Bab. 7. Ulat Keket

Malam peragaan busana yang di selenggarakan untuk launching produk fashion terbaru Sanjaya group, menjadi malam yang penuh kejutan. Di mana Richard membawa wanita cantik dan anggun di acara perusahaan bahkan terlihat akrab. Selain itu kehadiran Amelia yang mendadak model membuat dunia fashion gempar, pasalnya nama Amelia tidak pernah terdengar di dunia modeling, namun dalam satu malam bisa mengebrak dunia permodelan dengan gayanya yang anggun dan luwes seperti model profesional. Semenjak malam itu juga Richard menempel bak prangko pada Amelia, membuat sang asisten cantik itu sebal dan ingin sekali menendang Richard dadi Sanjaya group.

"Pak Richard, ini laporan keuangan dua bulan yang lalu, di situ banyak sekali kejanggalan di beberapa pos pengeluaran, dan itu sudah saya tandai. Lembaran yang satunya adalah laporan keuangan du bulan lalu yang sudah saya revisi," ucap Amelia setelah menyerahkan sebuah map yang berisi dua bendel laporan keuangan.

"Terima kasih, Amel," ucap Richard lalu membuka satu persatu laporan keuangan yang di berikan asisten cantiknya.

"Gila, otaknya benar-benar brilian, dia bisa menemukan kecurangan di laporan keuangan serapi ini," batin Richard begitu kagum dengan otak cantik Amelia.

"Kalau begitu saya permisi pak Richard."

"Tunggu, Amel!"

"Ada apa, Pak?"

"Kau mau kemana?"

"Saya mau keluar makan siang."

"Kalau begitu, aku ikut."

"Hah?, tapi saya akan makan di kantin kantor, apa anda tidak malu?"

"Kenapa aku harus malu?, ayo aku sudah lapar!" ajak Richard yang langsung mengandeng tangan Amelia keluar dari ruangannya.

Silvia dan karyawan yang melihat hal itu hanya melongo, seorang ceo mengandeng sang asisten.

Sampai di kantin kantor, semua karyawan yang makan di sana menatap sang ceo dan asistennya dengan keheranan. Selama menjadi ceo Sanjaya group baru kali ini sang ceo menginjakan kaki di kantin kantor. Petugas kantin juga memandang heran kedatangan sang ceo, petugas kantin langsung menghampiri meja dimana Richard dan Amelia duduk.

"Selamat siang pak Richard, ada yang bisa saya bantu?" tanya petugas kantin.

"Oh saya mau makan siang dengan asisten saya, kamu mau pesan apa Amelia?" tawar Richard dengan suara yang manis.

"Saya pesan nasi dan soup ayam seperti biasa sama minumnya air putih saja" jawab Amelia.

"Kalau begitu samakan saja menunya, aku juga pesan apa yang dipesan Amelia tadi."

"Baiklah, tunggu sebentar pak Richard, Nona!" ucap petugas kantin kemudian meninggalkan meja Richard.

Kehadiran Richard di kantin perusahaan adalah hal tak biasa, beberapa karyawan mengambil foto Richard bersama sang asisten. Kapan lagi bisa leluasa melihat ketampanan sang ceo yang tak bisa di dekati sembarang orang.

Tak lama pesanan datang, Amelia mulai.menyantap makanan di depannya dengan lahap karena dia sudah sangat lapar, ia tak peduli dengan imagenya. Sedangkan Richard juga mulai menyuapkan makanan ke mulutnya meski sempat memandang aneh bentuk makanan yang di pesan Amelia juga dirinya.

"Tidak terlalu buruk," batin Richard setelah menelan suapan pertama nasi soup ayam ke dalam mulutnya.

"Kalau tak suka tidak usah di habiskan, nanti bapak malah sakit!, saya tahu pak Richard tidak terbiasa makan makanan kalangan bawah seperti ini," ucap Amelia saat melihat Richard sempat menatap aneh makanan yang sudah tersaji di depannya.

Mendengar perkataan Amelia, Richard menghentikan makannya, lalu ia menatap Amelia sambil tersenyum dan berkata, "aku bisa makan makanan ini, rasanya cukup enak, jadi jangan khawatir!"

"Syukurlah kalau anda menyukainya," ucap Amelia datar.

"Oh ya, Amelia, by the way dimana kamu belajar menjadi model gaya kamu di malam itu sudah seperti model profesional?" tanya Richard yang masih penasaran dengan kemampuan Amelia di atas catwalk.

"Hanya belajar bejalan seperti itu bisa dipelajari secara otodidak, waktu di Miami sempat iseng-iseng berlatih berjalan di atas catwalk dengan Samuel, dan Sam bilang aku cukup berbakat," jawab Maria sambil tersenyum saat menceritakan pengalamannya di Miami bersama Samuel.

"Begitukah?, kau sangat dekat dengan teman Maria itu, apa kalian punya hubungan khusus yang tidak aku tahu?"

"Saya tidak punya hubungan khusus dengan Sam, tapi jika suatu saat kami di takdirkan punya hubungan khusus atau bahkam menikah, saya tak akan menolaknya karena Sam pria yang baik dan bertanggung jawab, Sam juga sangat menghargai diriku meskipun saat itu penampilanku sangat buruk."

Sebuah jawaban yang sangat menohok hati Richard, rasa bersalah pun mengelayuti hatinya karena pernah memperlakukan Amelia begitu buruk, memandang seseorang hanya dari luarnya, sekarang Richard tidak tahu setelah perubahan besar dalam diri Amelia, si asisten yang sudah bermeatamorfosis menjadi kupu yang cantik, masihkah dia mau terus berada di sisinya.

"Aku turut bahagia kalau kau juga bahagia, kalau Sam pria yang cocok untukmu, aku hanya bisa mendukungmu," ucap Richard, entah kenapa saat mengatakan kalimat itu hatinya merasa sesak.

"Pak Richard, saya sudah selesai makan, saya mau kembali ke kantor."

"Saya juga sudah selesai, biar aku yang bayar," ucap Richard saat Amelia akan mengambil uang dari saku blazernya.

"Terima kasih," ucap Amelia, kemudian mereka berdua meninggalkan kantin setelah Richard membayar makanan mereka.

Richard dan Amelia kembali melanjutkan pekerjaan mereka masing-masing, Richard benar-benar menepati ucapanya akan membuatkan ruangan khusus yang bagus untuk Amelia. Ruangan tersebut cukup luas, ber ac, dengan furniture berkelas, seperangakat komputer keluaran terbaru juga kulkas kecil. Fasilitas yang tidak pernah Amelia dapatkan saat penampilannya masih sangat buruk.

Wakti sudah menunjukkan pukul lima sore sudah saatnya para karyawan untuk pulang ke rumah. Begitupun juga dengan Amelia yang mengemasi barang-barangnya, ia juga bersiap untuk segera pulang, pekerjaan hari ini benar-benar melelahkan, namun saat ia keluar dari ruangannya, Richard sudah berada di depan pintun ruangannya.

"Pak Richard, anda kenapa di sini?" tanya Amel terkejut.

"Aku akan mengantarmu pulang."

"What!" batin Amelia

"Maaf saya bisa pulang sendiri, bapak tidak perlu repot-repot," tolak Amelia.

"Saya tidak terima penolakan, ayo!" ajak Richard yang langsung menyambar pergelangan tangan Amelia.

Amelia hanya menurut saja ajakan bosnya karena menolakpun juga percuma, di dalam mobil hanya ada keheningan tak ada pembicaraan di antara keduanya, hingga Richardlah yang membuka pembicaraan untuk menanyakan tepatnya alamat rumah Amelia.

"Setelah jalan ini belol kemana?"

"Belok kiri, rumah nomor tiga sebelah kanan."

Richard lalu membelokan mobilnya ke arah yang di tujukan oleh Amelia, mobil Richard berhenti di sebuah rumah sederhana bergaya minimalis.

"Ini rumahmu?"

"Iya, terima kasih pak Richard mengantar saya pulang."

"Sama-sama, lain kali kalau butuh tumpangan katakan saja, aku siap mengantarmu."

"Terima kasih, tapi anda tidak perlu berlebihan, kita hanya atasan dan bawahan, tidak enak jika sampai di lihat yang lain," ucap Amelia kemudian ia segera berlalu dari hadapan Richard dan memasuki halaman rumahnya.

Richard memandang sendu Amelia yang memasuki rumah tanpa menoleh sedikitpun ke arahnya. Berbagai macam perasaan tak menentu menyeruak ke dalam dadanya. Sosok Amelia yang baru membuat hatinya porak-poranda membuat Richard tak lagi berkencan dengan banyak wanita. Meski Richard seorang playboy namun ia tak pernah melakukan lebih, hanya berkencan, berpelukan dan berciuman, ia tak mau mengambil resiko jika harus lebih dari itu. Richard segera meninggalkan rumah Amelia dengan perasaan tak menentu.

"Aku akan berjuang mendapatkan hatimu, Amelia," tekad Richard sambil mencengram erat kemudi mobilnya.

Semenjak hari itu, dimana Richard menemani Amelia makan siang bersama di kantin perusahaan dan mengantar Amelia pulang Richard selalu menempel pada Amelia, saat makan siang, saat meeting, bahkan saat pulang. Richard benar-benar seperti ulat keket yang tak mau melepaskan diri dari sang asisten buruk rupa yang kini sudah berubah menjadi burung merak yang cantik.

Terpopuler

Comments

Upi Arbi

Upi Arbi

apa ia ulet keket bisa jadi burung merak yg cantik🤭

2022-10-17

0

Aerik_chan

Aerik_chan

like

2022-03-03

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Mencari Pekerjaan
2 Bab 2. Rencana Richard
3 Bab 3. Kedatangan Maria
4 Bab. 4. Metamorfosis Sempurna
5 Bab. 5. Bermain Cantik
6 Bab. 6. Model Penganti
7 Bab. 7. Ulat Keket
8 Bab. 8. Ada Apa Dengan Otak Amelia ?
9 Bab. 9. Tawaran Samuel
10 Bab. 10. Perasaan Amelia
11 Bab. 11. Model Kosmetik
12 Bab. 12. Kemarahan Danisa
13 Bab. 13. Persetujuan Richard
14 Bab. 14. Kontrak Kerja Selesai
15 Bab. 15. Perasaan Richard
16 Bab. 16. Nasib Sanjaya Group
17 Bab. 17. Gebrakan Amelia
18 Bab. 18. Pesaing
19 Bab. 19. Menghadapi Badai
20 Bab. 20. Dukungan Samuel dan Maria
21 Bab. 21. Bantuan Samuel
22 Bab. 22. Amelia VS Danisa
23 Bab. 23. Siaran On Air
24 Bab. 24. Konfetensi Pers
25 Bab. 25. Ungkapan Hati Richard
26 Bab. 26. Rencana Perjodohan
27 Bab. 27. Perasaan Amelia
28 Bab. 28. Kecelakaan
29 Bab. 29. Menelpon Amelia
30 Bab. 30. Richard Sadar
31 Bab. 31. Pernyataan Amelia
32 Bab. 32. Kepulangan Richard
33 Bab. 33. Perjamuan Makan Malam
34 Bab. 34. Berusaha
35 Bab. 35. Meminta Bantuan
36 Bab. 36. Menemui Yudha
37 Bab. 37. Memberanikan Diri
38 Bab. 38. Ke Kantor Bersama
39 Bab.39. Temuan Amelia
40 Bab. 40. Keseriusan Richard
41 Bab. 41. Kasih Sayang Mama
42 Bab. 42. Lamaran
43 Bab. 43. Merajuk
44 Bab. 44. Pemotretan
45 Bab. 45. Fashion Show
46 Bab. 46. Ke butik Anne
47 Bab. 47. Akhirnya Sah
48 Bab. 48. Malam Pertama
49 Bab. 49. Sarapan Pagi
50 Bab. 50. Pulang ke Rumah Utama
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Bab 1. Mencari Pekerjaan
2
Bab 2. Rencana Richard
3
Bab 3. Kedatangan Maria
4
Bab. 4. Metamorfosis Sempurna
5
Bab. 5. Bermain Cantik
6
Bab. 6. Model Penganti
7
Bab. 7. Ulat Keket
8
Bab. 8. Ada Apa Dengan Otak Amelia ?
9
Bab. 9. Tawaran Samuel
10
Bab. 10. Perasaan Amelia
11
Bab. 11. Model Kosmetik
12
Bab. 12. Kemarahan Danisa
13
Bab. 13. Persetujuan Richard
14
Bab. 14. Kontrak Kerja Selesai
15
Bab. 15. Perasaan Richard
16
Bab. 16. Nasib Sanjaya Group
17
Bab. 17. Gebrakan Amelia
18
Bab. 18. Pesaing
19
Bab. 19. Menghadapi Badai
20
Bab. 20. Dukungan Samuel dan Maria
21
Bab. 21. Bantuan Samuel
22
Bab. 22. Amelia VS Danisa
23
Bab. 23. Siaran On Air
24
Bab. 24. Konfetensi Pers
25
Bab. 25. Ungkapan Hati Richard
26
Bab. 26. Rencana Perjodohan
27
Bab. 27. Perasaan Amelia
28
Bab. 28. Kecelakaan
29
Bab. 29. Menelpon Amelia
30
Bab. 30. Richard Sadar
31
Bab. 31. Pernyataan Amelia
32
Bab. 32. Kepulangan Richard
33
Bab. 33. Perjamuan Makan Malam
34
Bab. 34. Berusaha
35
Bab. 35. Meminta Bantuan
36
Bab. 36. Menemui Yudha
37
Bab. 37. Memberanikan Diri
38
Bab. 38. Ke Kantor Bersama
39
Bab.39. Temuan Amelia
40
Bab. 40. Keseriusan Richard
41
Bab. 41. Kasih Sayang Mama
42
Bab. 42. Lamaran
43
Bab. 43. Merajuk
44
Bab. 44. Pemotretan
45
Bab. 45. Fashion Show
46
Bab. 46. Ke butik Anne
47
Bab. 47. Akhirnya Sah
48
Bab. 48. Malam Pertama
49
Bab. 49. Sarapan Pagi
50
Bab. 50. Pulang ke Rumah Utama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!