Bab 12 - Lembur

Eve masih mengerjakan pekerjaannya sesuai perintah dari Samuel, untung saja dia telah membuat alasan pada keluarganya dengan alasan tugas kuliah. Walau kakak sepupunya mencurigai nya, namun Eve dapat mengatasi semuanya dengan sangat mudah. 

Jam menunjukkan delapan malam, dan Eve masih melakukan tugasnya seperti mengelap beberapa perabotan sesuai perintah dari ketua pelayan. 

"Jangan diam saja, cepat selesaikan pekerjaanmu!" titah Madam Yi dengan tatapan sinis. 

"Aku sangat lelah, dan ingin beristirahat sebentar saja." Rengek Eve dengan tatapan nanar penuh harap pada wanita paruh baya itu. 

"Baiklah, aku memberimu waktu sepuluh menit untuk beristirahat." 

"Terima kasih," imbuh Eve yang tersenyum cerah. 

"Hem." Madam Yi segera pergi meninggalkan tempat itu, usianya yang setengah abad membuat persendiannya sakit jika dipaksa untuk berdiri lama. 

Eve menatap kepergian dari wanita paruh baya itu, tatapan mata bersimpati. "Kenapa Madam Yi memaksakan diri demi mengawasiku? Pria itu sangat keterlaluan, membiarkan seorang wanita paruh baya berdiri. Sepertinya apartemen ini mempunyai rahasia besar, terlihat dari sikap penghuni disini." Monolognya yang tampak berpikir. 

Eve tak ingin berpikir terlalu keras, membaringkan tubuhnya di sofa empuk seraya memijat tangan dan juga kaki. Apartemen yang sangat luas, di bersihkan seorang diri membuat tubuhnya menjadi remuk. 

Sepuluh menit kemudian, Madam Yi menghampiri Eve dengan raut wajah yang dingin. "Waktunya istirahat sudah berakhir, selesaikan pekerjaanmu!"

Eve merasa enggan, malas untuk berdiri dan melakukan pekerjaannya. "Lima menit lagi," bujuknya dengan jurus puppy eyes andalannya, berharap Madam Yi mengabulkan perkataannya.

"Berhentilah membujukku, sepuluh menit sudah cukup untuk kau beristirahat." Tolak Madam Yi dengan tegas, menatap Eve dingin.

"Hah, ini tidak sebanding dengan ponselnya yang terjatuh. Aku benar-benar tersiksa," racau Eve yang berdiri dengan malas, kembali melanjutkan tugasnya sebelum Samuel pulang. Walau merasa enggan, Eve terpaksa menyetujuinya dan menyelesaikan semuanya dengan cepat. Mengingat kasur empuk di kamarnya menjadi penyemangat saat ini. "Demi kebebasanku, aku harus melakukan ini. Semua akibat anjing itu!" bantinnya kesal.

Tak berapa lama kemudian, dia tersenyum cerah, melihat ruangan itu menjadi bersih, tentu saja dengan bantuan dan kesabaran dari kepala pelayan. 

"Hah, akhirnya pekerjaanku hampir selesai." Eve berdiri dan meluruskan pinggangnya yang terasa pegal, mengelap keringat di dahinya mengucur deras dengan menggunakan tangannya. Ketua pelayan masih mengawasi Eve, dia merasa kasihan dengan gadis muda yang berada tak jauh darinya. Tapi perasaan itu buyar saat melihat pintu yang terbuka dengan lebar, menarik perhatiannya.

Eve sangat terkejut, melihat kedatangan Majikan dadakak nya yang menggandeng dua orang wanita cantik dan juga seksi. Jalanan yang sempoyongan akibat terlalu banyak minum beralkohol. Madam Yi sangat khawatir, menghampiri Samuel, membantu pria itu untuk duduk di sofa. 

"Sudah cukup! Aku bisa sendiri," ucap Samuel yang memberikan isyarat pada ketua pelayannya. 

"Baiklah." Sahut Madam Yi yang membungkuk dengan patuh. 

"Madam boleh pergi, biarkan dua wanita cantik ini menemaniku." Samuel menatap satu persatu wanita seksi di sisi kiri dan juga kanan, mencolek dagu seraya menggodanya. 

"Ya sudah, aku tinggal dulu." Madam Yi membungkukkan badan dan berlalu pergi dari tempat itu, tak ingin membuat majikannya marah.

Eve yang telah menyelesaikan semua pekerjaannya, berniat untuk pamit pulang. Apalagi melihat tingkah majikan dadakan nya yang tak tahu malu berciuman, membuatnya bergidik ngeri. "Pria itu seperti tak tahu malu, aku tahu ini apartemennya. Terserah apa yang ingin dia lakukan, hanya saja aku masih di sini. Mereka menodai mata ku!" batinnya seraya menghela nafas dalam.

Mau tak mau Eve menghampiri majikannya, berpamitan agar tak dihukum untuk lembur kedua kalinya. "Aku sudah menyelesaikan pekerjaanku, aku kesini sekaligus berpamitan pulang." Ucapnya dengan raut wajah yang dingin.

Samuel tersenyum smirk, menemukan sebuah ide yang terlintas di pikirannya. "Apa kau benar-benar menyelesaikan semuanya?" tekannya menatap dengan penuh penyelidik. 

"Kau boleh melihatnya, dan juga bisa menanyakan ini pada Madam Yi." Terang Eve serius. 

"Baiklah aku percaya, hanya saja kau tak boleh pulang sebelum melayani kedua wanita seksi ini."

Eve mendongakkan kepala, menatap majikannya dengan penuh rasa kesal. "Aku tak ingin melakukannya, kerja tambahan? Di perjanjian hanya membersihkan apartemen ini." tegasnya yang protes yang sedikit meninggikan suaranya.

"Tapi kau harus melakukannya." Paksa Samuel tanpa rasa simpati dan kasihan.

"Ayolah, apa kau tidak mengasihani ku?" rengek Eve yang menyatukan kedua tangannya, mengingat seluruh tubuh yang sangat pegal dan tak sanggup dengan pekerjaan tambahan.

Samuel tak peduli dengan nasib wanita berkacamata tebal, menatapnya dengan tajam karena tak ingin perkataannya di bantah. "Jangan banyak protes, layani kedua tamu-tamuku dengan sangat baik."

"Baiklah," pasrah Eve yang terlihat kecewa, tubuhnya seakan tak sanggup menampung kerja tambahan. 

Samuel tersenyum puas, melirik salah satu wanita cantik di sebelahnya. "Apa kau lapar, Baby?" 

"Tentu saja, aku sangat lapar." Sahut wanita itu dengan manja, menggoda Samuel di hadapan gadis berusia 19 tahun. 

"Hem, kau dengarkan? Cepat, buatkan  makanan." Tegas Samuel. 

"Minta pelayan lain saja yang buatkan, karena aku tak bisa memasak." Jujur Eve yang tersenyum paksa. 

"Astaga…kau wanita yang sangat di manja, hingga pekerjaan sepele saja tak bisa kau selesaikan." Samuel menepuk keningnya dengan pelan, dia tak menduga jika wanita cupu nan miskin tak pernah melakukan pekerjaan rumah layaknya seorang wanita. "Lalu, apa yang kau lakukan selama ini?" tanyanya yang tak habis pikir. 

"Aku fokus dalam pembelajaran saja," sahut Eve yang membuat Samuel menggeleng-gelengkan kepala. 

"Begini saja, bagaimana jika kau minta saja pelayan lainnya memasak," ide Eve dengan puh semangat. 

"Madam Yi!" panggil Samuel. 

"Iya, Tuan."

"Bawa wanita ini ke dapur dan ajari dia memasak," titah Samuel yang menghela nafas dengan berat. 

"Baik, Tuan."

Eve tidak bisa menghindar lagi, mengikuti wanita paruh baya dan menuju dapur. Madam Yi membantu Eve dengan menjelaskan beberapa masakan, keduanya fokus memasak. 

Tak lama, masakan itu selesai dibuat. "Terima kasih sudah menolongku, Madam."

"Hem."

Eve melihat kepergian Madam Yi yang menghilang dari balik pintu, tersenyum saat melakukan serangan balik. "Pria sombong itu akan mendapatkan balasannya," gumamnya seraya mencampurkan obat pencuci perut dan juga menaruh bubuk cabe level sepuluh. 

Mengambil piring yang berisi makanan dan menyusunnya di atas meja makan, susunan rapi dengan beberapa hiasan di atas makanan yang membuatnya terlihat sangat menarik untuk di makan. 

"Aku sangat lapar, apa kau sudah selesai memasak?" pekik Samuel memegangi perut yang terasa sangat lapar. 

"Apa kau tidak takut, jika pita suara mu hilang akibat berteriak?" celetuk Eve yang menghampiri majikannya. "Aku sudah selesai, makanlah."

Segera ketiganya duduk di kursi, namun baru saja mereka menyuapi makanan buatan Eve, tiba-tiba kedua wanita cantik itu kepanasan akiba campuran makanan dengan cabe level sepuluh. Begitupun dengan Samuel yang mengeluarkan kentut dan bergegas menuju toilet. Memanfaatkan kesempatan itu untuk kabur dari apartemen milik Samuel.

 

Terpopuler

Comments

Eman Sulaeman

Eman Sulaeman

good joob eve

2022-08-23

0

Pooh

Pooh

samuel kapok🤣🤣💙

2022-05-17

1

Arga

Arga

syukurin emang enak malam ini toilet adalah teman kencan mu Samuel 🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2022-04-13

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Julukan Baru
2 Bab 2 - Musnahnya kesabaran
3 Bab 3 - Kecantikan tersembunyi
4 Bab 4 - Pertemuan pertama
5 Bab 5 - Berpenampilan cupu
6 Bab 6 - Kembali bertemu
7 Bab 7 - Pelayan dadakan
8 Bab 8 - Tugas pertama
9 Bab 9 - Ketahuan Samuel
10 Bab 10 - Mall
11 Bab 11 - Karena aku majikanmu
12 Bab 12 - Lembur
13 Bab 13 - Ke salon
14 Bab 14 - Ramalan Samuel
15 Bab 15 - Usaha Samuel
16 Bab 16 - Di rumah sakit
17 Bab 17 - Eve menyelinap
18 Bab 18 - Eve vs Samuel
19 Bab 19 - Bertaruh
20 Bab 20 - Dia kekasihku
21 Bab 21 - L'Boutique
22 Bab 22 - Seperti kencan
23 Bab 23 - Niko mulai bertindak
24 Bab 24 - Ancaman
25 Bab 25 - Ambisi
26 Bab 26 - Jadilah istriku
27 Bab 27 - Rasa
28 Bab 28 - Mimpi buruk
29 Bab 29 - Informasi asisten Li
30 Bab 30 - Musuh yang mengintai
31 Bab 31 - Satu kelas
32 Bab 32 - Di kantin
33 Bab 33 - Para pria yang menyebalkan
34 Bab 34 - Di apartemen
35 Bab 35 - Kelicikan Samuel
36 Bab 36 - Pergerakan musuh
37 Bab 37 - Pria bertopeng
38 Bab 38 - Karakter Eve
39 Bab 39 - Masa lalu sang psikopat
40 Bab 40 - Cacing kepanasan
41 Bab 41 ~ Jangan pergi
42 Bab 42 - Berduel
43 Bab 43 - Terungkap
44 Bab 44 - Kondisi Eve
45 Bab 45 - Anehnya keluarga Wijaya
46 Bab 46 - Kau kekasihku!
47 Bab 47 - Dua saudara tiri
48 Bab 48 - Dave
49 Bab 49 - Keluh Samuel
50 Bab 50 - Kencan ala Eve
51 Bab 51 - Sembuhnya Ibu Samuel
52 Bab 52 - Calon menantu
53 Bab 53 - Melupakan dendam
54 Bab 54 ~ Ciuman
55 Bab 55 - Kehancuran
56 Bab 56 - Kemenangan
57 Bab 57 - Tatapan semua orang
58 Bab 58 - Semangat Samuel
59 Bab 59 - Pamitan Liam
60 Bab 60 - Lamaran
61 Bab 61 - Penyakit turunan
62 Bab 62 - Kesialan Samuel
63 Bab 63 - Menikah karena ancaman
64 Bab 64 - Persiapan
65 Bab 65 - Kresek hitam
66 Bab 66 - Pertarungan jebakan
67 Bab 67 - Pertarungan usai
68 Bab 68 - Kepergian Sam
69 Bab 69 - Hukuman Nathan
70 Bab 70 - Berpura-pura
71 Bab 71 - Memanfaat keadaan
72 Bab 72 - Sebelum hari H
73 Bab 73 - Samuel beraksi
74 Bab 74 - Pernikahan
75 Bab 75 - Akhir bahagia
76 Promosi novel baru author
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1 - Julukan Baru
2
Bab 2 - Musnahnya kesabaran
3
Bab 3 - Kecantikan tersembunyi
4
Bab 4 - Pertemuan pertama
5
Bab 5 - Berpenampilan cupu
6
Bab 6 - Kembali bertemu
7
Bab 7 - Pelayan dadakan
8
Bab 8 - Tugas pertama
9
Bab 9 - Ketahuan Samuel
10
Bab 10 - Mall
11
Bab 11 - Karena aku majikanmu
12
Bab 12 - Lembur
13
Bab 13 - Ke salon
14
Bab 14 - Ramalan Samuel
15
Bab 15 - Usaha Samuel
16
Bab 16 - Di rumah sakit
17
Bab 17 - Eve menyelinap
18
Bab 18 - Eve vs Samuel
19
Bab 19 - Bertaruh
20
Bab 20 - Dia kekasihku
21
Bab 21 - L'Boutique
22
Bab 22 - Seperti kencan
23
Bab 23 - Niko mulai bertindak
24
Bab 24 - Ancaman
25
Bab 25 - Ambisi
26
Bab 26 - Jadilah istriku
27
Bab 27 - Rasa
28
Bab 28 - Mimpi buruk
29
Bab 29 - Informasi asisten Li
30
Bab 30 - Musuh yang mengintai
31
Bab 31 - Satu kelas
32
Bab 32 - Di kantin
33
Bab 33 - Para pria yang menyebalkan
34
Bab 34 - Di apartemen
35
Bab 35 - Kelicikan Samuel
36
Bab 36 - Pergerakan musuh
37
Bab 37 - Pria bertopeng
38
Bab 38 - Karakter Eve
39
Bab 39 - Masa lalu sang psikopat
40
Bab 40 - Cacing kepanasan
41
Bab 41 ~ Jangan pergi
42
Bab 42 - Berduel
43
Bab 43 - Terungkap
44
Bab 44 - Kondisi Eve
45
Bab 45 - Anehnya keluarga Wijaya
46
Bab 46 - Kau kekasihku!
47
Bab 47 - Dua saudara tiri
48
Bab 48 - Dave
49
Bab 49 - Keluh Samuel
50
Bab 50 - Kencan ala Eve
51
Bab 51 - Sembuhnya Ibu Samuel
52
Bab 52 - Calon menantu
53
Bab 53 - Melupakan dendam
54
Bab 54 ~ Ciuman
55
Bab 55 - Kehancuran
56
Bab 56 - Kemenangan
57
Bab 57 - Tatapan semua orang
58
Bab 58 - Semangat Samuel
59
Bab 59 - Pamitan Liam
60
Bab 60 - Lamaran
61
Bab 61 - Penyakit turunan
62
Bab 62 - Kesialan Samuel
63
Bab 63 - Menikah karena ancaman
64
Bab 64 - Persiapan
65
Bab 65 - Kresek hitam
66
Bab 66 - Pertarungan jebakan
67
Bab 67 - Pertarungan usai
68
Bab 68 - Kepergian Sam
69
Bab 69 - Hukuman Nathan
70
Bab 70 - Berpura-pura
71
Bab 71 - Memanfaat keadaan
72
Bab 72 - Sebelum hari H
73
Bab 73 - Samuel beraksi
74
Bab 74 - Pernikahan
75
Bab 75 - Akhir bahagia
76
Promosi novel baru author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!