Daniel tiba di kafe selang beberapa menit kemudian, dan saat masuk ke dalam ia melihat sosok yang dikenalnya wajahnya langsung berubah masam.
“Ngapain kamu kesini?” tanya Daniel kepada wanita cantik itu.
“Aku kangen sama kamu Niel” jawab wanita itu santai.
Orang-orang yang ada di kafe terkejut mendengar ucapan wanita cantik berkulit putih itu yang tidak lain adalah Tiara mantan pacar Daniel yang sudah putus 3 tahun lalu.
Daniel kemudian menarik tangan Tiara dan berjalan keluar kafe, Sarah yang melihat Daniel menarik tangan Tiara merasa sangat cemburu, kemudian bertanya kepada Zen yang berdiri di sampingnya.
“Cewek itu siapa Mas kok kelihatan akrab banget sama Mas Daniel?” tanya Sarah dengan raut wajah yang masam seperti di siram cuka.
“Mantannya Daniel” jawab Zen sembari menatap wajah Sarah, ia tahu betul dengan apa yang dirasakan oleh sepupunya itu.
Nadia dan Reina yang mendengarnya saling bertukar pandang, Zen menepuk pundak Sarah berusaha menenangkan perasaan cemburu sepupunya itu “tenang aja dia cuma mantan”, kemudian ia berjalan masuk ruang kerjanya.
“Iya Sar cuma mantan” ucap Reina dan Nadia kompak menirukan ucapan bosnya itu.
Di luar kafe…
“Kamu ngapain sih Ra nemuin aku lagi?”.
“Aku kangen sama kamu Niel” ucap Tiara sembari menggenggam tangan Daniel.
“Pergi Ra nggak usah datang ke kafe lagi” Daniel mengusir Tiara namun Tiara bersih keras tidak mau pergi, ia memegang tangan Daniel sambil berkata “aku mau kita balikan sepeti dulu lagi Niel”. Daniel yang kesal
menepis tangan Tiara dan memintanya untuk tidak menyentuhnya.
“Maaf Ra aku nggak bisa balikan lagi sama kamu, aku udah punya pacar” ucap Daniel agar Tiara tidak berharap lagi padanya.
“Kamu bohong Niel aku tahu kamu masih cinta sama aku, nggak mungkin kamu bisa ngelupain aku semudah itu” ujar Tiara dengan pedenya.
Sarah yang kesal akhirnya pergi keluar kafe, ia tidak sanggup melihat orang yang di sukainya berduaan dengan mantan pacarnya. Saat Sarah keluar, Daniel yang melihatnya kemudian berjalan mendekati Sarah lalu menggandeng tangan gadis berpipi gembul itu dan berbalik berjalan ke arah Tiara.
“Ini pacar aku, Cup” Daniel mendaratkansebuah ciuman di bibir Sarah. Membuat gadis yang tidak tahu apa yang terjadi itu hanya bengong, matanya membulat sempurna sembari menikmati ciuman Daniel. Tiara yang melihatnya merasa sangat kesal.
“Astaga!” teriak Reina sembari menutup mulutnya karena terkejut, begitu pun dengan Nadia sama terkejutnya seperti Reina ia tidak menyangka dengan apa yang di lihatnya.
Zen yang mendengar teriakan Reina keluar dari ruang kerjanya dan berjalan menghampiri dua karyawannya yang sedang terkejut seperti melihat hantu.
“Ada apaan sih?” tanya Zen yang heran dengan kelakuan dua karyawannya itu.
“Itu Mas, Sarah sama Mas Daniel” tangan Reina menunjuk ke luar kafe. Zen menoleh ke arah yang ditunjuk Reina, ia melihat sepupunya yang sedang dicium oleh Daniel, “gila kamu Niel” ucapnya lirih.
Daniel melepaskan ciumannya, Sarah yang masih tidak mengerti dengan apa yang terjadi hanya diam mematung seperti manekin yang di pajang di etalase toko.
“Aku yakin Niel dia bukan pacar kamu” Tiara tetap tidak percaya dengan apa yang sudah di lihatnya.
“Terserah kamu” Daniel menggandeng tangan Sarah dan membawanya masuk ke dalam kafe meninggalkan Tiara dengan wajah yang kesal begitu saja.
Zen, Reina dan Nadia menatap mereka saat masuk ke kafe membuat Daniel salah tingkah.
“Ehem, ehem kalian ngapain bengong kaya gitu” tegur Daniel yang masih menggandeng tangan Sarah.
Sarah yang sadar tengah menjadi pusat perhatian melepaskan tangannya dari genggaman Daniel
“Aku ke toilet dulu ya” Sarah menghindari tatapan Zen dan langsung pergi ke toilet.
“Ke ruangan aku Niel” Daniel mengangguk dan mengikuti Zen di belakang, dia tahu apa yang akan dibicarakan atasannya itu.
“Kamu sadar nggak Niel apa yang udah kamu lakuin ke Sarah akan buat dia salah paham, kamu juga tahu kan gimana perasaannya sama kamu. Daniel mengangguk, kemudian ia menatap Zen dan meyakinkan dirinya.
“Aku tahu Mas, makanya sekarang aku minta izin buat lebih deket lagi sama Sarah”
“Kamu yakin?” tanya Zen dengan wajah serius.
“Sarah itu saudara aku Niel, aku nggak mau sampai kamu nyakitin perasaan dia” sambung Zen lagi.
“Aku yakin Mas”
“Oke kalau gitu aku pegang kata-kata kamu"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Ida Naurah
ko maen PD nyosor aja sih
2024-12-15
1