BAB 16

Matahari mulai muncul dari peraduannya, pertanda pagi telah menjelang Zen dan Daniel sudah bersiap untuk datang ke pembukaan kafe barunya yang letaknya tidak jauh dari hotel tempat mereka menginap.

“Mas Zen, Mas Daniel selamat datang” sapa laki-laki yang memakai setelan jas lengkap barwarna navy menyambut

kedatangan mereka, di adalah Leo orang yang dipilih Zen untuk menjadi manager di kafe baru miliknya.

Zen dan Daniel tersenyum lalu mereka saling berjabat tangan, kemudian Leo memperkenalkan para karyawan yang akan bekerja di kafe itu dan semuanya perempuan.

“Wah nggak nyangka ternyata owner kita ganteng banget, mana masih muda lagi, gue kira udah bapak-bapak” bisik

salah satu karyawan kepada karyawan lainnya dan di respon dengan anggukan kepala.

“Oke kalau gitu kita mulai aja pembukaanya” tutur Zen, kemudian ia berjalan keluar diikuti Daniel dan juga lainnya.

Awal pembukaan kafe baru miliknya, Zen tak tanggung-tanggung mengadakan promo besar-besaran untuk menarik

pengunjung agar datang ke kafenya, dan untuk tempatnya ia mendesain dengan gaya anak muda jaman sekarang, tempat yang nyaman untuk sekedar nongkrong bersama dengan teman-teman mereka, strategi itu pun berhasil banyak pengunjung yang datang dari kalangan anak muda, apalagi karena lokasinya juga dekat dengan kampus, selain itu harganya pun tidak menguras dompet.

Ada salah satu karyawan perempun yang berusaha mencari perhatian Zen namanya Tria, gadis itu memang cantik dia juga seumuran dengan Reina, sering sekali ia mencuri pandang menatap Zen dengan senyum menggoda, kadang ia juga berusaha mencari kesempatan untuk mengobrol dengan Zen.

“Mas kalau aku perhatiin kayaknya karyawan yang namanya Tria itu naksir sama kamu” seloroh Daniel yang duduk di depan bosnya matanya ia arahkan ke Tria yang sedang melayani pengunjung.

“Apan sih Niel nggak usah ngadi-ngadi deh” respon Zen yang biasa saja.

“Kirain Mas Zen bakalan tergoda dia sama cantiknya kayak Reina” celetuk Daniel dengan senyum meledek.

“Kok jadi bawa-bawa Reina sih” sahut Zen.

Kemudian Zen mengambil ponsel yang di letakkannya di atas meja, ia berdiri dan berjalan menjauh dari Daniel.

Ternyata dia menghubungi Reina, sudah dua hari ia tak mendengar suara gadis cantik itu.

Reina cukup terkejut ketika ponselnya berdering dan tertera nama Zen di layar, ia yang sedang duduk dengan Sarah langsung pergi dari tempat itu untuk mengangkat telepon dari Zen.

“Halo” suara Zen terdengar di telinga Reina.

“Iya Mas Zen ada apa?” tanya Reina, entah kenapa ada perasaan senang di hati gadis itu ketika mendengar suara bosnya.

“Kamu masih di kafe?”

“Masih Mas” jawab Reina yang malu-malu.

Kemudian terdengar suara Sarah memanggil nama Reina, dan dalam teriakannya itu ia menyebut nama David dengan lantang mengatakan bahwa laki- laki yang selalu di dirindukan Reina datang menemuinya. Sontak saja hal itu membuat kening Zen berkerut, siapa David? Apa dia pacar Reina? Bukannya Reina itu nggak punya pacar? Masih banyak lagi pertanyaan yang berkecamuk di pikiran Zen.

“Mas teleponnya udah dulu ya, entar lanjut lagi” tutur Reina, lalu ia mematikan sambungan teleponnya dengan Zen membuat laki-laki tampan itu tak senang, wajahnya yang awalnya ceria kini berubah sangat masam. Zen kembali lagi ke tempat duduk dimana Daniel berada, ia berjalan dengan wajah yang di tekuk membuat Daniel yang melihatnya bertanya-tanya.

“Mas Zen kenapa ya? Mukanya kok kayak gitu” kata Daniel dalam hati.

Zen duduk tanpa berkata apa pun, matanya terus fokus menatap layar ponsel, sesekali ia juga mengecek apa ada

pesan yang masuk ke benda pipih miliknya.

***

Di tempat lain, setelah mendengar nama David, Reina segera berlari guna mengecek yang di katakan sahabatnya itu benar atau tidak kalau Mas David datang, David sendiri adalah kakak angkat Reina yang sudah lama tinggal di luar negeri, dulu dia adalah anak jalanan yang di bawa pulang oleh Davindra karena David pernah menolongnya saat dirinya di rampok, setelah kejadian itu sebagai balas budi makanya Davindra mengangkat David sebagai anaknya dan menyekolahkannya di luar negeri.

“Mas David” panggil Reina dengan suara lembutnya ketika melihat david.

David tersenyum lalu menghampiri Reina, mereka berdua saling berpelukan melepas rindu karena sudah lama tidak bertemu. Reina menangis di pelukan David hingga membuat Sarah dan Nadia yang melihatnya pun ikut menangis, begitupun Rania istri yang sudah  dinikahi David selama 2 tahun.

“Gimana kabar kamu Rei?”

“Aku baik Mas” Reina kemudian melepaskan pelukannya lalu berjalan ke arah Rania yang berdiri tidak jauh dari

David. Ia juga langsung memeluk Rania.

“Maaf ya Rei kami baru bisa nemuin kamu sekarang” tutur Rania, tangannya mengusap lembut punggung adik

iparnya itu.

Reina menggelengkan kepalanya sembari menangis di pelukan Rania, kemudian David berjalan mendekati mereka dan memeluk dua perempuan yang sangat di sayanginya.

“Siapa sih yang naruh bawang di mata gue” celetuk Sarah yang membuat Nadia menjadi tersenyum mendengarnya.

 Tinggalkan jejak kalian di bawah

Terima Kasih

Terpopuler

Comments

Cucu Siti Hodijah

Cucu Siti Hodijah

wah zein cemburu tuh

2022-09-18

2

Shinichi x Kaito

Shinichi x Kaito

lanjut thorrrr

2022-06-19

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!