Bab 15 - Usaha Samuel

Eve menyadari jika yang di maksud oleh Samuel adalah dirinya dengan tampilan versi yang berbeda. "Syukurlah jika dia tidak mengetahui sebenarnya," batinnya yang tersenyum sangat tipis, sehingga tidak ada yang melihat hal itu. 

"Samuel Matthew," ucapnya yang menjulurkan tangan untuk berkenalan, berharap agar gadis itu tertarik padanya. Tapi, senyumnya memudar saat Eve hanya mengacuhkan dirinya. "Sial, ternyata wanita ini cukup sulit untuk ditaklukkan. Tapi itu bagus, dengan begini akan membuatku semakin tertantang." Batinnya tersenyum cerah. 

Anita sedari tadi terdiam, melihat interaksi dari dua orang di hadapannya. Keberadaannya seakan tak terlihat dan tembus pandang oleh Samuel Matthew. "Aku seperti nyamuk saja, tidak di anggap!" gumamnya yang mengumpat kesal. 

"Jika kau menolakku terus, jangan salahkan aku untuk mengejarmu." Tukas Samuel dengan tegas dan keukeuh. 

"Dan aku tidak peduli," sahut Eve yang hendak berdiri dari kursi, dengan cepat pria di sebelah mencekal tangan nya. 

"Tentu saja kau harus peduli, karena aku calon suamimu kelak." Ucap Samuel tersenyum tipis, tujuan hidupnya sekarang lebih jelas, yaitu mendapatkan hati dari gadis cantik di sebelahnya.

"Dasar pria menyebalkan!" umpat Eve yang sangat kesal.

"Sepertinya aku tidak di perlukan, sebaiknya aku pergi ke toilet saja, ada panggilan darurat." Celetuk Anita yang tak ingin terlibat urusan mereka, dengan cepat dia berlalu pergi meninggalkan tempat itu tanpa menghiraukan suara Eve yang berteriak memanggil namanya. 

"Anita…Anita, kenapa kau pergi meninggalkan aku?" pekik Eve yang menatap kepergian dari sahabatnya. "Hah, dia sengaja meninggalkan aku sendiri dengan pria sinting ini," gumam Eve seraya melirik Samuel. 

"Temanmu itu sangat pengertian sekali, dia tahu jika aku ingin berduaan bersama calon istriku ini!" celetuk Samuel dengan tatapan cinta. 

"Apa kau pikir aku akan menikah dengan seorang pria playboy sepertimu? Suka menggonta-ganti wanita kapan saja dan di mana saja?Tidak, sebaiknya kau lupakan aku dan anggap kita tidak pernah bertemu," ancam Eve dengan sarkas. 

"Pantang bagi Samuel Matthew mundur, apa yang ingin dia miliki pasti segera dia dapatkan. Akan ku buat kau mengemis cintaku," Samuel membusungkan dada dengan penuh percaya diri. 

"Berhati-hatilah dalam berucap, bisa saja kau malah menjilati ludahmu sendiri." Sarkas Eve yang menghela nafas berat. 

Cengkraman dari pria tampan itu sangatlah erat membuatnya sangat kesulitan. Samuel menendang kursi ke belakang, menyentak tangan gadis cantik itu hingga mendarat di atas dadanya bidang. Melingkarkan kedua tangannya di pinggang ramping, yang hendak mencium bibir ranum menggoda iman. Memuja kecantikan Eve.

Posisi yang sangat dekat, hembusan nafas mint dan parfum maskulin dapat terasa oleh Eve. Dengan cepat dia bertindak dengan menjangkau sepatu hak tinggi walau sedikit sulit, dan menepuknya tepat di bibir pria itu untuk memberinya pelajaran. "Cium saja sepatuku," ketusnya yang tertawa renyah, bahagia karena dapat mengerjai Samuel.

"Astaga…dosa hukumnya jika kau mengerjai calon suamimu yang tampan dan juga kaya raya sepertiku. Tapi tidak masalah, aku bisa mencicil untuk mencium tapak sepatumu sekarang, tapi tidak di lain waktu. Jika kau menjadi istriku, aku berjanji tidak akan menyia-nyiakan mu," petuah Samuel sambil mengelap bibirnya yang masih menempel debu. 

"Kau benar-benar pria sinting!" tukas Eve yang malas melayani pria itu dalam berbicara. 

"Terserah kau mau mengatakan apa, yang jelas kau hanya milik ku. Tidak ada seorangpun yang boleh memilikimu selain aku," ujar Samuel. 

Suasana itu semakin tegang saat tangan seseorang menepis tangan milik Samuel, keduanya menatap sang pelaku yang tak lain adalah kakaknya Niko. Disatu sisi Eve bahagia karena bisa terlepas dari pria itu, tapi tatapan tajam Niko ingin mengibarkan bendera perang.

"Kau kemana saja? Aku mencarimu dari tadi!" keluh Niko yang membantu adik sepupunya dengan menepis tangan Samuel, dan membuang wajah tak ingin pria itu untuk tidak ikut campur.

Samuel Matthew dan Niko Wijaya saling menatap satu sama lain dengan sengit, sorot mata yang tajam. Kedua pria dengan kekuasaan yang hampir seimbang. Eve bisa merasakan tatapan permusuhan dari Niko dan juga Samuel, memikirkan cara agar mereka saling melupakan permusuhan. "Apa yang hatus aku lakukan?" batin Eve yang tampak gelisah.

"Jika kau berusaha untuk mendekatinya? Maka habislah dirimu." Ancam Niko seraya menunjuk wajah pria yang berani menyentuh adik sepupunya.

"Aku tidak akan mundur, dan tidak takut denganmu." Tantang Samuel dingin, memasukkan kedua tangannya di saku celana dengan santai tanpa beban.

"Heh, aku tidak yakin. Sekali lagi kau menyentuhnya? Maka kau akan berhadapan denganku."

"Aku bukan anak kecil yang takut akan bentakan ataupun plototan mata." Sarkas Samuel sombong.

Eve sangat kebingungan, dimana identitasnya dapat terbongkar kapan saja oleh kakak sepupunya akibat tersulut emosi. "Tumben kesini, ada apa?" tanya nya dengan raut wajah penasaran. 

"Akan aku ceritakan padamu di dalam mobil." Niko segera menarik tangan Eve tanpa menghiraukan perkataan Samuel yang berteriak. 

Samuel tak mengerti dengan situasinya saat ini, hanya menatap kepergian Eve yang pasrah di bawa laki-laki tampan itu. Kedua tangan terkepal sempurna, karena tak terima dengan perlakuan Niko seperti penghinaan bagi seorang Samuel Matthew. "Gadis cantik itu hanya milikku, aku akan merebutnya dari pria sialan itu." Tekadnya dengan penuh semangat dan menyeringai.

Namun terlintas di otaknya saat melihat wajah pria itu yang tidaklah asing. "Sepertinya aku pernah melihat pria itu? Tapi siapa dia?"

batinnya yang meracau, masih mempertahankan harga dirinya. 

Sementara di tempat lain, Eve menatap kakak sepupunya dengan penasaran. Tak tahu kenapa Niko ada di tempat itu. "Ayo jelaskan padaku!"

"Apa kau yakin?" 

"Jangan mempermainkan aku, ada apa sebenarnya?" tanya Eve yang sudah tak sabar. 

Niko menatap dalam dua manik mata indah dari gadis di sebelahnya memegang kedua bahunya dan membungkukkan badan. 

"Kakek Nathan baru saja di bawa ke Indonesia, mengingat kondisinya yang baik-baik saja." Jelas Niko dengan perasaan cemas menyelimuti seluruh benaknya karena merasa bersalah kepada Eve, tak memberikan kabar itu padanya. 

"Apa? Kakek Nathan ada di Indonesia? Tapi, kenapa tidak satupun yang mengabari aku?" pekik Eve yang merasa di asingkan, di acuhkan bagaikan mutiara di dalam lumpur

"Eve, kau tenanglah!" bujuk Niko yang menatap adik sepupunya bersalah. 

"Apa aku ini bukan dari keluarga wijaya? Apa aku hanya anak adopsi? Kau selalu sibuk dan sibuk, aku diam saja. Kau tidak menjalankan tugasmu untuk menjagaku, aku terima. Tapi kenapa tidak ada satupun orang yang memberikan aku kabar Kakek? Ayo jawab!" pekik Eve yang memukul dada sang kakak sepupu karena sangat kesal.

Terpopuler

Comments

Eman Sulaeman

Eman Sulaeman

lanjuut

2022-08-23

0

Arga

Arga

seharusnya tadi sendal eve ada kotoran ayam kan mantap dicium Samuel 🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2022-04-13

1

Mulaini

Mulaini

Niko sibuk berpacaran Eve makanya gak kasih tahu kalau kakek Nathan sudak kembali 😁😁😁

2022-03-22

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Julukan Baru
2 Bab 2 - Musnahnya kesabaran
3 Bab 3 - Kecantikan tersembunyi
4 Bab 4 - Pertemuan pertama
5 Bab 5 - Berpenampilan cupu
6 Bab 6 - Kembali bertemu
7 Bab 7 - Pelayan dadakan
8 Bab 8 - Tugas pertama
9 Bab 9 - Ketahuan Samuel
10 Bab 10 - Mall
11 Bab 11 - Karena aku majikanmu
12 Bab 12 - Lembur
13 Bab 13 - Ke salon
14 Bab 14 - Ramalan Samuel
15 Bab 15 - Usaha Samuel
16 Bab 16 - Di rumah sakit
17 Bab 17 - Eve menyelinap
18 Bab 18 - Eve vs Samuel
19 Bab 19 - Bertaruh
20 Bab 20 - Dia kekasihku
21 Bab 21 - L'Boutique
22 Bab 22 - Seperti kencan
23 Bab 23 - Niko mulai bertindak
24 Bab 24 - Ancaman
25 Bab 25 - Ambisi
26 Bab 26 - Jadilah istriku
27 Bab 27 - Rasa
28 Bab 28 - Mimpi buruk
29 Bab 29 - Informasi asisten Li
30 Bab 30 - Musuh yang mengintai
31 Bab 31 - Satu kelas
32 Bab 32 - Di kantin
33 Bab 33 - Para pria yang menyebalkan
34 Bab 34 - Di apartemen
35 Bab 35 - Kelicikan Samuel
36 Bab 36 - Pergerakan musuh
37 Bab 37 - Pria bertopeng
38 Bab 38 - Karakter Eve
39 Bab 39 - Masa lalu sang psikopat
40 Bab 40 - Cacing kepanasan
41 Bab 41 ~ Jangan pergi
42 Bab 42 - Berduel
43 Bab 43 - Terungkap
44 Bab 44 - Kondisi Eve
45 Bab 45 - Anehnya keluarga Wijaya
46 Bab 46 - Kau kekasihku!
47 Bab 47 - Dua saudara tiri
48 Bab 48 - Dave
49 Bab 49 - Keluh Samuel
50 Bab 50 - Kencan ala Eve
51 Bab 51 - Sembuhnya Ibu Samuel
52 Bab 52 - Calon menantu
53 Bab 53 - Melupakan dendam
54 Bab 54 ~ Ciuman
55 Bab 55 - Kehancuran
56 Bab 56 - Kemenangan
57 Bab 57 - Tatapan semua orang
58 Bab 58 - Semangat Samuel
59 Bab 59 - Pamitan Liam
60 Bab 60 - Lamaran
61 Bab 61 - Penyakit turunan
62 Bab 62 - Kesialan Samuel
63 Bab 63 - Menikah karena ancaman
64 Bab 64 - Persiapan
65 Bab 65 - Kresek hitam
66 Bab 66 - Pertarungan jebakan
67 Bab 67 - Pertarungan usai
68 Bab 68 - Kepergian Sam
69 Bab 69 - Hukuman Nathan
70 Bab 70 - Berpura-pura
71 Bab 71 - Memanfaat keadaan
72 Bab 72 - Sebelum hari H
73 Bab 73 - Samuel beraksi
74 Bab 74 - Pernikahan
75 Bab 75 - Akhir bahagia
76 Promosi novel baru author
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1 - Julukan Baru
2
Bab 2 - Musnahnya kesabaran
3
Bab 3 - Kecantikan tersembunyi
4
Bab 4 - Pertemuan pertama
5
Bab 5 - Berpenampilan cupu
6
Bab 6 - Kembali bertemu
7
Bab 7 - Pelayan dadakan
8
Bab 8 - Tugas pertama
9
Bab 9 - Ketahuan Samuel
10
Bab 10 - Mall
11
Bab 11 - Karena aku majikanmu
12
Bab 12 - Lembur
13
Bab 13 - Ke salon
14
Bab 14 - Ramalan Samuel
15
Bab 15 - Usaha Samuel
16
Bab 16 - Di rumah sakit
17
Bab 17 - Eve menyelinap
18
Bab 18 - Eve vs Samuel
19
Bab 19 - Bertaruh
20
Bab 20 - Dia kekasihku
21
Bab 21 - L'Boutique
22
Bab 22 - Seperti kencan
23
Bab 23 - Niko mulai bertindak
24
Bab 24 - Ancaman
25
Bab 25 - Ambisi
26
Bab 26 - Jadilah istriku
27
Bab 27 - Rasa
28
Bab 28 - Mimpi buruk
29
Bab 29 - Informasi asisten Li
30
Bab 30 - Musuh yang mengintai
31
Bab 31 - Satu kelas
32
Bab 32 - Di kantin
33
Bab 33 - Para pria yang menyebalkan
34
Bab 34 - Di apartemen
35
Bab 35 - Kelicikan Samuel
36
Bab 36 - Pergerakan musuh
37
Bab 37 - Pria bertopeng
38
Bab 38 - Karakter Eve
39
Bab 39 - Masa lalu sang psikopat
40
Bab 40 - Cacing kepanasan
41
Bab 41 ~ Jangan pergi
42
Bab 42 - Berduel
43
Bab 43 - Terungkap
44
Bab 44 - Kondisi Eve
45
Bab 45 - Anehnya keluarga Wijaya
46
Bab 46 - Kau kekasihku!
47
Bab 47 - Dua saudara tiri
48
Bab 48 - Dave
49
Bab 49 - Keluh Samuel
50
Bab 50 - Kencan ala Eve
51
Bab 51 - Sembuhnya Ibu Samuel
52
Bab 52 - Calon menantu
53
Bab 53 - Melupakan dendam
54
Bab 54 ~ Ciuman
55
Bab 55 - Kehancuran
56
Bab 56 - Kemenangan
57
Bab 57 - Tatapan semua orang
58
Bab 58 - Semangat Samuel
59
Bab 59 - Pamitan Liam
60
Bab 60 - Lamaran
61
Bab 61 - Penyakit turunan
62
Bab 62 - Kesialan Samuel
63
Bab 63 - Menikah karena ancaman
64
Bab 64 - Persiapan
65
Bab 65 - Kresek hitam
66
Bab 66 - Pertarungan jebakan
67
Bab 67 - Pertarungan usai
68
Bab 68 - Kepergian Sam
69
Bab 69 - Hukuman Nathan
70
Bab 70 - Berpura-pura
71
Bab 71 - Memanfaat keadaan
72
Bab 72 - Sebelum hari H
73
Bab 73 - Samuel beraksi
74
Bab 74 - Pernikahan
75
Bab 75 - Akhir bahagia
76
Promosi novel baru author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!