Dokter Monica mendengarkan cerita Chika, dan menarik untuk di dengar. Hingga Dokter Monica sangat tersentuh hatinya.
" Sampai sekarang lukisan pria yang kamu sukai masih? " Tanya Dokter Monica.
" Masih Dok, masih ada bahkan photo saat kami akan berpisah pun masih." Jawab Chika.
" Oh ya, wah kamu memang benar - benar nggak main - main mencintainya. tapi kalau dia sudah menikah bagaimana, apa kamu nantinya tidak kecewa atau sakit hati?"
" Mungkin ada sedikit rasa, tapi yang jelas saya sudah mengatakan yang kesekian kalinya."
" Apakah cerita masih lanjut, soalnya saya penasaran." Ucap Dokter Monica.
" Masih lanjut." Ucap Chika.
" Lanjutkan."
Kembali ke Flashback On
" Sarah, kamu harus tahu." Ucap Chika saat baru sampai di kelas.
" Apaan? " Tanya Sarah.
" Kamu harus tahu, kemarin saya jalan sama Om Rio." Jawab Chika.
" Serius kamu, gimana ceritanya? " Tanya Sarah penasaran.
" Kasih tahu nggak ya?? " Ledek Chika.
" Ih... Chika cerita dong."
" Ok saya akan cerita."
"Iya cepat buruan cerita."
" Jadi saat itu saya iseng dari jauh melukis Om Rio setelah selesai, kayaknya dia tahu saya melukis dia. Terus saat saya meninggal kan tempat itu dia manggil saya, dan tanya kertas yang di bawa sama saya, terus saya kasih lihat eh dia nya tertarik minta di lukis saya ajak saja ke air terjun."
" Terus selanjutnya? "
" Dia antar pulang saya."
" Udah gitu saja? "
" Ya itu saja nggak ada yang lain."
******
" Nek itu ada singkong sama Ubi satu karungan mau di bawa ke kota? " Tanya Chika.
" Ini pesanan Pak kades, katanya nanti malam makan - makan Ubi sama Singkong Tentara sama Polisi yang berjaga." Jawab Nenek Utami.
" Ini yang antar Kang Bagyo? "
" Siapa lagi kamu mau? " Ucap Nenek Utami balik tanya.
" Boleh - boleh kang Bagyo satu paket sambil bakarnya kan? "
" Iya dia sekalian jadi tukang bakar singkong sama Ubi."
" Yes, ini kesempatan." Ucap pelan Chika.
******
Sarah yang tahu Chika akan ikut dengan Kang Bagyo untuk membakar singkong dan Ubi pun ikut membantu membakar Singkong dan Ubi.
Beda dengan Kang Bagyo dan Sarah, Chika hanya menatap dari jauh Rio yang tengah berbicara dengan rekan - rekannya, di selingi dengan tawa dan canda.
" Masya Allah senyumnya." Ucap Chika sambil berkhayal.
Sarah dan Kang Bagyo hanya menatap kesal melihat tingkah Chika, dan lebih memilih melanjutkan membakar Singkong dan Ubi.
Saat Chika sedang menatap, Rio tanpa sengaja tatapannya bertabrakan dengan tatapan mata Chika. Sehingga Chika jadi salah tingkah dan Rio hanya terseyum.
Singkong dan Ubi pun siap di hidangkan, semua menikmati Singkong dan Ubi bakar yang masih panas.
" Mau berbagi makan nya nggak sama Om?" Tiba - tiba Rio datang menghampiri Chika yang sedang menikmati singkong bakar di depan api unggun.
" Om kurang? " Tanya Chika polos.
" Kayaknya asik makan sama kamu sambil melihat api unggun." Jawab Rio.
Chika pun memberikan singkong bakarnya pada Rio, dan Rio pun langsung melahapnya.
" Om tahu kenapa sih kamu suka sekali lihatin saya dari jauh? " Tanya Rio.
" Om kan tahu kalau saya suka sama Om." Jawab Chika.
" Kenapa sih suka sama Om kalau boleh tahu, secara kamu kan anak SMP masih cinta monyet."
" Karena Om itu ganteng."
" Masa om ganteng? "
" Sumpah Om Rio ganteng."
Rio menjulurkan tangannya, lalu Chika pun membalasnya saling bersalaman.
" Kita berteman." Ucap Rio.
Chika pun tersenyum lebar, saat bersalaman dengan Rio dengan darah yang berdesir hebat di tubuhnya.
" Apa suatu saat nanti bisa lebih dari teman om? "Tanya Chika.
Hahahhahaha..
" Kita lihat saja."
*******
Chika membolak balikkan tubuhnya, dirinya masih terus terbayang wajah Rio. Tapapannya, senyumannya membuat Chika tak bisa memejamkan mata.
" Benar - benar saya sudah terhipnotis oleh ketampanannya, dia benar - benar pria idaman banget."
Chika pun memeluk bantal gulingnya, hingga matanya pun terpejam terbuai ke alam mimpi.
******
" Cieeeeee yang tadi malam di dekatin sama Pak Tentara." Ledek Kang Bagyo saat sedang sarapan.
" Iya dong rasanya senang banget." Ucap Chika.
" Chika kamu itu nggak pantas naksir orang dewasa kamu itu masih anak ingusan." Ucap Kang Bagyo.
" Yeeee... Suka - suka Chika dong."
" Kalau dia sudah punya pacar bagaimana?"
Chika terdiam dan menundukkan wajahnya, yang tadi ceria berubah jadi mendung.
" Jangan dong."
" Dari tadi ribut apa sih? " Tanya Nenek Utami saat membawa irisan buah pepaya di piring.
" Ini Nek, Chika naksir sama Tentara yang tugas disini." Jawab Kang Bangyo.
" Tentara yang mana? " Nenek Utami kembali bertanya.
" Nenek nggak akan tahu, tapi memang tampan." Jawab Kang Bagyo.
" Kamu masih kecil sudah main naksir laki - laki, Nenek nggak mau ya sekolah kamu tertanggu." Tegur Nenek Utami.
" Ih... Nenek, Chika kan hanya suka terus belum tentu Om Tentara itu mau pacaran sama anak kecil, Chika kan masih usia 12 tahun."
" Tuh paham." Ucap Nenek Utami.
" Tapi kata Om Tentara bilang belajar saja yang rajin."
******
" Bete banget pulang sekolah nggak ada Sarah, tuh anak kenapa nggak bilang kalau mau ijin." Gerutu Chika yang sedang berjalan kaki pulang sekolah.
Tin... Tin... Tin...
Chika menoleh terdengar suara motor yang mengklaksonnya dan terlihat Om Tentara nya berhenti di depannya.
" Om antar pulang ya? " Tanya Rio.
" Boleh." Jawab Chika senang.
Chika pun berbonceng miring,dan Rok pendeknya tertarik ke atas sehingga meperlihatkan kedua pahanya yang putih.
" Dek Chika, pahanya di tutupi sama tas kamu ya, jangan sampai itu jadi komsumsi publik cukup pasangan kamu nanti yang lihat." Ucap Rio.
Seketika wajah Chika merah merona, lalu menuruti ucapan Rio.
" Berarti Om kan orang yang melihat, jadi Om yang tahu Om yang calon pasangan Chika dong."
Rio hanya membalas senyuman Chika dan melajukan motornya.
Setelah 10 menit berkendara, Rio dan Chika pun sampai, dan Chika pun turun dari motor yang di kendarai Rio.
" Makasih Om, mampir dulu om."
" Makasih Om masih ada urusan."
" Yah Chika kecewa deh."
" Maaf lain kali saja dan jangan lupa PR nya di kerjain." Ucap Rio.
" Siap Om Tentara sayang."
Rio kembali tersenyum, dan mengacak rambut Chika sehingga Chika cemberut melihat rambutnya acak - acak an.
" Ih nyebelin jadi kusut."
" Hahahha.. habis kamu lucu Chika, ya sudah Om jalan lagi. "
" Hati - hati om."
Rio pun pergi meninggal kan Chika, senyum mengembang dan hati bahagia di rasakan oleh Chika.
Setelah sampai di dalam kamar, Chika berjingkrak - jingjrak kegirangan. Masih terngiang di telinga saat perhatian Rio pada nya.
" So sweet banget Om Rio, jadi tambah cinta deh sama Om."
Chika pun mengambil lukisan nya dan di pandangi wajah Rio yang dia pasang di dalam bingkai, Chika pun mencium bingkai tersebut.
" I love you Om Tentara."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Dewi Oktavia
cika-cika jadi ingat pacar ku dulu di bth ma polisi tapi synk tak jodoh karena saya ikut ortu pindah tugas🤦
2024-05-20
0
Desyi Alawiyah
aaaaa jadi nostalgia deh...jadi inget gmana ngrasain pertama kali jatuh cinta,cuma bedanya waktu itu aku sama kakak kelas,sementara Chika sama om tentara 🤭
2023-05-07
1
Army Lover
jangan jadi pelakor ya chik. semoga bang rio blm nikah
2023-03-09
1