" Lanjutkan cerita nya, masih panjang kan?" Tanya Dokter Monica.
" Apakah Dokter tidak jenuh untuk mendengarkan cerita saya ini?" jawab Chika kembali bertanya.
" Tidak, karena cerita kamu sangat menarik."
" Terima kasih Bu Dokter."
" Lanjutkan..!! "
Flashback Off
Chika membantu Rio untuk sarapan pagi, dengan telaten Chika menyuapi Rio.
" Dek, sudah ya Om bisa makan sendiri."
" Dada sebelah kanan Om kan luka, untuk angkat sendok saja kan sakit." Ucap Chika.
" Kan masih ada tangan kiri." Ucap Rio.
" Ssstt.. Om diam saja, jangan banyak bicara biar Chika mengurus Om saat ini." Chika langsung mengarahkan sendoknya ke mulut Rio.
" Kamu nggak sekolah? "
" Sekolah libur karena kerusuhan tadi malam."
" Jadi? "
" Jadi hari ini saya temanin Om Rio."
" Kamu sudah ijin apa belum? "
" Sudah lah Om."
Saat sedang menyuapi Rio, teman - teman nya datang membawa buah dan makanan.
" Wah.. Kita di luar khawatir kondisi kamu, eh yang di khawatirkan malah sedang enak -enak an sama anak kecil lagi di suapin." Ledek salah satu Perwira bernama Nugroho.
" Hi.. Om kenalkan saya Chika." Ucap Chika sambil menjulurkan tangan nya.
Nugroho pun membalasnya, dengan senyum manisnya yang sedikit menggoda.
" Jangan panggil Om tampak tua, panggil Abang Nugroho."
" Sudah jangan lama - lama." Ucap Rio sambil melepaskan tangan Nugroho yang masih bersalaman.
" Kita juga boleh kenalan dong." Ucap Satu teman nya lagi.
Chika pun berkenalan satu persatu dengan teman - teman Rio yang datang menengoknya.
****
" Chika hari sudah sore kamu pulang ya soalnya masih belum aman." Ucap Rio.
" Om nggak apa - apa Chika Pulang?"
" Nggak apa - apa, terima kasih sudah seharian nemenin Om."
" Sama - sama Om."
" Hati - hati di jalan."
" Chika pamit ya om, Assalamualaikum." Ucap Chika sambil mencium tangan Rio.
" Walaikumsalam."
****
" Bagaimana kondisi Pak Tentara?" Tanya Nenek Utami.
" Dada sebelah kanan yang kena panah, buat gerak tangan sebelah kanan saja sakit." Jawab Chika.
" Nenek bayanginnya saat kena panah pasti sakit nya luar biasa."
" Pasti lah Nek, kalau Chika yang kena bisa pingsan, untung nyawa Om Rio selamat."
" Dengar - dengar sih satu Provokator tertangkap tadi saat saya ke rumah Pak RT." Ucap Kang Bagyo.
" Syukurlah kalau memamg sudah tertangkap, sudah bikin desa kita nggak aman." Ucap Chika.
" Benar, karena kerusuhan seperti ini kita tidak bisa jualan hasil kebun kita ke kota." Ucap Nenek Utami.
******
Tengah malam Chika tak bisa tidur, dirinya membolak balikkan tubuh nya. Matanya enggan terpejam bayang - bayang wajah Rio masih teringat di otaknya.
" Om Rio bikin nggak bisa tidur." Ucap Chika sambil menarik selimutnya.
Chika pun bangun dan duduk sambil bersandar di kepala ranjang, lagi - lagi wajah Rio menghiasi pikirannya.
" Apa saya kangen ya? " Ucap Chika.
Chika pun turun dari tempat tidur, dan mengambil jaketnya. Dengan perlahan Chika membuka pintu kamar, semua terlelap dalam tidurnya.
Chika pun mengendap keluar dari pintu depan lalu berlari menuju Puskesmas yang jaraknya 1 km dari rumah nya.
Setelah sampai di Puskesmas Chika masuk setelah melihat keadaan aman, Chika masuk ke ruang rawat Rio ternyata Rio sendirian dan terlihat Rio tertidur pulas.
" Tampan nya wajah Om Rio." Ucap pelan Chika sambil tersenyum memandang wajah Rio.
Saat sedang memandang nya, tiba - tiba Rio menginggau dengan tubuh mengigil. Chika segera menempelkan tangan nya di dahi Rio ternyata demam tinggi.
Chika segera berlari keluar saat itu salah satu teman Rio yang Chika kenal tadi siang.
" Om Nugroho."
Nugroho kaget saat tahu yang memanggil nya Chika di saat tengah malam.
" Kamu sedang apa disini?" Tanya Nugroho.
" Om tolong Om Rio badan nya demam tinggi." jawab Chika.
Nugroho pun berlari menuju kamar Rio, dan ternyata tubuh Rio deman setelah Nugroho mengeceknya.
" Tunggu sini saya kasih tahu Dokter jaga dulu." Ucap Nugroho langsung pergi meninggal kan Chika dan Rio di kamar rawat.
" Om jangan bikin Chika tegang." Ucap Chika sambil menggemgam tangan Rio.
Dokter jaga pun datang bersama Nugroho, Dokter memeriksa Rio, dan mengecek suhu tubuh nya. Dokter pun lalu mengecek luka yang di balut perban.
" Tubunya lemah karena luka yang cukup dalam dan efeknya demam , nanti saya akan suntikan obat keselang infusnya." Ucap Dokter jaga.
" Tapi Sahabat saya nggak apa - apa kan Dok?" Tanya Nugroho Panik.
" Nggak apa - apa jangan khawati Saya suntikan obat nya dulu." Dokter pun mengambil obat lalu menyuntikkan pada selang infus.
Setelah Dokter pergi Chika terus menatap Rio yang sudah tidur nyenyak kembali, dan Nugroho beralih menatap ke arah Chika.
" Saya mau tanya, kamu malam - malam begini kemari ada apa?"
" Saya nggak bisa tidur Om, saya keingat wajah Om Rio."
Nugroho menaikan satu alisnya dan menatap lekat wajah Chika.
" Jangan katakan kamu kekasih Rio."
" Kalau kekasih bukan Om, tapi kalau saya jatuh cinta sama Om Rio benar, dia juga tahu kalau saya suka sama dia."
Nugroho menahan tawanya, lalu mengacak rambut Chika hingga membuat Chika cemberut.
" Chika, kamu mencintai pria dewasa, dan kamu tahu usia kamu juga jauh sama kamu.Dan kamu hanya anak smp yang suka sama Rio yang umurnya jauh."
" Tapi saya cinta sama Om Rio, dan nggak ada salahnya dong kalau suka."
" Iya, tapi apa Rio nya suka sama Kamu?"
Chika menggelengkan kepalanya, dan menundukkan kepalanya.
" Dia hanya bilang belajar yang rajin."
" Rio pasti menghargai kamu, dia juga nggak mungkin menjadikan kamu kekasihnya. Kamu masih kecil, nggak pantas."
Chika lalu langsung menatap ke arah Nugroho dengan mata yang berkaca - kaca.
" Memang Chika anak kecil Ya Om, pantas Om Rio hanya senyum dan menyuruh Chika untuk sekolah saja yang rajin."
" Jangan membuat hati kamu sakit, kamu masih kecil jalan kamu masih panjang. Dan kamu belum tahu siapa Rio, kalau dia sudah punya pacar dan menikah kamu mau bagaimana, kamu pasti sakit hati. Sebelum terlambat, kamu jangan terlalu berlebihan menyukainya. Itu saran dari Om, sekarang Om antar kamu pulang."
******
Hiks.. Hiks...
Chika menangis di dalam kamarnya, dirinya menatap lukisan yang dia pasang di bingkai, dan mengambil lukisan yang dia lukis saat Rio sedang berjaga.
" Saya anak kecil ya Om, hiks.. hiks... Mungkin memang benar apa yang di katakan Om Nugroho saya itu nggak pantas mencintai secara berlebih seperti ini, apalagi Om Rio juga biasa saja sama Chika."
Flashback Off
" Terus kamu setelah di bilangin sama temannya yang bernama Nugroho itu bagaimana?"
" Ya saya merenungi, memang benar saya berlebihan sampai malam - malam datang ke Puskesmas. Dan mungkin rasa berlebihan ini sampai sekarang, kayak nggak ada pria lain pasti di benak orang - orang seperti itu, pasti di pikiran Ibu Dokter juga seperti itu."
" Jujur awal seperti itu, tapi mungkin ada alasan lain saya paham sampai disini." Ucap Dokter Monica.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Desyi Alawiyah
nyesek sih pas diomongin kaya gitu 😩
2023-05-07
1
Nurmila Karyadi
cintaaaaa
2022-03-17
1
Marfiyanti Putri Ngadiono Rarafi
kok q curiga m dokter monica.apa dia kenal y dama om rio.
2022-03-14
2