tidak Tertarik?
28 Lelaki Playboy
29 Jam Tangan Yang Terjual
30 Berebut Jam Tangan
31 Berhasil Direbut
32 Berhasil Di Rebut Lagi
33 Memperebutkan Jam Tangan
34 Kedatangan Andrew
35 Kedatangan Ibu
36 Menolak Panggilan
37 Chat Yang Diabaikan
38 Panggilan Mendadak
39 Wawancara Pertama
40 Tentang Ayah
41 Dua Puluh Lima Menit Sebelumnya
42 Pemakaman
43 Pulang Dari Pemakaman
44 Cemburu?
45 Perkara Janggut Palsu
46 Surat Kecil Dari Pelaku
47 Kemunculan Nael
48 Selanjutnya
49 Surat Lagi
50 Mulai Penasaran
51 Kecuali Aku Berubah Fikiran
52 Mengajak Makan Bersama
53 Makan Bersama
54 Bunga Yang Di Buang
55 Menemukan Surat Lain
56 Mengecek CCTV
57 Sebuah Telepon
58 Kasus Baru
59 Menelusuri Surat Tanpa Arti
60 POV Korban ke Lima
61 Menemukan Clue
62 Kedatangan Ibu
63 Mengunjungi Rumah Kediaman Korban
64 Rencana Membahas Pernikahan
65 Di Kampus
66 Kejanggalan Introgasi dan Unknown POV
67 Sebuah Fakta
68 Jatuhnya Korban Lagi
69 Keesokan nya
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Awal Mula
2
Mendapatkan Sistem
3
Pertemuan Akibat Setetes Eskrim
4
Menyatakan Cinta Sekali Lagi
5
Aku Tak Mungkin Jatuh Cinta Pada Gadis Itu
6
Akibat Terlalu Bersemangat
7
Aku akan Mencarinya Lebih Keras
8
Ingin Tes Detektif
9
Nasi Goreng Yang Tertolak
10
Salah Faham
11
Tertolak Lagi
12
Misi Lanjutan
13
Permintaan Maaf
14
Quiz Detektif
15
Bertemu Lagi
16
Terjebak Di Lift
17
Cara Klasik
18
Setangkai Bunga
19
Kau Mengintai Kami?
20
Terpesona
21
Sebuah surat
22
Surat Yang Terabaikan
23
Mencari Lowongan Pekerjaan
24
Pangkas Rambut
25
Kecerobohan
26
Perdebatan Di Restoran
27
Kenapa Masih Tidak Tertarik?
28
Lelaki Playboy
29
Jam Tangan Yang Terjual
30
Berebut Jam Tangan
31
Berhasil Direbut
32
Berhasil Di Rebut Lagi
33
Memperebutkan Jam Tangan
34
Kedatangan Andrew
35
Kedatangan Ibu
36
Menolak Panggilan
37
Chat Yang Diabaikan
38
Panggilan Mendadak
39
Wawancara Pertama
40
Tentang Ayah
41
Dua Puluh Lima Menit Sebelumnya
42
Pemakaman
43
Pulang Dari Pemakaman
44
Cemburu?
45
Perkara Janggut Palsu
46
Surat Kecil Dari Pelaku
47
Kemunculan Nael
48
Selanjutnya
49
Surat Lagi
50
Mulai Penasaran
51
Kecuali Aku Berubah Fikiran
52
Mengajak Makan Bersama
53
Makan Bersama
54
Bunga Yang Di Buang
55
Menemukan Surat Lain
56
Mengecek CCTV
57
Sebuah Telepon
58
Kasus Baru
59
Menelusuri Surat Tanpa Arti
60
POV Korban ke Lima
61
Menemukan Clue
62
Kedatangan Ibu
63
Mengunjungi Rumah Kediaman Korban
64
Rencana Membahas Pernikahan
65
Di Kampus
66
Kejanggalan Introgasi dan Unknown POV
67
Sebuah Fakta
68
Jatuhnya Korban Lagi
69
Keesokan nya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!