Bab 20 - Dia kekasihku

Di sepanjang perjalanan, Samuel sangat kesal tapi tidak menunjukkannya secara langsung pada gadis di sebelahnya, karena tak ingin misinya diketahui. "Sial, apa gadis ini mengerjaiku? Dari tadi hanya keliling saja, dimana alamat aslinya?" batinnya yang jengkel, menatap gadis di sebelahnya. 

Eve sedikit bingung, tak punya pilihan lain selain menunjukkan arah yang salah. Hingga memasuki komplek perumahan yang dia sendiri tidak tahu. "Semoga saja keinginannya berkunjung ke kediaman ku tidak terwujud," gumamnya di dalam hati. 

"Siapa namamu?" tanya Samuel yang menoleh beberapa detik saja. 

"Eve."

"Nama yang indah, aku ingin meminta maaf padamu."

"Aku tidak menyangka jika kau meminta maaf padaku," cibir Eve dengan sinis. 

"Sialan, wanita ini selalu saja membuat aku kesal." Batin Samuel. "Apa aku tidak boleh meminta maaf?" ucapnya dengan wajah yang tersenyum. 

"Tidak, hanya saja terlihat sedikit asing."

"Hah, itulah aku. Semua orang selalu saja salah paham kepadaku." 

"Dari tadi aku perhatikan kau seperti orang yang berbeda," ucap Eve dengan tatapan penuh penyelidikan. 

"Lupakan saja, yang lalu biarkan berlalu." 

"Sangat mencurigakan," gumam Eve yang menyipitkan kedua matanya, mengingat tingkah pria itu sangatlah berbeda. 

Samuel sangat geram dengan gadis berkacamata di sebelahnya, mengusap wajah gadis itu menggunakan sebelah tangannya. "Berpikirlah positif dan hilangkan pikiran jelekmu padaku," ucapnya yang menoleh beberapa saat dan kembali fokus ke jalanan. 

"Bukan pikiranku yang salah, tapi kau terlihat sangat mencurigakan dengan sikap seperti itu."

"Aku sudah mengatakan yang lalu biarkan berlalu, dan kau sebaiknya berhenti mencurigaiku." Samuel tersenyum paksa untuk meyakinkan gadis di sebelahnya. 

Eve menghela nafas dan kembali fokus melihat ke luar jendela, suasana kembali diam sesaat membuat Samuel membuka suara. "Kita berkeliling sudah satu jam lebih, dan kau tidak memberikan alamat yang jelas. Sebenarnya dimana rumahmu?" 

"Rumah?" ucap Eve yang membulatkan kedua matanya. 

"Tentu saja, tunjukkan alamatmu yang pasti!" sentak Samuel yang kehabisan kata-kata. 

"Bagaimana ini? Sepertinya aku harus memberikan alamat palsu." Batin Eve yang tersenyum. "Baiklah, kau lurus saja dulu." Mulai menunjuk jalanan dan memberikan arahan sesuai feelingnya. 

Samuel percaya dengan ucapan pelayannya, mengikuti petunjuk yang ada. Dia tidak tahu, jika Eve memberikan alamat palsu yang jelas jauh dari Mansion. 

Setelah beberapa lama kemudian, mobil berhenti di sebuah kontrakan yang Eve sendiri tidak tahu. "Terima kasih telah mengantarku pulang," tersenyum menatap pria itu dan segera turun dari mobil. 

"Tapi yang mana rumahmu? Begitu banyak rumah susun di sana." Samuel menunjuk beberapa rumah kontrakan. 

"Kontrakan nomor tiga adalah rumahku."

"Apa kau tinggal sendiri?" tanya Samuel layaknya detektif. 

"Tentu saja, aku hidup sebatang kara dan tidak ada keluarga." Bohong Eve yang memelas penuh prihatin, tidak ingin pria itu bertanya lebih jauh lagi. "Ya sudah…aku pergi dulu dan terima kasih tumpangannya." 

Segera Samuel keluar dari mobil dan mengikuti Eve dari belakang, karena dia sangat penasaran mengenai identitas dari gadis itu. Bahkan sudah meminta asistennya untuk mencari data pelayan dadakan nya, tapi tak pernah menemukan hasil. 

"Sial, ternyata dia mengikutiku. Bagaimana ini?" gumam Eve yang menyadari jika Samuel mengikutinya. Dia terus berjalan dan menuju ke sebuah kontrakan, untung saja kontrakan itu tidak terkunci membuatnya nekat untuk masuk ke dalam demi mengecoh pria tampan di belakangnya. "Semoga saja pemilik rumah ini tidak meneriaki ku sebagai maling," batin Eve yang penuh hati-hati, mengintip dari jendela untuk memastikan keadaan sekitar. "Aman!" 

"Siapa kau? Dasar maling!" ucap seseorang yang sedikit berteriak, memegang sebuah sapu dan bersiap untuk memukul tamu tak di undang. 

Eve membelalakkan kedua matanya, menghampiri penghuni kontrakan itu dan membekap mulutnya. "Jangan berteriak atau aku akan ketahuan seseorang, pertama aku bukan maling dan kedua aku hanya butuh tempat persembunyian saja." Jelasnya yang menatap wanita itu yang tak lain adalah Anita. 

"A-Anita?" kagetnya dan segera melepaskan bekapannya. 

"Eve? Aku pikir kau maling, tapi apa yang kau lakukan disini?" tanya Anita seraya mengelap mulutnya yang sedikit terasa asin. 

"Aku sedang menghindari seseorang," bisik Eve. 

"Menghindari seseorang? Siapa?" ucap Anita yang mengerutkan kedua keningnya. 

"Kau jangan berteriak atau aku akan ketahuan, apa ini kontrakanmu?" 

"Ya begitulah. Tapi siapa yang kau hindari saat ini?" tanyanya yang sangat penasaran. 

"Apa kau ingat dengan pria yang kita temui di Cafe? Pria tampan yang mencoba berkenalan saat aku berdandan cantik," terang Eve yang menunjukkan keadaan di luar, terlihat dengan jelas jika Samuel masih ada di sana sedang menelepon seseorang. 

"Kenapa kau menghindarinya? Aku merasa jika pria itu tidak akan mengenalimu."

"Sepertinya aku harus berbohong lagi," batin Eve yang tidak ingin mengatakan identitas aslinya. "Aku pelayan di rumahnya dalam jangka waktu yang ditentukan."

"Pelayan?" 

"Lalu, apa hubungannya kau bersembunyi di sini?" 

"Apa aku tidak boleh bersembunyi? Kau jangan banyak bertanya, aku tak ingin menemui Samuel."

"Ya sudah, terserah kau saja."

Sementara Samuel menatap kontrakan itu, meminta seseorang untuk menyelidikinya. Dia tersenyum saat mengetahui yang sebenarnya, jika Eve bukanlah penghuni kontrakan itu melainkan Anita. "Wah, ternyata dia ingin bermain-main denganku." Gumamnya menyeringai tipis. 

Eve tidak melihat Samuel, menghela nafas dengan lega. "Apa kau tinggal sendirian saja tinggal di sini?" tanyanya menatap ke sekeliling ruangan sempit dan bersimpati pada sahabatnya. 

"Disinilah aku tinggal, mendapatkan beasiswa ke kampus elit membuatku sangat beruntung."

Eve sangat merasa bersimpati, dia tidak tahu jika Anita merupakan wanita tangguh dan berjuang dalam hidupnya. Tidak seperti dirinya sendiri, berasal dari keluarga terpandang. 

Keduanya saling bercengkrama dan bersenda gurau, suasana itu terganggu saat mendengar suara ketukan pintu. Anita berjalan menuju pintu dan membuka nya, tersentak kaget saat melihat seorang pria tampan datang bersama pemilik kontrakan. "Semoga Eve baik-baik saja," batinnya yang menelan saliva dengan susah payah. 

"Anita…kenapa kau sangat lama se__" Eve cegukan saat melihat seorang pria tampan yang membuka kacamatanya. "Samuel?"

"Yah, ini aku." 

Eve dan Anita seakan mati kutu, berdiam diri layaknya patung. Kedatangan Samuel yang membawa pemilik kontrakan membuat Eve meringis, mengumpati pria itu di dalam hati. 

"Ayo, jelaskan!" ucap Samuel yang tersenyum samar. 

Eve mencengir kuda, memperlihatkan deretan gigi putih dan rapinya. Ingin mempersiapkan diri untuk kabur dari tempat itu, tapi terlambat saat Samuel mencekal tangannya. "Sayang, jika ada masalah kenapa kau berusaha menghindariku?" ucapnya dengan lembut. 

"Sayang? Apa dia kekasihmu?" tanya Anita yang sangat syok. 

"Dia kekasihku, jangan mencoba untuk membantunya atau kau akan berhadapan denganku." Ancam Samuel dengan nada tekanan. 

"Hai, kau jangan ber__" Belum sempat Eve, Samuel menariknya hingga terjatuh dalam pelukannya. 

"Kau tidak bisa membohongiku, Eve." Bisik Samuel di telinga gadis cupu itu. 

Terpopuler

Comments

Eman Sulaeman

Eman Sulaeman

lanjuuutt

2022-09-14

0

Arga

Arga

kasian kali kau El sudah berakting manggil sayang ke Eve tetap saja kalah taruhan 🤣🤣

2022-04-13

1

Yulianto

Yulianto

lanjut

2022-03-30

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Julukan Baru
2 Bab 2 - Musnahnya kesabaran
3 Bab 3 - Kecantikan tersembunyi
4 Bab 4 - Pertemuan pertama
5 Bab 5 - Berpenampilan cupu
6 Bab 6 - Kembali bertemu
7 Bab 7 - Pelayan dadakan
8 Bab 8 - Tugas pertama
9 Bab 9 - Ketahuan Samuel
10 Bab 10 - Mall
11 Bab 11 - Karena aku majikanmu
12 Bab 12 - Lembur
13 Bab 13 - Ke salon
14 Bab 14 - Ramalan Samuel
15 Bab 15 - Usaha Samuel
16 Bab 16 - Di rumah sakit
17 Bab 17 - Eve menyelinap
18 Bab 18 - Eve vs Samuel
19 Bab 19 - Bertaruh
20 Bab 20 - Dia kekasihku
21 Bab 21 - L'Boutique
22 Bab 22 - Seperti kencan
23 Bab 23 - Niko mulai bertindak
24 Bab 24 - Ancaman
25 Bab 25 - Ambisi
26 Bab 26 - Jadilah istriku
27 Bab 27 - Rasa
28 Bab 28 - Mimpi buruk
29 Bab 29 - Informasi asisten Li
30 Bab 30 - Musuh yang mengintai
31 Bab 31 - Satu kelas
32 Bab 32 - Di kantin
33 Bab 33 - Para pria yang menyebalkan
34 Bab 34 - Di apartemen
35 Bab 35 - Kelicikan Samuel
36 Bab 36 - Pergerakan musuh
37 Bab 37 - Pria bertopeng
38 Bab 38 - Karakter Eve
39 Bab 39 - Masa lalu sang psikopat
40 Bab 40 - Cacing kepanasan
41 Bab 41 ~ Jangan pergi
42 Bab 42 - Berduel
43 Bab 43 - Terungkap
44 Bab 44 - Kondisi Eve
45 Bab 45 - Anehnya keluarga Wijaya
46 Bab 46 - Kau kekasihku!
47 Bab 47 - Dua saudara tiri
48 Bab 48 - Dave
49 Bab 49 - Keluh Samuel
50 Bab 50 - Kencan ala Eve
51 Bab 51 - Sembuhnya Ibu Samuel
52 Bab 52 - Calon menantu
53 Bab 53 - Melupakan dendam
54 Bab 54 ~ Ciuman
55 Bab 55 - Kehancuran
56 Bab 56 - Kemenangan
57 Bab 57 - Tatapan semua orang
58 Bab 58 - Semangat Samuel
59 Bab 59 - Pamitan Liam
60 Bab 60 - Lamaran
61 Bab 61 - Penyakit turunan
62 Bab 62 - Kesialan Samuel
63 Bab 63 - Menikah karena ancaman
64 Bab 64 - Persiapan
65 Bab 65 - Kresek hitam
66 Bab 66 - Pertarungan jebakan
67 Bab 67 - Pertarungan usai
68 Bab 68 - Kepergian Sam
69 Bab 69 - Hukuman Nathan
70 Bab 70 - Berpura-pura
71 Bab 71 - Memanfaat keadaan
72 Bab 72 - Sebelum hari H
73 Bab 73 - Samuel beraksi
74 Bab 74 - Pernikahan
75 Bab 75 - Akhir bahagia
76 Promosi novel baru author
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1 - Julukan Baru
2
Bab 2 - Musnahnya kesabaran
3
Bab 3 - Kecantikan tersembunyi
4
Bab 4 - Pertemuan pertama
5
Bab 5 - Berpenampilan cupu
6
Bab 6 - Kembali bertemu
7
Bab 7 - Pelayan dadakan
8
Bab 8 - Tugas pertama
9
Bab 9 - Ketahuan Samuel
10
Bab 10 - Mall
11
Bab 11 - Karena aku majikanmu
12
Bab 12 - Lembur
13
Bab 13 - Ke salon
14
Bab 14 - Ramalan Samuel
15
Bab 15 - Usaha Samuel
16
Bab 16 - Di rumah sakit
17
Bab 17 - Eve menyelinap
18
Bab 18 - Eve vs Samuel
19
Bab 19 - Bertaruh
20
Bab 20 - Dia kekasihku
21
Bab 21 - L'Boutique
22
Bab 22 - Seperti kencan
23
Bab 23 - Niko mulai bertindak
24
Bab 24 - Ancaman
25
Bab 25 - Ambisi
26
Bab 26 - Jadilah istriku
27
Bab 27 - Rasa
28
Bab 28 - Mimpi buruk
29
Bab 29 - Informasi asisten Li
30
Bab 30 - Musuh yang mengintai
31
Bab 31 - Satu kelas
32
Bab 32 - Di kantin
33
Bab 33 - Para pria yang menyebalkan
34
Bab 34 - Di apartemen
35
Bab 35 - Kelicikan Samuel
36
Bab 36 - Pergerakan musuh
37
Bab 37 - Pria bertopeng
38
Bab 38 - Karakter Eve
39
Bab 39 - Masa lalu sang psikopat
40
Bab 40 - Cacing kepanasan
41
Bab 41 ~ Jangan pergi
42
Bab 42 - Berduel
43
Bab 43 - Terungkap
44
Bab 44 - Kondisi Eve
45
Bab 45 - Anehnya keluarga Wijaya
46
Bab 46 - Kau kekasihku!
47
Bab 47 - Dua saudara tiri
48
Bab 48 - Dave
49
Bab 49 - Keluh Samuel
50
Bab 50 - Kencan ala Eve
51
Bab 51 - Sembuhnya Ibu Samuel
52
Bab 52 - Calon menantu
53
Bab 53 - Melupakan dendam
54
Bab 54 ~ Ciuman
55
Bab 55 - Kehancuran
56
Bab 56 - Kemenangan
57
Bab 57 - Tatapan semua orang
58
Bab 58 - Semangat Samuel
59
Bab 59 - Pamitan Liam
60
Bab 60 - Lamaran
61
Bab 61 - Penyakit turunan
62
Bab 62 - Kesialan Samuel
63
Bab 63 - Menikah karena ancaman
64
Bab 64 - Persiapan
65
Bab 65 - Kresek hitam
66
Bab 66 - Pertarungan jebakan
67
Bab 67 - Pertarungan usai
68
Bab 68 - Kepergian Sam
69
Bab 69 - Hukuman Nathan
70
Bab 70 - Berpura-pura
71
Bab 71 - Memanfaat keadaan
72
Bab 72 - Sebelum hari H
73
Bab 73 - Samuel beraksi
74
Bab 74 - Pernikahan
75
Bab 75 - Akhir bahagia
76
Promosi novel baru author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!