I Love You Om Tentara
" Saya sudah mencoba beberapa kali melakukan tes dan ternyata hasilnya positif."
" Apakah saya punya harapan untuk sembuh?"
" 30 persen pasien sembuh sisa nya 70 persen tak di selamat kan."
" Apakah saya bisa untuk bertahan 1 tahun atau 2 tahun? "
" Kalau masalah itu Dokter tidak bisa memastikan, hanya Allah yang menentukan manusia itu kapan akan meninggal."
" Saya ingin sembuh Dok, karena masih ada satu hal yang saya belum terlaksana."
" Kita mulai pengobatan dari sekarang, karena tumor otak kamu sangat ganas."
" Saya ingin sembuh Dok, karena ada sesuatu yang belum saya capai."
" Kamu harus semangat Chika."
" Iya Dok, saya harus semangat untuk Sembuh."
Chika pun keluar dari ruang Dokter spesialis saraf, dirinya duduk di kursi tunggu pasien sambil membaca hasil Laboratorium itu kembali.
" Saya nggak menyangka akan memiliki penyakit seperti ini, saya masih muda dan belum menikmati rasanya pacaran bahkan impian saya ingin bertemu dengan Om Rio belum juga tercapai. "
Chika pun masih tetap memandang kertas tersebut, setetes air mata jatuh ke atas kertas tersebut. Dengan segera Chika menghapus air matanya.
Chika pun lalu beranjak meninggalkan rumah sakit menuju pulang ke rumah.
****
" Assalamualaikum." Sapa Chika.
" Walaikumsalam." Balas Nenek Utami.
Chika pun mencium punggung tangan nenek nya yang sudah tua renta, namun tetap kuat untuk beraktifitas.
" Kamu makan dulu." Ucap Nenek Utami.
" Chika masih kenyang nek, nanti saja."
" Kamu habis makan apa? " Tanya Nenek Utami.
" Chika sarapan tadi pagi saja." Jawab Chika.
" Nek Obat nya sudah habis ya? " Tanya Chika sambil memeriksa obat jantung nya yang berada di dalam kantong kresek.
" Sisa satu tablet." Jawab Nenek Utami.
" Nanti besok Chika balik lagi ke kota beli obat buat Nenek."
" Biar suruh Bagyo saja sekalian dia antar sayuran ke kota."
" Nggak apa - apa Chika saja, kalau suruh Kang Bagyo Pulang nya bisa malam."
" Yaudah terserah kamu saja, kalau mau makan sudah ada di meja makan, nenek masak banyak."
******
Chika memasuki Kamarnya, dia pun membuka dompetnya dan melihat photo dirinya saat bersama Om Rio seorang Perwira yang pernah bertugas di desa nya.Tentara tampan yang membuat Chika jatuh cinta saat pertama kali di usia 12 tahun.
" Apa kabar Om, sekarang om tugas dimana?" Chika mengusap photo tersebut.
" Chika ingin bertemu sama Om, apa om sudah menikah, Chika masih sama masih mencintai Om Rio. Dulu Om Rio anggap Chika anak kecil dan hanya cinta monyet tapi sekarang Chika sudah dewasa rasa ini masih tetap sama."
Chika pun lalu memasukan kembali photo tersebut kedalam dompet, dan kembali menatap tas nya dan mengambil hasil tes dari rumah sakit.
" Ya Allah bagaimana kalau sampai nenek tahu saya memiliki penyakit parah pasti nenek sangat sedih. " Chika kembali memasukan kembali kedalam tasnya.
" Ya Allah jangan dulu engkau ambil nyawa saya, karena sebelum engkau memberhentikan nafas ini ijinkan saya bertemu sekali saja dengan pria yang membuat saya jatuh Cinta, dia cinta pertama Saya."
*****
" Selamat pagi Bu. " Sapa anak - anak SD yang bersalaman pada Chika.
" Selamat pagi semua nya." Balas Chika sambil bersalaman dengan murid - muridnya.
" Ibu ini tugas kemarin." Ucap Farhan murid SD kelas 4 sambil membawa pekerjaan rumah nya.
" Terima kasih Farhan, dan untuk yang lainnya mana? " Tanya Chika.
" Ini Bu. " Ucap Murid - murid nya sambil menyerahkan Buku PR nya.
" Yang sudah mengumpulkan kita lanjutkan pelajaran hari ini.
*****
" Sarah. " Sapa Chika teman mengajar satu sekolah bersama Chika yang sama - sama masih menjadi tenaga honorer.
" Chika kamu tahu nggak ada program guru bantu kontrak untuk daerah terpencil dan terpelosok kayaknya saya tertarik untuk daftar. "
" Daerah mana? "
" Daerah P Wilayah ujung negara kita."
" Ehm.. Bagaimana ya, nenek saya."
" Apa kamu tidak berminat? "
" Saya merasa berat tinggalkan Nenek."
" Saya tawarkan ini bukan sekedar menawarkan, dengar - dengar dari desas desus pacar saya yang tugas disana ada yang namanya Rio Dewantara, umurnya memang pas seperti ciri - cirinya dan Pacar saya memphotonya kemarin ternyata benar tampan nya nggak luntur walau sudah berumur, mending kamu coba daftar sapa tahu dengan lulusnya jadi guru bantu disana kamu bisa bertemu dengan cinta pertama kamu."
" Serius itu Om Rio yang saya maksud? " Tanya Chika antusias.
" Serius, kamu tahu saya itu selalu minta bantuan sama dia dimana dia tugas ada nggak yang namanya Rio Dewantara, eh sekarang ternyata pencarian membuahkan hasil. "Ucap Sarah.
Sarah pun mengeluarkan ponselnya, dan memperlihatkan pada Chika. Mata Chika membulat sempurna melihat pria yang selama ini dia rindukan.
" Ini Om Rio Sarah, dia ini Om Rio oh my god dia masih sama seperti dulu." Chika merasa sangat bahagia saat melihat kembali pria yang selama ini dia rindukan.
" Jadi kamu mau ikut daftar? " Tanya Sarah.
" Saya akan coba, kalau pun saya tidak lulus saya tetap kesana untuk menemui nya."
" Kamu serius Chika? "
" Saya hanya ingin memastikan dia masih menepati janji nya tidak, dia pernah bilang kalau kita jodoh Allah akan pertemukan kembali. " Ucap Chika.
" Kalau dia sudah punya istri bagaimana, secara kamu usia 22 dia mungkin akan berkepala empat." Ucap Sarah sambil menunjukkan ke empat jarinya.
" 35 tahun usianya." Ucap Chika.
***
Chika pun dengan angkutan kota menuju ke Apotek yang ada di kota, perjalanan terjal 1 jam menuju kota harus terlewati bagi warga desa M.
Chika pun turun dari angkutan kota tepat di depan Apotek, langkahnya pun memasuki Apotek tersebut.
" Ada yang bisa saya bantu? " Tanya pelayan Apotek.
" Saya minta obat merk ini." Jawab Chika sambil menunjukkan dua lembar bungkus obat.
" Saya ambil dulu."
Chika pun lalu menunggu pelayan tersebut mengambil obat yang diminta.
" Mba ini obatnya, totalnya Rp. 250.000 ."Chika pun membayar obat tersebut.
" Makasih mba."
*****
" Nek ini obatnya." Chika menyerahkan obat tersebut pada Nenek Utami.
" Terima kasih." Ucap Nenek Utami sambil menerima bungkusan yang berisi obatnya.
" Nek. "
" Ada apa? "
" Boleh nggak Chika ikut daftar jadi guru pembantu di daerah terpencil Kontrak 1 sampai 2 tahun? "
" Dimana? "
" Wilayah Timur daerah P. "
Nenek Utami pun menatap lekat kedua mata Chika lalu mengusap kepalanya.
" Kapan nenek tidak mengijinkan, nenek akan mengijinkan kamu. Cita - cita kamu kan jadi seorang guru. "
" Chika bangga nek walau masih honor tapi cita - cita Chika tercapai."
" Nenek ijinkan."
" Tapi Nenek gimana? "
" Tenang saja ada saya." Ucap Kang Bagyo yang ikut duduk di ruang tamu.
" Terima kasih kang, titip Nenek ya kalau Chika lulus." Ucap Chika.
" Nek Utami sudah seperti Ibu saya sendiri, kalau saat itu nggak ada Nek Utami mungkin saya sudah kelaparan." Ucap Kang Bagyo mengingat saat dirinya pertama kali bertemu Nenek Utami di jalanan sedang kondisi kelaparan.
" Terima kasih kang."
******
" Alhamdulilah mungkin ini jalan dari Allah untuk mempertemukan saya dengan Om Rio, kalau pun saya nggak lulus saya tetap kesana hanya ingin mengatakan kalau saya masih mencintai nya dari dulu hingga sekarang."
Chika memandang photo Rio yang terbaru dia minta pada Sarah, lantas photo tersebut Chika cium.
" I love you Om Rio, tunggu saya ya Om."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Dewi Oktavia
astaghfirullah,,,cinta boleh ingat laki itu sudah nikah atau sudah punya pacar Lum jangan jadi pelacur atau pelakor😁
2024-05-20
0
Desyi Alawiyah
what? aku aja merasakan pertama kali jatuh cinta diusia 14 tahun 🤭🤣
2023-05-07
1
Army Lover
astaga, kukira baygon 😭
2023-03-09
0