Bab 6 - Kembali bertemu

Eve menarik nafas dalam, menatap pria yang dulunya selalu membully di kampus. "Apa kau tidak mengerti berbahasa? Menjauhlah dariku," ucapnya yang sangat kesal dengan keberadaan pria itu. 

"Kenapa kau merubah penampilanmu? Padahal kau sangatlah cantik dan terlihat natural," ucap Liam yang sangat penasaran. 

Eve menoleh ke samping, menatap pria yang menurutnya sangat menyebalkan. "Apa mulutmu tidak bisa diam? Dan terserah ku berpenampilan seperti apa." Cetusnya jengkel. 

Liam terkekeh geli melihat raut wajah wanita yang membuatnya jatuh hati, mencolek dagu Eve dan menggodanya. "Kau terlihat sangat cantik jika seperti itu."

"Berhentilah menggodaku, sebaiknya kau pergi ke kursimu!" usir Eve. 

"Mulai sekarang aku akan duduk di sampingmu, 'bukankah itu sangat menarik?" ucap Liam dengan penuh semangat. 

"Apa masalahmu sebenarnya? Dulu kau selalu menjahiliku, apa kau ingin dihajar lagi?" sahut Eve yang memelas seraya memperlihatkan kepalan tangannya. 

Liam menelan saliva, masih mengingat bagaimana Eve menghajarnya di hadapan semua orang. Dengan cepat dia menyingkirkan kepalan tangan gadis itu menggunakan jari telunjuk, dan tak lupa memperlihatkan senyum jenaka. "Lupakan itu, yang lalu biarlah berlalu. Jangan salahkan aku karena penampilanmu sangatlah aneh, ternyata kau menutupi wajah cantik itu. Hah, aku sungguh menyesal!" ucapnya dengan tersenyum tulus. 

"Apa kau akan terus menatapku begitu?" Eve menautkan kedua alisnya menatap pria tampan itu. 

"Aku sedang menatap bidadari yang sangat cantik!" gombal Liam yang tersenyum jenaka. 

"Terserah kau saja!" ketus Eve yang tak ingin merusak harinya. 

"Bukankah kau duduk paling belakang?" celetuk Anita yang menatap Liam dengan tanda tanya. 

"Mulai sekarang kursi ini akan menjadi milikku," sahut Liam tanpa menoleh, karena perhatiannya masih tertuju pada Eve. 

Anita menatap keduanya dengan heran, menggelengkan kepala dan memilih duduk di belakang Eve. Mencolek bahu temannya untuk menarik perhatian. "Ada apa?" tanya Eve yang menoleh ke belakang. 

"Apa pria di sebelahmu itu kerasukan jin tomang?" bisik Anita yang melirik Liam. 

Eve mengangkat bahu acuh tak acuh. "Entahlah, tapi aku rasa begitu. Ya sudah, lupakan saja pria sinting itu!" ujarnya. 

"Hah, kau benar." 

Liam terus menatap Eve, jatuh cinta pada gadis itu saat melihat wajah asli Eve yang sangat cantik. "Sepertinya aku jatuh cinta pada si cupu yang berubah menjadi cantik itu, rasanya seperti berbunga-bunga." Batinnya. Sementara Eve menyadari jika pria di sebelahnya menatapnya terang-terangan. 

"Aku sangat menyesal telah berpenampilan normal," batin Eve yang mengumpat kesal, menyesal saat mengambil keputusan. Keuntungannya hanya satu, dia tidak dibully lagi walaupun sekarang penampilannya kembali cupu. Menyesal akan semua orang yang mulai memuji kecantikannya, membuatnya merasa tidak nyaman. 

Mata kuliah telah selesai, Eve segera berpamitan dengan Anita yang kebetulan juga mempunyai kesibukan lain. Dia berjalan menuju keluar kampus dan menunggu supir untuk menjemputnya. 

"Hai, cantik! Apa kau butuh tumpangan?" tawar Liam yang menggunakan motor sport berwarna hijau. 

"Tidak, terima kasih." Tolak Eve yang memaksa tersenyum. 

"Hah, sayang sekali. Ayolah, jangan menolak niat baikku ini. Aku ingin tahu di mana kau tinggal, itu saja!" seloroh Liam sembari mengedipkan sebelah matanya ke arah Eve. 

"Tidak, sebaiknya kau pergi dan jangan ganggu aku." Ketus Eve yang sangat kesal. 

"Apa kau yakin? Disini tidak ada angkutan umum," Liam celingukan melihat jalanan yang sunyi akan kendaraan umum. 

"Tidak perlu mengkhawatirkan aku, pergilah!" Eve menyatukan kedua tangannya, memberi isyarat agar pria itu meninggalkannya sendiri. 

"Hari ini kau boleh menolakku, tapi tidak di lain waktu. Jaga dirimu baik-baik, Sayang!" tukas Liam yang mencium udara membuat Eve bergidik ngeri. 

"Dasar pria sinting, berani sekali dia memanggilku dengan kata Sayang." Gerutu Eve sembari berlalu pergi dari tempat itu. 

Hampir setengah jam Eve menunggu tempat biasa, melirik jam di ponselnya dengan jengkel. Baru saja dia mendapat telepon dari sang supir jika tak bisa menjemputnya, dan mencoba untuk menghubungi Niko. 

"Halo, kak. Jemput aku!"

"Minta supir untuk menjemputmu, aku sedang bertemu dengan klien penting."

"Supir tidak bisa menjemputku, itu sebabnya aku menelepon kakak."

"Ck, kau anak kecil selalu saja menyusahkan aku. Tunggulah setengah jam lagi, aku akan menjemputmu."

"Aku tidak bisa menunggu selama itu!" 

Sambungan telepon terputus membuat Eve sangat kesal dengan kakak sepupunya. "dasar kakak lucknut! Menelantarkan aku seperti sebatang kara," umpatnya kesal,  lagi dan lagi Niko memintanya untuk menunggu setengah jam. 

Eve memutuskan untuk memesan taksi online, tapi nasibnya sangat sial saat teleponnya kehabisan daya dan mati. Memutuskan untuk berjalan kaki dan menerima nasib malangnya. 

Seketika Eve terbelalak kaget saat melihat seekor anjing yang menatapnya, berusaha untuk mengusir anjing itu. "Huss…huss pergilah! Jangan ganggu aku!" ucapnya pelan. Tapi anjing itu semakin dekat membuat nyalinya kian memudar, memutuskan untuk berlari secepat kilat untuk menghindari anjing galak yang tertarik mengejarnya. 

Eve sangat ketakutan, dikejar anjing kembali mengingatkan traumanya yang dulu pernah dikejar anjing hingga masuk ke rumah sakit. "Tolong selamatkan aku!" pekiknya yang terus berlari, menoleh kebelakang dan melihat anjing itu terus mengejarnya disertai gonggongan. 

Seketika harapan Eve muncul saat melihat seorang pria dengan setelan jas berdiri tak jauh di depannya, menghampiri pria itu dan bersembunyi di belakangnya. 

"Apa yang kau lakukan?" ucap kesal pria itu. 

"Kumohon…tolong selamatkan aku dari anjing galak itu," lirih Eve yang sangat ketakutan, memeluk pria itu dari belakang membuatnya merasa sangat aman. 

"Anjing?" ulang pria itu, dengan cepat Eve menganggukkan kepala. Pria itu menyipitkan kedua matanya, melihat seekor anjing yang berlari ke arahnya. Dengan begitu mudahnya pria itu menjinakkan anjing galak yang sekarang sudah pergi menjauh, sedangkan Eve menutup kedua matanya. 

"Aku sudah mengusirnya, lepaskan aku!" ketus pria itu. 

Eve membuka perlahan kedua matanya, melihat sekeliling dan mencari keberadaan anjing yang mengejarnya. "Apa kau yakin jika anjing itu sudah pergi?"

"Jika kau tidak percaya, lihat saja sendiri. Sangat menyusahkanku!" ujar pria itu kesal. 

Eve tersenyum kaku sembari melepaskan pelukannya, memeriksa sekeliling dan tidak menemukan anjing yang mengejarnya tadi. Menghela nafas lega, mendongakkan kepala untuk mengucapkan terima kasih pada pria yang menyelamatkannya. "Terima kasih  telah menyelamatkan aku!" 

Senyumnya memudar saat mengetahui siapa penyelamatnya yang tak lain adalah si pria mesum. Eve sangat terkejut, kedua matanya melotot hampir keluar dari tempatnya. "Si pria mesum!" gumamnya pelan. 

"Kenapa gadis cupu ini menatapku begitu?" batin Samuel yang heran, karena dia merasa tidak pernah bertemu dengan gadis yang ada di hadapannya. 

"Kau?" ucap Eve. 

"Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" ucap Samuel yang mengerutkan kening. 

"Huff…syukurlah jika dia tidak mengenali ku dengan penampilan cupu." Batin Eve. "Mungkin aku salah orang," sahutnya asal. 

Terpopuler

Comments

Saripah Ipah

Saripah Ipah

lanjut

2023-05-11

0

Eman Sulaeman

Eman Sulaeman

😅😅😅

2022-08-23

0

Areum

Areum

next kak 💪😘

2022-03-16

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Julukan Baru
2 Bab 2 - Musnahnya kesabaran
3 Bab 3 - Kecantikan tersembunyi
4 Bab 4 - Pertemuan pertama
5 Bab 5 - Berpenampilan cupu
6 Bab 6 - Kembali bertemu
7 Bab 7 - Pelayan dadakan
8 Bab 8 - Tugas pertama
9 Bab 9 - Ketahuan Samuel
10 Bab 10 - Mall
11 Bab 11 - Karena aku majikanmu
12 Bab 12 - Lembur
13 Bab 13 - Ke salon
14 Bab 14 - Ramalan Samuel
15 Bab 15 - Usaha Samuel
16 Bab 16 - Di rumah sakit
17 Bab 17 - Eve menyelinap
18 Bab 18 - Eve vs Samuel
19 Bab 19 - Bertaruh
20 Bab 20 - Dia kekasihku
21 Bab 21 - L'Boutique
22 Bab 22 - Seperti kencan
23 Bab 23 - Niko mulai bertindak
24 Bab 24 - Ancaman
25 Bab 25 - Ambisi
26 Bab 26 - Jadilah istriku
27 Bab 27 - Rasa
28 Bab 28 - Mimpi buruk
29 Bab 29 - Informasi asisten Li
30 Bab 30 - Musuh yang mengintai
31 Bab 31 - Satu kelas
32 Bab 32 - Di kantin
33 Bab 33 - Para pria yang menyebalkan
34 Bab 34 - Di apartemen
35 Bab 35 - Kelicikan Samuel
36 Bab 36 - Pergerakan musuh
37 Bab 37 - Pria bertopeng
38 Bab 38 - Karakter Eve
39 Bab 39 - Masa lalu sang psikopat
40 Bab 40 - Cacing kepanasan
41 Bab 41 ~ Jangan pergi
42 Bab 42 - Berduel
43 Bab 43 - Terungkap
44 Bab 44 - Kondisi Eve
45 Bab 45 - Anehnya keluarga Wijaya
46 Bab 46 - Kau kekasihku!
47 Bab 47 - Dua saudara tiri
48 Bab 48 - Dave
49 Bab 49 - Keluh Samuel
50 Bab 50 - Kencan ala Eve
51 Bab 51 - Sembuhnya Ibu Samuel
52 Bab 52 - Calon menantu
53 Bab 53 - Melupakan dendam
54 Bab 54 ~ Ciuman
55 Bab 55 - Kehancuran
56 Bab 56 - Kemenangan
57 Bab 57 - Tatapan semua orang
58 Bab 58 - Semangat Samuel
59 Bab 59 - Pamitan Liam
60 Bab 60 - Lamaran
61 Bab 61 - Penyakit turunan
62 Bab 62 - Kesialan Samuel
63 Bab 63 - Menikah karena ancaman
64 Bab 64 - Persiapan
65 Bab 65 - Kresek hitam
66 Bab 66 - Pertarungan jebakan
67 Bab 67 - Pertarungan usai
68 Bab 68 - Kepergian Sam
69 Bab 69 - Hukuman Nathan
70 Bab 70 - Berpura-pura
71 Bab 71 - Memanfaat keadaan
72 Bab 72 - Sebelum hari H
73 Bab 73 - Samuel beraksi
74 Bab 74 - Pernikahan
75 Bab 75 - Akhir bahagia
76 Promosi novel baru author
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1 - Julukan Baru
2
Bab 2 - Musnahnya kesabaran
3
Bab 3 - Kecantikan tersembunyi
4
Bab 4 - Pertemuan pertama
5
Bab 5 - Berpenampilan cupu
6
Bab 6 - Kembali bertemu
7
Bab 7 - Pelayan dadakan
8
Bab 8 - Tugas pertama
9
Bab 9 - Ketahuan Samuel
10
Bab 10 - Mall
11
Bab 11 - Karena aku majikanmu
12
Bab 12 - Lembur
13
Bab 13 - Ke salon
14
Bab 14 - Ramalan Samuel
15
Bab 15 - Usaha Samuel
16
Bab 16 - Di rumah sakit
17
Bab 17 - Eve menyelinap
18
Bab 18 - Eve vs Samuel
19
Bab 19 - Bertaruh
20
Bab 20 - Dia kekasihku
21
Bab 21 - L'Boutique
22
Bab 22 - Seperti kencan
23
Bab 23 - Niko mulai bertindak
24
Bab 24 - Ancaman
25
Bab 25 - Ambisi
26
Bab 26 - Jadilah istriku
27
Bab 27 - Rasa
28
Bab 28 - Mimpi buruk
29
Bab 29 - Informasi asisten Li
30
Bab 30 - Musuh yang mengintai
31
Bab 31 - Satu kelas
32
Bab 32 - Di kantin
33
Bab 33 - Para pria yang menyebalkan
34
Bab 34 - Di apartemen
35
Bab 35 - Kelicikan Samuel
36
Bab 36 - Pergerakan musuh
37
Bab 37 - Pria bertopeng
38
Bab 38 - Karakter Eve
39
Bab 39 - Masa lalu sang psikopat
40
Bab 40 - Cacing kepanasan
41
Bab 41 ~ Jangan pergi
42
Bab 42 - Berduel
43
Bab 43 - Terungkap
44
Bab 44 - Kondisi Eve
45
Bab 45 - Anehnya keluarga Wijaya
46
Bab 46 - Kau kekasihku!
47
Bab 47 - Dua saudara tiri
48
Bab 48 - Dave
49
Bab 49 - Keluh Samuel
50
Bab 50 - Kencan ala Eve
51
Bab 51 - Sembuhnya Ibu Samuel
52
Bab 52 - Calon menantu
53
Bab 53 - Melupakan dendam
54
Bab 54 ~ Ciuman
55
Bab 55 - Kehancuran
56
Bab 56 - Kemenangan
57
Bab 57 - Tatapan semua orang
58
Bab 58 - Semangat Samuel
59
Bab 59 - Pamitan Liam
60
Bab 60 - Lamaran
61
Bab 61 - Penyakit turunan
62
Bab 62 - Kesialan Samuel
63
Bab 63 - Menikah karena ancaman
64
Bab 64 - Persiapan
65
Bab 65 - Kresek hitam
66
Bab 66 - Pertarungan jebakan
67
Bab 67 - Pertarungan usai
68
Bab 68 - Kepergian Sam
69
Bab 69 - Hukuman Nathan
70
Bab 70 - Berpura-pura
71
Bab 71 - Memanfaat keadaan
72
Bab 72 - Sebelum hari H
73
Bab 73 - Samuel beraksi
74
Bab 74 - Pernikahan
75
Bab 75 - Akhir bahagia
76
Promosi novel baru author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!