Bab. 12. Kemarahan Danisa

Tuan Jo sangat senang akhirnya Steven berhasil menemukan model iklan yang ia inginkan. Bahkan menurut feeling tuan Jo Amelia akan memberikan keberuntungan yang besar pada produk yang akan di bintanginya.

"Nona Amelia, ini adalah tuan Jonathan yang akan menyutradarai iklan produk kosmetik perusahaan Z, " ucap Steven mengenalkan tuan Jo pada Amelia.

"Salam kenal tuan Jo, saya Amelia, tapi sebenarnya saya bukan seorang model, saya hanya seorang asisten ceo di Sanjaya group," ucap Amelia dengan mengatakan siapa sebenarnya dirinya.

Mendengar perkataan Amelia, tuan Jo malah tertawa dan tentu saja itu membuat Amelia bingung.

"Kenapa tuan malah tertawa, saya mengatakan yang sebenarnya agar tuan tidak kecewa nantinya."

"Kau tenang saja nona Amelia, jika aku sudah memilih meskipun orang itu bukan seorang model, bahkan tak pernah bersentuhan dengan iklan, aku bisa membuat orang itu bisa punya talenta lebih dari seorang model.

Mendengar penuturan tuan Jo, Amelia hanya menyipitkan matanya, tanda ia ragu dengan ucapan pria berkepala empat di depannya ini, sedangkan Steven hanya merotasi matanya malas. Kalau bukan karena investasinya di perusahaan Z dan menghormati sutradara aneh pilihan sahabatnya, ia malas berurusan dengan tuan Jo.

Hari itu juga tuan Jo langsung menyuruh Amelia membaca konsep iklan yang akan di usung untuk melancarkan promosi produk iklan kosmetik ternama itu. Tuan Jo memberi satu tiga hari untuk berfikir, dan penandatanganan kontrak iklan. Tentu saja Amelia akan memikirkannya karena ia masih terikat kontrak dengan Sanjaya group.

"Aduh bagaimana ini, pendapatan yang di tawarkan di iklan inj sangat menjanjikan, dan pekerjaannya tak terlalu berat, hanya syuting iklan dan kemungkinan hanya wawancara dengan beberapa stasiun televisi, tapi aku masih terikat dengan Sanjaya group, apa pak Richard mengijinkan. Kalau aku keluar sekarang aku harus membayar pinalti atau denda, dan aku nggak mau membayar pinalti, enak saja mereka sudah membuatku kerja rodi demi perushaan mereka, kalau sampai suruh bayar aku nggak mau," gumam Amelia dalam hati.

Amelia masih terduduk di lobby perusahaan Z, dia masih binggung bagaimana harus berkata pada Richard. Meski di hati Amelia masih kesal dengab Richard namun, ia harus tampil elegan untuk berbicara dengan sang ceo, menyusun kata-kata yang bagus agar Richard menyetujui permintaanya agar bisa menerima tawaran iklan kosmetik perusahaan Z, tanpa harus membayar pinalti pada Sanjaya group dengan perasaan yang gusar

"Sepertinya aku harus menemui Samuel, aku ingin meminta sarannya, otakku sudah buntu kalau begini," gumam Amelia lagi, setelah itu Amelia mengambil ponsel untuk menghubungi Samuel, dan kebetukan Samuel tidak sibuk siang itu. Jadi Amelia bisa langsung bertemu Samuel, mereka janjian di sebuah cafe dekat perusahaan Z.

Lima belas menit Amelia sampai di cafe dekat perusahaan Z, namun Samuel belum terlihat di sana. Amelia mengambil tempat duduk agak pojok, setelah menunggu agak lama baru Samuel muncul di cafe tersebut. Pandangan Samuel menyapu seluruh cafe mencari keberadaan Amelia, sampi matanya menangkap sosok cantik yang berstatus sahabatnya duduk di meja paling pojok.

"Hai Amelia, maaf membuatmu menunggu lama," ucao Samuel yang otomatis membuat Amelia mendongakan wajahnya.

"Sam kau sudah datang, seharusnya aku yang meminta maaf karena sudah menganggu waktumu," ucap Amelia tak enak.

"Tidak apa-apa, Amel kita sahabat, jangan sungkan untuk meminta tolong," ucap Samuel dengan tulus.

"Eh iya, kita kan sahabat, kalau begitu kamu mau pesan apa?"

"Aku mocahacino saja, aku masih kenyang."

Kemudian Amelia memanggil pelayan untuk mencatat pesanan Samuel.

"Apa yang ingin kau bicarakan, Amel?"

"Begini, Sam, aku ditawari jadi bintang ikalan koametik perusahaan Z, aku sangat tertarik dan sutradara iklan itu sudah setuju jika aku yang membintanginya, entah apa yang sutradara itu pikirkan tentang aku padahal aku sudah bilang aku bukan model, tapi dia sangat percaya padaku."

"Oh jadi kamu dapat tawaran bintang iklan perusahaan Z, kenapa tak cerita ke aku?"

"Maaf aku lupa, Sam, jangan marah!"

"Aku tak marah, hanya kaget saja, aku penasaran siapa sutradara itu, aku yakin dia orang yang kompeten sehingga berani membuatmubysng bukan seorang model atau selebritis membawakan sebuah brand ternama"

"Namanya sutradara Jonathan, orangnya sih tampan tapi aneh."

Samuel terkekeh mendengar penuturan Amel tentang sutradara Jo, pengusaha papan atas pasti tahu karakter sutradara Jonathan, termasuk dirinya.

"Lalu masalahmu?"

"Aku masih terikat kontrak dengan Sanjaya group, bagaimana aku harus bicara dengan Richard agar di menyetujui aku menerima tawaran model iklan ini tanpa harus membayar pinalti."

"Katakan saja apa adanya pada Richard, bicara baik-baik, aku percaya Richard akan mengerti."

Setelah bicara dengan Samuel Amelia merasa lega, dia seperti mendapat support sistem untuk menghadapi Richard.

.

Di lobby perusahaan Z seorang wanita cantik dengan tubuh proporsional melangkahkan kakinya dengan cepat, aura kemarahan terlihat dari mimik wajahnya, sedangkan seorang wanita lagi dengan postur lebih pendek seperti kesulitan menyusul wanita cantik yang berjalan cepat di depannya.

"Danisa!, tunggu!, kau harus tenang jangan marah seperti ini!" pinta wanita yang bertubuh pendek dari Danisa.

"Ini keterlaluan, Emily, bisa-bisanya mereka mengantiku begitu saja!" ucap Danisa kesal.

Brakkk

Sebuah pintu di buka dengan kasar oleh Danisa, tampak di ruangan tersebut seorang pria tampan begitu terkejut dengan kedatangan Danisa yang begitu tiba-tiba.

"Harry!, apa-apaan ini, kau mengantiku begitu saja, apalagi gadis itu bukan seorang model, apa kau tidak takut iklanmu akan hancur berantakan?" kesal Danisa dengan nada bicara yang mengebu.

"Danisa, itu wewenang atasan, aku tak bisa berbuat apa-apa, lagi pula investor yang menginginkan konsep iklannya bahkan sutradara Jonathan yang memilihnya sendiri jadi aku tak bisa berbuat apa-apa," ucap Harry selaku manajer marketing berusaha memberi penjelasan pada Danisa.

Danisa adalah model terkenal yang sering di kontrak oleh perusahaan Z untuk iklan produk kosmetiknya. Nama Danisha cukup terkenal di jajaran model papan atas juga di kalangan selebriti, bahkan Danisa sudah memiliki ribuan fans. Namun ia di buat marah besar ketika mendengar perusahaan Z tidak menggunakan dirinya untuk iklan kosmetik produk terbaru perusahaan Z yang di perkirakan akan laku keras di pasaran.

"Kalau begitu aku akan menemui investor itu, aku ingin ia mempertimbangkan kembali keputusannya," ucap Danisa lalu ia berbalik badan untuk segera keluar dari ruangan Harry, namun sebuah suara menghentikannya.

"Jangan bodoh, Danisa!" teriak Harry sambil menghampiri Danisa yang hampir saja sampai di pintu keluar, sedangkan Emily asisten Danisa hanya bisa menunggu di luar dengan tangan yang gemetar.

"Apa maksudmu Harry?"

"Jangan rendahkan dirimu dengan menemui investor itu, lagi pula kau tak kenal dengan investor itu, jadi percuma!"

"Kalau begitu aku akan menemui sutradara Jo."

"Itu akan membuatmu tambah bodoh, kau tahu, bahkan seluruh dunia tahu siapa sutradara Jo, Kalau sudah memilih bintangnya, siapapun tak akan bisa melawannya, jadi jika kau ingin menemuinya, hal itu justru akan mempermalukan dirimu. Angap saja ini belum rezeki kamu, jangan mempertaruhkan karirmu demi ambisimu!" ucap Harry dengan penuh penekanan karena ia sudah kesal dengan sikap Danisa yang kekanak-kanakan dan tidak berkelas ini.

"Sialan, kalian semua brengsek!" umpat Danisa kemudian meninggalkan ruang kerja manajer Harry.

"Tak selamanya orang itu di atas Danisa, sutradara Jo mau kau lawan, bukan karirmu yang tambah bagus, hancur iya," batin Harry atas sikap kasar Danisa.

Episodes
1 Bab 1. Mencari Pekerjaan
2 Bab 2. Rencana Richard
3 Bab 3. Kedatangan Maria
4 Bab. 4. Metamorfosis Sempurna
5 Bab. 5. Bermain Cantik
6 Bab. 6. Model Penganti
7 Bab. 7. Ulat Keket
8 Bab. 8. Ada Apa Dengan Otak Amelia ?
9 Bab. 9. Tawaran Samuel
10 Bab. 10. Perasaan Amelia
11 Bab. 11. Model Kosmetik
12 Bab. 12. Kemarahan Danisa
13 Bab. 13. Persetujuan Richard
14 Bab. 14. Kontrak Kerja Selesai
15 Bab. 15. Perasaan Richard
16 Bab. 16. Nasib Sanjaya Group
17 Bab. 17. Gebrakan Amelia
18 Bab. 18. Pesaing
19 Bab. 19. Menghadapi Badai
20 Bab. 20. Dukungan Samuel dan Maria
21 Bab. 21. Bantuan Samuel
22 Bab. 22. Amelia VS Danisa
23 Bab. 23. Siaran On Air
24 Bab. 24. Konfetensi Pers
25 Bab. 25. Ungkapan Hati Richard
26 Bab. 26. Rencana Perjodohan
27 Bab. 27. Perasaan Amelia
28 Bab. 28. Kecelakaan
29 Bab. 29. Menelpon Amelia
30 Bab. 30. Richard Sadar
31 Bab. 31. Pernyataan Amelia
32 Bab. 32. Kepulangan Richard
33 Bab. 33. Perjamuan Makan Malam
34 Bab. 34. Berusaha
35 Bab. 35. Meminta Bantuan
36 Bab. 36. Menemui Yudha
37 Bab. 37. Memberanikan Diri
38 Bab. 38. Ke Kantor Bersama
39 Bab.39. Temuan Amelia
40 Bab. 40. Keseriusan Richard
41 Bab. 41. Kasih Sayang Mama
42 Bab. 42. Lamaran
43 Bab. 43. Merajuk
44 Bab. 44. Pemotretan
45 Bab. 45. Fashion Show
46 Bab. 46. Ke butik Anne
47 Bab. 47. Akhirnya Sah
48 Bab. 48. Malam Pertama
49 Bab. 49. Sarapan Pagi
50 Bab. 50. Pulang ke Rumah Utama
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Bab 1. Mencari Pekerjaan
2
Bab 2. Rencana Richard
3
Bab 3. Kedatangan Maria
4
Bab. 4. Metamorfosis Sempurna
5
Bab. 5. Bermain Cantik
6
Bab. 6. Model Penganti
7
Bab. 7. Ulat Keket
8
Bab. 8. Ada Apa Dengan Otak Amelia ?
9
Bab. 9. Tawaran Samuel
10
Bab. 10. Perasaan Amelia
11
Bab. 11. Model Kosmetik
12
Bab. 12. Kemarahan Danisa
13
Bab. 13. Persetujuan Richard
14
Bab. 14. Kontrak Kerja Selesai
15
Bab. 15. Perasaan Richard
16
Bab. 16. Nasib Sanjaya Group
17
Bab. 17. Gebrakan Amelia
18
Bab. 18. Pesaing
19
Bab. 19. Menghadapi Badai
20
Bab. 20. Dukungan Samuel dan Maria
21
Bab. 21. Bantuan Samuel
22
Bab. 22. Amelia VS Danisa
23
Bab. 23. Siaran On Air
24
Bab. 24. Konfetensi Pers
25
Bab. 25. Ungkapan Hati Richard
26
Bab. 26. Rencana Perjodohan
27
Bab. 27. Perasaan Amelia
28
Bab. 28. Kecelakaan
29
Bab. 29. Menelpon Amelia
30
Bab. 30. Richard Sadar
31
Bab. 31. Pernyataan Amelia
32
Bab. 32. Kepulangan Richard
33
Bab. 33. Perjamuan Makan Malam
34
Bab. 34. Berusaha
35
Bab. 35. Meminta Bantuan
36
Bab. 36. Menemui Yudha
37
Bab. 37. Memberanikan Diri
38
Bab. 38. Ke Kantor Bersama
39
Bab.39. Temuan Amelia
40
Bab. 40. Keseriusan Richard
41
Bab. 41. Kasih Sayang Mama
42
Bab. 42. Lamaran
43
Bab. 43. Merajuk
44
Bab. 44. Pemotretan
45
Bab. 45. Fashion Show
46
Bab. 46. Ke butik Anne
47
Bab. 47. Akhirnya Sah
48
Bab. 48. Malam Pertama
49
Bab. 49. Sarapan Pagi
50
Bab. 50. Pulang ke Rumah Utama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!