Bab 17 - Eve menyelinap

Di padi hari yang cerah, sinar matahari menyeruak masuk ke dalam jendela, menyentuh ke dalam pori-pori kulit. Suasana itu tak membangunkan seorang gadis cantik yang sedang terlelap. Pintu kamarnya terbuka, seseorang masuk ke dalam berniat untuk membangunkan Eve. 

"Sayang, bangunlah! Ini sudah pagi," ucap mom Lea yang duduk di sisi ranjang, menggoyangkan tubuh putrinya. 

"Ayolah Mom, ini hari libur dan biarkan aku tidur dengan nyenyak." Ucap Eve yang memelas dengan suara serak khas bangun tidur, kembali menarik selimut dan melanjutkan mimpinya. 

"Sarapanlah dulu, ayo bangun!" tegas mom Lea yang menatap putri semata wayangnya, tak ada sahutan melainkan suara Eve yang mengorok. "Gadis ini sangat pemalas dan juga jorok, siapa yang mau dengannya? Bahkan suamiku juga merombak putrinya menjadi cupu." Keluhnya yang terus mengomel. 

Mom Lea kembali menatap Eve yang terlelap dengan cepat, tidak ada pilihan lain dan memutuskan untuk pergi dari ruangan itu menuju meja sarapan. Langkah kaki yang lesu terlihat oleh semua orang. "Apa Eve belum bangun?" tanya dad Abian. 

"Belum, katanya di hari libur ingin menghabiskan waktunya sepanjang hari tertidur di ranjangnya."

"Biarkan saja dia tidur, apa salahnya dengan itu?" santai dad Abian. 

"Mana bisa begitu? Mau bagaimanapun juga dia tetaplah putri kita. Hah, sudahlah!" mom Lea menarik kursi dan melanjutkan sarapan, dia tak ingin membahas putrinya yang sangat malas di hari libur. 

Sedangkan yang dibicarakan oleh semua orang hanya tertidur tanpa tahu apapun lagi, dia sangat kelelahan dan tidak mempunyai kegiatan. Sudah beberapa kali ponselnya berdering, tapi tak dijawab olehnya.

Eve meregangkan otot-ototnya, sesekali menguap dan terpaksa bagun dari mimpi indahnya. Karena panggilan alam, Eve terbangun dan beranjak dari tempat tidur menuju toilet. 

Setelah menyelesaikan ritualnya, Eve kembali menghempaskan tubuhnya di ranjang empuk miliknya. Baru saja memejamkan mata, dia mendengar suara ponsel yang berdiri dan mengangkatnya dengan setengah kesadaran, tanpa melihat nama orang yang menghubunginya. 

"Halo, jangan ganggu aku di hari libur." Ketus Eve yang sangat kesal, dia ingin mematikan ponselnya tapi tak jadi saat mendengar suara orang yang sangat dia kenal. 

"Dasar boneka santet, berani sekali kau mengatakan hal santai setelah apa yang terjadi."

Dengan cepat Eve kembali memeriksa nomor tanpa nama. "Suaranya sangat mirip dengan pria itu, apalagi dia memanggilku begitu." Gumamnya yang menjauhkan ponsel beberapa saat. 

"Halo, apa kau mendengarku?" 

"Hah, iya aku masih mendengarkanmu."

"Aku menghubungimu sebanyak lima belas kali dan tidak ada sahutan sama sekali," keluh Samuel yang sangat kesal dengan ulah Eve yang tidak datang ke apartemennya. 

"Aku tadi tertidur dan tidak mendengar suara ponsel."

"Jangan lari dari tanggung jawab, cepat kesini atau hukumanmu bertambah dua kali lipat."

"Ini hari libur, berbaik hatilah sedikit saja. Aku sangat mengantuk dan akan kembali melanjutkan tidurku."

"TIDAK BOLEH. Cepatlah kesini atau kau akan masuk ke dalam penjara."

"Kau membuat aku sangat kesal, tidak lama lagi hutangku akan lunas."

"Jangan banyak menghayal, cepat datang kesini. Sekarang!" 

"Hem."

Eve segera memutuskan sambungan telepon dan melemparnya sembarang arah, kesal karena majikan dadakan nya selalu saja mengatur dan memberikannya hukuman. "Aku sangat kaya tapi semua uang itu tak bisa aku pakai untuk membayarkan hutang, ini semua gara-gara daddy! Sebaiknya aku tidur sekitar lima menit lagi, mungkin Samuel tak merasa hal itu." Monolognya seraya menarik selimut dan melanjutkan tidurnya. 

Setengah jam kemudian..

Terdengar suara ponsel yang kembali membangunkannya, Eve terbelalak kaget, melihat jam yang berada di dinding hampir tengah hari. "Sial, pasti pria itu sangat marah." Batinnya yang gelagapan berlari menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. 

Setelah bersiap-siap, Eve segera membuka pintu. "Tidak, sebaiknya aku keluar lewat cara lain saja. Mereka pasti menanyai ku dan akan sangat sulit jika terbongkar," gumamnya yang tersenyum saat mempunyai ide cemerlang dengan sedikit melakukan tindakan konyol.

Eve mengambil beberapa kain panjang dan mengikatnya dengan menggunakan simpul mati yang sangat erat menjadi satu, dia mengikatnya di besi dan melempar ke luar balkon. Hanya ada cara itu yang terpikirkan di dalam otaknya saat ini, menuruni balkon hingga sampai ke bawah dan mengecoh beberapa penjaga Mansion. Cukup sulit untuk keluar dari Mansion, mengingat jalan rahasianya dari kamar di ketahui oleh Alex saat tak sengaja melihat-lihat. Keamanan benar-benar terjaga dengan baik, dia mencari jalan lainnya agar bisa ke apartemen milik Samuel.

Setelah kesulitan yang dilewati dengan sangat baik, Eve akhirnya sampai ke apartemen itu dan masuk ke dalam. Terlihat seorang pria tampan tengah makan siang. "Kau sangat-sangat terlambat." Ucap Samuel tanpa menoleh sedikitpun.

Eve menghentikan langkah kakinya dan tersenyum mencengir kuda, memperlihatkan gigi putih yang tersusun rapi. "Kau tahu sendiri bagaimana suasana jalanan di kota yang sangat padat di hari libur, itu sebabnya aku terlambat." Dia mencoba memberikan alasan yang cukup logis untuk mengurangi beban hukuman di hari ini.

Samuel yang menyelesaikan makan berjalan menghampiri gadis muda itu dengan sorot mata tajam penuh kemarahan. "Kau pikir siapa dirimu, hah? Kau sangat terlambat dan juga telah mengerjaiku dengan obat pencuci perut." 

"Itu bukan kesalahanku, kau sendirilah yang memintaku untuk melayani mereka. Aku ini juga manusia yang merasakan kelelahan, tapi kau malah melimpahkan segalanya kepadaku." Cetus Eve yang mengeluarkan semua unek-uneknya. 

"Apa kau sudah selesai bicara? Sekarang giliranku."

"Jika ingin bicara, maka katakan saja!" jawab Eve dengan santai semakin menyulut emosi Samuel, terlihat jika pria itu mengepalkan tangan dengan erat.

"Karena ulahmu membuat aku sangat kesakitan dan bolak-balik ke kamar mandi hingga kedua lututku bergetar dan tubuhku sangat lemah, dan kau tidak merasa bersalah akan hal itu." Samuel terus mengungkit kesalahan Eve dan memarahinya habis-habisan yang mengerjainya di malam itu tanpa ingin mendengar perkataan dari gadis itu. 

"Maaf, aku sangat menyesal telah melakukan itu padamu. Kau pasti sangat tahu bagaimana labilnya seorang gadis seusia ku." Eve berusaha untuk mendapatkan simpati dari pria itu dan berpura-pura sedih. 

"Berhentilah berpura-pura," cetus Samuel yang menyindir gadis muda di hadapannya. 

"Apa? Aku sangat menyesal, apa kau tidak percaya dengan perkataan tulusku?" 

Samuel mendekatkan wajahnya, menatap kedua manik mata untuk menyelidikinya. " Baiklah, untuk kali ini kau lolos dari hukuman. Tapi tidak di lain waktu," ujar Samuel yang berlalu bergi meninggalkan tempat itu dengan tersenyum sangat tipis. "Lihat, bagaimana aku akan mengerjai wanita cupu itu." Batinnya yang sangat puas dengan rencana yang akan di jalankan.

Terpopuler

Comments

Eman Sulaeman

Eman Sulaeman

emang enak d kerjain

2022-08-23

0

Lilisdayanti

Lilisdayanti

kemana diti,,dan istrinya papa bara,,,ya ampun niko ko malah nurun papa bara jadi playboy kelas kakap,,,,

2022-06-15

0

Arga

Arga

kalo Samuel lihat wajah cantik Eve bisa dipastikan pasti shok Samuel,,,😱😱

2022-04-13

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Julukan Baru
2 Bab 2 - Musnahnya kesabaran
3 Bab 3 - Kecantikan tersembunyi
4 Bab 4 - Pertemuan pertama
5 Bab 5 - Berpenampilan cupu
6 Bab 6 - Kembali bertemu
7 Bab 7 - Pelayan dadakan
8 Bab 8 - Tugas pertama
9 Bab 9 - Ketahuan Samuel
10 Bab 10 - Mall
11 Bab 11 - Karena aku majikanmu
12 Bab 12 - Lembur
13 Bab 13 - Ke salon
14 Bab 14 - Ramalan Samuel
15 Bab 15 - Usaha Samuel
16 Bab 16 - Di rumah sakit
17 Bab 17 - Eve menyelinap
18 Bab 18 - Eve vs Samuel
19 Bab 19 - Bertaruh
20 Bab 20 - Dia kekasihku
21 Bab 21 - L'Boutique
22 Bab 22 - Seperti kencan
23 Bab 23 - Niko mulai bertindak
24 Bab 24 - Ancaman
25 Bab 25 - Ambisi
26 Bab 26 - Jadilah istriku
27 Bab 27 - Rasa
28 Bab 28 - Mimpi buruk
29 Bab 29 - Informasi asisten Li
30 Bab 30 - Musuh yang mengintai
31 Bab 31 - Satu kelas
32 Bab 32 - Di kantin
33 Bab 33 - Para pria yang menyebalkan
34 Bab 34 - Di apartemen
35 Bab 35 - Kelicikan Samuel
36 Bab 36 - Pergerakan musuh
37 Bab 37 - Pria bertopeng
38 Bab 38 - Karakter Eve
39 Bab 39 - Masa lalu sang psikopat
40 Bab 40 - Cacing kepanasan
41 Bab 41 ~ Jangan pergi
42 Bab 42 - Berduel
43 Bab 43 - Terungkap
44 Bab 44 - Kondisi Eve
45 Bab 45 - Anehnya keluarga Wijaya
46 Bab 46 - Kau kekasihku!
47 Bab 47 - Dua saudara tiri
48 Bab 48 - Dave
49 Bab 49 - Keluh Samuel
50 Bab 50 - Kencan ala Eve
51 Bab 51 - Sembuhnya Ibu Samuel
52 Bab 52 - Calon menantu
53 Bab 53 - Melupakan dendam
54 Bab 54 ~ Ciuman
55 Bab 55 - Kehancuran
56 Bab 56 - Kemenangan
57 Bab 57 - Tatapan semua orang
58 Bab 58 - Semangat Samuel
59 Bab 59 - Pamitan Liam
60 Bab 60 - Lamaran
61 Bab 61 - Penyakit turunan
62 Bab 62 - Kesialan Samuel
63 Bab 63 - Menikah karena ancaman
64 Bab 64 - Persiapan
65 Bab 65 - Kresek hitam
66 Bab 66 - Pertarungan jebakan
67 Bab 67 - Pertarungan usai
68 Bab 68 - Kepergian Sam
69 Bab 69 - Hukuman Nathan
70 Bab 70 - Berpura-pura
71 Bab 71 - Memanfaat keadaan
72 Bab 72 - Sebelum hari H
73 Bab 73 - Samuel beraksi
74 Bab 74 - Pernikahan
75 Bab 75 - Akhir bahagia
76 Promosi novel baru author
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1 - Julukan Baru
2
Bab 2 - Musnahnya kesabaran
3
Bab 3 - Kecantikan tersembunyi
4
Bab 4 - Pertemuan pertama
5
Bab 5 - Berpenampilan cupu
6
Bab 6 - Kembali bertemu
7
Bab 7 - Pelayan dadakan
8
Bab 8 - Tugas pertama
9
Bab 9 - Ketahuan Samuel
10
Bab 10 - Mall
11
Bab 11 - Karena aku majikanmu
12
Bab 12 - Lembur
13
Bab 13 - Ke salon
14
Bab 14 - Ramalan Samuel
15
Bab 15 - Usaha Samuel
16
Bab 16 - Di rumah sakit
17
Bab 17 - Eve menyelinap
18
Bab 18 - Eve vs Samuel
19
Bab 19 - Bertaruh
20
Bab 20 - Dia kekasihku
21
Bab 21 - L'Boutique
22
Bab 22 - Seperti kencan
23
Bab 23 - Niko mulai bertindak
24
Bab 24 - Ancaman
25
Bab 25 - Ambisi
26
Bab 26 - Jadilah istriku
27
Bab 27 - Rasa
28
Bab 28 - Mimpi buruk
29
Bab 29 - Informasi asisten Li
30
Bab 30 - Musuh yang mengintai
31
Bab 31 - Satu kelas
32
Bab 32 - Di kantin
33
Bab 33 - Para pria yang menyebalkan
34
Bab 34 - Di apartemen
35
Bab 35 - Kelicikan Samuel
36
Bab 36 - Pergerakan musuh
37
Bab 37 - Pria bertopeng
38
Bab 38 - Karakter Eve
39
Bab 39 - Masa lalu sang psikopat
40
Bab 40 - Cacing kepanasan
41
Bab 41 ~ Jangan pergi
42
Bab 42 - Berduel
43
Bab 43 - Terungkap
44
Bab 44 - Kondisi Eve
45
Bab 45 - Anehnya keluarga Wijaya
46
Bab 46 - Kau kekasihku!
47
Bab 47 - Dua saudara tiri
48
Bab 48 - Dave
49
Bab 49 - Keluh Samuel
50
Bab 50 - Kencan ala Eve
51
Bab 51 - Sembuhnya Ibu Samuel
52
Bab 52 - Calon menantu
53
Bab 53 - Melupakan dendam
54
Bab 54 ~ Ciuman
55
Bab 55 - Kehancuran
56
Bab 56 - Kemenangan
57
Bab 57 - Tatapan semua orang
58
Bab 58 - Semangat Samuel
59
Bab 59 - Pamitan Liam
60
Bab 60 - Lamaran
61
Bab 61 - Penyakit turunan
62
Bab 62 - Kesialan Samuel
63
Bab 63 - Menikah karena ancaman
64
Bab 64 - Persiapan
65
Bab 65 - Kresek hitam
66
Bab 66 - Pertarungan jebakan
67
Bab 67 - Pertarungan usai
68
Bab 68 - Kepergian Sam
69
Bab 69 - Hukuman Nathan
70
Bab 70 - Berpura-pura
71
Bab 71 - Memanfaat keadaan
72
Bab 72 - Sebelum hari H
73
Bab 73 - Samuel beraksi
74
Bab 74 - Pernikahan
75
Bab 75 - Akhir bahagia
76
Promosi novel baru author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!