Keesokan harinya, di kampus..
Ketika waktu istirahat tiba, Arabella keluar dari kelasnya menuju kantin dengan membawa sebuah bekal makanan.
Rachel, teman yang duduk di belakang bangkunya itu langsung tampak keheranan melihat Arabella yang tiba tiba keluar kelas membawa bekal makanan.
"Eh? Arabella kau mau ke mana? Bawa bekal tapi tak mengajakku?", tanya gadis itu dari kejauhan pada Arabella. Ia heran karena biasanya ketika Arabella membawa bekal, biasanya gadis itu duluan lah yang aman mengajaknya untuk makan bersama. Tapi yang dilihatnya hari ini Arabella membawa sebuah bekal makanan, dan pergi ke luar kelas tanpa mengajaknya sama sekali.
Ternyata, Arabella berjalan menuju kantin. Rachel terus mengikutinya dengan keheranan. Tumben gadis itu pergi ke kantin tapi tidak mengajak ku, fikirnya.
Ketika sampai di area kantin yang cukup ramai, Arabella segera menoleh ke kanan dan ke kiri untuk melihat sosok orang yang sedang di carinya.
"Arabella, kau sedang apa kesini?", tanya Rachel yang baru saja tiba di belakangnya.
Arabella memasang senyum kecil kepada temannya itu, "Sesuatu, hihi"
Rachel mengerutkan dahi heran, lalu ia mencoba menebak nebak apa yang tengah difikirkan Arabella.
Setelahnya, Arabella berjalan masuk ke dalam kantin dan terus berjalan hingga pada akhirnya ia berhenti didepan sebuah meja panjang dimana ada 6 orang lelaki yang duduk di sekitar meja itu.
Ketika Arabella datang, keenam lelaki itu langsung mengehentikan makan mereka.
Richard yang duduk di tengah tengah mereka segera menaruh kembali sendok yang baru ia dekatkan ke mulutnya. Lelaki itu mendongak melihat ke arah gadis bertubuh gempal yang berdiri di seberangnya, memasang wajah kesal dengan alis bertaut.
"Kau mau apa?", tanya lelaki itu blak blakan dengan wajah datar.
Arabella bukannya takut melihat wajah kesal lelaki itu, ia malah tersenyum lebar. Karena menurutnya, lelaki itu justru semakin tampan jika sedang kesal.
"Ini kak", Arabella menyodorkan bekal makanan yang ia bawa ke depan lelaki itu.
Richard membiarkan gadis itu menaruh bekal makanan berbentuk hati itu didepannya.
"Itu aku masak sendiri kak, khusus untuk kakak, hihi", ujar Arabella, lalu tersenyum lagi hingga menampakkan deretan gigi putihnya.
Richard memandang bekal makanan itu dengan malas, sama malasnya dengan ia menatap gadis gempal yang ada didepannya itu.
Tapi Richard tetap membuka tutup bekal makanan itu.
Terlihat nasi goreng berbentuk hati yang tampak lezat. Di atas nasi goreng itu, ada telur mata sapi yang dibuat berbentuk hati. Dan di atas telur mata sapi itu, ada tomat yang disusun berbentuk hati juga.
Selain itu, ada dua buah timun kecil yang diletakkan sebagai mata, dan di bawah telur berbentuk hati itu, ditaruh saus merah yang membentuk senyum.
Richard terlihat mengerutkan dahinya melihat makanan itu. Mengerikan sekali, gumamnya dalam hati.
Sementara teman teman disekitarnya, malah tampak tergoda dengan bau nasi goreng yang tercium harum.
"Menyeramkan. Pasti rasanya menyeramkan juga.", ujar Richard sambil menyodorkan kembali bekal makanan itu pada Arabella.
"Eh, jangan jangan! Untuk kami saja!", ujar Brandon sambil menarik kembali bekal makanan itu.
Richard langsung memelototi Brandon.
Brandon yang melihat pelototan Richard, membatalkan niatnya untuk menyantap nasi goreng buatan Arabella itu, dan kembali menaruh bekal makanan itu ke atas meja.
"Jangan berikan aku hal hal yang seperti ini lagi", ujar Richard malas sambil menutup kembali bekal makanan tersebut.
"Aku tidak suka"
"Kakak tidak suka? Jadi makanan apa yang kakak suka? Mungkin lain kali bisa aku buat, hihi", jawab Arabella polos, ia kembali menunjukkan deretan gigi putihnya.
Mendengar pertanyaan gadis itu yang tampak antusias, Richard berfikir sejenak.
"Ng.. Aku tidak suka makanan apapun", jawab Richard asal, membuat Brandon dan beberapa teman didekatnya menahan tawa.
"Eh? Jadi selama ini kakak makan apa? Kalau kakak tak suka makanan apapun, harusnya kakak sudah mati"
Richard membulatkan matanya mendengar jawaban gadis itu. Entah karena terlalu polos, atau memang ingin membuat Richard tertohok, Richard tidak mengerti.
Richard kemudian menarik nafas panjang. Ia merasa benar benar bodoh baru saja menjawab dengan jawaban konyol tadi.
Richard lalu berfikir lagi untuk menjawab dengan jawaban yang lebih masuk akal.
"Ng.. aku suka.. kue keju dengan balutan emas di atasnya. Itu makanan yang kusuka"
Arabella memasang wajah kagum, lalu mengangguk anggukkan kepala, "Baiklah kak, nanti aku buat, hehe"
Jawaban Arabella kembali membuat Richard membulatkan mata. Arabella tampak mudah mengatakannya.
Arabella dengan senyum lebar, mengambil kembali bekal makanannya yang barusan ditolak oleh lelaki itu.
"Sampai jumpa lagi kak! Lain kali aku buatkan makanan jangan ditolak ya! Aku akan membuatkan makanan itu untuk kakak!"
Gadis itu lalu berjalan riang keluar dari area kantin. Hampir semua mata yang ada disitu, termasuk Richard, memperhatikan gadis itu hingga gadis itu keluar dari kantin dengan terheran heran.
Setelah gadis itu tidak terlihat lagi, Richard menolehkan pandangannya kepada teman temannya.
"Menurut kalian gadis udik itu serius?"
Brandon mengangkat bahu, sedangkan teman lelakinya yang lain menggelengkan kepala.
"Aku... takut kalau dia benar benar serius melakukan nya"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Ice Cream
Kalo beneran di buatin Arabella sih gawat🤣
2022-05-28
0
Ice Cream
🤣
2022-05-28
0
Ice Cream
Ahahah sabar bel😭
2022-05-28
0