BAB 14

Tak ada obrolan yang terjadi antara Zen dan Reina ketika mereka sedang menyantap sarapannya, hanya terdengar suara dentingan jam yang mengalun memenuhi ruangan. Reina beranjak dari duduknya setelah menghabiskan roti bakar yang di santapnya, ia kemudian berjalan ke arah kamar mandi yang ada di dekat dapur untuk membersihkan tubuhnya.

Setelah selesai Reina keluar kamar mandi dengan mengenakan pakaian kemarin yang sudah di cucinya. Matanya melirik jam yang ada di pergelangan tangan kirinya sudah waktunya ia harus berangkat ke kampus pikir Reina. Zen kemudian keluar dari kamarnya memgenakan pakaian kasual dan tas yang yang di jinjingnya.

“Aku anterin kamu ke kampusnya?” tutur Zen menawarkan dirinya untuk memberi tumpangan pada Reina.

“Nggak usah Mas, aku naik bus aja, lagian halte juga deket dari sini masih bisa di jangkau dengan jalan kaki” tolak Reina yang tidak mau merepotkan bosnya.

“Udah nggak apa-apa biar sekalian aja, lagian aku juga mau jemput Daniel, rumahnya kan searah sama kampus kamu”

“Hari ini Mas Zen mau ke kota M?”

“Iya, waktu itu aku kan udah ngasih tahu kamu, kita berdua nggak akan lama kok, cuma ngeresmiin pembukaan kafe baru”.

“Ayo kita berangkat sekarang” ajak Zen, Reina kemudian mengikuti Zen dari belakang, menuruni lift menuju parkiran mobil.

“Aku duduk di belakang aja ya Mas” ucap Reina ketika mereka sampai di depan mobil milik Zen.

“Kamu pikir aku supir” sahut Zen yang disertai tawa renyah Reina ketika melihat wajah bosnya yang julid.

“Duduk di depan” titah Zen.

Reina membuka pintu mobil, kemudian mendudukkan tubuhnya di kursi sementara Zen duduk dibelakang kemudi dan langsung tancap gas melajukan mobilnya.

Tak butuh lama bagi Zen untuk sampai di kampus dengan keahliannya mengemudikkan mobil, Reina menyuruh Zen menurunkannya di jalan yang tidak terlalu jauh dari kampus karena ia khawatir ada orang yang mengenalnya melihat dan orang yang dimaksud Reina adalah Sarah, sahabat dekatnya.

Seperti apa yang di khawatirkan Reina, tanpa sengaja Sarah melihat sahabatnya itu yang baru saja turun dari mobilnya Zen, Sarah yang penasaran lalu segera menghampiri Reina yang masih berdiri di dekat mobil sepupunya itu.

“Oh jadi kalian diam-diam kayak gini” celetuk Sarah yang tiba-tiba sudah ada di dekat Reina dan kedatangannya tanpa di sadari oleh gadis cantik bertubuh tinggi semampai itu.

“Sarah” teriak Reina.

“Pagi Mas Zen” sapa Sarah sambil memasukkan kepalanya ke dalam mobil.

Zen tak membalas sapaan sepupunya itu dengan kata-kata, ia hanya mendongakkan kepalanya sembari menatap Sarah.

“Jadi ke kota M hari ini?” tanya Sarah.

“Jadi” jawab Zen singkat.

“Jagain Mas Daniel yah”

“Daniel udah gede nggak perlu di jagain” tutur Zen dibarengi tawa Reina yang mendengar perkataan bosnya.

Sarah menengok ke arah Reina yang berada di belakangnya, ia juga mengerucutkan bibirnya pada Reina yang membuat gadis cantik itu semakin tertawa di buatnya, Reina kemudian mengajak Sarah untuk masuk ke dalam karena sebentar lagi mata kuliah Pak Roy akan dimulai, ia takut terlambat dan pasti akan dapat nilai D kalau mereka terlambat lagi, karena Sarah yang masih tak mau beranjak akhirnya Reina menarik tangan Sarah.

“Kita duluan ya Mas, hati-hati di jalan” pungkas Reina sembari berjalan pergi meninggalkan mobil Zen yang masih terparkir di tepi jalan, Zen tersenyum mendengar kata yang di ucapkan Reina, matanya melirik ke spion melihat dua gadis cantik yang masuk ke dalam area kampus, kemudian ia melajukan mobilnya menuju rumah Daniel.

Daniel terlihat sudah berada di depan rumahnya ketika Zen datang, kemudian laki-laki ganteng itu masuk ke dalam mobil bosnya. Zen melajukan mobilnya menuju kota M yang membutuhkan waktu sekitar 4 jam perjalanan.

Di kampus…

Setelah selesai kuliah Sarah baru menyadari pakaian yang di kenakan sahabatnya sama seperti kemarin, Reina menatap Sarah ketika gadis cantik berpipi gembul itu melihat ke arahnya dengan wajah yang penuh tanda tanya.

“Ngapain lo ngeliatain gue sampe kayak gitu?” tanya Reina heran.

“Lo kemaren nggak pulang ke kontrakkan yah? Buktinya lo masih pake baju kemaren, jangan-jangan lo nginep di tempatnya Mas Zen, soalnya tadi pagi aja lo di anterin sama dia, hayo ngaku?” cecar Sarah dengan banyak pertanyaan yang di ajukannya pada Reina, membuat gadis itu diam seribu Bahasa, ia hanya memperlihatkan senyum canggung di bibirnya sembari menggaruk kepalanya walau tak gatal.

Tinggakan jejak kalian di bawah sini yah...

👇👇👇😘

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!