Saat Tahu..!!!

Langkah kaki ini tak tahu sampai kapan bisa berpijak, tangan ini pun sampai kapan bisa meraih apa yang ada di depan mata.

Senyum ku ini akan aku bawa hingga dari ujung kepala roh ini di cabut. Aku akan bawa bahagia ini sampai maut itu datang, aku akan bawa kenangan indah ini sampai mata tertutup.

Chika pun berjalan keluar dari Bandara, rasa sakit masih dia tahan untuk tetap sampai pada rumah nya.

Terlihat sebuah motor datang tepat berhenti di depannya, Kang Bagyo menjemput Chika dengan motor tua milik peninggalan Almarhum kakeknya.

" Maaf tadi macet, nunggu lama ya? " Ucap Kang Bagyo.

" Chika belum lama kok Kang." Ucap Chika langsung duduk berbonceng di belakang.

Motor pun lalu melaju pergi meninggalkan Bandara, di dalam perjalanan tubuh Chika tak kuat lagi menahan sakit, namum Chika tetap mencoba untuk bertahan.

" Kang, apa kita bisa berhenti di suatu tempat?" Tanya Chika.

" Kamu ingin berhenti dimana?"

" Antar kan saya ke makam Ayah sama Ibu."

Kang Bagyo pun mengantarkan Chika ke makam kedua orang tuanya sebelum sampai di rumah nya.

Motor pun berhenti, di depan pintu gerbang makam, Chika dan Kang Bagyo pun berjalan menuju ke makam kedua orang tua Chika.

" Assalamu'alaikum Ayah Ibu, maaf Chika baru sempat datang kemari. Tapi doa Chika untuk Ayah dan Ibu tidak pernah berhenti."

Chika pun mengusap pusara kedua orang tuanya, air mata pun menetes membasahi kedua pipinya.

" Ayah Ibu, Chika memang merasakan sangat singkat bahagia bersama kalian, sangat singkat tertawa bersama kalian. Mungkin suatu saat kita akan bisa tertawa kembali, bila waktu itu tiba. Dan Chika pun sudah siap bila waktu itu tiba, Chika sudah merasakan lega selama ini Chika suka berbagi cerita dengan kalian. Dan perasaan Chika pun sudah Chika ungkapan dan walau bersambut kita tak mungkin bersatu." Chika mengusap air matanya, lalu memandang ke arah Kang Bagyo.

" Kang, bila suatu saat Chika meninggal Chika minta di makamkan di tengah - tengah makam Ayah dan Ibu. "

" Kamu ngomong apa Chika,jangan bikin Kang Bagyo melow."

Chika meneteskan air matanya, dan mengusap air mata yang membasahi kedua pipinya.

" Kang, Chika nggak tahu sampai kapan umur Chika ini, dan Chika pun tak tahu bulan depan atau tahun depan Chika masih bisa menatap pusara Ayah dan Ibu. Mungkin Chika sudah terbalut kain kafan dan tertutup tanah. Chika minta Kang Bagyo jangan ceritakan ini sama Nenek, mungkin keinginan Nenek tidak akan pernah terwujud. " Ucap Chika.

" Kamu bicara apa Chika? "

Hiks.. hiks... hiks..

" Chika sakit Kang, Chika kena kanker otak stadium 3,sebenarnya Chika ini sakit tapi Chika berusaha untuk kuat dan menahan rasa sakit ini. Kang Bagyo sudah lihat kan perubahan nya, kulit Chika, dan lihat rambut Chika yang sudah mulai menipis."

Hiks.. hiks.. hiks..

" Ya Allah Chika hiks.. hiks.. hiks.. kenapa kamu harus sakit seperti itu, kenapa harus kamu Chika hiks.. hiks. hiks.. " Ucap Kang Bagyo sambil terisak.

" Chika sudah tenang, Chika sudah lega bisa bertemu lagi dengan Om Tentara. Tapi dia memang tak pernah bisa Chika gapai, cinta kita bersambut namun tak pernah bisa bersatu. Tapi Chika bahagia, Chika bisa menyentuhnya kembali."

******

Setelah mendapatkan nomer ponsel dari Sarah, Rio mencoba menghubungi Chika, namun lagi - lagi nomer ponsel Chika tak menyambung.

" Kenapa nomer kamu mati Chika." Ucap Rio frustasi.

Aaaarrrrggggghhhh

" Kenapa saya jadi kayak orang stress gini sih."

Rio kembali menatap photo Chika dan dirinya, senyum terukir di wajah tampan pria tinggi berkulit sawo matang.

" Pertemuan yang menyedihkan."

******

" Kamu makan yang banyak Chika, kamu makan sedikit sekali." Ucap Nenek Utami saat makan malam bersama.

Kang Bagyo menatap Chika, dan tiba - tiba Kang Bagyo menangis dengan sambil memasukan nasi kedalam mulutnya.

" Kamu kenapa Bagyo? " Tanya Nenek Utami.

Hiks.. hiks.. hiks..

" Nggak apa - apa Nek, saya hanya ingat saudara saja." Jawab Kang Bagyo.

Chika hanya diam dan tetap melanjutkan makannya, walau sedikit merasa sangat tak nafsu makan.

******

Chika membuka ponsel nya, terlihat banyak panggilan masuk hingga 200 panggilan tak terjawab saat mengaktifkan ponsel nya.

" Nomer telepon siapa sampai banyak seperti. ini? " Ucap Chika dan mencoba menghubungi kembali.

" Nomer yang anda tuju di luar jangkauan."

Chika menaruh kembali ponsel nya, dan memilih merebahkan tubuh nya di atas tempat tidur.

******

" Monica, Papi minta kamu lepaskan Rio, dari awal papi nggak sreg sama Rio. Papi nggak suka punya menantu Tentara, sudah tugas pindah - pindah, dan kamu tahu Papi dari dulu ingin kamu menikah dengan Rully, tapi apa kamu malah tetap ingin menikah dengan Rio, dan kamu janji kalau Rio itu pensiun dari pekerjaan dan meneruskan perusahaan Papi, tapi apa jawaban Rio, dia cinta dengan pekerjaan nya, dan kamu menikah malah dengan pria yang status sosialnya nggak jelas anak dari seorang pe******ur."

" Tapi Bang Rio itu baik Pap, saya mencintai dia. Dia seperti itu karena papi selalu menyudutkan dia. Mulai dari anak seorang Pe******ur, Ayahnya koruptor, malah anak istri simpanan. Karena itu kan Papi malu sama rekan bisnis Papi, dan Papi memberikan syarat agar saya bisa menikah dengan Bang Rio asal mau berhenti jadi Tentara, itu saya yang bilang mau berhenti, kalau saya tidak bilang seperti itu saya nggak bisa menikah dengan Bang Rio." Ucap Monica.

" Monica, apa kamu nggak ada pria lain, kamu saja kenal Rio baru 1 bulan nikah, dan Papah tahu itu asal usul dia saat kamu kenal kan Rio, papi tolak tapi kamu memaksa, dan sekarang apa suami kamu saja Dinas jauh terus, untuk cuti saja tidak."

" Bagaimana mau cuti karena Papi selalu memojokkan nya, apalagi Bang Rio dimata Papi tak sederajat."

*****

" Dokter, pasien nama Chika selanjutnya." Ucap Suster

Monica diam dan menatap lurus ke arah pintu ruangannya.

" Chika ada disini sekarang, saya berhadapan dengan cinta pertama Bang Rio. Bagaimana kalau suatu saat Bang Rio tahu Chika sakit, dan pasien saya, apakah Bang Rio akan meninggalkan saya dan memilih Chika disaat rumah tangga kami yang tak jelas statusnya." Ucap Monica bergumam dalam hantinya.

" Baik suruh dia masuk." Ucap Monica.

Suster pun memanggil Chika yang sedang menunggu di luar, dan jantung Monica seakan berdetak kencang tak seperti biasanya.

******

" Rio." Sapa Nugroho.

" Hey, saya buru - buru mau kasih laporan dulu."

" Saya ingin bicara sama kamu tentang Chika."

Terpopuler

Comments

Enung Nur Hayati

Enung Nur Hayati

dr Monica lebih baik cerai am rio...trs rela kn buat chika 😀😀😀

2022-03-02

3

Reenyy Yuny Setianie

Reenyy Yuny Setianie

Selalu bikin penasaran lanjut terus.....

2022-03-02

2

Ibu yeni

Ibu yeni

kasihan cikanya ya nasib nasib lanjut

2022-03-02

2

lihat semua
Episodes
1 Sebuah Harapan Terakhir
2 Cerita Awal
3 Om Tampan
4 Mencintaimu
5 Masih Tetap Cinta
6 Mengejarmu Dengan Sempurna
7 Saya Memang Anak Kecil
8 Sebuah Perasaan
9 Kehilangan
10 Sebuah Doa
11 Cinta Memandang Fisik
12 Melihat Mu Kembali
13 Hampir
14 Bukan Milik Ku
15 Mengetahui Kenyataan
16 Sebuah Keinginan
17 Perasaan Jujur
18 Perpisahan Kembali
19 Saat Tahu..!!!
20 Mengetahui Kenyataan
21 Berjuang
22 Sebuah Harapan
23 Mencintai
24 Keajaiban
25 Cinta Harus Pergi
26 Belajar Melupakan
27 Antara Dirimu dan Ikhlas
28 Info
29 Cinta Jangan Pergi
30 Pertemuan Yang Salah
31 Cinta Apa Adanya
32 Bila Benci dan Cinta Harus Apa..??
33 Akibat Latar Belakang
34 Masih Cinta
35 Aku Mencintai Kamu
36 Semua Demi Kamu
37 Siapa Kamu??
38 Sebuah Hati
39 Suatu Niat
40 Bersatunya Cinta
41 Cinta Sejati
42 Sebuah Janji Suci Terucap
43 Selalu Di Sisi Mu
44 Ikhlas Menerima
45 Tak Kan Pernah Kusiakan
46 Usaha Dan Doa.
47 Semua Demi Kamu
48 Selamanya Cinta
49 Untuk Mu Selalu Ada
50 Antara Cinta Dan Jarak
51 Menahan Rindu
52 Tiba - Tiba Menjauh
53 Menghilang Tak Jelas
54 Musuh Dalam Selimut
55 Cinta Tersembunyi
56 Cinta Selamanya
57 Moment
58 Perjuangan
59 Bahagia Selalu
60 Kisah Yang Beragam
61 Sebuah Masalah
62 Memiliki Mu Seutuhnya
63 Saling Memiliki
64 Kebahagiaan
65 Hari Yang Berbeda
66 Tak Akan Pernah Pisah
67 Cinta Sampai Akhir
68 Cerita Cinta
69 Sebuah Pengakuan
70 Tak Peduli
71 Ujian Pun Kembali
72 Kekesalan
73 Tetap Setia
74 Bersamamu Selalu
75 Rapuh
76 Cinta Untuk Mu Dan Negara
77 Ada Setia Di Balik Seragam
78 Dimana Kamu??
79 Dimana Kamu? ( 2 )
80 Perasaan
81 Kembalinya Cinta
82 Tak Ada Kata Tak Setia
83 Kembali Bahagia
84 Menikmati Peran
85 Berbagi Tugas
86 Keinginan
87 Buka Puasa
88 Kabar Bahagia
89 Nikmatnya Jadi Orang Tua
90 Menyatukan Hati
91 Perasaan Senang
92 Mengungkap Perasaan
93 Kelahiran Baby Twins
94 Akhir Bahagia Selamanya
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Sebuah Harapan Terakhir
2
Cerita Awal
3
Om Tampan
4
Mencintaimu
5
Masih Tetap Cinta
6
Mengejarmu Dengan Sempurna
7
Saya Memang Anak Kecil
8
Sebuah Perasaan
9
Kehilangan
10
Sebuah Doa
11
Cinta Memandang Fisik
12
Melihat Mu Kembali
13
Hampir
14
Bukan Milik Ku
15
Mengetahui Kenyataan
16
Sebuah Keinginan
17
Perasaan Jujur
18
Perpisahan Kembali
19
Saat Tahu..!!!
20
Mengetahui Kenyataan
21
Berjuang
22
Sebuah Harapan
23
Mencintai
24
Keajaiban
25
Cinta Harus Pergi
26
Belajar Melupakan
27
Antara Dirimu dan Ikhlas
28
Info
29
Cinta Jangan Pergi
30
Pertemuan Yang Salah
31
Cinta Apa Adanya
32
Bila Benci dan Cinta Harus Apa..??
33
Akibat Latar Belakang
34
Masih Cinta
35
Aku Mencintai Kamu
36
Semua Demi Kamu
37
Siapa Kamu??
38
Sebuah Hati
39
Suatu Niat
40
Bersatunya Cinta
41
Cinta Sejati
42
Sebuah Janji Suci Terucap
43
Selalu Di Sisi Mu
44
Ikhlas Menerima
45
Tak Kan Pernah Kusiakan
46
Usaha Dan Doa.
47
Semua Demi Kamu
48
Selamanya Cinta
49
Untuk Mu Selalu Ada
50
Antara Cinta Dan Jarak
51
Menahan Rindu
52
Tiba - Tiba Menjauh
53
Menghilang Tak Jelas
54
Musuh Dalam Selimut
55
Cinta Tersembunyi
56
Cinta Selamanya
57
Moment
58
Perjuangan
59
Bahagia Selalu
60
Kisah Yang Beragam
61
Sebuah Masalah
62
Memiliki Mu Seutuhnya
63
Saling Memiliki
64
Kebahagiaan
65
Hari Yang Berbeda
66
Tak Akan Pernah Pisah
67
Cinta Sampai Akhir
68
Cerita Cinta
69
Sebuah Pengakuan
70
Tak Peduli
71
Ujian Pun Kembali
72
Kekesalan
73
Tetap Setia
74
Bersamamu Selalu
75
Rapuh
76
Cinta Untuk Mu Dan Negara
77
Ada Setia Di Balik Seragam
78
Dimana Kamu??
79
Dimana Kamu? ( 2 )
80
Perasaan
81
Kembalinya Cinta
82
Tak Ada Kata Tak Setia
83
Kembali Bahagia
84
Menikmati Peran
85
Berbagi Tugas
86
Keinginan
87
Buka Puasa
88
Kabar Bahagia
89
Nikmatnya Jadi Orang Tua
90
Menyatukan Hati
91
Perasaan Senang
92
Mengungkap Perasaan
93
Kelahiran Baby Twins
94
Akhir Bahagia Selamanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!