Bab. 18. Pesaing

Produk kosmetik yang di bintangi oleh Amelia laris di pasaran, wajah Amelia yang tampak berbeda sebagai pendatang baru membuat publik penasaran. Sifat Amelia yang pada dasarnya humbel, low profile, ceria, membuat ia mudah bergaul.dengan kalangan manapun. Amelia juga cukup sabar dalam menangapi fansnya itu.

Kali ini Amelia mendapat undangan sebuah peragaan busana dan tentu saja dengan obrolan para pengusaha, dan Steven sengaja memberikan Amelia seorang manajer untuk mengurus segala keperluan Amelia, tentu saja manajer tersebut adalah salah satu orang andalan Steven. Manajer Amelia tersebut bernama Meyra, ia adalah manajer sekaligus bodyguard Amelia.

"Nona Amel, untuk undangan peragaan busana nanti malam, pakaian anda sudah saya siapkan," ucap Meyra saat mereka sudah sampai di apartemen Amelia.

Ya, Amelia membeli sebuah apartemen yang cukup mewah, namun hanya ia tempati sesekali saja, saat dia malas pulang ke rumah atau jadwalnya padat.

"Semoga bajunya tidak kekurangan bahan seperti jamuan makan malam kemarin," gerutu Amelia karena baju yang di siapkan sang manajer hampir semua memperlihatkan keindahan tubuhnya, Amelia merasa tak nyaman karena banyak laki-laki yang seolah ingin menerkamnya jika ia memakai pakaian kekurangan bahan terebut.

Amelia dan Meyra sudah masuk ke dalam apartemen, Amelia langsung masuk ke kamar dan menjatuhkan dirinya di kasur.

"Heh, ternyata jadi selebritis itu tak enak juga ya, kerja seperti di kejar setan, pakai apa-apa harus di atur, ah aku jadi merindukan pekerjaanku yang dulu, bagaimana kabar pak Richard ya setelah aku pergi?, ih kenapa jadi mikir si Richard sih," batin Amelia sambil pansandangannya menatap langit-langit kamar karena rasa lelah yang mendera tanpa terasa mata Amelia terpejam dan terlelap dalam alam mimpi.

Mimpi Amelia buyar ketika sebuah ketukan pintu kamarnya terdengar agak keras.

"Tok tok, nona Amel bangun nona, ini sudah jam lima anda harus bersiap!"

Mendengar suara yang mengangu tidurnya Amelia mengeliat dan berusaha membuka , matanya.

"Berisik sekali siapa yang menganggu tidurku," gerutu Amelia sambil berusaha bangun dari tidurnya

"Ya sebentar!" sahut Amelia dari dalam.

Amelia segera berjalan menuju pintu, di sana sudah ada Meyra yang berdiri di ambang pintu.

"Ada apa?, kau menganggu tidurku saja!" ucap Amelia.

"Anda harus segera bersiap-siap untuk undangan nanti malam, nanti akan ada MUA yang datang ke sini."

"Baiklah, sekarang aku mau mandi dulu," ucap Amelia kemudian langsung pergi ke kamar mandi.

Selesai mandi Amelia keluar kamar menuju dapur, sejak bangun tidur tadi ia merasa lapar.

"Nona Amel anda sedang apa di dapur?" tanya Meyra yang melihat Amelia membuka lemari es seperti mencari sesuatu.

"Aku lapar, Mey."

"Kalau anda lapar di meja makan saya sudah menyiapkan tapi belum sempat saya taruh di piring."

"Bilang kek dari tadi," ucap Amelia lalu berjalan mendekati meja makan dan benar saja di atas meja makan sudah ada dua kotak makanan dengan menu kesukaan Amelia, buah-buahan dan susu.

"Wah kau pengertian juga Mey, ayo kita makan sebelum MUA datang, aku tidak mau dibilang kejam karena membiarkanmu kelaparan!" ajak Amelia yang sudah duduk dan membuka nasi kotak denga lau favoritnya.

"Baik, sahut Meyra."

"Maaf, aku hanya membeli lewat on line karena kita tak punya banyak waktu," sambung Meyra.

"Tidak apa-apa, ini sudah cukup membuatku kenyang," ucap Amelia lalu menyuapkan makanan ke dalam mulutnya, ia seperti sangat menikmati makanan yang di belikan Meyra untuknya.

Tak berapa lama setelah mereka selesai makan, MUA yang di pesan Meyra datang. Dua orang MUA dengan cekatan merias wajah Amelia, sebenrnya Amelia bisa merias dirinya sendiri namun karena demi undangan penting malam ini, Amelia di tuntut tampil maksimal. Apalagi disana Amelia akan bertemu dengan banyak model dan selebritis.

Tepat pukul tujuh Amelia ditemani Meyra menghadiri undangan peragaan busana di sebuah hotel berbintang lima. Terihat di sana para artis, aktor, model dan pengusaha sudah hadir di sana, tak terkecuali Danisa, salah satu model perusahaan Z namun tak dilibatkan pada peluncuran produk kosmetik terbaru tahun ini. Mata Danisha menatap penuh kebencian pada Amelia yang baru saja datang dan di kerumini banyak wartawan.

"Lihat saja, karir gadis itu tidak akan lama!" ucap Danisa sinis sambil melihat ke arah Amelia.

"Siapa yang kau maksud, Danis?" tanya salah seorang temannya yang juga seorang modsl.

"Itu Amelia, model pendatang baru yang membawakan iklan kosmetik terbaru perusahaan Z," jawab Danisa datar.

"Oh itu wajah aslinya, menurutku tak terlalu cantik tapi memang kuakui kecantikannya yang biasa itu terlihat natural, mungkin itu sebabnya dia yang terpilih," ucap Alona, teman Danisa sesama model.

"Kenapa kau memujinya?" ucap Danisa kesal dengan ucapan Alona yang terdengar memuji Amelia.

"Aku tak memujinya hanya mengatakan sesuai dengan apa yang aku lihat," ucap Alona kemudian ia langsung pergi masuk ke dalam hotel, Danisa pun mengikuti Alona dengan bibir mengerucut.

"Cantikan juga aku, kenapa semua orang memuji kecantikanny yang standar itu, menyebalkan," gumam Danisa dalam hati.

Di dalama ruang ballroom tempat peragaan busana, semua orang sudah berkumpul dan sudah mengambil tempat duduk untuk menyaksikan peragaan busana dari berbagai macam rumah mode termasuk gaun rancangan dari Sanjaya group.

Amelia tampak tampil menawan dalam balutan gaun malam berwana hitam, riasan yang natural membuat kecantikannya semakin terpancar, dan tak sengaja Amelia bertemu dengan Richard.

"Hai, Amel apa kabar?" sapa Richard.

"Saya baik, pak Richard," jawab Amel sambil tersenyum.

"Sepertinya karir kamu sangat cemerlang setelah keluar dari Sanjaya group," ucap Richard datar.

"Ya begitulah, Pak, saya harus mensyukuri ituz meski pekerjaan ini tak sesuai dengan pendidikan saya tapi sepertinya justru bisa mendatangkan uang lebih banyak tanpa harus berkutat dengan berkas laporan keuangan yang memusingkan."

"Syukurlah kalau ternyata di luar Sanjaya group kamu lebih sukses, tapi kau harus berhati-hati Amelia dunia entertain memang sangat mudah mendapatkan uang dari pada berkerja kantoran. Sebagian rekanmu sesama model dan artis tak akan tinggal diam melihat kesusksesanmu," Richard mengingatkan.

"Terima kasih atas nasehatnya, anda jangan khawatir karena saya bisa membawa diri saya dalam lingkungan entertain."

Saat Richard dan Amelia sedang berbincang, ada salah seorang tamu yang tak sengaja menyenggol Amelia sehingga tubuh Amelia terhuyung ke belakang, dan secara reflek Richard menangkap tubuh Amellia agar tak tejatuh sehingga posisi mereka seperti sedang berpelukan.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Richard khawatir.

"Saya tidak apa-apa, terima kasih anda tadi sudah menolong saya," ucap Amelia cangung.

"Sama-sama, Amel, maaf saya akan menemui rekan bisnis yang lain," ucap Richard kemudian berlalu dari hadapan Amelia.

Setelah Richard pergi dari hadapannya, Amelia memegang dadanya yang tiba-tiba berdebar, sentuhan tangan Richard dan wangi maskulin yang menguar dari tubuh mantan bosnya itu, membuat hatinya di dera perasaan aneh.

"Ya Tuhan, ada dengan jantungku, kalau hanya kaget karena akan terjatuh tak akan seperti ini rasanya, apa aku suka sama pak Richard, ah tidak itu tidak mungkin, aku tak akan jatuh cinta pada pria yang sudah menyakitiku dan menginjak-nginjak harga diriku," monolog Amelia dalam hati karena bingung dengan perasaannya sendiri.

"Hah, ku cari keman-mana ternyata di sini, tuh acaranya sudah mau di mulai, ayo sudah di tunggu tuan Steven!" ajak Meyra yang tiba-tiba ada di samping Amelia.

"Tuaj Steven menungguku!" tanya Amelia cengok

"Iya, ayo cepat!" ajak Meyra sambil mengandeng tangan Amelia agar tak hilang lagi.

Sampai di depan pannggung peragaan busana sudah berjajajr kursi, dan Steven sudah duduk di sana, ia tersenyum ke arah Amelia saat melihat model pilihannya berjalan mendekat ke arahnya.

"Kau kemana saja?" tanya Steven.

"Ehm tadi saya bertemu dan berbincang sesama model jadi lupa waktu, jawab Amelia berbohong rasanya ada rasa sungkan jika ia harus mengatakan ia baru saja bertemu dengan Richard.

"Oh aku kira kemana, sekarang duduklah dengan tenang di sampingku, nikmati acara malam ini, karena mungkin aku akan kembali Paris."

"Oh, ya kenapa anda baru bilang sekarang?" tanya Amelia terkejut.

Steven terkekeh mendengar pertanyaan Amelia, Steven merasa seolah dia adalah kekasih Amelia.

"Kenapa?, apa kau akan merasa sangat kehilanganku?" tanya Steven menggoda.

"Bu-bukan begitu maksud saya, anda adalah atasan yang sangat baik pada saya, anda bulam hanya atasan saya tetapi juga saya angap sahabat saya, jadi wajar jika saya merasa kehilangan jika anda pergi," jawab Amelia tak enak.

"Aku senang kau mau mengangapku tak hanya atasan tapi sahabat tapi aku akan lebih senang lagi jika bisa lebih dari itu," ucap Steven sambil tersenyum miris, sedangkan Amelia tampak blank mendengar kata-kata Steven.

Tak lama musik pengiring para model berjalan di atas catwalk mulai terdengar. Amelia menyudahi pembicaraan dengan Steven, matanya fokus pada para model.

Sesekali Steven berbicara dengan Amelia dengan berbisik karena suara musik pengiring yang keras, posisi mereka yang saling berbicara sangat dekat dan berbisik membuat Steven dan Amel seperti sepasang kekasih yang romantis. Di seberang catwalk yang lain Richard menatap sendu sahabatnya Steven yang sedang berbisik mesra dengan Amelia, entah kenapa hatinya seperti teriris.

Sedangkan di belakang bastage, seorang wanita tengah memberi instuksi pada seseorang untuk melakukan sebuah misi.

"Kerjakan dengan baik, jangan sampai ada kesalahan, aku membayar kalian mahal!" perintah si wanita tersebut.

Episodes
1 Bab 1. Mencari Pekerjaan
2 Bab 2. Rencana Richard
3 Bab 3. Kedatangan Maria
4 Bab. 4. Metamorfosis Sempurna
5 Bab. 5. Bermain Cantik
6 Bab. 6. Model Penganti
7 Bab. 7. Ulat Keket
8 Bab. 8. Ada Apa Dengan Otak Amelia ?
9 Bab. 9. Tawaran Samuel
10 Bab. 10. Perasaan Amelia
11 Bab. 11. Model Kosmetik
12 Bab. 12. Kemarahan Danisa
13 Bab. 13. Persetujuan Richard
14 Bab. 14. Kontrak Kerja Selesai
15 Bab. 15. Perasaan Richard
16 Bab. 16. Nasib Sanjaya Group
17 Bab. 17. Gebrakan Amelia
18 Bab. 18. Pesaing
19 Bab. 19. Menghadapi Badai
20 Bab. 20. Dukungan Samuel dan Maria
21 Bab. 21. Bantuan Samuel
22 Bab. 22. Amelia VS Danisa
23 Bab. 23. Siaran On Air
24 Bab. 24. Konfetensi Pers
25 Bab. 25. Ungkapan Hati Richard
26 Bab. 26. Rencana Perjodohan
27 Bab. 27. Perasaan Amelia
28 Bab. 28. Kecelakaan
29 Bab. 29. Menelpon Amelia
30 Bab. 30. Richard Sadar
31 Bab. 31. Pernyataan Amelia
32 Bab. 32. Kepulangan Richard
33 Bab. 33. Perjamuan Makan Malam
34 Bab. 34. Berusaha
35 Bab. 35. Meminta Bantuan
36 Bab. 36. Menemui Yudha
37 Bab. 37. Memberanikan Diri
38 Bab. 38. Ke Kantor Bersama
39 Bab.39. Temuan Amelia
40 Bab. 40. Keseriusan Richard
41 Bab. 41. Kasih Sayang Mama
42 Bab. 42. Lamaran
43 Bab. 43. Merajuk
44 Bab. 44. Pemotretan
45 Bab. 45. Fashion Show
46 Bab. 46. Ke butik Anne
47 Bab. 47. Akhirnya Sah
48 Bab. 48. Malam Pertama
49 Bab. 49. Sarapan Pagi
50 Bab. 50. Pulang ke Rumah Utama
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Bab 1. Mencari Pekerjaan
2
Bab 2. Rencana Richard
3
Bab 3. Kedatangan Maria
4
Bab. 4. Metamorfosis Sempurna
5
Bab. 5. Bermain Cantik
6
Bab. 6. Model Penganti
7
Bab. 7. Ulat Keket
8
Bab. 8. Ada Apa Dengan Otak Amelia ?
9
Bab. 9. Tawaran Samuel
10
Bab. 10. Perasaan Amelia
11
Bab. 11. Model Kosmetik
12
Bab. 12. Kemarahan Danisa
13
Bab. 13. Persetujuan Richard
14
Bab. 14. Kontrak Kerja Selesai
15
Bab. 15. Perasaan Richard
16
Bab. 16. Nasib Sanjaya Group
17
Bab. 17. Gebrakan Amelia
18
Bab. 18. Pesaing
19
Bab. 19. Menghadapi Badai
20
Bab. 20. Dukungan Samuel dan Maria
21
Bab. 21. Bantuan Samuel
22
Bab. 22. Amelia VS Danisa
23
Bab. 23. Siaran On Air
24
Bab. 24. Konfetensi Pers
25
Bab. 25. Ungkapan Hati Richard
26
Bab. 26. Rencana Perjodohan
27
Bab. 27. Perasaan Amelia
28
Bab. 28. Kecelakaan
29
Bab. 29. Menelpon Amelia
30
Bab. 30. Richard Sadar
31
Bab. 31. Pernyataan Amelia
32
Bab. 32. Kepulangan Richard
33
Bab. 33. Perjamuan Makan Malam
34
Bab. 34. Berusaha
35
Bab. 35. Meminta Bantuan
36
Bab. 36. Menemui Yudha
37
Bab. 37. Memberanikan Diri
38
Bab. 38. Ke Kantor Bersama
39
Bab.39. Temuan Amelia
40
Bab. 40. Keseriusan Richard
41
Bab. 41. Kasih Sayang Mama
42
Bab. 42. Lamaran
43
Bab. 43. Merajuk
44
Bab. 44. Pemotretan
45
Bab. 45. Fashion Show
46
Bab. 46. Ke butik Anne
47
Bab. 47. Akhirnya Sah
48
Bab. 48. Malam Pertama
49
Bab. 49. Sarapan Pagi
50
Bab. 50. Pulang ke Rumah Utama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!