Bab 19 - Bertaruh

Salah satu dari mereka menatap Samuel dengan senyuman jahil, membuat yang lainnya mengerti juga menatap pria brewok itu. "Kenapa kalian semua menatapku begitu?" tanya Samuel yang tak mengerti kenapa keempat temannya memandangnya disertai seringaian licik di wajah mereka. 

"Sepertinya kau sangat membenci wanita itu!" sindir salah satu dari mereka.

"Benci dan cinta hanya beda tipis saja, mungkin kau mencintai gadi cupu itu," ejek yang lainnya semakin membuat Samuel naik pitam. 

"Apa kalian ini rabun? Wanita jelek seperti itu tak akan membuatku mencintainya, meliriknya saja aku bahkan malas." Ucap Samuel yang sangat antusias, menatap keempat temannya dengan tajam. 

"Kenapa kau cepat sekali tersinggung? Kami hanya bercanda saja!" 

"Jika kalian hanya memperburuk suasana hatiku, sebaiknya pergi dari sini!" usir Samuel yang sangat kesal dengan keempat temannya. 

"Astaga…kami baru saja sampai dan kau malah mengusir." Gerutu salah satu pria itu. 

"Baiklah, aku akan mentolerir kalian." Lalu Samuel tertawa terbahak-bahak melihat wajah serius dari keempat temannya, merasa sangat lucu dapat mengerjai mereka. "Kalian terlihat sangat lucu jika seperti itu." Ucapnya di sela-sela tawa. 

"Oho, jadi kau hanya mengerjai kami?"

"Kau membuat kami takut saja."

"Heh, tentu saja tidak. Wanita cupu itu tidak ada apa-apa nya bagiku," sombong Samuel yang menyeringai tipis. 

"Mau bertaruh?" tantang salah satu pria itu. 

"Sepertinya menarik, katakan!"

"Aku menantangmu untuk mendapatkan hati si cupu itu dalam waktu sebulan, dan taruhannya adalah mobil sport keluaran terbaru." 

"Jika aku berhasil?" tanya Samuel yang merasa misi itu sangatlah mudah, menaklukkan si cupu dengan pesona dan juga ketampanannya. 

"Maka mobil terbaruku untukmu, dan jika kau kalah? Maka mobil yang baru saja kau beli itu milikku."

"Deal." Keduanya saling berjabat tangan, tatapan sengit terpancarkan. 

Samuel merasa sangat yakin jika dia akan mendapatkan mobil itu, karena tak ada yang berani menolak pesona ketampanannya selain gadis yang ada di Cafe. Mempertaruhkan mobil kesayangan jika dia mencintai si gadis cupu, dan juga mobil yang baru beberapa hari dibelinya dengan harga yang sangat fantastik menguras dompet. "Aku sangat yakin, bisa menaklukkan si boneka santet itu. Lihat saja nanti, Samuel Matthew kini beraksi!" gumamnya yang tersenyum tipis. 

"Bagaimana perusahaan yang kau kelola?" tanya salah satu pria yang menatap Samuel. 

"Sangat lancar dan juga baik, semua atas kerja keras dari bawahanku."

"Kau sangat keren, mempunyai perusahaan yang berdiri sendiri tanpa bantuan dari keluarga mu."

"Keluarga yang mana kau maksud? Aku tidak mempunyai keluarga," sahut Samuel yang mulai kesal jika topik pembicaraan mengarah pada keluarganya.

"Apa kau tidak ingin menjenguk keluargamu itu? Sudah lama kau tidak pulang." Ucap salah satu teman yang merasa bersimpati dengan temannya. 

Samuel Matthew merupakan seorang anak yang kaya raya, namun kekayaannya belum bisa menyeimbangkan keluarga dari Wijaya. Keluarga yang dulunya sangat harmonis dan penuh kasih sayang, namun sang ayah malah berselingkuh dengan seorang wanita yang dia sendiri tidak tahu. Wanita itu membawa seorang anak berusia dua tahun saat dia masih berumur delapan tahun, perasaan ibu Samuel sangat patah hati dan menderita mengenai hal itu. Hingga ibunya mengalami depresi berat dan terpaksa dibawa ke rumah sakit jiwa, hal itulah yang membuat Samuel sangat membenci wanita dan mempermainkannya. 

Kebenciannya semakin besar, saat ayahnya mengenalkan wanita asing itu sebagai ibu tirinya, sementara anak yang masih berusia dua tahun adalah adik tiri, hasil perselingkuhan. Dia tak ingin menerima hal itu dan sangat membenci semua orang yang ada di rumah, melimpahkan semua kesalahan kepada ayahnya. 

"Aku tidak tertarik untuk menjenguk mereka."

"Tapi mereka tetaplah keluargamu, yang aku dengar ayahmu sedang sakit."

"Dan aku tidak peduli dan tertarik dengan masalah mereka, karena merekalah yang membuat ibu ku menjadi gila." Ungkap Samuel yang sangat sedih, mengingat dia adalah korban dari keegoisan dari sang ayah. Anak yang berusia delapan tahun harus berjuang seorang diri dalam mengurus sang ibu, dewasa sebelum waktunya. 

Salah satu dari mereka menghampiri Samuel dan menepuk pundaknya. "Aku doakan, agar seorang wanita datang dalam hidupmu dan kembali menaburkan cintanya, serta kau bisa merasakan kembali hangatnya keluarga."

"Heh, itu tidak akan terwujud. Aku tak ingin menikah!" tolak Samuel dengan mentah-mentah, tak ingin jika pernikahannya gagal karena orang tua bercerai. 

"Tegarkan dirimu, kami pamit dulu."

"Hem," Samuel menganggukkan kepala dengan tatapan ke bawah, kesedihan yang hanya dia perlihatkan kepada keempat temannya. 

Setelah kepergian mereka, Samuel mengontrol emosinya menjadi stabil, dia tak ingin memikirkan hal itu yang berakibat buruk padanya. "Hah, sebaiknya aku melupakannya. Tidak ada gunanya aku mengingat mereka lagi, tapi apa yang dilakukan boneka santet di dapur?" monolognya seraya bergegas menuju ke dapur. 

Samuel berjalan menuju dapur, perasaannya menjadi cemas saat tidak mengawasi pelayan dadakan yang tidak tahu apapun pekerjaan, dan benar saja! Kedua pupilnya membesar saat melihat api di dapur. Segera berlari mengambil handuk basah dan melemparnya untuk memadamkan api, menatap tajam pada sang pelaku yang baru saja tiba. "Apa yang kau lakukan? Apa kau ingin membakar tempat ini?" bentaknya. 

"Maaf, aku lupa mematikan kompornya," jawab Eve yang mencengir kuda. 

"Dia selalu saja membuat ku kesal," batin Samuel dan seketika menghampiri Eve karena mulai berakting demi taruhan. "Tidak apa-apa, apa kau terluka? Ayo ikuti aku!" ucapnya yang membawa pelayan diadakannya duduk di atas sofa. 

"Eh, kenapa ini malah terjadi sebaliknya? Apa pria sinting ini kerasukan setan?" gumam Eve menggaruk kepalanya yang tidak gatal. 

"Syukurlah jika kau tidak apa-apa, kau tidak perlu masuk ke dapur lagi. Masih ada Madam Yi yang akan mengurusnya," Samuel berkata lembut semakin membuat Eve heran. 

"Apa kepalamu tadinya terbentur?" tanya Eve yang sangat bingung. 

"Tidak, bagaimana jika aku mengantarmu pulang?" 

"Aku tidak ingin merepotkanmu." Jawab Eve menolak, lebih tepatnya dia tak ingin ini terjadi. 

"Tidak masalah, kau sudah bekerja keras untuk ini dan aku akan mengapresiasi dengan mengantarkanmu pulang." Keukeuh Samuel yang terus membujuk pelayan cupunya. 

"Ya sudah jika kau memaksa." Eve tersenyum paksa, jauh di lubuk hatinya yang sangat gelisah. "Bagaimana jika dia mengetahui identitasku? Aku tak ingin kebebasanku direnggut," batinnya. 

"Itu bagus, ayo! Sekalian aku ingin berkunjung."

Di sepanjang perjalanan, suasana sangat canggung dapat dirasakan Eve. Memikirkan bagaimana untuk menipu pria di sebelahnya yang tiba-tiba bersikap peduli padanya. Samuel memperlakukannya sangat berbeda, membantunya membuka pintu mobil, mengobati tangannya yang sedikit tergores. 

"Sebenarnya pria ini kenapa? Dia terlihat sangat berbeda, tiba-tiba menjadi perhatian dan seolah-olah peduli padaku. Hah, mungkin saja mood nya sedang bagus. Tapi bagaimana ini? Dia terus memaksa dan tidak mungkin aku membawanya ke Mansion utama, tamatlah riwayatku!" Batin Eve gelisah. 

 

Terpopuler

Comments

Eman Sulaeman

Eman Sulaeman

lanjuut

2022-08-24

0

Asih Ningsih

Asih Ningsih

hati2 eve itu semua krn taruhan jgn trpancing n jgn jatuh cinta padanya dulu.

2022-07-30

0

bilaa

bilaa

andai lu tau kenyataan nya pasti nyesel

2022-04-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Julukan Baru
2 Bab 2 - Musnahnya kesabaran
3 Bab 3 - Kecantikan tersembunyi
4 Bab 4 - Pertemuan pertama
5 Bab 5 - Berpenampilan cupu
6 Bab 6 - Kembali bertemu
7 Bab 7 - Pelayan dadakan
8 Bab 8 - Tugas pertama
9 Bab 9 - Ketahuan Samuel
10 Bab 10 - Mall
11 Bab 11 - Karena aku majikanmu
12 Bab 12 - Lembur
13 Bab 13 - Ke salon
14 Bab 14 - Ramalan Samuel
15 Bab 15 - Usaha Samuel
16 Bab 16 - Di rumah sakit
17 Bab 17 - Eve menyelinap
18 Bab 18 - Eve vs Samuel
19 Bab 19 - Bertaruh
20 Bab 20 - Dia kekasihku
21 Bab 21 - L'Boutique
22 Bab 22 - Seperti kencan
23 Bab 23 - Niko mulai bertindak
24 Bab 24 - Ancaman
25 Bab 25 - Ambisi
26 Bab 26 - Jadilah istriku
27 Bab 27 - Rasa
28 Bab 28 - Mimpi buruk
29 Bab 29 - Informasi asisten Li
30 Bab 30 - Musuh yang mengintai
31 Bab 31 - Satu kelas
32 Bab 32 - Di kantin
33 Bab 33 - Para pria yang menyebalkan
34 Bab 34 - Di apartemen
35 Bab 35 - Kelicikan Samuel
36 Bab 36 - Pergerakan musuh
37 Bab 37 - Pria bertopeng
38 Bab 38 - Karakter Eve
39 Bab 39 - Masa lalu sang psikopat
40 Bab 40 - Cacing kepanasan
41 Bab 41 ~ Jangan pergi
42 Bab 42 - Berduel
43 Bab 43 - Terungkap
44 Bab 44 - Kondisi Eve
45 Bab 45 - Anehnya keluarga Wijaya
46 Bab 46 - Kau kekasihku!
47 Bab 47 - Dua saudara tiri
48 Bab 48 - Dave
49 Bab 49 - Keluh Samuel
50 Bab 50 - Kencan ala Eve
51 Bab 51 - Sembuhnya Ibu Samuel
52 Bab 52 - Calon menantu
53 Bab 53 - Melupakan dendam
54 Bab 54 ~ Ciuman
55 Bab 55 - Kehancuran
56 Bab 56 - Kemenangan
57 Bab 57 - Tatapan semua orang
58 Bab 58 - Semangat Samuel
59 Bab 59 - Pamitan Liam
60 Bab 60 - Lamaran
61 Bab 61 - Penyakit turunan
62 Bab 62 - Kesialan Samuel
63 Bab 63 - Menikah karena ancaman
64 Bab 64 - Persiapan
65 Bab 65 - Kresek hitam
66 Bab 66 - Pertarungan jebakan
67 Bab 67 - Pertarungan usai
68 Bab 68 - Kepergian Sam
69 Bab 69 - Hukuman Nathan
70 Bab 70 - Berpura-pura
71 Bab 71 - Memanfaat keadaan
72 Bab 72 - Sebelum hari H
73 Bab 73 - Samuel beraksi
74 Bab 74 - Pernikahan
75 Bab 75 - Akhir bahagia
76 Promosi novel baru author
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1 - Julukan Baru
2
Bab 2 - Musnahnya kesabaran
3
Bab 3 - Kecantikan tersembunyi
4
Bab 4 - Pertemuan pertama
5
Bab 5 - Berpenampilan cupu
6
Bab 6 - Kembali bertemu
7
Bab 7 - Pelayan dadakan
8
Bab 8 - Tugas pertama
9
Bab 9 - Ketahuan Samuel
10
Bab 10 - Mall
11
Bab 11 - Karena aku majikanmu
12
Bab 12 - Lembur
13
Bab 13 - Ke salon
14
Bab 14 - Ramalan Samuel
15
Bab 15 - Usaha Samuel
16
Bab 16 - Di rumah sakit
17
Bab 17 - Eve menyelinap
18
Bab 18 - Eve vs Samuel
19
Bab 19 - Bertaruh
20
Bab 20 - Dia kekasihku
21
Bab 21 - L'Boutique
22
Bab 22 - Seperti kencan
23
Bab 23 - Niko mulai bertindak
24
Bab 24 - Ancaman
25
Bab 25 - Ambisi
26
Bab 26 - Jadilah istriku
27
Bab 27 - Rasa
28
Bab 28 - Mimpi buruk
29
Bab 29 - Informasi asisten Li
30
Bab 30 - Musuh yang mengintai
31
Bab 31 - Satu kelas
32
Bab 32 - Di kantin
33
Bab 33 - Para pria yang menyebalkan
34
Bab 34 - Di apartemen
35
Bab 35 - Kelicikan Samuel
36
Bab 36 - Pergerakan musuh
37
Bab 37 - Pria bertopeng
38
Bab 38 - Karakter Eve
39
Bab 39 - Masa lalu sang psikopat
40
Bab 40 - Cacing kepanasan
41
Bab 41 ~ Jangan pergi
42
Bab 42 - Berduel
43
Bab 43 - Terungkap
44
Bab 44 - Kondisi Eve
45
Bab 45 - Anehnya keluarga Wijaya
46
Bab 46 - Kau kekasihku!
47
Bab 47 - Dua saudara tiri
48
Bab 48 - Dave
49
Bab 49 - Keluh Samuel
50
Bab 50 - Kencan ala Eve
51
Bab 51 - Sembuhnya Ibu Samuel
52
Bab 52 - Calon menantu
53
Bab 53 - Melupakan dendam
54
Bab 54 ~ Ciuman
55
Bab 55 - Kehancuran
56
Bab 56 - Kemenangan
57
Bab 57 - Tatapan semua orang
58
Bab 58 - Semangat Samuel
59
Bab 59 - Pamitan Liam
60
Bab 60 - Lamaran
61
Bab 61 - Penyakit turunan
62
Bab 62 - Kesialan Samuel
63
Bab 63 - Menikah karena ancaman
64
Bab 64 - Persiapan
65
Bab 65 - Kresek hitam
66
Bab 66 - Pertarungan jebakan
67
Bab 67 - Pertarungan usai
68
Bab 68 - Kepergian Sam
69
Bab 69 - Hukuman Nathan
70
Bab 70 - Berpura-pura
71
Bab 71 - Memanfaat keadaan
72
Bab 72 - Sebelum hari H
73
Bab 73 - Samuel beraksi
74
Bab 74 - Pernikahan
75
Bab 75 - Akhir bahagia
76
Promosi novel baru author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!