Cara Klasik

Ketika Arabella telah sampai di area gerai minuman tempat Rachel berada, ia segera memasuki pintu gerai minuman tersebut untuk mencari cari keberadaan temannya itu.

Tak lama setelah mencari, Rachel tiba tiba datang dari pintu luar.

"Kau kemana saja, Arabella? Kau tau aku sudah menunggumu hampir 45 menit?", gadis itu melipat tangannya didepan dada dengan raut wajah kesal.

"Aku.. aku tadi terjebak di lift!", Arabella masih berusaha mengatur nafasnya, "... dengan om yang terkena eskrim ku waktu itu!"

Rachel membulatkan mata lalu menutup mulut tak percaya, "Andrew Darian? Astaga, kau serius?!"

Arabella mengangguk angguk kan kepalanya, "Iya.. sangat mengerikan!"

"Kau tak meminta tanda tangannya? Atau nomor telepon nya?!", tanya Rachel sambil mengguncang guncangkan bahu temannya itu. Rachel memang seperti itu kalau sudah mendengar tentang lelaki tampan nan kaya raya.

Arabella menggeleng.

"Ah... kau rugi sekali!"

Arabella mengernyit heran, "Kenapa aku rugi?"

Rachel menepuk jidat, "Ah, aku iri sekali padamu, sungguh! Kalau aku jadi kau, aku pasti akan berusaha mungkin memanfaatkan waktu itu untuk berkenalan dengannya"

Arabella menaikkan sebelah alisnya, "Ng.. kau ingin terjebak di lift dengan om itu juga?", tanyanya polos.

"Tentu saja!"

Arabella mengangguk angguk polos, "Baiklah, Rachel. Kalau aku berjumpa dengan om itu lagi, aku akan mengatakan padanya bahwa salah seorang temanku menyukainya"

Rachel menaikkan sebelah alisnya, "Eh? Kau berbicara seakan akan kau sangat dekat dengan lelaki itu"

"Hihihi, sudahlah. Kita lanjutkan minum kopi saja"

*

Disisi lain, Andrew juga baru sampai di lantai tiga, tempat dimana ayahnya berada. Ia baru saja memberi pesan pada ayahnya bahwa tadi ia sempat terjebak di lift selama hampir 45 menit.

Ternyata tuan Raymond, ayahnya itu mengatakan bahwa ia telah pergi dari mall itu. Andrew geleng geleng kepala lalu menghela nafas panjang.

Tapi ketika lelaki itu sampai di lantai tiga, ia masih melihat bodyguard ayahnya. Selain itu ia juga melihat Handry, asisten terdekatnya.

"Oh, tuan , akhirnya kau sampai. Kami telah mendengar kabar anda yang terjebak di lift tadi"

"Ayah pergi ke mana?", tanya Andrew pada lelaki itu.

"Entahlah tuan, ia hanya bilang ia ada urusan, lalu pergi dengan bodyguard yang lain", jawab Handry.

Andrew menghela nafas sekali lagi. Karena Handry kebetulan duduk di sebuah bangku kosong panjang, Andrew ikut duduk di sebelah asisten kepercayaan nya itu.

Lelaki itu bukan sedang memikirkan kemana ayahnya pergi, melainkan tentang gadis lugu yang terjebak satu lift dengannya tadi.

"Gadis itu bahkan tidak kagum sama sekali saat aku menawarkan nomor telepon ku. Benar benar tidak masuk akal", gumam Andrew sambil memijat keningnya pelan.

Tentu saja lelaki itu heran. Karena yang selama ini ia lihat, para wanita lah yang akan berlari lari mengejarnya hingga berlutut demi dapat berfoto dengannya. Kalau Andrew menurutinya, tak sedikit wanita yang sempat menangis terharu. Dan kali ini, gadis lugu itu telah diberikan nomor teleponnya secara cuma cuma, dan gadis itu bahkan tidak merasa terkejut sama sekali.

"Tuan sedang memikirkan apa?", tanya Handry yang sepertinya mendengar gumaman tadi.

"Hm.. seperti biasa, ini tentang gadis yang kubicarakan akhir akhir ini", jawab Andrew jujur.

Andrew mau mengatakannya dengan jujur pada lelaki itu karena lelaki itu memang selalu jadi tempat curhatnya dalam hal apapun, termasuk tentang seorang wanita, dan Handry tidak pernah membocorkan nya.

"Oh.. gadis yang tak sengaja menjatuhkan eskrimnya di restoran waktu itu?", tanya Handry.

"Iya. Bagaimana cara mendekati nya?", tanya Andrew to the point tanpa beban.

Handry tampak agak terkejut, "Eh? Tuan ingin mendekati gadis itu?"

Andrew mengangguk angguk, "Iya. Itu sebabnya aku mau membicarakan gadis itu padaku. Aku lihat kau punya banyak pengalaman dengan lawan jenis"

"Ng.. maaf tuan, saya tidak tau keberadaan nya, dan asal usulnya. Jadi.."

"Dia orang yang terjebak lift denganku", potong Andrew.

Mata Handry sontak membulat,"Wow! Benarkah? Jadi.. apa yang anda lakukan untuk dapat mengenal nya? Apa dia yang bertanya tentang ada duluan?"

"Aku bahkan telah memberikan nomor telepon ku secara cuma cuma", jujur Andrew, "Tapi kau tenang saja, itu bukan nomor telepon yang kugunakan untuk bisnis"

Handry mengernyitkan dahinya heran. Ia tak menyangka kalau bos nya akan senekad itu. Itu pertama kalinya ia melihat seorang Andrew Darian memberikan nomor telepon secara cuma cuma kepada seorang wanita.

"Jadi.. tuan meminta usul untuk mendekati wanita itu? Aku bahkan tidak tau karakter dia seperti apa", ujar Handry. Tentu saja untuk mendekati lawan jenis, setidaknya kita perlu tau sifat tentang lawan jenis itu kan?

"Dia gadis yang lugu, dan sepertinya juga sangat polos"

Handry menautkan alisnya tengah memikirkan sesuatu, "Hm.. seorang wanita lugu biasanya suka lelaki yang ganas"

Andrew menoleh cepat ke arah asistennya itu, "Hah? Sungguh?"

"Tentu saja. Tapi, tidak semua"

Andrew mengelus dagunya memikirkan sesuatu, "Apa aku harus menjadi lelaki ganas untuk mendekatinya?"

"Haha, tidak perlu tuan. Tanpa harus menjadi ganas, kau sudah mempesona", ujar Handry jujur. Andrew terkekeh kecil.

"Terimakasih. Btw, kau punya ide sebagai langkah pertama?", tanya Andrew.

Handry mengelus dagunya, berfikir sejenak, "Oh... Sepertinya aku tau cara klasik yang mungkin akan berhasil, tuan"

Terpopuler

Comments

Senajudifa

Senajudifa

nyicil 2 bab dulu bacax

2022-06-10

0

Mom FA

Mom FA

waww benarkah wanita lugu suka laki² yg ganas torr😁berarti ku juga lugu ya🤭🤭

2022-05-29

0

Ice Cream

Ice Cream

*padamu ya Thor?

2022-05-28

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Mendapatkan Sistem
3 Pertemuan Akibat Setetes Eskrim
4 Menyatakan Cinta Sekali Lagi
5 Aku Tak Mungkin Jatuh Cinta Pada Gadis Itu
6 Akibat Terlalu Bersemangat
7 Aku akan Mencarinya Lebih Keras
8 Ingin Tes Detektif
9 Nasi Goreng Yang Tertolak
10 Salah Faham
11 Tertolak Lagi
12 Misi Lanjutan
13 Permintaan Maaf
14 Quiz Detektif
15 Bertemu Lagi
16 Terjebak Di Lift
17 Cara Klasik
18 Setangkai Bunga
19 Kau Mengintai Kami?
20 Terpesona
21 Sebuah surat
22 Surat Yang Terabaikan
23 Mencari Lowongan Pekerjaan
24 Pangkas Rambut
25 Kecerobohan
26 Perdebatan Di Restoran
27 Kenapa Masih Tidak Tertarik?
28 Lelaki Playboy
29 Jam Tangan Yang Terjual
30 Berebut Jam Tangan
31 Berhasil Direbut
32 Berhasil Di Rebut Lagi
33 Memperebutkan Jam Tangan
34 Kedatangan Andrew
35 Kedatangan Ibu
36 Menolak Panggilan
37 Chat Yang Diabaikan
38 Panggilan Mendadak
39 Wawancara Pertama
40 Tentang Ayah
41 Dua Puluh Lima Menit Sebelumnya
42 Pemakaman
43 Pulang Dari Pemakaman
44 Cemburu?
45 Perkara Janggut Palsu
46 Surat Kecil Dari Pelaku
47 Kemunculan Nael
48 Selanjutnya
49 Surat Lagi
50 Mulai Penasaran
51 Kecuali Aku Berubah Fikiran
52 Mengajak Makan Bersama
53 Makan Bersama
54 Bunga Yang Di Buang
55 Menemukan Surat Lain
56 Mengecek CCTV
57 Sebuah Telepon
58 Kasus Baru
59 Menelusuri Surat Tanpa Arti
60 POV Korban ke Lima
61 Menemukan Clue
62 Kedatangan Ibu
63 Mengunjungi Rumah Kediaman Korban
64 Rencana Membahas Pernikahan
65 Di Kampus
66 Kejanggalan Introgasi dan Unknown POV
67 Sebuah Fakta
68 Jatuhnya Korban Lagi
69 Keesokan nya
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Awal Mula
2
Mendapatkan Sistem
3
Pertemuan Akibat Setetes Eskrim
4
Menyatakan Cinta Sekali Lagi
5
Aku Tak Mungkin Jatuh Cinta Pada Gadis Itu
6
Akibat Terlalu Bersemangat
7
Aku akan Mencarinya Lebih Keras
8
Ingin Tes Detektif
9
Nasi Goreng Yang Tertolak
10
Salah Faham
11
Tertolak Lagi
12
Misi Lanjutan
13
Permintaan Maaf
14
Quiz Detektif
15
Bertemu Lagi
16
Terjebak Di Lift
17
Cara Klasik
18
Setangkai Bunga
19
Kau Mengintai Kami?
20
Terpesona
21
Sebuah surat
22
Surat Yang Terabaikan
23
Mencari Lowongan Pekerjaan
24
Pangkas Rambut
25
Kecerobohan
26
Perdebatan Di Restoran
27
Kenapa Masih Tidak Tertarik?
28
Lelaki Playboy
29
Jam Tangan Yang Terjual
30
Berebut Jam Tangan
31
Berhasil Direbut
32
Berhasil Di Rebut Lagi
33
Memperebutkan Jam Tangan
34
Kedatangan Andrew
35
Kedatangan Ibu
36
Menolak Panggilan
37
Chat Yang Diabaikan
38
Panggilan Mendadak
39
Wawancara Pertama
40
Tentang Ayah
41
Dua Puluh Lima Menit Sebelumnya
42
Pemakaman
43
Pulang Dari Pemakaman
44
Cemburu?
45
Perkara Janggut Palsu
46
Surat Kecil Dari Pelaku
47
Kemunculan Nael
48
Selanjutnya
49
Surat Lagi
50
Mulai Penasaran
51
Kecuali Aku Berubah Fikiran
52
Mengajak Makan Bersama
53
Makan Bersama
54
Bunga Yang Di Buang
55
Menemukan Surat Lain
56
Mengecek CCTV
57
Sebuah Telepon
58
Kasus Baru
59
Menelusuri Surat Tanpa Arti
60
POV Korban ke Lima
61
Menemukan Clue
62
Kedatangan Ibu
63
Mengunjungi Rumah Kediaman Korban
64
Rencana Membahas Pernikahan
65
Di Kampus
66
Kejanggalan Introgasi dan Unknown POV
67
Sebuah Fakta
68
Jatuhnya Korban Lagi
69
Keesokan nya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!