Bab 7 - Pelayan dadakan

Samuel menatap tajam gadis kecil di hadapannya, melihat penampilan Eve dengan rambut di kepang dua, gigi di pagar, dan kacamata tebal membuatnya bergidik ngeri. "Dasar wanita aneh!" gumamnya yang menggeleng dengan cepat. 

Eve mendengar perkataan sayup dari pria yang telah menyelamatkannya, bertolak pinggang seraya menatap tajam. "Aku aneh?" ucapnya seraya menunjuk dirinya sendiri. 

"Ya, itulah kenyataannya." Ucap Samuel yang mengatakan sebenarnya. "Tunggu dulu! Sepertinya wajahmu tidak asing," selorohnya menyipitkan kedua matanya. 

"Astaga…jangan sampai pria ini mengenaliku," batin Eve yang menelan saliva dengan susah payah. "Kau orang ke seratus yang mengatakan hal yang sama," jawabnya seraya tercengir kuda. 

Samuel menatap gadis muda itu dengan jengah, kembali melihat penampilan Eve yang jauh dari kata cantik. Tapi dia baru menyadari bahwa ponselnya tidak ada di genggaman, melihat ponselnya yang tergeletak di jalanan dengan layar retak. "Sial," umpatnya kesal, mengambil ponselnya yang rusak akibat senggolan gadis berkacamata tebal. 

Samuel memperlihatkan ponsel mahalnya di hadapan gadis itu, tatapan menusuk dan tajam terus mengarah ke Eve. "Akibat ulahmu yang sangat ceroboh membuat ponsel mahalku rusak," kesalnya. 

"Aku tidak sengaja melakukannya, tolong…maafkan aku!" bujuk Eve yang tersenyum simpul. 

"Memaafkanmu? Karena kau membuat aku rugi ratusan juta," ujar Samuel yang menahan amarah, telepon penting dengan kesepakatan menjadi gagal akibat kecerobohan gadis kecil itu. 

"Saat itu aku ketakutan dan hampir putus asa, aku hanya melihatmu dan meminta pertolongan. Maaf, jika aku membuatmu rugi." jelas Eve yang memelas. 

"Tidak semudah itu aku memaafkanmu."

"Aku sudah meminta maaf, sebenarnya apa kemauanmu!" ucap Eve yang meninggikan suara, membalas tatapan tajam dari pria itu dengan cara mendongakkan kepala, mengingat tingginya hanya sebatas dada pria tampan yang ada di hadapannya. 

"Ck, berani sekali kau berteriak di hadapanku. Di sini kaulah yang bersalah!" 

"Katakan yang sebenarnya, apa keinginanmu?" tanya Eve yang sudah pasrah. 

"Aku ingin kau mengganti rugi ponsel mahal limited edition, tapi melihat penampilanmu yang sederhana membuat aku sedikit ragu." Samuel tersenyum merendahkan, berpikir jika gadis kecil itu hanya orang miskin. 

"Ck, kau hanya melihat covernya saja. Berhentilah menatapku begitu!" lantang Eve, tapi seketika dia kembali berpikir. "Pria ini sungguh menjijikkan, playboy cap kapak, dia sama saja dengan kak Niki." Batinnya. 

"Ya sudah kau perlihatkan saja isinya!" celetuk Samuel dengan enteng. 

"Aku bukan wanita seperti itu."

"Tidak perlu basa-basi, cepat ganti rugi ponselku yang kau rusak!"

"Aku tidak punya uang," jawan Eve santai, dia tak ingin melibatkan keluarganya dengan masalahnya. 

"Ck, sudah kuduga ini akan terjadi. Karena aku ini termasuk pria yang sangat baik dan bermurah hati, kau bekerja di apartemen ku menjadi seorang pelayan."

Sontak Eve melotot, mendengar perkataan pria itu membuatnya sangat syok. Menjadi seorang pelayan bag seorang Eve Wijaya? Itu sangat mustahil, apalagi keluarganya cukup terpandang di kota. Jika mengadu untuk menyelesaikan masalah ini, maka kebebasannya akan dipertaruhkan dan dia tak ingin jika itu terjadi. "Keadaanku cukup sial, maju mundur kena. Jika aku meminta uang ganti rugi, maka Daddy akan mencabut kebebasanku dan selalu diawasi. Pelayan? Bahkan aku tidak pernah membayangkan jika itu sampai terjadi padaku." Batinnya. 

"Apa tidak ada pilihan lain?" pinta Eve yang tersenyum memperlihatkan deretan gigi putih yang di pagar. 

"Tidak ada, hanya dua pilihan itu dan kau boleh memilih salah satunya."

"Dasar pria sialan, kenapa aku mendadak seperti orang miskin? Kalau aku ambil uang di kartu, pasti daddy mengetahuinya." Gumam Eve di dalam hati, meringis dengan nasib sialnya. 

"Kenapa kau diam? Cepat pilihlah karena aku tidak punya banyak waktu."

"Karena aku wanita miskin, apa boleh buat? Aku memilih pilihan kedua," pasrah Eve. 

"Baiklah, mulai sekarang kau menjadi pelayan di apartemen ku." Ucap Samuel seraya menyeret tangan gadis muda itu dengan kasar, membawanya untuk masuk ke dalam mobil. 

"Masuklah ke dalam mobilku!" tegas Samuel yang galak. 

"Tidak perlu menyeretku, apa kau pikir aku tidak punya kaki?" protes Eve yang mendelik kesal, perlakuan kasar Samuel membuatnya menandai pria itu dalam daftar hitam. 

Setelah Eve masuk ke dalam mobil dengan paksa, Samuel duduk di sebelah pelayan dadakan nya. "Ck, penampilanmu membuat mataku jadi sakit!" ejek nya. 

"Kau tidak punya hak untuk mengomentari caraku berpenampilan, dasar playboy!" kesal Eve. 

"Apa? Kau mengataiku playboy?"

"Mungkin kau salah dengar, jalankan saja mobilnya." Ucap Eve yang berusaha mengalihkan perhatian. 

"Dasar gadis aneh!" gumam Samuel yang mulai fokus mengemudikan mobil menuju apartemennya. Jujur saja, dia sangat senang mengerjai si cupu seakan mendapat mainan baru. Ponsel yang menurutnya tidak seberapa itu dimanfaatkan untuk mengerjai Eve karena penampilannya yang sangat unik, walau matanya sakit setidaknya dia butuh suasana baru, wanita yang jauh dari kata cantik. 

Di sepanjang perjalanan, Eve mengalihkan pandangannya ke luar jendela. Melihat suasana kota yang padat lalu lintas, sekaligus mengingat jalan untuk memudahkan dia kembali ke Mansion. "Hah, hidupku sangat sulit. Keluarga ku sangat kaya, tapi aku benar-benar miskin. Semangat Eve, kau pasti bisa! Bukankah menjadi pelayan sangat menyenangkan? Mengeluarkan keringat akan membuat dirimu sehat." Batin Eve yang menyemangati dirinya sendiri, menceritakan masalahnya akan membuat tidak akan bebas, mengingat ayahnya yang begitu posesif. 

Tak lama, mobil berhenti membuat keduanya turun dari mobil menuju masuk ke apartemen elit. Sesampainya di apartemen, Eve melihat begitu puas ruangan yang akan dibersihkan. "Kenapa kau melamun? Masuklah dan mulailah bekerja!" perintah Samuel yang membuka jasnya. 

Eve menatap ruangan besar itu dengan tatapan horor, bahkan dia tidak tahu bagaimana menjadi pelayan. Samuel tersenyum mengejek. "Kau pasti tidak pernah melihat apartemen elit dan luas seperti ini?"

"Tidak ada yang menarik dari apartemen ini!" ucap Eve yang mengatakan sejujurnya. 

"Heh, gadis miskin yang angkuh. Jangan melihat saja, cepat bersihkan seluruh ruangan ini."

"Tunggu dulu! Sampai kapan aku menjadi pelayanmu?" ucap Eve yang memastikan terlebih dahulu. 

"Karena aku pria tampan yang baik hati, maka kau bekerja sebagai pelayan selama dua bulan." Tutur Samuel yang membanggakan dirinya. 

"Apa? Kenapa sangat lama sekali? Aku mengira paling lama satu minggu saja." Protes Eve yang melongo. 

"Ck, jika kau bekerja beberapa tahun kedepan juga tak dapat mengganti ponsel limited edition ku. Sudahlah! Sebaiknya kau mulai bekerja!" tukas Samuel yang tersenyum tipis, dapat mengerjai gadis cupu itu selama dua bulan. 

"Hai, kau tidak bisa melakukan ini padaku!" pekik Eve. 

"Terserah padaku, masih untung kau tidak ku masukan ke dalam penjara." Tukas Samuel dengan enteng.

Terpopuler

Comments

Eman Sulaeman

Eman Sulaeman

itu mah modus samual aja

2022-08-23

0

Asih Ningsih

Asih Ningsih

haaaah samuel entar kmu bisa jatuh cinta ama eve lo

2022-07-30

0

yuli ana

yuli ana

niki si playboy mata duitan
niko sang cassanova suka celap celup

2022-06-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Julukan Baru
2 Bab 2 - Musnahnya kesabaran
3 Bab 3 - Kecantikan tersembunyi
4 Bab 4 - Pertemuan pertama
5 Bab 5 - Berpenampilan cupu
6 Bab 6 - Kembali bertemu
7 Bab 7 - Pelayan dadakan
8 Bab 8 - Tugas pertama
9 Bab 9 - Ketahuan Samuel
10 Bab 10 - Mall
11 Bab 11 - Karena aku majikanmu
12 Bab 12 - Lembur
13 Bab 13 - Ke salon
14 Bab 14 - Ramalan Samuel
15 Bab 15 - Usaha Samuel
16 Bab 16 - Di rumah sakit
17 Bab 17 - Eve menyelinap
18 Bab 18 - Eve vs Samuel
19 Bab 19 - Bertaruh
20 Bab 20 - Dia kekasihku
21 Bab 21 - L'Boutique
22 Bab 22 - Seperti kencan
23 Bab 23 - Niko mulai bertindak
24 Bab 24 - Ancaman
25 Bab 25 - Ambisi
26 Bab 26 - Jadilah istriku
27 Bab 27 - Rasa
28 Bab 28 - Mimpi buruk
29 Bab 29 - Informasi asisten Li
30 Bab 30 - Musuh yang mengintai
31 Bab 31 - Satu kelas
32 Bab 32 - Di kantin
33 Bab 33 - Para pria yang menyebalkan
34 Bab 34 - Di apartemen
35 Bab 35 - Kelicikan Samuel
36 Bab 36 - Pergerakan musuh
37 Bab 37 - Pria bertopeng
38 Bab 38 - Karakter Eve
39 Bab 39 - Masa lalu sang psikopat
40 Bab 40 - Cacing kepanasan
41 Bab 41 ~ Jangan pergi
42 Bab 42 - Berduel
43 Bab 43 - Terungkap
44 Bab 44 - Kondisi Eve
45 Bab 45 - Anehnya keluarga Wijaya
46 Bab 46 - Kau kekasihku!
47 Bab 47 - Dua saudara tiri
48 Bab 48 - Dave
49 Bab 49 - Keluh Samuel
50 Bab 50 - Kencan ala Eve
51 Bab 51 - Sembuhnya Ibu Samuel
52 Bab 52 - Calon menantu
53 Bab 53 - Melupakan dendam
54 Bab 54 ~ Ciuman
55 Bab 55 - Kehancuran
56 Bab 56 - Kemenangan
57 Bab 57 - Tatapan semua orang
58 Bab 58 - Semangat Samuel
59 Bab 59 - Pamitan Liam
60 Bab 60 - Lamaran
61 Bab 61 - Penyakit turunan
62 Bab 62 - Kesialan Samuel
63 Bab 63 - Menikah karena ancaman
64 Bab 64 - Persiapan
65 Bab 65 - Kresek hitam
66 Bab 66 - Pertarungan jebakan
67 Bab 67 - Pertarungan usai
68 Bab 68 - Kepergian Sam
69 Bab 69 - Hukuman Nathan
70 Bab 70 - Berpura-pura
71 Bab 71 - Memanfaat keadaan
72 Bab 72 - Sebelum hari H
73 Bab 73 - Samuel beraksi
74 Bab 74 - Pernikahan
75 Bab 75 - Akhir bahagia
76 Promosi novel baru author
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1 - Julukan Baru
2
Bab 2 - Musnahnya kesabaran
3
Bab 3 - Kecantikan tersembunyi
4
Bab 4 - Pertemuan pertama
5
Bab 5 - Berpenampilan cupu
6
Bab 6 - Kembali bertemu
7
Bab 7 - Pelayan dadakan
8
Bab 8 - Tugas pertama
9
Bab 9 - Ketahuan Samuel
10
Bab 10 - Mall
11
Bab 11 - Karena aku majikanmu
12
Bab 12 - Lembur
13
Bab 13 - Ke salon
14
Bab 14 - Ramalan Samuel
15
Bab 15 - Usaha Samuel
16
Bab 16 - Di rumah sakit
17
Bab 17 - Eve menyelinap
18
Bab 18 - Eve vs Samuel
19
Bab 19 - Bertaruh
20
Bab 20 - Dia kekasihku
21
Bab 21 - L'Boutique
22
Bab 22 - Seperti kencan
23
Bab 23 - Niko mulai bertindak
24
Bab 24 - Ancaman
25
Bab 25 - Ambisi
26
Bab 26 - Jadilah istriku
27
Bab 27 - Rasa
28
Bab 28 - Mimpi buruk
29
Bab 29 - Informasi asisten Li
30
Bab 30 - Musuh yang mengintai
31
Bab 31 - Satu kelas
32
Bab 32 - Di kantin
33
Bab 33 - Para pria yang menyebalkan
34
Bab 34 - Di apartemen
35
Bab 35 - Kelicikan Samuel
36
Bab 36 - Pergerakan musuh
37
Bab 37 - Pria bertopeng
38
Bab 38 - Karakter Eve
39
Bab 39 - Masa lalu sang psikopat
40
Bab 40 - Cacing kepanasan
41
Bab 41 ~ Jangan pergi
42
Bab 42 - Berduel
43
Bab 43 - Terungkap
44
Bab 44 - Kondisi Eve
45
Bab 45 - Anehnya keluarga Wijaya
46
Bab 46 - Kau kekasihku!
47
Bab 47 - Dua saudara tiri
48
Bab 48 - Dave
49
Bab 49 - Keluh Samuel
50
Bab 50 - Kencan ala Eve
51
Bab 51 - Sembuhnya Ibu Samuel
52
Bab 52 - Calon menantu
53
Bab 53 - Melupakan dendam
54
Bab 54 ~ Ciuman
55
Bab 55 - Kehancuran
56
Bab 56 - Kemenangan
57
Bab 57 - Tatapan semua orang
58
Bab 58 - Semangat Samuel
59
Bab 59 - Pamitan Liam
60
Bab 60 - Lamaran
61
Bab 61 - Penyakit turunan
62
Bab 62 - Kesialan Samuel
63
Bab 63 - Menikah karena ancaman
64
Bab 64 - Persiapan
65
Bab 65 - Kresek hitam
66
Bab 66 - Pertarungan jebakan
67
Bab 67 - Pertarungan usai
68
Bab 68 - Kepergian Sam
69
Bab 69 - Hukuman Nathan
70
Bab 70 - Berpura-pura
71
Bab 71 - Memanfaat keadaan
72
Bab 72 - Sebelum hari H
73
Bab 73 - Samuel beraksi
74
Bab 74 - Pernikahan
75
Bab 75 - Akhir bahagia
76
Promosi novel baru author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!