Misi Lanjutan

Arabella berlari cepat menuju kelasnya. Meskipun hampir semua orang di dalam kantin memperhatikannya, ia tetap berjalan keluar dari sana. Begitu juga ketika ia sampai di kelas, beberapa orang terlihat bertanya tanya kenapa wajahnya memerah, dan matanya sembap.

"Kau habis darimana tadi?", tanya Rachel.

Arabella terdiam sejenak , "Ng.. dari kantin"

"Menemui lelaki pujaanmu itu?"

"Eh? Dari mana kau b-bisa tau?"

Rachel menaikkan sebelah alisnya. Ia mendekati bangku temannya itu, dan menatap wajah Arabella dengan lekat lekat. Ia bisa melihat genangan air yang hampir turun dari sudut mata gadis itu.

"Kau terlihat hampir menangis. Matamu tampak berair", ujar Rachel.

Arabella sebenarnya memang sedang menahan tangis sejak setelah ia dibentak oleh Richard.

"Tidak, kok. Mana ada!", Arabella mencoba mengusap matanya dengan lengan seragamnya.

"Tidak ada? Jadi kenapa matamu terlihat berair?"

"Aku mengantuk tau, makanya jadi berair "

Rachel mengangguk angguk, "Baguslah. Aku fikir kau sedang ingin menangis. Soalnya wajahmu terlihat seperti menahan tangis ", ujarnya dengan senyum kecil, walaupun sebenarnya ia sudah tau apa yang barusan terjadi.

Tok! Tok! Tok!

Tiba tiba ada yang mengetuk pintu kelas. Mahasiswa sekelas termasuk Arabella segera menoleh ke arah pintu. Terlihat Brandon dengan raut wajah yang tidak bisa dimengerti berjalan menuju ke meja Arabella. Ada sebuah bekal makanan berbentuk hati di tangan kanan lelaki itu.

"Arabella.. ini kuenya belum kami makan.", ujar lelaki itu sambil menyodorkan bekal makanan tersebut didepan Arabella.

"Tapi kalau kau mau memberikan nya padaku, aku tidak keberatan", lanjutnya, lelaki itu juga memasang senyum kecil.

"Kalau kakak mau, makan saja", ujar Arabella.

"Eh, tunggu tunggu! Apa ini? Kau membuat makanan lagi untuk lelaki pujaan mu itu?", tanya Rachel.

Arabella mengangguk pelan, "Iya.."

"Apa kata lelaki itu?", tanya Rachel.

"Yeah, seperti biasa, Richard menolaknya dulu sebelum sempat menyentuh bekal makanan ini. Aku juga kurang mengerti dengan lelaki itu", Brandon yang menjawab.

"Dan.. omong omong, aku minta maaf atas ucapan kasar temanku itu, Arabella. Menurutku yang tadi itu sangat kasar", lanjut Brandon.

Arabella mengangguk angguk kan kepalanya, tapi Rachel mengernyitkan dahi, "Memangnya lelaki itu bilang apa?"

"Ia.. ah, aku tak bisa mengatakannya. Kau tanyakan saja pada Arabella"

Rachel tidak menanyakan apapun pada Arabella. Tapi ia bisa menebak nebak apa kalimat kasar yang diucapkan oleh Richard kepada temannya itu.

"Kalau Richard sampai berkata kata kasar, sebaiknya kau mulai menjauhi nya, Arabella. Kau tidak perlu mendekati lelaki seperti dia lagi", Rachel mengelus pelan tangan gemuk Arabella.

"Hm.. aku mengatakan padanya bahwa aku takkan menganggu nya lagi setelah ia mencicipi kue ini. Aku hanya ingin kak Ricard mencoba masakan ku", ujar Arabella sambil menundukkan kepala.

"Kau tidak perlu sedih, Arabella", Rachel menepuk pelan bahu temannya itu, "Setelah pulang kampus kita belanja skincare. Kau mau?"

Raut wajah Arabella langsung berubah menjadi senang, "Tentu!"

*

Setelah pulang dari mall bersama Rachel, Arabella pulang ke rumah sewanya. Ia membawa banyak belanjaan, terutama barang barang untuk perawatan rambut, kulit, dan skincare wajah.

[ Ding! ]

Sebelum ia sampai didepan pintu rumahnya, ia mendengar suara notifikasi dari Queen System.

[ Selamat nona, anda baru saja naik ke level 1 ]

[ Kenaikan level diberikan atas giatnya anda dalam melakukan perawatan kulit ]

"Wah, terimakasih tuan sistem!"

[ Kami akan memberikan upah senilai 2000 dollar atas barang belanjaan yang baru anda beli ]

[ Selain itu, kami juga telah mengirimkan kota hadiah misterius ]

Arabella langsung membulatkan matanya karena tertarik dengan yang baru dikatakan tuan sistemnya. Dengan uang 2000 dollar, itu bisa membiayai hidupnya lebih dari 4 bulan.

[ Silahkan buka kotak pos anda ]

Arabella segera menghampiri kotak pos merah didepan rumahnya. Ketika ia membukanya, terlihat sebuah kotak persegi kecil dibungkus dengan kertas kado berwarna merah.

Arabella segera membuka kotak kado itu, lalu mengeluarkan isinya dengan mata berbinar binar, "Wah.. jam tangan yang cantik!"

[ Selamat, nona ]

"Terimakasih banyak, tuan sistem! Aku sangat senang!!", ujarnya riang sambil mengelus elus jam barunya yang berwarna hitam itu.

[ Apakah anda berniat untuk melakukan misi selanjutnya? ]

"Eh? Langsung ada misi baru?", tanya Arabella polos.

[ Benar, nona ]

[ Misi ini juga tidak sulit ]

[ Tapi misi kali ini kami beri tenggat waktu. Jika anda tak bisa menyelesaikan nya dalam tenggat waktu yang telah ditentukan, maka kami akan menarik semua hadiah yang pernah anda terima dari kami ]

Arabella langsung memelototkan matanya, "Kalau aku menolak?"

[ Karena ini ialah misi lanjutan, maka tentunya perlu anda lakukan. Jika anda berhasil menamatkan misi ini, tentunya akan kami hadiah yang sangat besar. Jika anda menolak melakukan misi ini, berarti anda menolak untuk bekerja sama dengan kami lagi ]

"Berarti.. kalau aku menolaknya, artinya aku tak bisa diberi hadiah dari kamu lagi?", tanya Arabella polos .

[ Iya. Artinya anda telah memutuskan hubungan dengan kami. Kami akan pergi dari kehidupan anda, dan membawa kembali semua hadiah yang pernah kami berikan untuk anda ]

"Wah.. aku.. aku masih memerlukan mu Queen System. Jadi.. sepertinya aku harus menjalankan misi lanjutan yang kau maksud"

[ Baiklah, nona ]

[ Misi lanjutan nya adalah.. ]

[ Dapatkan hati anak seorang CEO, yang bernama Andrew Darian ]

Sontak Arabella membulatkan matanya dengan sempurna.

Terpopuler

Comments

Ice Cream

Ice Cream

Sahabat yang baik🥺

2022-05-28

0

Ice Cream

Ice Cream

Aku juga mau dong😂

2022-05-28

0

Ice Cream

Ice Cream

Bel, jangan nangis 🥺

2022-05-28

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Mendapatkan Sistem
3 Pertemuan Akibat Setetes Eskrim
4 Menyatakan Cinta Sekali Lagi
5 Aku Tak Mungkin Jatuh Cinta Pada Gadis Itu
6 Akibat Terlalu Bersemangat
7 Aku akan Mencarinya Lebih Keras
8 Ingin Tes Detektif
9 Nasi Goreng Yang Tertolak
10 Salah Faham
11 Tertolak Lagi
12 Misi Lanjutan
13 Permintaan Maaf
14 Quiz Detektif
15 Bertemu Lagi
16 Terjebak Di Lift
17 Cara Klasik
18 Setangkai Bunga
19 Kau Mengintai Kami?
20 Terpesona
21 Sebuah surat
22 Surat Yang Terabaikan
23 Mencari Lowongan Pekerjaan
24 Pangkas Rambut
25 Kecerobohan
26 Perdebatan Di Restoran
27 Kenapa Masih Tidak Tertarik?
28 Lelaki Playboy
29 Jam Tangan Yang Terjual
30 Berebut Jam Tangan
31 Berhasil Direbut
32 Berhasil Di Rebut Lagi
33 Memperebutkan Jam Tangan
34 Kedatangan Andrew
35 Kedatangan Ibu
36 Menolak Panggilan
37 Chat Yang Diabaikan
38 Panggilan Mendadak
39 Wawancara Pertama
40 Tentang Ayah
41 Dua Puluh Lima Menit Sebelumnya
42 Pemakaman
43 Pulang Dari Pemakaman
44 Cemburu?
45 Perkara Janggut Palsu
46 Surat Kecil Dari Pelaku
47 Kemunculan Nael
48 Selanjutnya
49 Surat Lagi
50 Mulai Penasaran
51 Kecuali Aku Berubah Fikiran
52 Mengajak Makan Bersama
53 Makan Bersama
54 Bunga Yang Di Buang
55 Menemukan Surat Lain
56 Mengecek CCTV
57 Sebuah Telepon
58 Kasus Baru
59 Menelusuri Surat Tanpa Arti
60 POV Korban ke Lima
61 Menemukan Clue
62 Kedatangan Ibu
63 Mengunjungi Rumah Kediaman Korban
64 Rencana Membahas Pernikahan
65 Di Kampus
66 Kejanggalan Introgasi dan Unknown POV
67 Sebuah Fakta
68 Jatuhnya Korban Lagi
69 Keesokan nya
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Awal Mula
2
Mendapatkan Sistem
3
Pertemuan Akibat Setetes Eskrim
4
Menyatakan Cinta Sekali Lagi
5
Aku Tak Mungkin Jatuh Cinta Pada Gadis Itu
6
Akibat Terlalu Bersemangat
7
Aku akan Mencarinya Lebih Keras
8
Ingin Tes Detektif
9
Nasi Goreng Yang Tertolak
10
Salah Faham
11
Tertolak Lagi
12
Misi Lanjutan
13
Permintaan Maaf
14
Quiz Detektif
15
Bertemu Lagi
16
Terjebak Di Lift
17
Cara Klasik
18
Setangkai Bunga
19
Kau Mengintai Kami?
20
Terpesona
21
Sebuah surat
22
Surat Yang Terabaikan
23
Mencari Lowongan Pekerjaan
24
Pangkas Rambut
25
Kecerobohan
26
Perdebatan Di Restoran
27
Kenapa Masih Tidak Tertarik?
28
Lelaki Playboy
29
Jam Tangan Yang Terjual
30
Berebut Jam Tangan
31
Berhasil Direbut
32
Berhasil Di Rebut Lagi
33
Memperebutkan Jam Tangan
34
Kedatangan Andrew
35
Kedatangan Ibu
36
Menolak Panggilan
37
Chat Yang Diabaikan
38
Panggilan Mendadak
39
Wawancara Pertama
40
Tentang Ayah
41
Dua Puluh Lima Menit Sebelumnya
42
Pemakaman
43
Pulang Dari Pemakaman
44
Cemburu?
45
Perkara Janggut Palsu
46
Surat Kecil Dari Pelaku
47
Kemunculan Nael
48
Selanjutnya
49
Surat Lagi
50
Mulai Penasaran
51
Kecuali Aku Berubah Fikiran
52
Mengajak Makan Bersama
53
Makan Bersama
54
Bunga Yang Di Buang
55
Menemukan Surat Lain
56
Mengecek CCTV
57
Sebuah Telepon
58
Kasus Baru
59
Menelusuri Surat Tanpa Arti
60
POV Korban ke Lima
61
Menemukan Clue
62
Kedatangan Ibu
63
Mengunjungi Rumah Kediaman Korban
64
Rencana Membahas Pernikahan
65
Di Kampus
66
Kejanggalan Introgasi dan Unknown POV
67
Sebuah Fakta
68
Jatuhnya Korban Lagi
69
Keesokan nya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!