Meskipun Amelia masih sakit hati dengan Richard namun ia masih terikat kontrak dengan Sanjaya group. Jika ia keluar sekarang maka ia harus membayar pinalti dan Amelia tidak mau itu terjadi.
Esok harinya Amelia berencana mengatakan semuanya pada Richard, meski hatinya masih sakit dengan perlakuan Richard di masa lalu namun ia masih tau etika, bagaimanapun Richard masih berstatus atasannya dan ia harus menghormatinya.
Tok tok
"Siapa?" tanya Richard dari dalam ruang kerjanya.
"Saya pak Amelia."
"Masuk!"
"Maaf saya menganggu waktu pak Richard, tapi ada yang ingin saya bicarakan dengan anda."
"Ada apa Amel?" tanya Richard yang langsung meletakkan berkas yang sedang di bacanya.
"Begini pak Richard, kemarin tuan Steven menawarkan saya menjadi model iklan produknya, kemarin saya sudah setuju bertemu dengan sutradara iklan tersebut dan sutradara tersebut sudah menyetujui saya menjadi model iklannya, saya akan memulai syuting iklannya minggu depan jika saya segera menandatangani kontrak kerja dengan perusahaan Z, namun saya masih terikat kontrak sekitar tiga bulan lagi di perusahaan anda, maka dari itu saya minta pendapat anda, bagaimanapun anda adalah atasan saya, jika anda tidak mengijinkan saya akan tolak tawaran model iklan tersebut."
"Aku tidak tahu harus berkata apa, Amel, kau adalah salah satu pegawai terbaikku, meski aku tahu kau masih menyimpan luka karena ku tapi kau berusaha bersikap profesional terhadap pekerjaanmu, meski kau pernah membuatku kehilangan tender besar karena aksi balas dendamu itu, tapi aku bisa memakluminya meski aku kecewa denganmu saat itu, dan untuk masalah tawaran kerja dari Steven aku mengijinkan kau mengambilnya meski kau masih terikat kontrak dengan Sanjaya group, anggap saja itu sebagai penebusan dosaku padamu, tapi kau tetap harus menjalankan tugasmu memeriksa data keuangan dan membantuku menyeleksi proposal kerjasama yang masuk maupun proposal kerja sama yang kita ajukan pada perusahaan lain sampai masa kontrakmu dengan Sanjaya group berakhir."
Mendengar keputusan Richard, Amelia sangat senang, sejak dia berubah jadi cantik baru kali ini, Amelia menyunggingkan senyum tulusnya pada Richard.
"Terima kasih pak Richard atas pengertiannya, saya janji tetap akan melakukan pekerjaan saya di Sanjaya group sampai kontrak kerja saya berakhir, kalau begitu saya permisi," ucap Amelia sambil sedikit membungkukkan badan tanda hormat, kemudian ia langsung keluar dari ruangan Richard.
Setelah keluar dari ruangan Richard, ia langsung menghubungi Steven tentang keputusannya menerima tawaran model iklan kecantikan perusahaan Z,. Besok Amelia akan ke perusahaan Z untuk membicarakan masalah kontrak kerja dengan perusahaan Z dan akan berunding dengan Steven agar bisa mengatur waktu syuting iklan agar ia tetep bisa bekerja di Sanjaya group.
Di dalam ruangannya, Richard berdiri di depan jendela kaca yang besar, matanya memandang ke luar jendela, melihat kota J dari ketinggian lantai sepuluh.
"Apa keputusanku sudah benar, memberi kesempatan pada Amelia menerima tawaran iklan itu, sedangkan dia masih terikat kontrak dengan Sanjaya group?" batin Richard merasa galau dengan keputusan yang baru saja ia ambil untuk Amelia.
.
Keesokan harinya Amelia meminta ijin pada Richard untuk pergi sebentar ke perusahaan Z setelah jam makan siang dan Richard pun mengizinkannya. Setelah jam makan siang Amelia segera berangkat ke perusahaan Z untuk menemui Steven, sampai di perusahaan Z Amelia langsung menemui Steven di ruangannya.
"Tuan Steven, selamat siang!" ucap Amelia ketika memasuki ruangan Steven.
"Siang, Amel, duduklah, sepertinya ada yang ingin aku bicarakan denganku?" tanya Steven sambil duduk di depan Amelia.
"Ehm, begini Tuan Stev, saya ingin membicarakan kontrak kerja saya dengan perusahaan Z, karena saya masih terikat kontrak dengan Sanjaya group, jika saya keluar sekarang maka saya akan kena pinalti."
"Lalu?" tanya Steven lagi.
"Saya sudah bicara dengan pak Richard dan dia mengizinkan saya, tapi dengan syarat saya tetap harus mengerjakan tugas saya sebagai asisten, maka dari itu saya ingin membicarakan jadwal jika saya menjadi bintang iklan produk perusahaan anda."
Mendengar penjelasan Amelia, Steven tau dilema yang harus di hadapi Amelia, bagaimanapun Richard juga sahabatnya.
"Baiklah nanti akan aku berusaha membicarakan ini dengan tuan Jonathan semoga dia mau mengerti. Jadi untuk tanda tangan kontrak, kita tunda dulu, karena aku belum membicarakan pembicaraan dengan tuan Jonathan."
"Terima kasih, tuan Steven, aku bisa mengerti, jika sudah ada kabar dari tuan Jonathan segera kabari saya!"
"Tentu."
"Kalau begitu saya permisi dulu, saya harus segera kembali ke Sanjaya group!"
Setelah itu Amelia keluar dari ruangan Steven, ia bergegas kembali ke Sanjaya group karena pekerjaan yang ia selesaikan masih banyak.
Steven segera menghubungi tuan Jonathan untuk membicarakan masalah Amelia. Keesokan harinya Steven menemui tuan Jonathan di sebuah restoran, mereka makan siang sekaligus membicarakan masalah kontrak kerja Amelia.
"Bagaimana tuan Jo, apa anda punya solusi untuk masalah Amelia?" tanya Steven saat mereka sudah berada di cafe.
"Sebenarnya aku tak mau modelku mendua, tapi karena aku merasa Amelia akan membwawa keuntungan besar dan perubahan besar dalam dunia entertain, aku akan memberi dia kesempatan tetap bisa mengerjakan tugasnya di Sanjaya group setelah perkerjaan denganku selesai, dan pekerjaannya di Sanjaya group tidak boleh menganggu syuting iklan dan pekerjaan Amelia selama dia sedang berkerja bersamaku," jawab tuan Jonathan atau biasa dipanggil sutradara Jo.
"Kalau begitu anda menyetujui Amelia masih bekerja di Sanjaya group selama tiga bulan?" tanya Steven
"Iya, aku kasihan kalau dia harus membayar pinalti, Amelia wanita yang cerdas aku rasa dia bisa membagi waktunya dengan baik, lagi pula hanya tiga bulan kan."
Mendengar masalah yang di hadapi Amelia, sutradara Jo menghembuskan nafas kasar, bari kali ini ada orang yang berani tawar-menawar dengan konsep yang dia buat dan juga schedul yang sudah ia rancang di setiap karya yang akan dia buat, namun ia sudah jatuh cinta pada Amelia sebagai model iklan pilihannya. Entah kenapa ia sangat percaya Amelia bisa membawakan konsepnya dengan nuansa yang bebeda dan tentu saja akan mengahasilkan sesuatu yang lebih dari ekspetasi perusahaan.
Bagaimana tuan Jonathan yang terhormat apa bisa Amelia mendapat kelonggaran darimu, jika ia menjadi model iklan perusaahaan kami?" tanya Steven.
"Stev, kau pasti sudah tahu bagaimana diriku, sikapku pada model-modelku, aku sangat keras pada mereka, bukan karena aku arogan, tetapi semua model untul iklan yang aku buat semua ku didik berdesikasi tinggi pada pekerjaan. Dua model dan iklan tak hanya mampu berakting di depan kamera tetapi harus bisa membawakan produk itu sampai menyentuh hati siapapun yang melihat ikalannya, dan jika mereka sudah tersentuh hatinya, mereka akan mudah jatuh cinta pada produk itu, setelah merekan cinta dengan produk tersebut maka tinggal tugas marketing mempertahankan konsumen yang sudah jatuh cinta pada produk tersebut tidal pindah ke lain produk, jika iklannya saja tak menarik bagaimana bisa menyampaikan pesan yang menyentuh di hati konsumen, jadi beri aki waktu untuk berfirkir dulu!" jawab sutradara Jo.
"Baiklah, aku beri anda waktu, tapi jangan lama-lama kasihan Amelia!" ucap Steven yang di jawab anggukan oleh sutradara Jo.
"Huh sepertinya kau lebih pantas jadi konsultant marketing dari pada seorang sutradara," batin Steven ketika mengingat perkataan sutradara Jo barusan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Rosi
ini
2022-09-17
0