Bab 13 - Ke salon

Dua orang wanita cantik dan juga seksi menjulurkan lidah yang terasa sangat panas, mengingat makanan yang di cambur dengan bubuk cabe level sepuluh. Mereka sangat kesal dengan kejahilan Eve yang sangat kurang ajar. "Jika aku bertemu dengan wanita cupu lagi? Akan aku balas semua ini." Tekad salah satu wanita yang mencari air dan juga susu, berusaha untuk menetralkan rasa pedas di lidah. 

"Bahkan wanita cupu itu berani mengerjai Samuel, dan itu sangat kurang ajar." Sahut wanita di sebelahnya, meneguk segelas susu. 

Bolak balik ke kamar mandi membuat kaki Samuel bergetar, perut yang mules membuatnya tidak tahan. "Sial, berani sekali gadis itu mengerjaiku. Aku akan menghukumnya, lihat saja nanti." Gumamnya seraya memegangi perut, saat ini toilet menjadi teman terbaiknya. Sorot mata yang tajam menatap lurus, kemarahan yang seakan ingin meledak. Dia tak bisa menerima perlakuan itu, rasa kesal yang menjalar di seluruh tubuh membuatnya ingin membalaskan dendam. 

Sudah kesepuluh kalinya Samuel keluar masuk toilet, mengingat perutnya yang tak kunjung sembuh. Memutuskan untuk menelepon sang asisten, untung saja ponselnya ada di saku celana dan segera mencari nomor kontak untuk di hubungi. 

"Halo."

"Hem, segera datang ke apartemen ku!"

"Memangnya ada apa tuan?"

"Ada panggilan mendesak, cepat datang atau kau di pecat." 

"Baik, tuan."

Asisten Li tak sengaja mendengar suara nyaring yang terdengar begitu jelas dan juga volume besar berasal dari ponselnya, karena sedikit malu membuat Samuel cepat-cepat menutup ponselnya sebelum terdengar oleh asistennya. Namun terlambat saat asisten Li sangat terkejut dengan raut wajah polosnya. Memiringkan wajah, menatap layar ponselnya dengan penasaran. "Tadi itu suara apa?" gumamnya dan segera bergegas menuju apartemen milik atasannya. 

Samuel mengumpat dirinya sendiri, apalagi harga dirinya seakan jatuh saat tak sengaja membuang angin dengan ukuran yang cukup kuat. "Semoga saja asisten bodoh itu tak mendengarnya," gumamnya yang masih berada di toilet. 

Tak lama, asisten Li datang dan masuk ke dalam apartemen milik atasannya. Tatapan mata yang tertuju pada dua orang wanita cantik yang sedang minum segelas susu, dan membuatnya menelan saliva dengan susah payah, seakan tersangkut di tenggorokannya. "Astaga…mereka sangat seksi dan juga aduhai," gumamnya yang segera mengusap wajah dengan kesal, menghampiri kedua wanita itu setelah memperkuat iman. 

"Apa kalian melihat tuan Samuel?" tanya asisten Li yang tersenyum kaku. 

Kedua wanita itu menganggukkan kepala, menunjuk ke arah toilet karena enggan berbicara saat mulut seperti terbakar. Asisten Li menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, bingung dengan situasi saat ini. 

Dengan cepat asisten Li bergegas pergi menuju toilet, karena tak ingin jika tuannya menunggu lebih lama. "Tuan, apa anda ada di dalam?" pekiknya seraya mengendorkan pintu toilet. 

"Bisakah kau tidak berisik?" kesal Samuel karena tak tahan dengan rasa perut yang mules. 

"Baiklah, tapi apa yang terjadi, tuan?" 

"Jangan banyak bertanya, cepat panggilkan dokter."

"Dokter, apa anda sakit, tuan?"

"Lakukan perintah ku dan jangan banyak bertanya." Tukas Samuel yang kesal dengan asistennya. 

"Baiklah."

Sementara di tempat lain, Eve merasa bebas dan juga merdeka, berhasil kabur dari pria kejam seperti Samuel. "Dia pikir dia itu siapa? Itu akibatnya jika membuat aku terkekang di dalam neraka itu." Monolognya di sela-sela tawanya, tersenyum cerah saat berhasil mengerjai majikan dadakkan nya. Tapi dia lupa, apa konsekuensi yang akan diberikan oleh Samuel untuk membalas perbuatan nya. 

Eve masuk ke Mansion setelah mengecoh kakak sepupunya, melewati jalan rahasia yang langsung menuju ke kamarnya. Tidak ada yang tahu dengan jalan rahasia itu selain kakek Nathan dan juga dirinya. Eve segera membersihkan diri, tidak ingin membuat orang lain curiga. 

****

Hari berikutnya, Anita dan Eve memutuskan untuk berjalan-jalan, kebetulan tidak ada mata kuliah di hari itu. "Aku sangat suntuk, bagaimana jika kita menghabiskan waktu dengan jalan-jalan. Pasti sangat seru!" celetuk Anita yang tersenyum dengan antusias. 

"Apa kau yakin?"

"Oh ayolah, Eve. Apa kau tidak bosan? Tidak ada dosen dan juga mata kuliah hari ini. Bagaimana?" ide Anita yang sangat bosan. 

"Baiklah, jujur saja aku sangat bosan disini. Ayo!" ucap Eve yang bersemangat. 

Mereka memutuskan untuk menggunakan taksi online, di sepanjang perjalanan, keduanya sangat bersemangat, melihat jalanan yang padat akan kendaraan. 

"Bagaimana jika kita ke salon?" seru Anita dengan mata yang berbinar. 

"Salon?" Eve mengerutkan kening menatap gadis di sebelahnya. 

"Tentu saja, apa kau tidak ingin tampil cantik?" seloroh Anita dengan bujukan. 

Eve terdiam beberapa saat, memikirkan perkataan dari sahabatnya. Di satu sisi dia tak ingin jika orang lain mengetahui wajah aslinya. "Bagaimana ini? Aku bahkan sudah berjanji pada dad Abian dan juga Kakek Nathan," batinnya yang terlihat bimbang. 

Anita menepuk pundak sahabatnya, menatapnya dengan tanda tanya. "Kenapa kaj melamun? Ayolah, ini permintaan pertama dari seorang sahabat. Apa kau tidak ingin mengabulkan permintaanku ini?" bujuknya serata mengerlingkan kedua mata yang terlihat menggemaskan. 

"Sebaiknya kita tidak ke salon, aku lebih nyaman seperti ini." Tolak Eve. 

"Ku mohon, kabulkan permintaanku!" rengek Anita yang menggoyangkan lengan sahabatnya. 

"Hem, baiklah." Terima Eve yang menyetujui hal itu, walau dia merasa enggan. 

Anita langsung memeluk sahabatnya dengan tersenyum cerah, dan kembali melepaskan pelukan itu, fokus ke jalanan. 

Setelah beberapa saat, taksi berhenti di sebuah salon. Dengan cepat Anita menyeret tangan sahabatnya menuju masuk ke dalam salon, sementara Eve berjalan dengan tidak bersemangat. 

"Berikan kami pelayanan terbagus!" titah Anita sambil menyeret tangan Eve. "Oh ya, sekalian kau dandani sahabatku ini menjadi sangat cantik." Sambungnya. 

"Baik, nona."

Kedua nya mulai melakukan treatment, Anita menikmati hal itu. Jangan tanya bagaimana perasaan Eve yang sangat kesal dengan beberapa orang membuka behel dan kepangan rambutnya. "Hai, apa yang kalian lakukan? Jangan sentuh rambutku!" 

"Tenanglah Nona, kami hanya membuat anda tampil cantik."

"Yap, apa yang di katakan oleh mereka itu benar. Sebaiknya kau diam dan jangan seperti cacing kepanasan," seloroh Anita dengam santai sembari menikmati pelayanan terbaik dari salon. 

"Aku rasa ini cukup berlebihan," tukas Eve yang jenuh. 

"Ayolah, Eve. Sebaiknya kau diam, hanya untuk kali ini saja!" bujuk Anita. 

Eve menghela nafas berat, terpaksa diam dan membiarkan beberapa orang untuk melayaninya. 

Setelah beberapa lamanya, Anita dan Eve telah selesai melakukan perawatan. Polesan make up tipis di wajah keduanya  membuat mereka terlihat sangat cantik memukau. 

"Apa kau Eve, sahabatku?" seru Anita yang heboh melihat penampilan sahabatnya terlihat sangat cantik. 

"Ya, tentu saja ini aku."

"Kau terlihat sangat cantik, bahkan kecantikanmu melebihi aku dan juga Freya." Puji Anita yang tak berkedip melihat Eve tampil cantik. 

Terpopuler

Comments

Eman Sulaeman

Eman Sulaeman

emang nya enak d kerjain eve

2022-08-23

0

Arga

Arga

eve pasti tambah cantik

2022-04-13

1

Mulaini

Mulaini

Eve menyembunyikan kecantikannya dengan berpenampilan cupu Anita dan sekarang malah ke salon membuat penampilan Eve terlihat sangat cantik dan jangan2 ntar ketemu sama Samuel hehehe...

2022-03-20

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Julukan Baru
2 Bab 2 - Musnahnya kesabaran
3 Bab 3 - Kecantikan tersembunyi
4 Bab 4 - Pertemuan pertama
5 Bab 5 - Berpenampilan cupu
6 Bab 6 - Kembali bertemu
7 Bab 7 - Pelayan dadakan
8 Bab 8 - Tugas pertama
9 Bab 9 - Ketahuan Samuel
10 Bab 10 - Mall
11 Bab 11 - Karena aku majikanmu
12 Bab 12 - Lembur
13 Bab 13 - Ke salon
14 Bab 14 - Ramalan Samuel
15 Bab 15 - Usaha Samuel
16 Bab 16 - Di rumah sakit
17 Bab 17 - Eve menyelinap
18 Bab 18 - Eve vs Samuel
19 Bab 19 - Bertaruh
20 Bab 20 - Dia kekasihku
21 Bab 21 - L'Boutique
22 Bab 22 - Seperti kencan
23 Bab 23 - Niko mulai bertindak
24 Bab 24 - Ancaman
25 Bab 25 - Ambisi
26 Bab 26 - Jadilah istriku
27 Bab 27 - Rasa
28 Bab 28 - Mimpi buruk
29 Bab 29 - Informasi asisten Li
30 Bab 30 - Musuh yang mengintai
31 Bab 31 - Satu kelas
32 Bab 32 - Di kantin
33 Bab 33 - Para pria yang menyebalkan
34 Bab 34 - Di apartemen
35 Bab 35 - Kelicikan Samuel
36 Bab 36 - Pergerakan musuh
37 Bab 37 - Pria bertopeng
38 Bab 38 - Karakter Eve
39 Bab 39 - Masa lalu sang psikopat
40 Bab 40 - Cacing kepanasan
41 Bab 41 ~ Jangan pergi
42 Bab 42 - Berduel
43 Bab 43 - Terungkap
44 Bab 44 - Kondisi Eve
45 Bab 45 - Anehnya keluarga Wijaya
46 Bab 46 - Kau kekasihku!
47 Bab 47 - Dua saudara tiri
48 Bab 48 - Dave
49 Bab 49 - Keluh Samuel
50 Bab 50 - Kencan ala Eve
51 Bab 51 - Sembuhnya Ibu Samuel
52 Bab 52 - Calon menantu
53 Bab 53 - Melupakan dendam
54 Bab 54 ~ Ciuman
55 Bab 55 - Kehancuran
56 Bab 56 - Kemenangan
57 Bab 57 - Tatapan semua orang
58 Bab 58 - Semangat Samuel
59 Bab 59 - Pamitan Liam
60 Bab 60 - Lamaran
61 Bab 61 - Penyakit turunan
62 Bab 62 - Kesialan Samuel
63 Bab 63 - Menikah karena ancaman
64 Bab 64 - Persiapan
65 Bab 65 - Kresek hitam
66 Bab 66 - Pertarungan jebakan
67 Bab 67 - Pertarungan usai
68 Bab 68 - Kepergian Sam
69 Bab 69 - Hukuman Nathan
70 Bab 70 - Berpura-pura
71 Bab 71 - Memanfaat keadaan
72 Bab 72 - Sebelum hari H
73 Bab 73 - Samuel beraksi
74 Bab 74 - Pernikahan
75 Bab 75 - Akhir bahagia
76 Promosi novel baru author
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1 - Julukan Baru
2
Bab 2 - Musnahnya kesabaran
3
Bab 3 - Kecantikan tersembunyi
4
Bab 4 - Pertemuan pertama
5
Bab 5 - Berpenampilan cupu
6
Bab 6 - Kembali bertemu
7
Bab 7 - Pelayan dadakan
8
Bab 8 - Tugas pertama
9
Bab 9 - Ketahuan Samuel
10
Bab 10 - Mall
11
Bab 11 - Karena aku majikanmu
12
Bab 12 - Lembur
13
Bab 13 - Ke salon
14
Bab 14 - Ramalan Samuel
15
Bab 15 - Usaha Samuel
16
Bab 16 - Di rumah sakit
17
Bab 17 - Eve menyelinap
18
Bab 18 - Eve vs Samuel
19
Bab 19 - Bertaruh
20
Bab 20 - Dia kekasihku
21
Bab 21 - L'Boutique
22
Bab 22 - Seperti kencan
23
Bab 23 - Niko mulai bertindak
24
Bab 24 - Ancaman
25
Bab 25 - Ambisi
26
Bab 26 - Jadilah istriku
27
Bab 27 - Rasa
28
Bab 28 - Mimpi buruk
29
Bab 29 - Informasi asisten Li
30
Bab 30 - Musuh yang mengintai
31
Bab 31 - Satu kelas
32
Bab 32 - Di kantin
33
Bab 33 - Para pria yang menyebalkan
34
Bab 34 - Di apartemen
35
Bab 35 - Kelicikan Samuel
36
Bab 36 - Pergerakan musuh
37
Bab 37 - Pria bertopeng
38
Bab 38 - Karakter Eve
39
Bab 39 - Masa lalu sang psikopat
40
Bab 40 - Cacing kepanasan
41
Bab 41 ~ Jangan pergi
42
Bab 42 - Berduel
43
Bab 43 - Terungkap
44
Bab 44 - Kondisi Eve
45
Bab 45 - Anehnya keluarga Wijaya
46
Bab 46 - Kau kekasihku!
47
Bab 47 - Dua saudara tiri
48
Bab 48 - Dave
49
Bab 49 - Keluh Samuel
50
Bab 50 - Kencan ala Eve
51
Bab 51 - Sembuhnya Ibu Samuel
52
Bab 52 - Calon menantu
53
Bab 53 - Melupakan dendam
54
Bab 54 ~ Ciuman
55
Bab 55 - Kehancuran
56
Bab 56 - Kemenangan
57
Bab 57 - Tatapan semua orang
58
Bab 58 - Semangat Samuel
59
Bab 59 - Pamitan Liam
60
Bab 60 - Lamaran
61
Bab 61 - Penyakit turunan
62
Bab 62 - Kesialan Samuel
63
Bab 63 - Menikah karena ancaman
64
Bab 64 - Persiapan
65
Bab 65 - Kresek hitam
66
Bab 66 - Pertarungan jebakan
67
Bab 67 - Pertarungan usai
68
Bab 68 - Kepergian Sam
69
Bab 69 - Hukuman Nathan
70
Bab 70 - Berpura-pura
71
Bab 71 - Memanfaat keadaan
72
Bab 72 - Sebelum hari H
73
Bab 73 - Samuel beraksi
74
Bab 74 - Pernikahan
75
Bab 75 - Akhir bahagia
76
Promosi novel baru author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!