" Rio Dewantara." Ucap Dokter Lusi.
" Kenapa Bu Dokter, apakah Ibu kenal?" Tanya Chika.
" Namanya mirip dengan nama suami Sahabat saya, tapi nama Rio kan banyak." Jawab Dokter Lusi.
" Ya itu benar benar Dok."
" Sekarang kita mulai kemoterapi nya."
" Baik Dok."
*******
Rio pun telah kembali, dan setelah menurunkan barang bawaan nya dari truk yang di bantu oleh anggota lainnya.
" Akbar." Sapa Rio.
" Eh Abang sudah balik." Ucap Akbar.
" Kemarin malam saya kesana tapi nggak enak pintu pagar nya tutup takut ganggu."
" Abang mau ketemu sama Chika?"
' Iya lah, tadi mau ketemu eh jadwal ambil barang ke kota, kamu kapan mau ketemu sama cewek kamu?"
" Belum sempat Bang, saya sibuk terus paling chat saja dia juga sudah mulai sibuk mengajar." Ucap Akbar.
" Saya ingin tanya sama kamu, dia sudah punya pacar belum?"
" Kalau masalah itu saya nggak tahu Bang, soalnya saya nggak pernah tanya masalah itu. Saya kan ketemu sama Chika baru sekali, dan sama Sarah juga bisa di hitung jari Bang, paling komunikasi saja."
" Barang kali kamu tahu lebih tentang dia."
" Ehm.. Bang, sebenarnya ada apa Abang juga ingin bertemu dengan Chika? "
" Kalau boleh jujur ada sesuatu yang saya ingin katakan. Sudah lama sebenarnya saya ingin bertemu dia, tapi karena saya selalu dapat tugas jauh dan salah di awal saya nggak sempat minta nomer ponsel nya."
" Tapi Abang kan..?? "
*******
Chika pun berbaring di kamar rawat setelah menjalani kemo, rasa mual pun dia rasakan. Dan sudah terlihat perubahan kulitnya yang kini sedikit menghitam.
Mata Chika berkaca - kaca saat ini dirinya menyembunyikan penyakitnya sendiri, dan berjuang agar untuk bisa sembuh.
" Ya Allah, apa saya akan terus merasakan seperti ini terus."
*******
Sarah bolak balik di depan teras, menunggu Chika yang belum kembali. Ponsel nya pun tak di angkat.
" Aduh kamu kemana Chika." Ucap Sarah panik.
Saat itu motor Akbar memasuki halaman rumah, terlihat Akbar menggunakan pakaian biasa.
" Bang, katanya sibuk?" Tanya Sarah yang langsung mendekati Akbar.
" Abang cuman bentar ingin lihat kamu saja." Jawab Akbar.
" Sedang apa tadi Abang lihat kamu di teras."
" Chika belum kembali dari kota."
" Hah.. Chika ke kota sendirian."
" Iya Bang, ini sudah ba'da isya, saya khawatir kalau dia kenapa - napa."
" Coba kamu telepon."
" Sudah Bang, dia nggak angkat."
Suara petir pun terdengar menggelegar, dan langit malam terlihat tampak gelap.
" Ya Allah ini mau hujan Bang, bagaimana dong." Ucap Sarah Panik.
" Tenang mungkin Chika sedang di jalan."
Tiba - tiba angin pun begitu sangat kencang, dan rintik - rintik hujan pun mulai turun.
" Bang, Chika."
" Ya Abang harus bagaimana anaknya saja kemana."
Chika pun turun dari sebuah angkutan umum, dengan tubuh yang merasakan sakit Chika pun berteduh di sebuah halte.
Chika pun mencari ponsel nya di dalam tas ternyata baterai ponsel nya habis.
" Sarah pasti nungguin, hujan nya deras kalau di terjang bisa basah kuyup."
Hujan pun semakin deras, dengan petir yang menggelegar. Dengan tubuh menggigil Chika mencoba menghangatkan tubuhnya dengan memeluk tas nya.
Di tempat lain, Sarah dan Akbar masih duduk di depan teras, hujan yang semakin deras membuat Akbar tidak bisa kembali.
" Bang, coba minta Om Rio cari Chika."
" Nggak akh, jangan suruh dia." Ucap Akbar.
" Memang kenapa, biar meraka ketemu. Om Rio sudah tahu belum Chika ada disini?"
" Sudah, sebenarnya dia pernah kemari malam - malam tapi dia nggak enak karena pintu pagar tertutup dan pintu rumah juga."
" Bang, sebenarnya Om Rio sudah menikah belum?" Tanya Sarah.
" Sudah menikah, makannya saat Chika minta nomer ponsel Abang nggak kasih, bahkan Bang Rio minta nomer ponsel nya Chika saya bilang sama kamu belum di balas."Jawab Akbar.
" Bagaimana kalau Chika tahu, Om Rio sudah menikah." Ucap Sarah sedih.
" Makannya Abang bingung, Abang nggak mau Chika merusak rumah tangga orang, apalagi Bang Rio tinggal berjauhan dengan istri nya."
" Chika selalu penasaran dengan perasaan Om Rio, dan Chika benar - benar cinta mati. Bagaimana nanti kalau tahu ya."
" Abang juga tahu dari Bang Nugroho, saat itu Abang mencoba video dia yang akan di kirim ke kamu, tapi tiba - tiba Bang Nugroho datang, dan tanya untuk apa, Abang bilang untuk sahabat pacar saya, dan Abang jelaskan tuh dan dia bilang kalau Bang Rio sudah menikah, istri nya Dokter. Makannya setelah tahu begitu Abang jadi nggak berani."
" Berarti Bang Rio nggak pernah menyukai Chika dong, hanya Chika yang mencintainya. Anak itu bikin merendahkan harga diri saja, jauh - jauh kemari hanya mendapatkan kekecewaan. Sakit tahu Bang, kalau begini, saya sebagai sahabat nya ikut merasakan sedih nya bagaimana."
" Tapi jujur saja, seperti nya Bang Rio memiliki perasaan deh sama Chika, dari lagat nya saja beda. "
" Masa sih, kalau pun suka kenapa menikah sama orang lain, tidak datang menemui Chika."
" Kalau masalah itu, tanya sama orangnya."
" Chika, kamu mencintai orang sepihak.'
Suara petir pun menggelegar dan angin yang bertiup kencang, hingga hujan dan angin pun bercampur membuat malam yang semakin mencekam.
" Bang Chika, gimana ini." Usai Sarah kembali panik.
" Abang harus apa cari nih?" Tanya Akbar.
" Minta tolong siapa, atau Abang sendiri yang cari." Jawab Sarah.
" Abang nggak bawa jas hujan."
" Jadi gimana Bang."
" Ya terpaksa kita tunggu reda." Ucap Akbar.
" Ya Allah Chika, semoga kamu baik - baik saja di luar sana." Ucap Sarah dengan rasa yang panik.
*****
Chika menengok ke kanan dan kiri suasana yang sudah semakin sepi, tak ada lalu lalang kendaraan bahkan warga yang melintas.
Angin yang semakin kencang, membuat Chika merasakan takut, tempat yang dia buat berteduh takut ambruk tertiup angin.
Sudah hampir 1 jam hujan tak kunjung reda, tubuh Chika semakin menggigil kedinginan. Dan tanpa Chika sadari sebuah mobil berhenti tepat di depan nya.
Pria tinggi tegap dengan membawa payung berdiri di depan nya.
" Mau pulang sekarang?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Desyi Alawiyah
tak kirain suami dokternya..maaf ya dok,udh berprasangka buruk 😩
2023-05-07
1
Ida Blado
waaahh rio jahat,knp dulu dia pakai ngompng kalau jodoh pasti ketemu,dan saat chika bilang mau ngelupain seolah olah ngelarang buat chika ngelupain dirinya
2022-07-04
1
Nurmila Karyadi
ya Alloh..sedih bacanya
2022-03-17
3