Bab 10 - Mall

Eve menatap kakaknua dengan sedikit cemberut, dia tidak bisa mendengar satu kata buruk yang menjelekkan Ayahnya. "Jika daddy ingin mendandaniku seperti boneka Annabelle, lalu apa salahnya dengan itu?" 

"Eh, berhentilah cemberut. Aku hanya bercanda saja, kenapa kau cepat tersinggung." Tutur Niki yang menguyel-uyel pipi adik sepupu nya dengan gemas. 

"Aku memaafkanmu, Kak. Tapi singkirkan dulu tanganmu dari wajahku!" cetus Eve yang kesal. 

"Maafkan aku!" ucap Niki seraya tersenyum paksa, karena Eve sangat mencintai ayahnya membuat gadis berusia 19 tahun itu tidak mengetahui profesi ayahnya yang dulunya bekerja sebagai pembunuh bayaran.

Rahasia yang disimpan oleh pihak keluarga atas perintah dari kakek mereka yang bernama Nathan Wijaya. "Sebagai permintaan maaf, bagaimana jika aku mentraktirmu makan es krim?" tawarnya dengan antusias. 

"Dua es krim atau tidak sama sekali," seloroh Eve hang memperlihatkan dua jarinya di hadapan Niki. 

"Permintaan dikabulkan." Keduanya tersenyum dan kembali memeluk beberapa detik, lalu pergi dari tempat itu menuju Mall. 

Di perjalanan menuju Mall, Niki terus menatap adik sepupunya yang sangat antusias menceritakan beberapa kisah menarik. Keduanya tertawa lepas, moment yang paling ditunggu Eve yaitu menghabiskan waktu bersama kakaknya Niki. 

"Ya, aku mengerti. Kau tidak perlu mengatakan hal yang sama," ucap Niki bergurau. 

"Ya…ya, baiklah." Tukas Eve. 

Mobil berhenti tak jauh dari Mall, keduanya turun dari mobil dan masuk ke dalam tempat itu, dari kecil Eve sangat suka ke tempat itu jika bersama dengan Niki. 

Mereka menjadi pusat perhatian semua orang, wajah tampan Niki dan wajah cantik Eve, mereka saling bergandengan tangan, banyak yang mengira jika keduanya sepasang kekasih. Mereka sangat kagum dengan pasangan serasi yang terlihat sempurna, ada beberapa orang yang iri. 

"Kenapa mereka menatap kita seperti itu?" tanya Eve yang menatap wajah sang kakak. 

"Entahlah, aku rasa mereka iri dengan kita."

"Mungkin saja! Kak aku sangat lapar, bisakah kita makan dulu?" pinta Eve dengan manja seraya memegangi perutnya. 

"Hah, aku juga lapar. Ayo!" ajak Niki yang menarik tangan Eve dengan erat, melindungi sang adik dari tatapan para pria. 

Niki dan Eve duduk dan memesan makanan untuk mengisi perut, keduanya sangat menikmati kebersamaan yang jarang terjadi. "Wah, ternyata selera makan kak Niki masih tetap sama," ledek Eve. 

"Makanan disini sangat lezat," sahut Niki yang memesan begitu banyak makanan tersusun rapi di atas meja. 

"Aku sangat penasaran, berapa banyak muatan di lambungmu, Kak?"

"Ck, jangan kau permasalahkan hal itu. Ini biasa kau lihat dan tidak akan berubah."

"Tapi, tetap saja aku merasa aneh dengan porsi makan yang muat untuk tiga orang." Sindir Eve di sela-sela tawanya. 

"Tertawalah sampai kau merasa puas," tukas Niki yang kesal, namun perhatiannya lebih tertarik pada makanan di atas piring. 

Baru saja Eve ingin menyuapi mulutnya dengan makanan, tiba-tiba dia merasakan tangan seseorang yang menepuk pelan pundaknya. 

"Wah, aku tak menyangka jika kita bertemu di sini. Apa itu yang dinamakan jodoh?" seru Liam yang tersenyum cerah. 

Eve menopeh dan terkejut dengan kedatangan pria yang sangat menyebalkan di kampus, hampir saja dia tersedak makanan. Menatap pria tampan itu dengan malas, seketika Eve membesarkan pupilnya saat Niki masih bersama. "Astaga…semoga saja kak Niki tidak mengungkapkan identitas ku." Batinnya yang khawatir. 

"Siapa pria yang makan seperti kerbau itu?" seloroh Liam yang menunjuk Niki yang makan dengan lahap. 

"Uhuk," Niki yang menyadari seorang pria muda menyindir dirinya berusaha untuk memberi peringatan. 

"Kau berbicara sangat lurus sekali, seharusnya kau menyaringnya terlebih dulu," cetus Eve. 

"Maafkan aku yang keceplosan, tapi siapa dia?" Liam melirik Niki yang dengan lahap menghabiskan makanan di atas piringnya. 

"Pria muda ini membuat aku kesal, akan aku beri pelajaran padanya setelah aku selesai makan." Batin Niki yang menatap Liam sebagai target. 

"Dia kekasihku," jawab Eve agar Liam tidak mengganggu, namun yang terjadi malah sebaliknya. 

"Benarkah?"

"Tentu saja, apa ada masalah?" 

"Tidak, hanya saja kau tidak cocok dengan pria tua itu," tukas Liam yang melirik Niki dengan sinis. 

Niki menggebrak meja membuat mereka terkejut. "Aku cukup bersabar mendengar celotehanmu, apa kau ingin aku jadikan rempeyek?" 

"Kenapa kau marah, aku merasa kau tidak cocok dengan Eve.

"Apa maksudnya, Eve cocok denganmu?"

"Tentu saja, aku masih muda dan berstamina!" 

"Sialan kau! Apa kau ingin menentangku?" Niki mencengkram kerah leher Liam, menatapnya dengan tajam seakan mengibarkan bendera perang. 

Sementara Eve menepuk pelan keningnya, mengingat pertikaian dua pria tampan itu. "Sudah cukup! Hentikan ini." Bentaknya seraya menarik tangan Niko, membawanya pergi menjauh dari pria yang sangat menyebalkan, sekaligus identitasnya masih aman.

Liam menatap kepergian mereka, tersenyum karena tak akan menyerah untuk meraih cintanya Eve, si gadis cupu yang sangat cantik. "Walaupun pria tua itu adalah kekasihnya, aku akan tetap memperjuangkan cintaku." Gumamnya yang tersenyum penuh keyakinan. 

Di sisi lain, Samuel sedang menemani kekasihnya ke Mall. Dia sangat jengah mengikuti Riri yang masuk dari toko ke toko membuatnya sangat lelah. "Sayang, aku ingin belanja alat make up dulu." Ucap Riri dengan manja, karena lelah membuat Samuel tak ingin mengikuti kekasihnya. 

"Kau pergi saja, aku akan menunggu mu di sini."

"Apa kau yakin?" 

"Hem, ini ambillah." Samuel memberikan sebuah kartu tanpa limit untuk kekasihnya. 

"Baiklah, aku pergi dulu." Riri tersenyum senang, mengambil kartu itu dan berjalan masuk ke dalam toko. 

"Dasar wanita," gumam Samuel yang duduk di kursi. Dia menyipitkan kedua matanya, tak sengaja melihat wanita cantik yang pernah bertemu di cafe floress. "Bukankah itu wanita cantik yang pernah menolakku mentah-mentah?" monolognya. "Tidak salah lagi, jika itu orangnya. Tapi siapa pria di sebelahnya? Mereka terlihat sangat dekat." 

Samuel sangat kesal melihat dua orang itu, dengan cepat mengeluarkan ponsel dan memotretnya. Menghubungi sang asisten untuk mencari tahu identitas wanita cantik yang membuatnya tertarik. "Aku akan merebutmu dari pria itu," tekadnya dengan seringaian tipis. 

***

Keesokan harinya, Eve kembali ke apartemen sesuai janjinya kepada Samuel. Dia sangat marah dan juga kesal, mengingat pria itu menjadikannya seorang pelayan. "Bisa saja aku lari dari pria itu, tapi apa boleh buat? Mommy mengajariku untuk tanggung jawab." Gumamnya seraya masuk ke dalam apartemen itu setelah menarik nafas dalam. 

Baru saja beberapa langkah, sepasang mata menatapnya dengan sangat tajam. "Aku pikir kau kabur!" sindir Samuel. 

"Ck, pantang bagiku untuk lari dari tanggung jawab." Sahut Eve yang juga menatap pria itu dengan tajam. 

"Jangan banyak bicara, selesaikan pekerjaanmu." Perintah Samuel dengan nada tinggi membuat Eve menutup kedua telinganya. 

"Apa kau berniat membuat gendang telingaku rusak?" cetus Eve kesal. 

Terpopuler

Comments

Eman Sulaeman

Eman Sulaeman

kereeenn juga eve

2022-08-23

1

Asih Ningsih

Asih Ningsih

ampek kak author salah sebut nama

2022-07-30

0

Areum

Areum

G rela klu trio ubur-ubur d hukum 😭😭 semoga saja Sam mengetahui mereka pergi kemana dg begitu Sam bisa membantu mereka secara diam "🤧
next kak tetap semangat 💪😘

2022-05-27

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Julukan Baru
2 Bab 2 - Musnahnya kesabaran
3 Bab 3 - Kecantikan tersembunyi
4 Bab 4 - Pertemuan pertama
5 Bab 5 - Berpenampilan cupu
6 Bab 6 - Kembali bertemu
7 Bab 7 - Pelayan dadakan
8 Bab 8 - Tugas pertama
9 Bab 9 - Ketahuan Samuel
10 Bab 10 - Mall
11 Bab 11 - Karena aku majikanmu
12 Bab 12 - Lembur
13 Bab 13 - Ke salon
14 Bab 14 - Ramalan Samuel
15 Bab 15 - Usaha Samuel
16 Bab 16 - Di rumah sakit
17 Bab 17 - Eve menyelinap
18 Bab 18 - Eve vs Samuel
19 Bab 19 - Bertaruh
20 Bab 20 - Dia kekasihku
21 Bab 21 - L'Boutique
22 Bab 22 - Seperti kencan
23 Bab 23 - Niko mulai bertindak
24 Bab 24 - Ancaman
25 Bab 25 - Ambisi
26 Bab 26 - Jadilah istriku
27 Bab 27 - Rasa
28 Bab 28 - Mimpi buruk
29 Bab 29 - Informasi asisten Li
30 Bab 30 - Musuh yang mengintai
31 Bab 31 - Satu kelas
32 Bab 32 - Di kantin
33 Bab 33 - Para pria yang menyebalkan
34 Bab 34 - Di apartemen
35 Bab 35 - Kelicikan Samuel
36 Bab 36 - Pergerakan musuh
37 Bab 37 - Pria bertopeng
38 Bab 38 - Karakter Eve
39 Bab 39 - Masa lalu sang psikopat
40 Bab 40 - Cacing kepanasan
41 Bab 41 ~ Jangan pergi
42 Bab 42 - Berduel
43 Bab 43 - Terungkap
44 Bab 44 - Kondisi Eve
45 Bab 45 - Anehnya keluarga Wijaya
46 Bab 46 - Kau kekasihku!
47 Bab 47 - Dua saudara tiri
48 Bab 48 - Dave
49 Bab 49 - Keluh Samuel
50 Bab 50 - Kencan ala Eve
51 Bab 51 - Sembuhnya Ibu Samuel
52 Bab 52 - Calon menantu
53 Bab 53 - Melupakan dendam
54 Bab 54 ~ Ciuman
55 Bab 55 - Kehancuran
56 Bab 56 - Kemenangan
57 Bab 57 - Tatapan semua orang
58 Bab 58 - Semangat Samuel
59 Bab 59 - Pamitan Liam
60 Bab 60 - Lamaran
61 Bab 61 - Penyakit turunan
62 Bab 62 - Kesialan Samuel
63 Bab 63 - Menikah karena ancaman
64 Bab 64 - Persiapan
65 Bab 65 - Kresek hitam
66 Bab 66 - Pertarungan jebakan
67 Bab 67 - Pertarungan usai
68 Bab 68 - Kepergian Sam
69 Bab 69 - Hukuman Nathan
70 Bab 70 - Berpura-pura
71 Bab 71 - Memanfaat keadaan
72 Bab 72 - Sebelum hari H
73 Bab 73 - Samuel beraksi
74 Bab 74 - Pernikahan
75 Bab 75 - Akhir bahagia
76 Promosi novel baru author
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1 - Julukan Baru
2
Bab 2 - Musnahnya kesabaran
3
Bab 3 - Kecantikan tersembunyi
4
Bab 4 - Pertemuan pertama
5
Bab 5 - Berpenampilan cupu
6
Bab 6 - Kembali bertemu
7
Bab 7 - Pelayan dadakan
8
Bab 8 - Tugas pertama
9
Bab 9 - Ketahuan Samuel
10
Bab 10 - Mall
11
Bab 11 - Karena aku majikanmu
12
Bab 12 - Lembur
13
Bab 13 - Ke salon
14
Bab 14 - Ramalan Samuel
15
Bab 15 - Usaha Samuel
16
Bab 16 - Di rumah sakit
17
Bab 17 - Eve menyelinap
18
Bab 18 - Eve vs Samuel
19
Bab 19 - Bertaruh
20
Bab 20 - Dia kekasihku
21
Bab 21 - L'Boutique
22
Bab 22 - Seperti kencan
23
Bab 23 - Niko mulai bertindak
24
Bab 24 - Ancaman
25
Bab 25 - Ambisi
26
Bab 26 - Jadilah istriku
27
Bab 27 - Rasa
28
Bab 28 - Mimpi buruk
29
Bab 29 - Informasi asisten Li
30
Bab 30 - Musuh yang mengintai
31
Bab 31 - Satu kelas
32
Bab 32 - Di kantin
33
Bab 33 - Para pria yang menyebalkan
34
Bab 34 - Di apartemen
35
Bab 35 - Kelicikan Samuel
36
Bab 36 - Pergerakan musuh
37
Bab 37 - Pria bertopeng
38
Bab 38 - Karakter Eve
39
Bab 39 - Masa lalu sang psikopat
40
Bab 40 - Cacing kepanasan
41
Bab 41 ~ Jangan pergi
42
Bab 42 - Berduel
43
Bab 43 - Terungkap
44
Bab 44 - Kondisi Eve
45
Bab 45 - Anehnya keluarga Wijaya
46
Bab 46 - Kau kekasihku!
47
Bab 47 - Dua saudara tiri
48
Bab 48 - Dave
49
Bab 49 - Keluh Samuel
50
Bab 50 - Kencan ala Eve
51
Bab 51 - Sembuhnya Ibu Samuel
52
Bab 52 - Calon menantu
53
Bab 53 - Melupakan dendam
54
Bab 54 ~ Ciuman
55
Bab 55 - Kehancuran
56
Bab 56 - Kemenangan
57
Bab 57 - Tatapan semua orang
58
Bab 58 - Semangat Samuel
59
Bab 59 - Pamitan Liam
60
Bab 60 - Lamaran
61
Bab 61 - Penyakit turunan
62
Bab 62 - Kesialan Samuel
63
Bab 63 - Menikah karena ancaman
64
Bab 64 - Persiapan
65
Bab 65 - Kresek hitam
66
Bab 66 - Pertarungan jebakan
67
Bab 67 - Pertarungan usai
68
Bab 68 - Kepergian Sam
69
Bab 69 - Hukuman Nathan
70
Bab 70 - Berpura-pura
71
Bab 71 - Memanfaat keadaan
72
Bab 72 - Sebelum hari H
73
Bab 73 - Samuel beraksi
74
Bab 74 - Pernikahan
75
Bab 75 - Akhir bahagia
76
Promosi novel baru author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!