Tuan Jo sangat senang akhirnya Steven berhasil menemukan model iklan yang ia inginkan. Bahkan menurut feeling tuan Jo Amelia akan memberikan keberuntungan yang besar pada produk yang akan di bintanginya.
"Nona Amelia, ini adalah tuan Jonathan yang akan menyutradarai iklan produk kosmetik perusahaan Z, " ucap Steven mengenalkan tuan Jo pada Amelia.
"Salam kenal tuan Jo, saya Amelia, tapi sebenarnya saya bukan seorang model, saya hanya seorang asisten ceo di Sanjaya group," ucap Amelia dengan mengatakan siapa sebenarnya dirinya.
Mendengar perkataan Amelia, tuan Jo malah tertawa dan tentu saja itu membuat Amelia bingung.
"Kenapa tuan malah tertawa, saya mengatakan yang sebenarnya agar tuan tidak kecewa nantinya."
"Kau tenang saja nona Amelia, jika aku sudah memilih meskipun orang itu bukan seorang model, bahkan tak pernah bersentuhan dengan iklan, aku bisa membuat orang itu bisa punya talenta lebih dari seorang model.
Mendengar penuturan tuan Jo, Amelia hanya menyipitkan matanya, tanda ia ragu dengan ucapan pria berkepala empat di depannya ini, sedangkan Steven hanya merotasi matanya malas. Kalau bukan karena investasinya di perusahaan Z dan menghormati sutradara aneh pilihan sahabatnya, ia malas berurusan dengan tuan Jo.
Hari itu juga tuan Jo langsung menyuruh Amelia membaca konsep iklan yang akan di usung untuk melancarkan promosi produk iklan kosmetik ternama itu. Tuan Jo memberi satu tiga hari untuk berfikir, dan penandatanganan kontrak iklan. Tentu saja Amelia akan memikirkannya karena ia masih terikat kontrak dengan Sanjaya group.
"Aduh bagaimana ini, pendapatan yang di tawarkan di iklan inj sangat menjanjikan, dan pekerjaannya tak terlalu berat, hanya syuting iklan dan kemungkinan hanya wawancara dengan beberapa stasiun televisi, tapi aku masih terikat dengan Sanjaya group, apa pak Richard mengijinkan. Kalau aku keluar sekarang aku harus membayar pinalti atau denda, dan aku nggak mau membayar pinalti, enak saja mereka sudah membuatku kerja rodi demi perushaan mereka, kalau sampai suruh bayar aku nggak mau," gumam Amelia dalam hati.
Amelia masih terduduk di lobby perusahaan Z, dia masih binggung bagaimana harus berkata pada Richard. Meski di hati Amelia masih kesal dengab Richard namun, ia harus tampil elegan untuk berbicara dengan sang ceo, menyusun kata-kata yang bagus agar Richard menyetujui permintaanya agar bisa menerima tawaran iklan kosmetik perusahaan Z, tanpa harus membayar pinalti pada Sanjaya group dengan perasaan yang gusar
"Sepertinya aku harus menemui Samuel, aku ingin meminta sarannya, otakku sudah buntu kalau begini," gumam Amelia lagi, setelah itu Amelia mengambil ponsel untuk menghubungi Samuel, dan kebetukan Samuel tidak sibuk siang itu. Jadi Amelia bisa langsung bertemu Samuel, mereka janjian di sebuah cafe dekat perusahaan Z.
Lima belas menit Amelia sampai di cafe dekat perusahaan Z, namun Samuel belum terlihat di sana. Amelia mengambil tempat duduk agak pojok, setelah menunggu agak lama baru Samuel muncul di cafe tersebut. Pandangan Samuel menyapu seluruh cafe mencari keberadaan Amelia, sampi matanya menangkap sosok cantik yang berstatus sahabatnya duduk di meja paling pojok.
"Hai Amelia, maaf membuatmu menunggu lama," ucao Samuel yang otomatis membuat Amelia mendongakan wajahnya.
"Sam kau sudah datang, seharusnya aku yang meminta maaf karena sudah menganggu waktumu," ucap Amelia tak enak.
"Tidak apa-apa, Amel kita sahabat, jangan sungkan untuk meminta tolong," ucap Samuel dengan tulus.
"Eh iya, kita kan sahabat, kalau begitu kamu mau pesan apa?"
"Aku mocahacino saja, aku masih kenyang."
Kemudian Amelia memanggil pelayan untuk mencatat pesanan Samuel.
"Apa yang ingin kau bicarakan, Amel?"
"Begini, Sam, aku ditawari jadi bintang ikalan koametik perusahaan Z, aku sangat tertarik dan sutradara iklan itu sudah setuju jika aku yang membintanginya, entah apa yang sutradara itu pikirkan tentang aku padahal aku sudah bilang aku bukan model, tapi dia sangat percaya padaku."
"Oh jadi kamu dapat tawaran bintang iklan perusahaan Z, kenapa tak cerita ke aku?"
"Maaf aku lupa, Sam, jangan marah!"
"Aku tak marah, hanya kaget saja, aku penasaran siapa sutradara itu, aku yakin dia orang yang kompeten sehingga berani membuatmubysng bukan seorang model atau selebritis membawakan sebuah brand ternama"
"Namanya sutradara Jonathan, orangnya sih tampan tapi aneh."
Samuel terkekeh mendengar penuturan Amel tentang sutradara Jo, pengusaha papan atas pasti tahu karakter sutradara Jonathan, termasuk dirinya.
"Lalu masalahmu?"
"Aku masih terikat kontrak dengan Sanjaya group, bagaimana aku harus bicara dengan Richard agar di menyetujui aku menerima tawaran model iklan ini tanpa harus membayar pinalti."
"Katakan saja apa adanya pada Richard, bicara baik-baik, aku percaya Richard akan mengerti."
Setelah bicara dengan Samuel Amelia merasa lega, dia seperti mendapat support sistem untuk menghadapi Richard.
.
Di lobby perusahaan Z seorang wanita cantik dengan tubuh proporsional melangkahkan kakinya dengan cepat, aura kemarahan terlihat dari mimik wajahnya, sedangkan seorang wanita lagi dengan postur lebih pendek seperti kesulitan menyusul wanita cantik yang berjalan cepat di depannya.
"Danisa!, tunggu!, kau harus tenang jangan marah seperti ini!" pinta wanita yang bertubuh pendek dari Danisa.
"Ini keterlaluan, Emily, bisa-bisanya mereka mengantiku begitu saja!" ucap Danisa kesal.
Brakkk
Sebuah pintu di buka dengan kasar oleh Danisa, tampak di ruangan tersebut seorang pria tampan begitu terkejut dengan kedatangan Danisa yang begitu tiba-tiba.
"Harry!, apa-apaan ini, kau mengantiku begitu saja, apalagi gadis itu bukan seorang model, apa kau tidak takut iklanmu akan hancur berantakan?" kesal Danisa dengan nada bicara yang mengebu.
"Danisa, itu wewenang atasan, aku tak bisa berbuat apa-apa, lagi pula investor yang menginginkan konsep iklannya bahkan sutradara Jonathan yang memilihnya sendiri jadi aku tak bisa berbuat apa-apa," ucap Harry selaku manajer marketing berusaha memberi penjelasan pada Danisa.
Danisa adalah model terkenal yang sering di kontrak oleh perusahaan Z untuk iklan produk kosmetiknya. Nama Danisha cukup terkenal di jajaran model papan atas juga di kalangan selebriti, bahkan Danisa sudah memiliki ribuan fans. Namun ia di buat marah besar ketika mendengar perusahaan Z tidak menggunakan dirinya untuk iklan kosmetik produk terbaru perusahaan Z yang di perkirakan akan laku keras di pasaran.
"Kalau begitu aku akan menemui investor itu, aku ingin ia mempertimbangkan kembali keputusannya," ucap Danisa lalu ia berbalik badan untuk segera keluar dari ruangan Harry, namun sebuah suara menghentikannya.
"Jangan bodoh, Danisa!" teriak Harry sambil menghampiri Danisa yang hampir saja sampai di pintu keluar, sedangkan Emily asisten Danisa hanya bisa menunggu di luar dengan tangan yang gemetar.
"Apa maksudmu Harry?"
"Jangan rendahkan dirimu dengan menemui investor itu, lagi pula kau tak kenal dengan investor itu, jadi percuma!"
"Kalau begitu aku akan menemui sutradara Jo."
"Itu akan membuatmu tambah bodoh, kau tahu, bahkan seluruh dunia tahu siapa sutradara Jo, Kalau sudah memilih bintangnya, siapapun tak akan bisa melawannya, jadi jika kau ingin menemuinya, hal itu justru akan mempermalukan dirimu. Angap saja ini belum rezeki kamu, jangan mempertaruhkan karirmu demi ambisimu!" ucap Harry dengan penuh penekanan karena ia sudah kesal dengan sikap Danisa yang kekanak-kanakan dan tidak berkelas ini.
"Sialan, kalian semua brengsek!" umpat Danisa kemudian meninggalkan ruang kerja manajer Harry.
"Tak selamanya orang itu di atas Danisa, sutradara Jo mau kau lawan, bukan karirmu yang tambah bagus, hancur iya," batin Harry atas sikap kasar Danisa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments