BAB 9

Cahaya mentari mulai bersinar terang menelusup masuk lewat celah-celah gorden sebuah kamar, namun tak membuat seorang gadis yang masih terbaring di atas ranjang terbangun, ya gadis itu adalah Reina.

Hari ini ia libur kuliah dan kerja hal yang membuatnya ingin tidur terus sepanjang hari. Suara ponselnya berdering yang ia letakkan tidak jauh dari dirinya membuat tidurnya terusik.

"Siapa sih pagi-pagi gini telepon" gumam Reina seraya mengulurkan tangannya meraba-raba mencari keberadaan benda pipih milikya tanpa membuka mata. Akhirnya tangannya berhasil meraih ponsel dan langsung memencet tombol hijau yang tertera di layar tersebut.

"Halo, ini siapa sih pagi-pagi udah telepon ganggu aja deh?" tanya Reina dengan mata yang sedikit terbuka terlihat samar nama orang yang meneleponnya yang ternyata adalah Sarah.

"Pagi dari Hongkong ini udah siang Rei" sahut Sarah ngegas.

"Emang udah siang ya?" Reina turun dari ranjangnya dan berjalan ke sisi jendela lalu membuka gorden kamarnya matanya menyipit silau terkena cahaya matahari.

"Buruan mandi, sekarang gue ada di depan kontrakkan lo, gue kasih waktu 10 menit buat lo mandi sama dandan"

"Yang bener aja, masa cuma 10 menit" keluh Reina yang langsung menutup teleponnya kemudian melesat lari ke kamar mandi.

Setelah selesai mandi dan berdandan ia pergi keluar menemui Sarah yang sudah menunggunya di dalam mobil.

Reina masuk ke dalam mobil Sarah dan mendudukkan tubuhnya menyender di sandaran kursi. Sarah menatap penampilan sahabatnya itu dari ujung rambut sampai ujung kaki. Reina yang heran dengan tatapan Sarah menyentil dahi sahabatnya itu dengan tangannya.

Pletak...

"Aduh sakit tahu" pekik Sarah memegang dahinya.

"Ngeliatinnya gitu banget" tegur Reina.

"Lumayan" hanya kata itu yang terlontar dari mulut Sarah, kemudian ia melajukan mobilnya dengan kecepatan standar.

"Kita mau kemana Sar?" tanya Reina yang celingukan karena tidak tahu mau di bawa kemana.

"Lihat aja entar" Sarah kemudian menambah kecepatan mobilnya.

Sampailah mereka di sebuah apartemen mewah yang terkenal dengan fasilitasnya yang lengkap. Sarah kemudian memarkirkan mobilnya di basement dan mereka turun dari mobil dan masuk ke dalam gedung apartemen.

Ting...

Suara pintu lift terbuka dan mereka melangkahkan kakinya masuk ke dalam lift kemudian Sarah menekan angka 20. Reina yang masih kebingungan karena tidak tahu mau di bawa kemana dan ke tempat siapa lantas bertanya pada Sarah.

"Sar kita mau kemana sih? lo nggak ada niatan mau jual gue kan? gue emang butuh duit tapi nggak bakal sampai jual diri" Reina terus saja nyerocos.

Sarah tertawa terbahak-bahak mendengar omongan Reina sampai sakit perut.

Ting...

Suara pintu lift terbuka dan mereka melangkah keluar lalu berjalan menuju apartemen yang berada di pojok. Tertempel angka 1442 pada pintu apartemen, Sarah kemudian menekan nomor sandi yang berada di pintu 'ceklek" pintu pun terbuka.

"Selamat datang Rei, ini apartemen Mas Zen dia nyuruh gue bersihin apartemennya, jadi gue ngajak lo, nggak mungkin kan gue bersihin apartemen sebesar ini sendirian tenang aja ada komisinya kok" ucap Sarah panjang lebar dengan terkekeh.

"Hah" Reina membulatkan bibirnya, berdiri terpaku mendengar ucapan sahabatnya itu.

Kemudian mereka mulai membersihkan apartemen, Reina membersihkan ruangan depan dan sarah membersihkan bagian dapur dan kamar mandi.

"Kamar nggak dibersihin Sar?" tanya Reina sembari matanya menatap pintu kamar yang di cat warna coklat itu.

"Mas Zen nggak pernah ngizinin orang lain masuk kamarnya" tutur Sarah yang masih sibuk dengan kerjaannya.

"Ohh" respon Reina dengan melebarkan matanya.

Beberapa saat kemudian akhirnya mereka selesai membersihkan apartemen milik Zen, kemudian turun menuju basement untuk mengambil mobil dan pergi meninggalkan apartemen.

Sarah menghentikkan mobilnya di depan sebuah restoran yang sering mereka datangi, lalu memesan makanan yang biasa meraka pesan jika datang ke restoran ini.

"Pesan seperti biasa ya Mbak?" tanya pelayan yang sudah hafal dengan pesanan mereka.

"Sip" kata Sarah sambil tersenyum ramah kepada pelayan yang sudah mengenal mereka.

Terpopuler

Comments

Maria

Maria

tenang aja masih berlanjut

2022-03-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!