Bab 18 - Eve vs Samuel

Hari libur, Samuel memutuskan untuk berada di apartemen seraya mengawasi Eve yang bekerja. Senyuman tipis di wajahnya, menandakan dia mempunyai rencana untuk membuat pekerjaan dari gadis itu semakin berantakan. "Hari ini kau akan menyesal karena telah mengerjaiku," gumamnya sambil menatap pelayan dadakan nya yang tengah bersih-bersih.

Samuel menghampiri Eve dan memilih untuk berbaring diatas sofa, mengambil remot kontrol dan mulai menyalakan televisi. Pandangan fokus ke hadapan, mengambil toples yang berisi kuaci. Memakan kuaci dan membuangnya kulitnya sembarangan ke lantai, Eve yang kebetulan sudah membersihkan tempat itu merasa geram dengan pria tampan yang bersantai. "Apa kau tidak lihat, kalau aku sudah membersihkan ruangan ini? Dan kau membuang kulit kuaci sembarangan arah." Ucapnya yang menatap majikannya seraya bertolak pinggang, kedua mata yang melotot. 

"Ck, minggirlah! Kau menghalangi pandanganku menonton televisi saja," jawab Samuel yang fokus dengan benda pipih yang ada di hadapannya, mendelik kesal sambil menyingkirkan tubuh Eve menggunakan kakinya. 

"Sialan, apa kau sengaja melakukan ini?" pekik Eve dengan hidung yang kembang-kempis,  menahan amarah yang sebentar lagi akan meledak. 

"Apa? Kerjakan saja pekerjaanmu, dan jangan banyak protes." Ucap Samuel dengan santai semakin membuat Eve tersulut emosi. 

"Pria ini benar-benar membuat kesabaranku habis, sepertinya dia sengaja melakukan ini untuk membuat aku semakin kesulitan." Batin Eve yang menatap pria menyebalkan yang sedang menonton Moto GP. "Baiklah, tapi bisakan sampah kulit kuaci itu tidak dibuang sembarangan ke lantai?" pintanya dengan kesal. 

"Memangnya kenapa? Akulah pemilik apartemen ini dan terserah padaku saja." 

"Kau bertanya kenapa?" pekik Eve yang benar-benar sangat marah. "Oh ya tuhan…kenapa aku dipertemukan dengan pria menyebalkan seperti dia!" gumamnya dengan kesal. 

Sebuah bantal kecil melayang tepat mengenai wajah Eve, dan pelakunya menyeringai puas dengan aksinya tepat sasaran. "Auh…kau benar-benar pria yang sangat menyebalkan." Gerutunya sebal. 

"Kau sangat berisik, persis seperti radio rusak." Cetus Samuel dengan santai. 

Kesabaran Eve kian menipis dalam menghadapi majikan nya yang mengerjainya, mengepalkan kedua tangan dengan tatapan permusuhan. 

"Jangan menatapku begitu, aku tahu jika aku ini sangat tampan dan kau bukanlah tipe ku," seloroh Samuel dengan penuh percaya diri. 

"Dan jika aku cantik, kau bukanlah tipeku!" Eve membalas ucapan dari majikan nya dengan ketus. Seketika terdengar suara gelak tawa memenuhi apartemen, Samuel tertawa dengan sangat keras dan memegangi perutnya. 

"Kau menjadi cantik? Itu sangat mustahil, dan jika pun kau didandani pasti mirip dengan boneka mampang," ejek Samuel yang semakin menyulut emosi Eve. Menghitung detik-detik kesabaran tersisa, dalam hitungan mundur. 

Eve melemparkan kain lap meja yang sangat kotor tepat mengenai wajah pria tampan itu. "Rasakan itu!" ucapnya yang langsung memasang seribu langkah untuk menghindari amukan sang majikan. 

"Kemari kau, dasar boneka santet!" pekik Samuel yang menggema di seluruh ruangan. 

"Ayo kejar aku, dasar lemah!" pekik Eve dari ke jauhan. 

"Akan aku tunjukkan kekuatanku yang sebenarnya," Samuel yang sangat kesal dikatakan lemah membuatnya membuka baju, memperlihatkan bentuk tubuh seksi dengan roti sobek yang menggugah iman. 

Eve segera berlari masuk ke dalam kamar mandi dan menutup pintu, berteriak karena Samuel memperlihatkan bentuk tubuhnya. "Dasar pria sinting, lihat pembalasanku!" gumamnya yang terlintas ide di benaknya. 

Samuel tertawa kemenangan, berhasil membuat gadis itu kocar-kacir akibat dirinya bertelanjang dada. "Dasar gadis aneh, semua wanita mengantri untuk melihat bentuk tubuh seksiku, tapi dia malah sebaliknya." Gumamnya berbalik dan memungut baju yang tergeletak di lantai. 

Byurr

Sebuah siraman seember air, membasahi tubuh Samuel dan membuatnya tersentak kaget, menoleh ke belakang dan ternyata pelayan dadakan nya. "Ups…sorry, tanganku sedikit licin dan membuatmu basah," ujar Eve yang tersenyum dengan raut wajah tanpa dosa. 

"Dasar gadis kurang ajar!" Samuel hendak mengejar Eve, tapi terhenti saat bel apartemen berbunyi. Dengan cepat dia mengganti celana basahnya di hadapan gadis muda yang masih ada di hadapannya, untung saja Eve telah sigap menutupi kedua matanya ternodai akibat sang majikan sinting. "Gantilah pakaianmu di dalam kamar, kau menodai mataku." 

"Ini apartemenku dan terserah padaku!" tukas Samuel yang tak menghiraukan perkataan Eve. 

"Dasar pria tak tahu malu!" umpat Eve mendelik kesal. 

"Daripada kau menggerutu, sebaiknya bukakan pintu!" titah Samuel yang telah mengganti pakaian basah dengan pakaian kering. 

Tanpa menjawab apapun, Eve berjalan dengan langkah malas untuk membukakan pintu. Terlihat beberapa orang pria dengan pakaian casual mengunjungi Samuel. "Sepertinya mereka teman-taman pria sinting itu!" batinnya yang menatap mereka. 

Sedangkan keempat pria itu menatap penampilan Eve dari ujung rambut hingga di ujung kaki, tersenyum mengejek dan tatapan merendahkan. 

"Ayo, masuklah!" ajak Eve yang tersenyum ramah. 

Keempat pria itu mengangguk dan masuk ke dalam, melihat seorang pria tampan dan gagah sedang duduk di sofa menunggu kedatangan mereka, saling berpelukan melepas rindu. 

"Bagaimana keadaan kalian?" 

"Kami sangat baik, kau terlihat sangat sibuk belakangan ini?" tanya salah satu teman Samuel. 

"Kesibukan di kantor membuat waktu untuk ke Bar berkurang." Jawab Samuel yang sedikit menyesal dengan itu. 

"Kesibukan di kantor atau kesibukan dengan wanita kuno itu?" goda salah satu teman lainnya. 

Eve menghela nafas jengah dengan situasinya saat ini, mengingat dia masih saja dihina dan di tatap sebelah mata saat melihat penampilannya yang tidak menarik. Semua mata kembali tertuju padanya, tatapan merendahkan membuat Eve pergi dari sana menuju dapur. "Sebaiknya aku pergi saja, sebelum emosiku keluar," gumamnya. 

Setelah kepergian Eve, keempat pria itu menyorot Samuel dengan beberapa pertanyaan di benaknya. "Siapa gadis itu? Jangan katakan jika dia adalah kekasihmu!" ucap salah satu temannya yang tertawa. 

"Kalian pasti tahu bagaimana tipeku, dia hanyalah pelayanku saja dan tidak lebih."

"Kami pikir kau merubah frekuensi dan standar mu dalam memilih wanita."

"Itu tidak akan terjadi, melihat penampilannya yang sangat jelek membuatku seribu kali berpikir untuk menjadikan dia kekasihku," sombong Samuel. 

"Jangan sombong, bisa saja kau menjilati ludahmu sendiri." Sahut salah satu teman yang bertos ria dengan lainnya. 

"Itu tidak akan terjadi."

"Bagaimana jika itu terjadi?" 

"Aku akan memberikan kalian mobil kesayanganku."

"Dapat!"

"Kenapa?" tanya Samuel yang menatap temannya. 

"Perkataan mu, ini berguna saat kau berpura-pura lupa dengan persetujuan ini." Sahut pria yang selesai perekam perkataan mutlak dari Samuel.

"Tapi bagaimana kau bertemu dengannya?" tanya salah seorang dari mereka yang sangat penasaran.

Samuel menceritakan segalanya kepada keempat temannya, dia sangat antusias dalam bercerita. Bagaimana dia berhasil menjadikan Eve sebagai mainan baru yang membuatnya terhibur.

Terpopuler

Comments

Eman Sulaeman

Eman Sulaeman

sombong nya sam

2022-08-24

1

Asih Ningsih

Asih Ningsih

jgn anggap remeh eve samuel kmu akan menjilat ludahmu sendiri nantinya

2022-07-30

0

Pooh

Pooh

lihat saja tanggal mainnya samuel pasti kamuenjilat ludahmu sendiri lagi🤣🤣🤣🤣

2022-05-17

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Julukan Baru
2 Bab 2 - Musnahnya kesabaran
3 Bab 3 - Kecantikan tersembunyi
4 Bab 4 - Pertemuan pertama
5 Bab 5 - Berpenampilan cupu
6 Bab 6 - Kembali bertemu
7 Bab 7 - Pelayan dadakan
8 Bab 8 - Tugas pertama
9 Bab 9 - Ketahuan Samuel
10 Bab 10 - Mall
11 Bab 11 - Karena aku majikanmu
12 Bab 12 - Lembur
13 Bab 13 - Ke salon
14 Bab 14 - Ramalan Samuel
15 Bab 15 - Usaha Samuel
16 Bab 16 - Di rumah sakit
17 Bab 17 - Eve menyelinap
18 Bab 18 - Eve vs Samuel
19 Bab 19 - Bertaruh
20 Bab 20 - Dia kekasihku
21 Bab 21 - L'Boutique
22 Bab 22 - Seperti kencan
23 Bab 23 - Niko mulai bertindak
24 Bab 24 - Ancaman
25 Bab 25 - Ambisi
26 Bab 26 - Jadilah istriku
27 Bab 27 - Rasa
28 Bab 28 - Mimpi buruk
29 Bab 29 - Informasi asisten Li
30 Bab 30 - Musuh yang mengintai
31 Bab 31 - Satu kelas
32 Bab 32 - Di kantin
33 Bab 33 - Para pria yang menyebalkan
34 Bab 34 - Di apartemen
35 Bab 35 - Kelicikan Samuel
36 Bab 36 - Pergerakan musuh
37 Bab 37 - Pria bertopeng
38 Bab 38 - Karakter Eve
39 Bab 39 - Masa lalu sang psikopat
40 Bab 40 - Cacing kepanasan
41 Bab 41 ~ Jangan pergi
42 Bab 42 - Berduel
43 Bab 43 - Terungkap
44 Bab 44 - Kondisi Eve
45 Bab 45 - Anehnya keluarga Wijaya
46 Bab 46 - Kau kekasihku!
47 Bab 47 - Dua saudara tiri
48 Bab 48 - Dave
49 Bab 49 - Keluh Samuel
50 Bab 50 - Kencan ala Eve
51 Bab 51 - Sembuhnya Ibu Samuel
52 Bab 52 - Calon menantu
53 Bab 53 - Melupakan dendam
54 Bab 54 ~ Ciuman
55 Bab 55 - Kehancuran
56 Bab 56 - Kemenangan
57 Bab 57 - Tatapan semua orang
58 Bab 58 - Semangat Samuel
59 Bab 59 - Pamitan Liam
60 Bab 60 - Lamaran
61 Bab 61 - Penyakit turunan
62 Bab 62 - Kesialan Samuel
63 Bab 63 - Menikah karena ancaman
64 Bab 64 - Persiapan
65 Bab 65 - Kresek hitam
66 Bab 66 - Pertarungan jebakan
67 Bab 67 - Pertarungan usai
68 Bab 68 - Kepergian Sam
69 Bab 69 - Hukuman Nathan
70 Bab 70 - Berpura-pura
71 Bab 71 - Memanfaat keadaan
72 Bab 72 - Sebelum hari H
73 Bab 73 - Samuel beraksi
74 Bab 74 - Pernikahan
75 Bab 75 - Akhir bahagia
76 Promosi novel baru author
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1 - Julukan Baru
2
Bab 2 - Musnahnya kesabaran
3
Bab 3 - Kecantikan tersembunyi
4
Bab 4 - Pertemuan pertama
5
Bab 5 - Berpenampilan cupu
6
Bab 6 - Kembali bertemu
7
Bab 7 - Pelayan dadakan
8
Bab 8 - Tugas pertama
9
Bab 9 - Ketahuan Samuel
10
Bab 10 - Mall
11
Bab 11 - Karena aku majikanmu
12
Bab 12 - Lembur
13
Bab 13 - Ke salon
14
Bab 14 - Ramalan Samuel
15
Bab 15 - Usaha Samuel
16
Bab 16 - Di rumah sakit
17
Bab 17 - Eve menyelinap
18
Bab 18 - Eve vs Samuel
19
Bab 19 - Bertaruh
20
Bab 20 - Dia kekasihku
21
Bab 21 - L'Boutique
22
Bab 22 - Seperti kencan
23
Bab 23 - Niko mulai bertindak
24
Bab 24 - Ancaman
25
Bab 25 - Ambisi
26
Bab 26 - Jadilah istriku
27
Bab 27 - Rasa
28
Bab 28 - Mimpi buruk
29
Bab 29 - Informasi asisten Li
30
Bab 30 - Musuh yang mengintai
31
Bab 31 - Satu kelas
32
Bab 32 - Di kantin
33
Bab 33 - Para pria yang menyebalkan
34
Bab 34 - Di apartemen
35
Bab 35 - Kelicikan Samuel
36
Bab 36 - Pergerakan musuh
37
Bab 37 - Pria bertopeng
38
Bab 38 - Karakter Eve
39
Bab 39 - Masa lalu sang psikopat
40
Bab 40 - Cacing kepanasan
41
Bab 41 ~ Jangan pergi
42
Bab 42 - Berduel
43
Bab 43 - Terungkap
44
Bab 44 - Kondisi Eve
45
Bab 45 - Anehnya keluarga Wijaya
46
Bab 46 - Kau kekasihku!
47
Bab 47 - Dua saudara tiri
48
Bab 48 - Dave
49
Bab 49 - Keluh Samuel
50
Bab 50 - Kencan ala Eve
51
Bab 51 - Sembuhnya Ibu Samuel
52
Bab 52 - Calon menantu
53
Bab 53 - Melupakan dendam
54
Bab 54 ~ Ciuman
55
Bab 55 - Kehancuran
56
Bab 56 - Kemenangan
57
Bab 57 - Tatapan semua orang
58
Bab 58 - Semangat Samuel
59
Bab 59 - Pamitan Liam
60
Bab 60 - Lamaran
61
Bab 61 - Penyakit turunan
62
Bab 62 - Kesialan Samuel
63
Bab 63 - Menikah karena ancaman
64
Bab 64 - Persiapan
65
Bab 65 - Kresek hitam
66
Bab 66 - Pertarungan jebakan
67
Bab 67 - Pertarungan usai
68
Bab 68 - Kepergian Sam
69
Bab 69 - Hukuman Nathan
70
Bab 70 - Berpura-pura
71
Bab 71 - Memanfaat keadaan
72
Bab 72 - Sebelum hari H
73
Bab 73 - Samuel beraksi
74
Bab 74 - Pernikahan
75
Bab 75 - Akhir bahagia
76
Promosi novel baru author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!