CINTAI AKU SELAMANYA

CINTAI AKU SELAMANYA

BAB 1

"Reina jangan percaya kepada siapapun termasuk orang terdekat kita, kamu hanya perlu percaya pada dirimu sendiri".

Pesan itulah yang selalu di ingat Reina, pesan terakhir ayahnya sebelum dia meninggal. Ayahnya adalah seorang Pengusaha yang disegani dan dihormati oleh semua orang, namun dua tahun lalu dia meninggal karena sebuah kecelakaan tunggal di pinggiran kota, mobilnya masuk jurang dan terbakar.

Semenjak kejadian itu, dia hidup seorang diri karena ibunya juga sudah meninggal setelah melahirkannya. Dan sekarang satu-satunya orang yang selama ini melindunginya juga sudah pergi meninggalkan dia  untuk selamanya.

Kemalangannya pun bertambah karena harta warisan yang di tinggalkan oleh ayahnya dikuasai oleh pamannya sendiri.

"Rei...Rei..!" Sarah melambaikan tangannya tepat di depan wajah Reina, namun ia sama sekali tak merespon.

Sarah yang khawatir akhirnya menggoyang-goyang badan sahabatnya itu dengan sekuat tenaga.

"Ada apa Sar? ganggu aja deh!" dengan wajah cemberut akhirnya Reina merespon Sarah.

"Ngapain sih dari tadi ngelamun terus, lagi menghayal yang aneh- aneh ya?" goda Sarah dengan senyum meledek.

"Ya nggak lah enak aja" jawab Reina.

"Siapa tahu kan, lagian dari tadi dipanggilin nggak denger" celetuk Sarah sembari menyeruput jus yang ada di depannya.

"Husss! sembarangan lo" timpal Reina.

"Ayo pergi sekarang entar telat masuk kelasnya loh", ajak Sarah sambil menggandeng tangan sahabatnya itu.

"Oke" jawab Reina.

Kemudian mereka berdua pergi meninggalkan kantin dan kembali ke kelas, Sarah adalah sahabat dekat Reina, mereka telah bersahabat semenjak duduk di bangku sekolah menegah pertama. Dan sama-sama melanjutkan kuliah di Universitas X jurusan komunikasi.

Setelah kelas selesai...

"Sar bantuin cari kerja dong" pinta Reina kepada sahabatnya itu.

"Lo lagi butuh uang Rei?" Sarah bertanya dengan raut wajah penasaran.

"Hufft"

Dengan sedikit menghela nafas Reina bercerita tentang keinginannya untuk bekerja.

"Butuh lah Sar, sebenarnya tabungan gue masih banyak, cukup deh buat traktir lo selama setahun" jawab Reina dengan terkekeh.

Sarah terkejut mendengar jawaban Reina, sampai ia menyemburkan makanan yang ada di mulutnya.

"Ihh Sarah jorok banget sih!" Reina mengusap wajahnya dengan tisu karena tersembur makanan oleh Sarah.

"Maaf-maaf nggak sengaja" ujar Sarah sembari terkekeh melihat wajah Reina.

"Kalau gue terus-terusan gunain duit tabungan, lama-lama abis lah Sar" ucap Reina tangannya terus mengusap wajah yang terkena semburan oleh Sarah.

"Iya juga sih" sahut Sarah sembari menganggukkan kepalanya.

"Rei boleh tanya sesuatu?"

"Emmm" jawab gadis itu singkat.

"Gimana sama warisan orang tua lo?" tanya Sarah yang penasaran.

Reina hanya terdiam tanpa mengatakan sepatah kata pun wajahnya terlihat sedih dan murung, karena ia sendiri juga tidak tahu apa yang harus dilakukan agar warisan ayahnya bisa kembali padanya. Pamannya orang yang licik tidak mudah untuk menghadapinya.

Sarah yang melihat wajah sahabatnya itu sedih, kemudain mendekat dan memeluknya sembari menepuk pelan punggung Reina. Ia merasa kasihan dengan keadaan yang di alami sahabatnya itu, hidup seorang diri tanpa orang tua.

Beberapa hari kemudian, akhirnya Reina mendapat pekerjaan di sebuah kafe yang di rekomendasikan Sarah. Kafe tersebut adalah milik sepupunya  yang tempatnya juga tidak jauh dari kampus.

"Selamat Datang, mau pesan apa?" dengan sopan Reina melayani pelanggan yang datang ke kafe tempatnya bekerja.

"Ice Americano satu ya".

"Baik, mohon di tunggu sebentar" kemudian Reina meracik pesanan pelanggan dengan sangat terampil ia  berusaha melakukan yang terbaik agat tidak melakukan kesalahan.

mulai melanjutkan lagi ayo jangan lupa Like dan komennya

😘😘😘

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!